Professional Documents
Culture Documents
1-4
1
2
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol , No. , April 2015 pp. 1-4
1. PENDAHULUAN
Sebuah
perusahaan,
khususnya
perusahaan manufaktur, pasti bekerjasama
dengan
pemasok
guna
menjamin
ketersediaan
bahan
baku.
Beberapa
perusahaan dihadapkan pada beberapa
alternatif
pemasok,
dimana
pemasok
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Sehingga terjadilah proses
pemilihan pemasok sebagai akibat adanya
beberapa alternatif pemasok. Pemilihan
pemasok merupakan masalah pengambilan
keputusan yang cukup penting, karena
pemilihan pemasok yang tepat dapat
menurunkan
biaya
pembelian
dan
meningkatkan daya saing perusahaan.
PT XYZ merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang industri pembuatan
sarung tangan berbahan baku karet (lateks).
Pemilihan supplier bahan baku dilakukan oleh
departemen
purchasing
selama
ini
berdasarkan hasil tinjauan yang dilakukan
bagian
pembelian
terhadap
beberapa
supplier dengan kriteria harga dan kualitas.
Supplier yang terpilih kemudian akan
diberikan kontrak untuk memasok bahan
baku ke perusahaan.
Saat ini, perusahaan memiliki 5 rekanan
supplier untuk pemasokan bahan baku
dengan menggunakan sistem kontrak. Setiap
supplier
memiliki
tingkat
pemenuhan
tuntutan perusahaan yang berbeda-beda
sehingga
perusahaan berencana untuk
mengevaluasi supplier saat ini yang menjadi
rekanan perusahaan dan menambahkan
beberapa kriteria untuk pemilihan supplier
berikutnya. Kriteria yang ada saat ini yaitu
berdasarkan harga dan kualitas. Oleh karena
itu
perusahaan
berencana
untuk
mengevaluasi supplier yang sedang menjadi
rekanan perusahaan dan menambahkan
beberapa kriteria untuk pemilihan supplier
berikutnya sebagai rekanan perusahaan.
Selain itu untuk pendistribusian jumlah
pesanan yang optimum ke setiap supplier
akan dilakukan alokasi pemesanan bahan
baku. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
supplier terbaik bagi perusahaan saat ini dan
pertimbangan pemilihan supplier untuk
selanjutnya.
Terdapat beberapa penelitian yang telah
dilakukan berkenaan dengan pemilihan
supplier dan penentuan alokasi pemesanan
bahan baku salah satunya adalah penelitian
tentang
pemilihan
supplier
dengan
menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process dan alokasi pemesanan bahan baku
dengan
menggunakan
metode
Multi
Objective Linear Programming (Ambardi,
2010).
Dalam
penelitiannya,
evaluasi
terhadap pemasok dilakukan berdasarkan
beberapa kriteria kualitas, ketepatan waktu
pengiriman, harga, dan pelayanan. AHP
digunakan sebagai kerangka umum formulasi
sistem evaluasi yang seimbang dengan
kriteria berbeda. Sistem evaluasi ini dapat
digunakan
untuk
memonitor
dan
mengevaluasi pemasok dan menggambarkan
pemasok yang layak dengan sederhana dan
struktur yang mudah.
Pada penelitian ini, proses pemilihan
supplier dilakukan dengan menggunakan
metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process
yang bertujuan untuk memberikan bobot
pada kriteria yang telah ditentukan dengan
menggunakan kriteria pemilihan Dickson,
TOPSIS
digunakan
untuk
memberikan
rangking kepada setiap supplier, dan metode
Multi
Objective
Linear
Programming
bertujuan untuk mengetahui jumlah kuantitas
pemesanan bahan baku kepada setiap
supplier. Integrasi dari ketiga metode ini
adalah untuk mengetahui supplier yang layak
dipilih dari perusahaan sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan dilihat dari nilai rangking
supplier dan jumlah kuantitas pemesanan
bahan baku yang akan dipesan.
2. METODE PENELITIAN
2.1. DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian action research. Penelitian action
research yaitu penelitian yang bertujuan
untuk
memperoleh
penemuan
secara
operasional sehingga dapat digunakan
ketika kebijakan dilaksanakan (Nazir, 2013).
Objek yang diamati dalam penelitian ini
adalah setiap supplier bahan baku di PT XYZ.
