You are on page 1of 9

G.

MOLAR KEDUA RAHANG BAWAH


(Mandibular Second Molar)
Gigi ketujuh dari garis median.
Mahkota selalu lebih kecil dan lebih pendek dari molar kesatu bawah.
Molar kedua bawah mempunyai 4 cusp :

Mesio buccal cusp


Disto buccal cusp
Disto lingual cusp
Mesio lingual cusp

Keempat cusp ini hampir sama besar tetapi umumnya cusp yang terletak dibagian
mesial lebih besar sedikit dari yang bagian distal.
Molar kedua bawah mempunyai 2 buah akar :

Akar mesial
Akar distal

Fissure dari M2 bawah berbentuk salib (+)


1. Gambaran buccal :
a. Lingual cusp lebih runcing dari cusp-cusp buccal.
b. Jarak antara kedua apex lebih dekat satu sama lain dari pada molar kesatu
bawah.
c. Kadang-kadang akarnya berimpit.
d. Akar lebih miring ke distal
2. Gambaran Lingual :
a. Dari arah ini tampak kedua cusp lingual dimana cusp mesial lebih tinggi
dari cusp distal.
b. Mahkota mengecil kearah cervix.
3. Gambaran Mesial:
a. Bagian terlebar pada out line lingual terletak pada pertengahan mahkota.
b. Bagian terlebar pada out line buccal terletak dekat dengan garis cervical.
c. Tampak terlihat 3 buah cusp ialah mesio buccal cusp, disto buccal cusp dan
mesio lingual cusp.
d. Mesio marginal ridge lebih tinggi dari distal marginal ridge.
e. Akar distal sedikit terlihat.
4. Gambaran Occlusal :
a. Bagian mesial lebih lebar dari pada bagian distal.
b. Jarak dari buccal ke lingual hampir sama dengan jarak dari mesial ke distal.
c. Groove merupakan tanda salib tepat bertemu pada central pit dengan
membentuk sudut 90o .

d. Grove (fissure) ini membagi mahkota menjadi 4 bagian yang hampir sama
besarnya.
e. Banyak terdapat groove tambahan hingga permukaan-permukaan occlusal
M2 tidak sehalus M1 RB.

H. MOLAR KETIGA RAHANG BAWAH


(Mandibular Third Molar)
Gigi kedelapan dari garis median.
Molar ketiga bawah mempunyai banyak macam-macam/ variasi dalam:
1. Ukuran, akar, cusp dan posisi.
a. Variasi pada ukuran :
Mahkota molar ketiga bawah lebih kecil dari mahkota molar kesatu atau
molar kedua, atau sebaliknya mahkota molar ketiga bawah lebih besar
dari mahkota M1 atau M2 RB.
b. Variasi pada cusp :
Jumlah cusp biasanya 4
Kadang-kadang 5 atau lebih.
c. Variasi pada akar:
Akar umunya pendek dan berimpit dan membelok kearah distal dengan
apex yang masih terpisah.
Kadang-kadang mempunyai akar seperti M1 bawah.
d. Variasi pada fissure :
Fissure umumnya mempunyai groove 2 tambahan, kadang-kadang jelas
seperti M1 bawah atau M2 bawah.
e. Variasi pada posisi :
Molar ketiga bawah tumbuhnya tidak selalu vertikal seperti gigi
lainnya. Letaknya bisa miring, horizontal, atau terbalik (mahkota berada
dibawah), dan jauh tertanam didalam tulang rahang. Umumnya waktu
erupsi sering menimbulkan kesulitan (erupsi deficilis).
2. Gambaran buccal :
a. Mahkota besar dengan akar yang kecil.
b. Akar mesial dan akar distal sangat berdekatan (berimpit), tetapi kadangkadang berjauhan seperti M1 RB.
c. Buccal cusp pendek dan bulat.
3. Gambaran Lingual :
a. Permukaan lingual M3 RB sama dengan permukaan lingual M2 RB.
4. Gambaran Mesial :
a. Sama dengan permukaan mesial M2 RB, kecuali perbedaaan khusus
seperti akar lebih pendek dan lebih sempit.

