You are on page 1of 13

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Uswatun Hasanah
Uswatun hasanah berasal dari dua kata yaitu uswah yang berarti
teladan, dan hasanah, berasal dari kata hasunah, yahsunu, husnan wa
hasnatan, yang berate sesuatu yang baik, pantas

dan kebaikan.

Menurut Raghib al-Asfahani (seorang pakar bahasa), hasanah adalah


segala sesuatu kebaikan atau kenikmatan yang diperoleh manusia bagi
jiwa, fisik, dan perasaannya.Maka Uswatun Hasanah adalah suatu perilaku
yang mulia yang menjadi teladan bagi umat manusia.
Uswatun hasanah diterjemahkan dengan panutan yang baik.Uswah
bisa dibaca dengan men-dammah-kan hamzah, bisa juga dibaca iswah
dengan membaca kasrah hamzahnya.Keduanya qiraat yang mutawatir.
Kata ini bisa jadi merupakan kata jadian (masdar) dari asa-yasu-aswanasan, yang artinya mengikuti (iqtida) atau nama dari suatu yang diikuti.
Akar

katanya

alif-sin-waw

yang

mempunyai

arti

menyembuhkan,

memperbaiki dan mendamaikan.Seorang dokter disebut al-asi.Ungkapan


asautu al-jurh artinya aku mengobati kamu.Asautu baina qaum artinya
mendamaikna dua kelompok itu. Bagaimana hubungan antara arti
memperbaiki, mengobati, mendamaikan dengan arti panutan yang
merupakan arti dari dua kata uswah, barangkali karena orang yang
pekerjaannya mendamaikan, mengobati patut untuk menjadi panutan .
Kata uswah ada juga yang membacanya iswahatau suriteladan
digunakan

untuk

menunjukkan

sifat

dan

juga

kepribadian

seseorang.Uswatun Hasanah terdiri dari dua rangkaian kalimat, Uswah


dan hasanah.Uswah yang berarti ikutan, panutan.Hasanah bermakna
yang baik.Uswatun Hasanah adalah contoh suri tauladan yang baik.
Definisi Uswatun Hasanah dijelaskan pula dalam Al-Quran surat AlMumtahanah ayat 4 dan 6:

Sesungguhnya

telah

ada

suri

tauladan

yang

baik

bagimu

pada

Ibrahim
Ya Tuhan Kami hanya kepada Engkaulah Kami bertawakal dan hanya
kepada Engkaulah Kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah Kami
kembali (Al-Mumtahanah:04-06)

Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan Umatnya) ada teladan


yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (pahala)
Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian.Dan barang siapa yang
berpaling, Maka Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha
Terpuji. (Al-Mumtahanah:04-06)
Makna uswah dalam surat diatas adalah menunjukkan suri
tauladan Nabi Ibrahim untuk dijadikan contoh. Agama yang dibangkitkan
kembali oleh Nabi Muhammad SAW ialah agama hanifan musliman, yang
bertujuan lurus kepada Allah disertai penyerahan diri.Dalam pejuangan
beliau menegakkan agama Allah tidaklah pula kurang dari hambatan,
rintangan dan halangan yang beliau temui dengan kaumnya, namun
segala ganguan itu tidaklah membuat beranjak dari pendirian.

2.2

Kepribadian Nabi Muhammad SAW


Rasulullah SAW. Adalah sosok manusia dengan kepribadian yang

sangat agung. Tidak ada orang yang seperti dirinya dan tidak akan pernah
ada orang yang menyamai sosok kepribadiannya. Meski usaha apapun
dengan mengeluarkan seluruh kemampuan untuk memberikan gambaran
tentang sosok Nabi, tidak akan mampu memberikan gambaran

yang

sempurna. Nabi akan selalu menjadi sumber inspirasi bagi para umatnya,
baik dalam bidang ekonomi maupun kemiliteran sampai datangnya hari
akhir. Beliau adalah manusia yang sosoknya dinyatakan Allah SWT :

Sesungguhnya engkau sosok pribadi yang sangat agung.(Al-Qalam:04).