2.2. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian yang akan digunakan
adalah dalam penelitian ini adalah jumlah
kebutuhan bahan baku, minimal pemesanan
bahan baku, maksimal pemesanan bahan
baku, harga
bahan baku, kualitas bahan
baku, dan keterlambatan pengiriman serta
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol , No. , April 2015 pp. 1-4
5.
Consistency Ratio (CR)
martriks
perbandingan
perbandingan
berpasangan
fuzzy
Skala
Linguistik
1
3
Sama penting
Sedikit lebih
penting
Lebih penting
Sangat pentinf
Paling penting
5
7
9
Pembobotan
dilakukan
Skala
Bilangan
Fuzzy
(1,1,3)
(1,3,5)
(3,5,7)
(5,7,9)
(7,9,9)
dengan
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol , No. , April 2015 pp. 1-4
1. Nilai
K3
K4
K5
K6
asumsikan bahwa
0,1378
0,1525
0,1498
0,1834
.,n.
Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal
negative A- dapat ditentukan berdasarkan
Rating bobot ternormalisasi (yij) sebagai:
yij = wirij ; dengan i = 1,2,,m dan j = 1,2,
,n.
A+ = (
,,
A- = (
,,
dengan
2.
Setelah
normalisasi,
ternomalisasi adalah,
Rekapitulasi
hasil
bobot
perhitungan
vektor
bobot
j =1,2,,n
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal
positif dirumuskan sebagai:
; i = 1,2,,m
Jarak antara alternatif Ai dengan solusi ideal
negatif dirumuskan sebagai:
; i = 1,2,,m
; i = 1,2,,m
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol , No. , April 2015 pp. 1-4
5.
6.
3.
4.
Kendala
biner,
variabel
keputusan
kualitas
bahan
baku
3.
4.
Pengiriman
(Z3)
minimasi
keterlambatan pengiriman (hari)
Pengalaman Bermitra (Z4) minimasi
deviasi
nilai
kriteria
pengalaman
bermitra
baku dari
=
konstanta
kriteria
pengalaman
bermitra
= konstanta kemampuan teknis
= konstanta garansi dan klaim
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol , No. , April 2015 pp. 1-4
pesan minimal
baku
= kuantitas pesan maksimal bahan
baku
Berikut adalah
model MOLP.
=
variabel
keputusan
Variabel keputusan,
pada
ke supplier
pada
klaim.
MOLP
dengan
penambahan
sebagai berikut.
Konstanta,
Y
persentase
1
penyimpangan
w ....w
bobot
kriteria
biaya,
kualitas,
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengolahan dan analisis data adalah
sebagai berikut.
1. Berdasarkan
pengolahan
Fuzzy-AHP
diketahui bobot kriteria untuk penentuan
supplier
yaitu
pengalaman
bermitra
(0,1965), kemampuan teknis (0,1800),
kualitas (0,1378), pengiriman (0,1525),
biaya (0,1498) dan garansi dan klaim
(0,1834).
e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol , No. , April 2015 pp. 1-4
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ambardi, Didit. 2010. Pemilihan Supplier
dan Penentuan Kuantitas Pemesanan
Bahan Baku dengan Menggunakan
Metode AHP dan MOLP (Studi Kasus:
Koperasi-Jasa
Usaha
Bersama
Puspetasari).
Surakarta:
Universitas
Sebelas Maret.
2. Basuki, Ari. 2010. Perancangan Sistem
Pendukung
Keputusan
Pemilihan
Pemasok dengan Pendekatan Fuzzy
Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP).
Bangkalan: Universitas Trunojoyo.
3. Benyouchef, L. Ding dan H. Xie. H. 2003.
Supplier Selection Problem: Selection
Criteria and Method. Institut Nasional De
Recherche En Informatique Et En
Automatique.
4. Ceby, F dan Bayraktar, D. 2003. An
Integrated
Approach
for
Supplier
Selection. Istanbul: Journal of Logistic
Information Management.
5. Chamid A. A. S. 2007. Pemilihan Supplier
batubara dan optimasi alokasi supply di
PLTU Paiton Unit 7 dan 8, Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh November.
6. Hwang, C.L. dan Yoon, K. 1995. Multiple
Attribute
Decision
Making:
An
Introduction. London: Sage Publications,
Thousand Oaks.
16.
17.