5. Gambaran Distal :
a. Sama dengan M2 RB.
b. Distal marginal ridge lebih rendah dari mesial marginal ridge.
c. Permukaan occlusal kelihatan dari arah distal.
6. Gambaran Occlusal :
a. Out line lebih membulat.
b. Fissure tidak jelas seperti M2 RB, karena pada M3 bawah banyak
groove-groove tambahan.

BAB X
ANATOMI GIGI SULUNG
A. Perbedaan yang khusus dengan gigi sulung :
1. Mahkota gigi anterior ukuran mesio distal lebih lebar dibandingkan
dengan ukuran cervico incisal gigi.
2. Akar gigi susu anterior lebih sempit dari pada gigi permanen.
3. Ukuran mahkota gigi susu lebih kecil dari gigi permanen.
4. Pada permukaan buccal molar susu mempunyai cervical ridge yang
menonjol terutama pada M1 atas dan M1 bawah.

5. Akar molar sulung lebih halus dan lebih mengembang apexnya dari
pada akar gigi permanen.
6. Ukuran gigi sulung lebih kecil dari gigi permanen.
7. Warna gigi susu lebih putih dari gigi permanen.
8. Tebal email dan dentin pada gigi susu 1/2 nya dari pada lebar gigi
permanen.
B. Fungsi gigi susu :
1. Untuk esthetis
2. Untuk fungsi bicara
3. Untuk mengunyah
4. Untuk merangsang pertumbuhan rahang karena adanya gerakan
mengunyah.
5. Untuk mempertahankan ruangan pada lengkung gigi untuk tumbuhnya
gigi permanen.
C. Macam-Macam Gigi Sulung
1. Incisivus sulung atas
a. Bentuknya tidak berbeda dengan Incisivus permanen.
b. Mahkota kelihatan lebar dan pendek, ini disebabkan ukuran mesio
distal lebih besar dari pada ukuran cervico incisal.
c. Mahkota dibagian cervix cembung, akar jumlahnya satu.
d. Bentuknya kerucut dan langsing.
2. Incisivus sulung bawah :
a. Incisivus pada rahang bawah merupakan gigi sulung paling kecil
bentunya mirip dengan Incisivus bawah permanen.
b. Ukuran I1 bawah lebih kecil dari I2 bawah.
c. Akar satu.
3. Caninus sulung atas :
a. Bentuk mahkota hampir sama dengan Caninus permanen.
b. Lereng mesial lebih panjang dari lereng distal.
c. Permukaan lingual mempunyai cingulum, lingual ridge, marginal
ridge.
d. Akar satu.
4. Caninus sulung bawah :
a. Caninus bawah lebih langsing dari pada caninus atas.
b. Lereng mesial lebih pendek dari lereng distal
c. Marginal ridge, lingual ridge dan cingulum tidak begitu jelas
seperti caninus atas.
5. Molar pertama sulung rahang atas :
a. Gambaran Buccal :
a) Ukuran permukaan buccal M1 atas terlebar pada bagian anatara
dua titik kontak mesial dan distal.

