You are on page 1of 16

MAKALAH REVIEW JURNAL

PENGEMBANGAN dan EVALUASI TABLET SUBLINGUAL ZOLPIDEM TATRATE


sebagai OBAT ANTIPSIKOTIK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Atwazzah

K1A014007

Ida Bagus Putra Manuaba

K1A014022

Nidaul Aulia

K1A014033

Yuni Sartika

K1A014049

PROGRAM STUDI FARMASI


UNIVERSITAS MATARAM
2016
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya, sehingga Makalah Review Jurnal Pengebangan dan Evaluasi Tablet
Sublingual Zolpidem Tatrate sebagai Obat Antipsikotik ini dapat terselesaikan. Makalah ini
berisi penjelasan mengenai metodologi pembuatan tablet serta uji sifat fisik tablet yang
dihasilkan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyesunan makalah ini yaitu Dosen Formulasi Teknologi Sediaan
Padat yang telah mendampingi dan mengarahkan kami selama pembelajaran. Tak lupa juga
kepada teman-teman yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan Makalah ini ini.
Serta berbagai pihak yang terlibat.
Namun kami sadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanhya karya yang
lebih baik lagi di masa datang. Demikian Makalah ini disusun agar dapat diterima dan
digunakan sebaik baiknya.

DAFTAR ISI
A. HALAMAN JUDUL......................................................................................................1
B. KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
C. DARTAR ISI .................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG ..................................................................................................4
1.2. TUJUAN ......................................................................................................................4
BAB II
MATERIAL dan ETODOLOGI
2.1........................................................................................................ALAT DAN BAHAN
........................................................................................................................................5
2.2................................................................................................................METODOLOGI
........................................................................................................................................6
BAB III
3.1.HASIL dan PEBAHASAN............................................................................................9
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tablet adalah sediaaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan
pengisi. Keuntungan dari sediaan tablet diantaranya adalah ketepatan dosis bahan obat,
praktis, dan stabil. Tablet dapat dikatakan stabil atau baik apabila memenuhi beberapa
syarat sesuai yang telah ditetapkan oleh Farmakope Indonesia, seperti keseragaman bobot,
keseragaman, kekerasan tablet, kerapuhan tablet, waktu hancur tablet dan lainnya.
Tablet memiliki banyak tipe, salah satunya adalah tablet sublingual. Tablet sublingual
adalah tablet yang cara pemberiannya ditaruh di bawah lidah. Tujuannya adalah agar efek
yang ditimbulkan bisa lebih cepat karena pembuluh darah di bawah lidah merupakan
pusat dari sakit. Kelebihan dari cara pemberian obat dengan sublingual adalah efek obat
akan terasa lebih cepat dan kerusakan obat pada saluran cerna dan metabolisme di dinding
usus dan hati dapat dihindari. Salah satu obat yang tersedia dalam sediaan tablet
sublingual adalah obat zolpidem tatrat sebagai antiinsomnia dan antipsikotik. Kekuatan
sediaan obat zolpidem tatrat di pasaran seperti Indonesia yang tersedia adalah 10 mg
(slepzol, stilnox, zolta), sedangkan di luar negeri seperti obat EDLUAR mengandung
sebanyak 5 dan 10 mg dan tidak tersedia obat generik untuk zolpidem tatrat dipasaran.
Berdasarkan latar belakang tersebut makalah ini akan membahas mengenai
pengembangan dan evaluasi tablet sublingual zolpidem tatrat sebagai obat antipsikotik.
1.2 Tujuan
Mengkaji pengembangkan dan evaluasi tablet sublingual dari Zolpidem tartrat yang
digunakan untuk pengobatan jangka pendek insomnia

BAB II
4

MATERIAL dan METODOGI


2.1 Alat dan Bahan
a. Alat-alat
1. Ayakan
2. Spektroskopi FTIR
3. Spektroskopi UV
4. Kapiler Vernier
5. Friabilator Roche (ujui kerapuhan)
6. Mesin kempa tablet
7. Timbangan
8. Stopwatch
9. Tester waktu hancur model ED2L
b. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam tiap formulasi ditunjukan pada tabel
berikut (tabel 1 dan 2)

Bahan
Zolpidem Tartrate
Mannitol
Croospovidone XL
Sodium Starch Glycolate
Microcrystalline Cellulose
Poloxamer 188
Magnesium Stearate
Aspartame

