You are on page 1of 4

2.

1 Anatomi Tulang
Tulang berasal dari embryonic hyaline cartilage yang mana melalui proses osteogenesis
menjadi tulang. Tulang tersusun atas sel, matriks protein, dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri
atas tiga jenis sel: osteoblas, osteosit, dan osteoklas.1,2

Osteoblas : Sel yang berperan dalam aktivitas sintesis komponen organik tulang. Tulang baru
dibentuk oleh osteoblast yang membentuk osteoid dan mineral pada matriks tulang bila proses
ini selesai osteoblast menjadi osteosit dan terperangkap dalam matriks tulang yg mengandung
mineral.

Osteosit : Sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk pertukaran
kimiawi melalui tulang yang padat. Osteosit berada di dalam suatu ruangan berbentuk oval
bernama lakuna yang terletak di dalam matriks yang telah termineralisasi. Lakuna memiliki
penjuluran halus yang disebut kanalikuli. Kanalikuli menghubungkan antar lacuna yang
berdekatan sehingga osteosit mampu mencapai pembuluh darah untuk pertukaran nutrisi dan
sisa metabolisme.

Osteoklas : Sel-sel besar berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang
dapat diabsorpsi. Tidak seperti osteoblast dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel-sel ini
menghasilkan enzim proteolitik yang memecahkan matriks dan beberapa asam yang
melarutkan mineral tulang, sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah.
Matriks tulang menyimpan kalsium, posfor, magnesium, dan fluor. Tulang mengandung

99% dari seluruh kalsium tubuh dan 90% dari seluruh fosfor tubuh. Unit dasar dari kortek tulang
disebut sistem haversian, yang terdiri dari saluran haversian (yang berisi pembuluh darah, saraf
dan lymphatik), lacuna (berisi osteosit), lamella, canaliculi (saluran kecil yang menghubungakan
lacuna dan saluran haversian). 3,5

Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibrous padat yang dinamakan periosteum.
Periosteum memberi nutrisi pada tulang dan memungkinkannya tumbuh selain sebagai tempat
perlekatan tendon dan ligamen. Periosteum mengandung syaraf, pembuluh darah, dan limfatik.
Lapisan yang paling dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang merupakan sel pembentuk
tulang.
Endosteum adalah membran vasculer tipis yang menutupi rongga sum-sum tulang
panjang dan rongga-rongga dalam tulang kanselus. Osteoklas melarutkan tulang untuk
memelihara rongga sumsum terletak dekat endosteum dan dalam lakuna howship.
Sumsum tulang merupakan jaringan vasculer dalam rongga sumsum tulang panjang dan
dalam tulang pipih. Sumsum tulang merah terutama terletak di dalam sternum vertebra dan rusuk
pada tulang dewasa, bertanggung jawab pada produksi sel darah merah dan putih. Pada orang
dewasa, tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning.
Tulang panjang terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
a. Diafisis atau batang: Bagian tengah tulang yang berbentuk silinder. Bagian ini tersusun dari
tulang kortikal yang memiliki kekuatan besar.

b. Metafisis: Bagian tulang yang melebar di dekat ujung akhir batang. Daerah ini terutama
disusun oleh tulang trabekular atau tulang spongiosa yang mengandung sel-sel hematopoietik.
Bagian ini juga menopang sendi dan menyediakan daerah yang cukup luas untuk perlekatan
tendon dan ligamen pada epifisis.
c. Lempeng epifisis: Daerah pertumbuhan longitudinal pada anak-anak, dan bagian ini akan
menghilang pada tulang dewasa.
d. Epifisis: Epifisis langsung berbatasan dengan sendi tulang panjang yang bersatu dengan
metafisis sehingga pertumbuhan memanjang tulang panjang berhenti.

Gambar 2.2. Anatomi tulang panjang

You might also like