b) Ukuran pada cervix 2 mm kurangnya dari ukuran kedua titik


kontak.
c) Terlihat 3 akar yaitu akar mesial, distal dan palatinal. Akar
distal paling pendek.
d) Trifurkasi terletak lebih dekat ke cervix sedangkan pada molar
permanen tidak.
e) Akar melengkung seolah-olah memegang sesuatu.
b. Gambaran palatinal :
a) Permukaan palatinal hampir sama dengan buccal hanya
ukurannya lebih sempit.
b) Dapat terlihat tiga akar, akar palatinal paling panjang.
c. Gambaran mesial :
a) Dari permukaan mesial ukuran pada 1/3 servix jauh lebih lebar
dari pada 1/3 occlusal.
Hal ini berlaku untuk semua molar gigi sulung.
b) Garis lebar melengkung kearah occlusal.
c) Akar yang tampak yaitu akar palatinal dan akar mesio buccal.
d) Akar palatinal melengkung kedalam seperti kuku.
d. Gambaran distal :
a) Perbedaannya dengan permukaan mesial yaitu permukaan
distal mahkota lebih sempit dari mesial.
b) Dari arah distal ke tiga akar.
c) Trifukasi pada permukaan distal lebih ke apex dari pada
trifukasi mesial.
d) Garis cervix lurus sedang pada permukaan mesial agak
melengkung ke arah occlusal.
e. Gambaran Occlusal :
Bentuk dari mahkota M1 atas ada 3 macam :
a) M1 atas dengan 2 cusp yang mirip dengan premolar yang akan
b)
c)
d)
e)

f)

menggantinya.
Letaknya cusp :
1) Cusp dibagian buccal.
2) Cusp dibagian palatinal.
M1 atas dengan 3 cusp
Permukaan occlusal mirip dengan premolar
Letaknya cusp :
1) 2 cusp di buccal :
Mesio buccal
Disto buccal
2) 1 cusp di palatinal
M1 atas dengan 4 cusp :

g) Pada

Mesio buccal
Disto buccal
Mesio palatinal
Disto palatinal
bentuk ini terdapat

oblingue

ridge

yaitu

yang

menghubungkan disto buccal dan mesio palatinal cusp.


6. Molar kedua Sulung Rahang Atas.
a. Gambaran Buccal :
a) Bentuk M2 atas mirip dengan M1 atas permanent hanya dalam
ukuran lebih kecil.
b) Dari permukaan buccal terlihat kedua benjol buccal
c) Dari permukaan buccal cervix lebih sempit dari pada bagian
antara titik kontak.
b. Akar tampak 3 yaitu akar palatinal paling panjang dibandingkan
dengan akar lainnya.
c. Gambaran mesial :
a) Garis luar mahkota mirip dengan molar permanent atas.
b) Ukuran panjang mahkota 1/2 mm lebih panjang dari pada M1
c)
d)
e)
f)
g)
h)

sulung, sedangkan ukuran buccal palatinal 2 mm lebih lebar.


Akarnya juga lebih panjang.
Bonjol mesio palatinal lebih besar dari pada mesio buccal.
Bonjol mesio buccal dari arah mesial lebih pendek dan tajam.
Garis cervix hanya sedikit membelok ke arah ke occlusal.
Akar mesio buccal lebar dan gepeng.
Di 1/3 cervix dari mahkota pada bagian buccal dan lingual
terdapat cervical ridge, sedangkan pada molar permanent tidak
terdapat,

cervical

ridge

menimbulkan

kesulitan

pada

pemasangan matrix yang digunakan menambal cavitet.


d. Gambaran distal :
a) Permukaan distal lebih sempit dari pada permukaan mesial.
b) Bonjol disto buccal dan disto lingual kira-kira sama tinggi.
c) Garis cervix lurus.
d) Dari arah distal tampak ketiga akar dimana akar disto buccal
paling pendek dan paling sempit.
e) Bifurkasi distal lebih dekat ke apex dari pada bifurkasi mesial.
e. Gambaran occlusal :
a) Permukaan occlusal mirip dengan M1 tetap dan mempunyai 5
cusp. Pada permukaan occlusal terdapat fissure, pit, oblique
ridge, centra fosa yang miring dengan M1 tetap atas.