Kegunaan
Zat aktif
Zat pengisi
Disintegrasi agent
Disintegrasi agent
Bahan pengisi dan pengikat
Zat pengisi
Zat pelicin
Pemanis
5

2.2 Metodologi
a. Uji Spektroskopi FT-IR
Uji spektroskopi FT-IR ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian antara obat Zolpidem
tartrat dan polimer seperti Crospovidone, SSG, mikrokristalin selulosa, Poloksamer,
Aspartame. Pelet discan pada panjang gelobang 4000

cm-1

- 400

cm-1

. Spektrum yang

diperoleh dibandingkan dan diinterfretasikan sesuai puncak kelompok fungsional.


b. Formulasi
Zolpidem tartrat, Crospovidone XL, Mannitol (Pearlitol DC400), SSG, mikrokristalin
selulosa, Poloksamer, Aspartam diayak secara terpisah dengan

ayakan mesh 30

sedangkan Magnesium stearat menggunakan ayakan mesh 60 dan dikumpulkan secara


terpisah dalam kantong polyethylene ganda berlapis. Kemudian, dicampurkan Zolpidem
tartrat, Mannitol (Pearlitol DC400), Crospovidone XL, SSG, mikrokristalin selulosa
dengan konsentrasi yang berbeda seperti yang ditunjukan dalam (Tabel 1 dan 2) dengan
menggunakan mortar dan alu selama 10 menit. Untuk campuran premixed, Aspartam dan
Poloksamer 188 ditambahkan dan dicampur selama 15 menit. Sebagai pelicin
ditambahkan Magnesium stearat pada campuran tersebut. Kemudian tablet dikempa
lansung dengan mesin kompresi tablet yang diproduksi oleh Rimek, India (I. P / B. P / U.
S. P. Standard) (FFBE) . Berat total tablet dibuat hingga 100 mg.
c. Evaluasi
1) Parameter Pre-Kompresi
Parameter uji waktu alir yang digunakan adalah parameter Db, Dt, CCI, dan sudut
diam
2) Parameter Post-Kompresi
Ketebalan tablet
Ketebalan dan diameter tablet diukur menggunakan Vernier calipers (mm)
Kerapuhan
Kerapuhan ditentukan menggunakan Roche friabilator. Persentasi kerapuhan
dihitung untuk setiap batch menggunakan rumus:

Uji Keseragaman bobot


20 tablet dipilih secara acak, ditimbang satu per satu dan ditentukan berat rataratanya. Persen deviasi setiap tablet dihitung berat rata-ratanya kembali. Uji ini
6

membutuhkan persyaratan: jika tidak lebih dari 2 tablet yang memiliki berat yang

menyimpang 5% dari berat rata-rata.


Keseragaman kadar obat
Tablet yang sudah siap diuji kandungannya. 20 tablet dari setiap formulasi
diserbukkan : berat = 100 mg serbuk ditimbang secara akurat, dan obat zolpidem
tartrate di ekstraksi menggunakan metanol dan larutan difiltrasi. 1 mL filtrat

diencerkan menggunakan fosfat buffer denga pH 6,8 dan di analisis kandungan


Waktu Pembasahan
Waktu pembasahan tablet diukur menggunakan langkah-langkah yang di modifikasi
dari penelitian sebelumnya. Tablet diletakkan di tengah dari dua lapis kertas adsorben
yang sesuai. Setelah kertas dibasahi secara merata dengan air yang didestilasi,
kelebihan air dikeringkan. Waktu yang dibutuhkan untuk air berdifusi dari kertas

adsorben yang telah dibasahi menuju dalam tablet diukur menggunakan stopwatch.
Rasio Absorbsi Air
Selembar kertas tissue yang telah dilipat dua kali diletakkan pada petri kecil yang
berisi 6 mL air. Tablet diletakkan di atas kertas tissue dan dibiarkan basah secara
sempurna. Tablet yang telah basah kemudian ditimbang. Rasio absorbsi air (R)
ditentukan menggunakan rumus :

Waktu Waktu hancur In-Vitro


Uji waktu hancur in-vitro dari zolpidem tartrate dilakukan menggunakan
disintegration tester (USP) ED2L model. Satu tablet diletakkan pada setiap tabung
dalam keranjang. Keranjang dengan permukaan bawah yang dibuat dari bahan
stainles (mesh 10) direndam dalam waterbath pada 37 2 0C. Waktu yang dibutuhkan

untuk waktu hancur tablet secara sempurna pada tabung diukur.