Uswatun Hasanah itulah sebutan bagi Nabi Muhammad SAW. Dalam


diri Rasulullah terdapat ilmu dan pengetahuan tentang proses diri dari
segumpal daging menjadi insan kamil..juga, metode pengembangan
genetika profetik (kenabian), pengembangan dan pertumbuhan diri,
pencarian jati diri, hakikat diri, citra diri, pendewasaan diri, pematangan
diri serta masih banyak yang dapat ditiru pada diri Nabi.

2.3 Nabi Muhammad SAW Sebagai Uswatun Hasanah


Uswatun Hasanah artinya contoh atau suri tauladan yang baik. Alloh
SWT Mengutus Nabi Muhammad SAW itu untuk di ikuti, dicontoh, dan
diteladani kehidupannya. Rosulullah SAW dalam menjalankan tugas
sucinya

senantiasa

mendapat

bimbingan

dari

Alloh

SWT.

Beliau

dimaksum, artinya Alloh SWT menjaga beliau dari berbagai kesalahan dan
kekhilafan. Apabila beliau mengerjakan sesuatu kesalahan atau kekhilafan
langsung ditegur oleh Alloh SWT.

tidak mungkin nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang ...
(QS Ali Imran, 3:161)
Beliau itu menjadi contoh atau suri tauladan bagi pengikut-pengikutnya
dalam bebagai kehidupan, antara lain dalam hal keteladanan dalam
rumah tangga, keteladanan sebagai pemimpin umat.

Demi sesungguhnya adalah bagi kamu pada diri Rasulullah itu contoh ikutan yang baik
iaitu bagi orang yang sentiasa mengharapkan (keredaan) Allah dan (balasan baik) hari
Akhirat, serta ia pula menyebut dan memperingati Allah banyak-banyak (dalam masa susah
dan senang)(Al-Ahzab: 21)
Remaja sentiasa mencari-cari seseorang untuk dijadikan contoh.
Dalam hal ini, nyata remaja hari ini lebih mengagumi tokoh-tokoh popular,

yang menonjol barangkali karena rupa paras, ilmu atau kelebihan yang
dimiliki dan remaja lebih suka menjadikan mereka idola atau pujaan hati
mereka.
Dalam Islam, menjadikan seseorang sebagai contoh tidak boleh
sehingga terlalu memuja orang tersebut. Contoh yang terbaik untuk
diikuti ialah Rasulullah. Rasulullah selama 13 tahun berusaha berdakwah
kepada umat Islam di Mekah untuk meninggalkan berhala yang menjadi
idola dan sembahan mereka dan mengajak mentauhidkan Allah yang Esa.
Watak Rasulullah dibentuk oleh Allah melalui Al-Quran. Sifat-sifat
Nabi yang mulia, kebijaksana dalam memimpin negara, berlemah-lembut
dan berhikmah dalam berdakwah serta berwasatiah(bersederhana) dalam
soal kehidupan harian. Malah Rasulullah sentiasa mempamerkan budi
pekerti yang baik dan terpuji kepada umatnya.
Sejarah hidup Rasulullah melalui berbagai jalan getir dan hidup yatim
piatu sejak kecil lagi apabila bapanya meninggal dunia ketika Nabi di
dalam kandungan ibunya. Tidak dapat merasai kasih sayang seorang
bapak, ibunda yang dikasihi pula meninggal dunia ketika usia Nabi masih
muda. Keperitan Rasulullah membesar tanpa ayah dan ibu menjadikan
Rasulullah seorang yang berdikari.
Allah telah memberi tarbiyah kepada Rasulullah menjadi seorang
yang jujur, amanah dengan menghadiahkan Nabi pengalaman hidup yang
mendidik Rasulullah seorang yang terpuji. Terpuji kerana sifatnya yang
tidak pernah menyembah berhala, sentiasa melihat dan merenung
terhadap persekitaran dan kekayaan alam sekelilingnya. Atas sifat
terbilangnya