b) Permukaan occlusal M2 sulung lebih kecil dari pada molar


permanent.
c) M2 sulung lebih besar dari pada M1 sulung.
M1 > M2
M1 < M2
KETERANGAN MENGENAI TANDUK PULPA
M1 sulung terdiri dari rongga pulpa dan tanduk pulpa, tanduk pulpa adalah bagian
cavum pulpa yang berada di bawah bonjol, bentuknya menyerupai tanduk, jumlah
tanduk pulpa tergantung pada jumlah bonjol, kalau gigi itu mempunyai 3 bonjol
maka tanduk pulpa terdiri dari 3.
Tanduk pulpa molar sulung atas tanduk pulpa yang paling panjang terdapat
dibawah bonjol mesio buccal.
Tanduk pulpa yang ke-2 dibawah bonjol mesio palatinal.
Tanduk pulpa yang kecil diwah bonjol disto buccal.
Tanduk pulpa pada M2 atas sulung
Tanduk pulpa yang paling besar dan panjang yaitu dibawah bonjol mesio buccal.
Yang kedua tanduk pulpa mesio palatinal
Yang ketiga tanduk pulpa disto buccal dan yang terkecil tanduk pulpa disto
palatinal.
7. Molar pertama sulung rahang bawah
a. M1 bawah mempunyai bentuk yang unik.
b. M1 tidak mirip dengan gigi-gigi yang lain baik gigi sulung maupun
tetap.
c. Yang membuat M1 bawah unik yaitu gigi ini mempunyai mesial
marginal ridge yang lebar besar dari gigi biasa sehingga merupakan
bonjol yang ke-5.
d. M1 bawah mempunyai 4 bonjol, 2 di buccal dan 2 di lingual.
e. Bonjol mesio lingual yang paling besar.

f. Tanda untuk mengenal bagian mesial dan distal kita dapat


memperhatikan mesial marginal ridge yang berbentuk berarti
mesial.
g. Kontak dengan M2 bawah tidak merupakan titik tetapi merupakan
bidang kontak.
h. Akar dari M1 bawah terdiri dari 2 yaitu akar mesial dan akar distal.
i. Cavum pulpa mempunyai 4 tanduk yang panjang.
j. Hubungan antara 2 tanduk agak tinggi sehingga pada preparasi
cavitet as II Mo sangat menyulitkan artinya dapat menimbulkan
preforasi pada pulpa.
8. Molar kedua sulung rahang bawah
a. M2 bawah mirip dengan M1 tetap.
b. Gigi ini mempunyai 5 bonjol 3 buah terletak di buccal dan 2
buah terletak di lingual.
c. Dari ke 3 bonjol buccal yang tengah merupakan bonjol yang paling
d.
e.
f.
g.

besar.
Mesio buccal dan bonjol distal hampir sama.
Dengan 2 bonjol linguala sama besar.
Bentuk fisur mirip dengan M1 tetap.
Pada permukaan buccal dan permukaan lingual pada daerah 1/3

cervix terdapat cervical ridge.


h. Bidang mesial mempunyai titik kontak yang lebih lebar dengan M1
sulung.
i. Bagian distal dari M2 pada umur 6 tahun mulai berkontak dengan
M1 tetap.
Tanduk pulpa
-

M2 bawah mempunyai 5
Tanduk pulpa yang paling besar dan paling panjang tanduk pulpa mesio

buccal dan mesio lingual.


Hubungan antara 2 tanduk ini lebih tinggi.
M2 bawah mempunyai 2 akar yaitu akar mesial dan akar dital, keduaduanya mengembang dan melengkung ke arah apex.

Benih gigi tetap yang terletak dibawah gigi sulung yang akan diganti akan
menimbulkan aktipnya osteoclast pada saat gigi permanent akan tumbuh
dengan demikian akar dari gigi sulung habis dan akhirnya lepas gigi ini, baru

gigi permanent tumbuh atau erupsi artinya pertumbuhannya gigi kedalam


rongga mulut.
Sel tulang yang fugsinya memakan osteoclat. Yang membentuk tulang
Osteoblast.
Persistensi

benih gigi tetap tidak tepat dibawah gigi sulung dan gigi tetap
ini tumbuhnya di luar dan gigi sulungnya tidak mau lepas
sesudah waktu tanggalnya tiba.
Persistensi disebabkan oleh tidak adanya responsi pada ujung
akar dari gigi sulung.

You might also like