Uji Disolusi In-Vitro
Uji disolusi in-vitro dari zolpidem tartrate yang sudah siap dengan formulasi
mengunakan fosfat buffer dengan pH 6,8 selama 30 menit dalam USP apparatus tipe
2. Sampel diukur menggunakan spektro UV pada 241 nm untuk zolpidem tartrate.
Uji release atau pelepasan dilakukan 3 kali dan nilai rata-rata disusun versus
waktunya. Kuva kalibrasi untuk zolpidem tartrate dalam fosfat buffer dengan pH 6,8

linier dari 2 hingga 10 mikrogram per mililiter (r2>0,99).


Uji Stabilitas
7

Formulasi yang dipilih dimasukkan kedalam kemasan alu-alu, yang diletakkan dalam
kardus dan diberi label. Kemudian disimpan pada 40 0C/75% RH dan dijaga selama 3
bulan dan di evaluasi untuk kekerasannya, kandungan obatnya, dan pelepasan obat

pada interval waktu tertentu sesuai guideline ICH.


Analisis Statistik
Data pelepasan in-vitro diperoleh dari analisis statistik menggunakan one way anova
diikuti dengan metode tykey. Kemungkinan nilai p<0,05 ditentukan sebagai
signifikan secara statistik.

BAB III
HASIL dan PEMBAHASAN
3.1. Hasil
a. Uji spektoskopi FTIR
Uji ini bertujuan untuk elihat kesesuaian obat zolpidem tetrate dengan zat tambahan
yang digunakan. Spektrum IR dari obat murni dan obat murni dengan bahan pengisi yang
digunakan ditunjukan pada tabel 3 dan gambar 1-9. Hasil spektra IR menunjukan bahwa
tablet zolpidem tatrate kompatible atau sesuai dengan semua zat tambahan pada tiap formulasi

10

b. Uji organoleptik formulasi


Sifat organoleptis zolpidem tetrate yang diperoleh baik/normal.
c. Hasil evaluasi
1) Parameter Pra-Kompresi
parameter pra-kompresi semua formulasi berada di rentang yang dapat
diterima sesuai dengan spesifikasi,sesuai yang ditunjukan pada tabel 4 dan 5.
Kerapatan Curah (bukl density). Kerapatan curah didefinisikan sebagai
massa dari serbu dibagi dengan volume bulk. Kecepatan curah ditentukan
dengan mengukur volume serbuk di dalam gelas ukur dari sejumlah

tertentu yang telah ditimbang.


Kerapatan Mampat (tapped density). Kerapatan mampat adalah
kerapatan yang diperoleh jika serbuk di dalam gelas ukur diketuk-ketukkan

( dimampatkan sampai volumenya tetap dengan alat tapping density


Indeks Carr adalah indikasi dari kompresabilitas dar serbuk, formulanya
adalah

dimana B adalah bulk density dan T adalah tapped density. Jika Indeks
Carr lebih dari 25% dianggap sifat alirannya buruk, dan jika dibawah 15%

maka sifat alirannya baik


Formula dari Rasio Hausner(1,25) adalah

Sudut diam (20-40o) yang diperoleh setelah pengujian berkisar antara


20,12 0,13 ke 27,02 0,13

11

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat dikatakan bahwa sifat alir semua
formulasi baik kecuali F1 dan F2 karena memiliki nilai %CCI lebih dari 15%.
2) Parameter post-kompresi
Uji waktu alir, ketebalan, kerapuhan, keseragaman bobot, dan keseragaman
kadar obat ditunjukan pada tabel 6-8.
Tujuan uji ketebalan untuk menjamin tampilan tablet yang baik
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 kali tebal
tablet. Diameter awal tablet adalah 6 mm, setelah dilakukan pengujian

diperoleh hasil ketebalan tablet berkisar antara 2,5-3,5 mm


Persyaratan kekerasan tablet umumnya berkisar 4-8 kg, bobot tersebut
dianggap sebagai batas minimum untuk menghasilkan tablet yang
memuaskan, setelah dilakukan pengujian diperoleh hasil kekerasan

tablet berkisar antara 3,2-3,4 kg / cm2


Persyaratan kerapuhan harus lebih kecil dari 1%, setelah dilakukan

pengujian diperoleh hasil %kerapuhann tablet tidak lebih dari 1%


Rata-rata berat tablet adalah 90-110 mg
Keseragaman bobot tidak menyimpang dari 5%
Keseragaman kadar berkisar antara 90-110%.