dan

kepimpinan

diri,

Rasulullah

diberi

penghormatan

menyelesaikan pertikaian dan permasalahan karena perebutan kuasa


dalam kalangan ketua kabilah untuk menempatkan Hajarul Aswad.
Rasulullah

juga

terkenal

sebagai

penggembala

kambing

dan

peniaga yang memiliki sifat amanah, cekap, jujur, sabar dan ikhlas
sehingga

membawa keuntungan yang berganda

untuk rombongan

perniagaan Khadijah.Banyak teladan dan contoh ikutan ditunjukkan


junjungan besar Nabi Muhammad buat pedoman remaja dan belia.

Sesungguhnya kehidupan seorang pemuda dan pemudi Islam tidak dapat


lari daripada menjadikan Rasulullah sebagai model ikutan sepanjang
zaman.
Justru, remaja harus dididik agar memahami dengan sepenuh hati
kaitan

penghayatan

sirah

dengan

kelangsungan

hidup

mereka

terutamanya sebagai remaja serta kepentingan mereka menghargai sirah


demi menjayakan misi hidup. Dengan keyakinan yang jelas terhadap
kepentingan penghayatan sirah ini, ia mampu menumbuhkan kecintaan
dan usaha dari dalam diri mereka sendiri untuk terus mencari dan
menghayati sirah agung sepanjang hayat mereka.
Cara

dan

gaya

mendidik

remaja

menghayati

sirah

harus

bersesuaian dengan jiwa remaja iaitu ke arah mematangkan remaja dan


melatih

mereka

berfikir

sebagai

manusia

yang

bertanggungjawab

memikul amanah yang telah Rasulullah tinggalkan kepada setiap umat


Islam.
Sikap yang kreatif amat diperlukan demi menghasilkan produkproduk yang dapat membantu remaja mencerna dan menghayati akhlak
Rasulullah supaya produk yang dihasilkan menepati syarak, dijual dengan
harga yang berpatutan dan berkualiti. Malah, usaha penerbitan film
animasi seperti Muhammad Utusan Terakhir serta film Saladin yang
menampilkan kebijaksanaan pemimpin-pemimpin agung Islam perlu terus
didokong dan disokong supaya sirah nabi dapat disebar dengan lebih
berkesan dan meluas.
Selain itu, Rasulullah harus ditonjolkan sebagai tokoh di zaman
remaja Rasulullah. Ketokohan Rasulullah sebagai tokoh perniagaan sejak
remaja lagi menyerlahkan Rasulullah sebagai ahli perniagaan remaja yang
pintar membina strategi perniagaan berlandaskan nilai murni dan
kejujuran.
Beliau ialah tokoh remaja yang kata-katanya dipercayai setiap
lapisan masyarakat, tidak kira tua atau muda. Di sini, Rasulullah telah
menetapkan asas kukuh bagi peribadi anak muda yang ingin bergerak
aktif dan berjaya dalam bidang perniagaan iaitu bersifat amanah dan

bertanggungjawab selain daripada mengetahui kemahiran dan strategi


dalam perniagaan, walaupun masih baru dalam bidang tersebut.
Selain diri Rasulullah sendiri, akhlak Rasulullah juga menampilkan
tokoh remaja lain yang gemilang hasil didikan Rasulullah seperti Ali bin
Abi Talib, Usamah bin Zaid ,Tariq bin Ziyad, Abdullah bin Abu Bakr,
Abdullah bin Zubair, Fatimah binti Muhammad, Aisyah binti Abu Bakr,
Asma binti Abu Bakar, dan ramai lagi tokoh remaja yang menonjol
kewibawaannya dalam masyarakat. Rasulullah telah berjaya mendidik
mereka mewarisi pribadi unggul dan keberanian dalam menegakkan
agama Islam.