12

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa semua formulasi tablet memenuhi


persyaratan yang telah ditetapkan

Uji waktu pebasahan, absorbsi air, dan

tablet ditunjukan pada tabel 9-10.

Evaluasi semua formulasi untuk waktu pembasahan berkisar antara 8.22 0.58
s sampai 28,00 1,00 s, rasio penyerapan air berkisar 32,03 0,75% sampai
48,00 1,46% dan berkisar waktu hancur dari 14 1,16 s untuk 31 1,15 dan
hasil formulasi dari F1-F6 diberikan meja 9 dan formulasi F7-F12 diberikan
dalam tabel 10. Waktu pembasahan, rasio penyerapan air dan waktu hancur
berada di rentang yang dapat diterima sesuai farmakope . Hasil dari semua
formulasi tergantung pada jenis dan kuantitas manitol dan diistergrasi agent
yang digunakan. Formulasi F1-F6 berisi Crospovidone sedangkan formulasi
F7-F12 berisi SSG sebagai agen disintegrasinya. Telah diamati bahwa apabila
konsentrasi dari kedua agen disintegrasi meningkat, maka waktu pembasahan,
waktu hancur menurun sedangkan rasio penyerapan air meningkat tetapi
terlihat hasil yang berbeda dalam perumusan F6 dibandingkan dengan F5. Oleh
karena itu, dari tabel 9 dan 10, disimpulkan bahwa formulasi F5 adalah yang
terbaik di antara semua.

13

Hasil uji disolusi in-vitro tablet zolpidem tatrate ditunjukan pada tabel 1112, sedangkan grafik representasi tiap forulasi tablet ditunjukan pada
gambar 11-13. Pengujian selama 30 menit secara in-vitro menunjukan
pelepasan in-vitro semua formulasi berkisar antara 48,45 0,26% ke
103,10 0,42. Diantara semua formulasi, F5 menunjukan hasil pelepasan
yang paling baik dipengaruhi oleh konsentrasi kedua jenis manitol dan
agen disintegrasi yang digunakan.

14

Hasil uji stabilitas tablet sublingual zolpidem tetrate ditunjukan pada tabel 1314. Formulasi yang dipilih uji stabilitas dipercepat adalah F5 dan F6 hasilnya
dan dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semua parameter
berada dalam rentang yang dapat diterima, dan bahkan tidak ada perubahan
dalam penampilan fisik F5 formulasi dan F6

15

KESIMPULAN
Tablet sublingual dari Zolpidem tartrat efisien dan dapat diformulasi dengan metode
kompresi langsung. Dilakukan uji pra-formulasi, API (Active Pharmaceutical Ingredient)
karakterisasi dan studi kompatibilitas obat-eksipien. Karakterisasi API menunjukkan
kesesuaian dengan karakteristik obat. Formulasi disusun dengan menggunakan Crospovidone
dan SSG sebagai superdisintegran bersama dengan eksipien lainnya. Disintegrasi cepat
diperoleh tablet mengandung yang Crospovidone, pada pembandingan dua kelas
superdisintegran yaitu Crospovidone dan SSG. Efisiensi disintegrasi diperoleh pada tablet
yang mengandung Crospovidone lebih baik dibandingkan dengan SSG.
Dari semua formulasi, F5 dan F6 mengandung 4% dan 5% Crospovidone menunjukkan waktu
pembasahan dan waktu hancur lebih rendah,uji disolusi yang telah dilakukan ditemukan
menjadi lebih cepat bila dibandingkan dengan formulasi lain. Berbagai parameter fisika diuji
untuk formulasi ini telah menunjukkan hasil yang baik. Oleh karena itu, F5 dan F6 dipilih
sebagai formulasi dioptimalkan.
Disimpulkan juga bahwa pada dosis rendah tablet sublingual dari Zolpidem tartrat (5
mg) yang dibuat dengan teknik kompresi langsung yang memiliki cukup khasiat dan dapat
digunakan secara efisien sebagai alternatif formulasi lain yang dipasarkan Zolpidem tartrat
untuk pengobatan jangka pendek insomnia.
DAFTAR PUSTAKA
Talluri, Manjula,et al. DEVELOPMENT AND EVALUATION OF SUBLINGUAL TABLET
OF ZOLPIDEM TARTRATE AN ANTIPSYCHOTIC DRUG. International Journal of
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Vol 8, Issue 3, 2016.

16

You might also like