2.3.1 Keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam Rumah Tangga


Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian diatas bahwa Rosulullah
SAW adalah manusia biasa, beliau pun berumah tangga sebagaimana
manusia pada umumnya. Semua sikap dan tingkah laku beliau dalam
kehidupan sehari-hari termasuk dalam berumah tangga menjadi suri
tauladan yang baik bagi umatnya.

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosulullah Muhammad SAW itu suri
tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap
(rahmat) Alloh dan (Kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak menyebut
nama Alloh.(QS Al-Ahzab, 33:21)

Dalam rumah tangga beliau selaku suami, juga selaku pemimpin


bagi keluarganya. Sebagai suami beliau adalah orang yang paling adil
terhadap istri-istrinya. Penuh kasih sayang, saling menghargai serta
berdasarkan tuntunan agama Islam. Sebagai ayah dari putra-putrinya,

beliau sangat sayang terhadap mereka, adild dan tidak membedabedakannya. Dengan demikian, keluarga atau rumah tangga beliau
adalah lingkungan yang tentram, bahagia, dan penuh keharmonisan.

Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya Ia ciptakan bagi kamu sekalian


pasangan dari dirimu sendiri agar kamu hidup tenang bersamanya dan
cinta kasih sesamamu. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS Ar Ruum, 30:21)

2.3.2

Keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai Pemimpin

Umat
Michael

H.

Hart

dalam

bukunya

Seratus

Tokoh

yang

Paling

Berpengaruh dalam Sejarah, dia Mengatakan :


Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad SAW dalam urutan
pertama daftar seratus tokoh yang paling berpengaruh di dunia, mungkin
mengejutkan sementara pembaca dan mungkin menjadi tanda tanya
sebagian yang lain. Tapi saya berpegang kepada keyakinan saya, dialah
Nabi Muhammad SAW satu-satunya manusia dalam sejarah yang meraih
sukses yang luar biasa baik dilihat dari ukuran agama maupun ruang
lingkup duniawi.
Pendapat diatas berdasarkan hasil penelitian secara ilmiah yang
ditunjukan dengan fakta bahwa Nabi Muhammad SAW dalam waktu yang
relatif singkat, sekitar 23 tahun, berhasil mengembangkan agama islam
ke seluruh jazirah Arab. Peristiwa itu belum pernah dicapai oleh rosul-rosul
sebelumnya. Kesuksesan yang gilang gemilang itu dicatat sejarah dengan

tinta emas, terukir dalam dada setiap muslim dan terpatri dalam hati bagi
setiap orang yang mau mengambil pelajaran. Sejalan dengan tugas Nabi
dan Rosul, Rosululloh SAW tampil sebagai pemimpin umat yang dilandasi
tauhid dan dituntun wahyu. Dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat
Rosululloh SAW menjadi suri tauladan bagi umatnya karena beliau
berahlak mulia, istiqomah, demokratis dan bijaksana.
Penampilan

kepemimpinan

Rosululloh

SAW

dalam

membina

umatnya sungguh menarik karena beliau melaksanakannya dengan penuh


kekeluargaan, sopan santun, dan lemah lembut. Beliau senantiasa
menjadi perhatian dan daya tarik dari masyarakat Quraisy, sehingga
dengan sikap demikian tidak sedikit orang-orang masuk Islam karena
pengaruh akhlak beliau.
Rosululloh SAW bukan seorang pemimpin yang diktator dan otoriter,
tetapi seorang pigur pemimpin yang bijaksana dan demokratis, beliau
selaku pemimpin umat senantiasa bermusyawarah dengan para sahabat,
meminta pendapat, dan saran-saran dari mereka, serta senantiasa
menghargai pendapat-pendapatnya.
Pernah terjadi ketika perang badar, Rosululloh SAW menempatkan
sebagian pasukannya di suatu tempat, tetapi kebijaksanaan itu menurut
Hubab Al Anshari dipandang suatu kekeliruan karena akan merugikan
kaum muslimin. Hubab Al Anshari bertanya kepada beliau, Ya Rosululloh
apakah penempatan tentara di tempat itu dengan perantara wahyu atau
bukan? Rosulluloh menjawab, Penempatan tentara di tempat itu
menurut kebijaksanaan ku sendiri. kemudian oleh Hubab Al Anshari
menjelaskan

bahwa

kebijaksanaan

beliau

itu

akan

mendatangkan

kerugian bagi tentara kaum muslimin, setelah mendengar penjelasan itu.


Rosululloh mengubah posisi pasukannya. Dengan posisi yang disarankan
Hubab Al Anshari itu. Maka kaum muslimin mendapat kemenangan.
Pada Tahun keenam Hijrah, Rosululloh dengan para sohabatnya berniat
mengerjakan umrah. Namun niatnya itu dihalang-halangi oleh orangorang Quraisy. Setelah terjadi dialog, kedua belah pihak sepakat untuk

Perjanjian

Hudaibiyah.

Adapun

keputusan

yang

disepakati

dalam

perjanjian ini sebagai berikut :


Kedua belah pihak selama sepuluh tahun tidak boleh saling

menyerang
Apabila kaum muslimin datang ke Mekah, pihak kaum Quraisy tidak

berkewajiban mengembalikan mereka ke Madinah.


Apabila penduduk Mekah datang kepada Rosululloh di Madinah,

kaum muslimin berkewajiban mengembalikan mereka ke Mekah.


Isi perjanjian Hudaibiyah ini dinilai oleh para sahabat, terutama sahabat
Umar bin Khatab, tidak adil karena berat sebelah, sehingga merugikan
kaum muslimin. Setelah perjanjian ini berjalan selama dua bulan, ternyata
apa yang dikhawatirkan oleh para sahabat itu tidak benar sebab pada
kenyataannya menguntungkan kaum muslimin, karena dengan perjanjian
itu,

Kaum muslimin semakin bertambah karena dengan perjanjian itu


kesempatan berdakwah semakin luas.

Memberi keuntungan politis kepada Rosululloh sebab dengan begitu


masyarakat mengakui kepemimpinannya

Kemenangan moral bagi kaum muslimin karena di pihak kaum


muslimin sangat mematuhi perjanjian itu sedangkan kaum Quraisy
melanggarnya.

Apa yang digambarkan di atas hanya sebagai kecil dari karakteristik


keteladanan Rosululloh dalam memimpin umatnya. Jelaslah bahwa beliau
pemimpin yang berwawasan luas dan berpandangan jauh kemasa depan.

2.4

Menjadikan Nabi Muhammad SAW Sebagai Suri

Tauladan Yang Baik


Banyak orang yang telah mengetahui kepribadian Rasulullah Saw,
dan perintah untuk meneladani kepribadiannya itu. Namun tidak banyak
orang yang mampu mengaplikasikan nilai nilai keteladanan Rasulullah
Saw, dalam kehidupan nyata. Makanya, kita harus memahami makna
yang terkandung dalam (QS. Al Ahzab:21)

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah Saw, itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah

Berdasarkan ayat ini, ada tiga syarat yang harus dimiliki seseorang agar
sanggup menjadikan Rasululllah Saw sebagai teladan hidup:

1.

Mengharapkan pertemuan dengan Allah Swt. Pertemuan yang


bermakna dan penuh bahagia adalah ketika seseorang bertemu
dengan Khaliknya. Sebuah pertemuan yang didamba oleh sebagian
orang. Soalnya, pertemuaan luar biasa ini yang akan menentukan
nasib manusia ketika tidak lagi berada di dunia. Mereka yang
memahami makna pertemuan itu, akan berusaha mempersiapkan
bekal

yang

cukup

untuk

menapaki

jalan

kebenaran

dan

mempermudah langkahnya menuju Allah Swt.


Nah, bagi orang yang mengharapkan bertemu dengan Allah Swt dengan
pertemuan yang indah maka dirinya harus mampu menjadikan Rasulullah
Saw, sebagai teladan hidup dalam menapaki kehidupan ini. Karena
dengan menteladani Rasulullah Saw, berarti jalan untuk bertemu dengan
Allah SWT dalam keadaan selamat dan bahagia dapat diwujudkan.

2. Orang yang juga sanggup menjadikan Rasulullah Saw, sebagai teladan


hidup adalah orang-orang yang meyakini dengan kedatangan hari
akhir. Hari akhir merupakan suatu hari yang mutlak adanya. Setiap
ada pertemuan pasti ada perpisahan dan setiap ada hari awal
(kelahiran) pasti ada hari akhir (kematian) yang menanti dengan setia.

Demikianlah kehidupan ini, akan berakhir dengan kematian dan


berlanjut terus dengan kehidupan baru dengan alam dan suasana
yang berbeda.
Bagi seseorang yang memahami makna penting ini, tidak akan menyianyiakan kehidupan dunia dengan menjadikan Rasulullah Saw, sebagai
teladan utama dalam kehidupannya. Pilihan ini tepat dan benar karena
kebenaran risalah Rasulullah Saw, yang sudah teruji dalam sejarah
panjang kehidupan manusia. Rasulullah Saw, telah memberikan gambaran
utuh bagaimana meyakini hari akhir dan mempersiapkan bekal untuk
menghadapi hari akhir tersebut.

3. banyak berdzikir pada Allah Swt. Hal ini merupakan syarat berikutnya
yang harus dimiliki seseorang, agar mampu menjadikan Rasulullah
Saw, sebagai teladan hidup. Dzikir adalah amalan batin yang
menghubungkan dirinya (jiwa dan raga) dengan Sang Khalik. Dengan
berdzikir seseorang hamba akan merasakan kedekatan dan dekapan
Tuhannya dengan penuh mesra.
Orang

yang

banyak

berdzikir

pada

Allah

SWT,

berdzikir

dengan

senandung iman, nyanyian kecintaan dan lantunan kerinduan yang


menggetarkan jiwa maka membuat suasana indah mempesona. Melalui
dzikir seorang hamba dapat menyebut dan menyapa Khaliknya dengan
sapaan yang penuh syahdu dan membahagiakan. Rasulullah Saw telah
mengajarkan bagaimana seharusnya kita berzikir pada Allah SWT dalam
mengisi hari-hari yang penuh makna.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, bahwa kita bisa memahami

akhlak dan sejarah tentang Rasulullah S.A.W mulai dari kecil hingga
dewasa, dalam perjalanan hidupnya beliau dia dikenal sebagai seorang
sosok yang berpribadi santun, lemah lembut, jujur, bersahaja, berbudi
luhur dan memiliki kepribadian yang sangat tinggi diasmping itu beliau
juga dijuluki sebagai Al Amin. Beliau juga memiliki sifat - sifat yang
teladan yang dipercaya oleh setiap muslim, maka dari itu kita sebagai
seorang muslim kita wajib meneladani dan mengikuti jejak Rasulullah
S.A.W.

3.2

Saran
Sebagai seorang yang pemula pembuat makalah, pastinya tulisan

yang saya buat masih banyak kekurangan dan kesalahan. Sama halnya
dengan makhluk ciptaan Allah SWT yang tiadalah yang sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca sekalian.

DAFTAR PUSTAKA

Rustam Rusyja.2010.Pendidikan Agama Islam Diperguruan Tinggi


Umum.Padang
Kosasih,Ahmad.2003.Pendidikan Agama Islam Terpadu.Jakarta:Salemba
Diniyah
http://berbagikeindahanilmu.blogspot.co.id/2014/12/nabi-muhammad-suritauladan-kita.html

You might also like