You are on page 1of 21

1

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Mikroorganisme banyak terdapat dialam dan sangat mudah


ditemukan karna mikroorganisme banyak terdapat di air, tanah maupun
diiudara. Setiap organisme memiliki cara untuk beradaptasi dengan
lingkungannya agar bertahan hidup. Aktivitas mikroorganisme dapat
dipengaruhi oleh lingkungannya dimana mikroorganisme akan beraktivitas
maksimal pada keadaan tertentu dan akan mengalami penurunan aktivitas
jika diberikan suatu perlakuan.
Banyak

faktor-faktor

mikroorganisme
lingkungan

ini

salah
dapat

yang

satunya

mempengaruhi

adalah

mengakibatkan

faktor

pertumbuhan

lingkungan.

perubahan

sifat

dari

Faktor
suatu

mikroorganisme. Pertumbuhan mikroorganisme tidak hanya dipengaruhi


oleh nutrient yang diberikan tetapi dipengaruhi juga oleh faktor-faktor
lingkungannya.
Faktor-faktor lingkungan tersebut dapat berupa faktor abiotik dan
faktor biotik dimana faktor abiotik faktor yang terdapat dari luar tubuh
mikroorganisme seperti suhu, pH dan cahaya, sedangkan faktor biotik
berasal dari mikroorganisme itu sendiri.
Dalam praktikum ini dilakukan percobaan, untuk mengetahui
bagaimana

pengaruh

FITRIANI W. ALANI
15020150018

lingkungan

terhadap

pertumbuhan

suatu

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

mikroorganisme saat diberikan pengaruh lingkungan yang berbeda.


Sehingga kita dapat mengetahui apakah mikroorganisme tersebut dapat
bertahan hidup dengan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
diberikan.
B. Rumusan Masalah
Untuk

mengetahui

apa

saja

faktor-faktor

yang

dapat

mempengaruhi pertumbuhan suatu mikroorganime dan untuk mengetahui


bagaimana pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus
subtilis.
C. Maksud Praktikum
Untuk

mengetahui

dan

memahami

bagaimana

pengaruh

lingkungan seperti suhu, cahaya, pH dan zat-zat kimia terhadap


pertumbuhan Bacillus subtilis
D. Tujuan Praktikum
Untuk menegetahui bangaimana pengaruh lingkungan seperti
suhu, pH, cahaya, zat-zat kimia, serta pengaruh logam terhadap
pertumbuhan bakteri Bacillus Subtillis
E. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum ini kita bias mengetahu bagaimana pengaruh
lingkungan terhadap pertumbuhan Bacillus subtilis

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.

Teori Umum

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara


teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler,
yang disebut pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel per organisme,
dimana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme uniseluler
( bersel tunggal ) pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel (Fardiaz,
1992).
Sifat sifat fisik, kimia, dan struktur makanan yang mempengaruhi
populasi dan pertumbuhan mikroorganisme adalah faktor intrinsik. Faktor
faktor tersebut adalah pH, air, potensi oksidasi reduksi, kandungan
nutrisi senyawa mikroba dan struktuk biologi. Aktivitas mikroba sangat
dipengaruhi oleh lingkungannya. Beberapa mikroba dapat beradaptasi
dengan lingkunganya yang ekstrim namun ada pula mikrobia yang tidak
dapat beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrim (Waluyo, 2007).
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan
berbagai macam mikroorganisme yang dapat menginfeksi yang dapat
membahayakan atau merusak inang. Akan tetapi, agar dapat memahami
lebih banyak masalah dalam mendiagnosis dan pencegahan infeksi, maka
perlu diketahui bahwa mikroorganisme yang telah menemukan tempat

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

yang tetap pada bagian-bagian tubuh manusia disebut flora normal kita
(Djide, 2004).
Mikroorganisme mempunyai penyebaran yang sangat luas, ada di
dalam air, di udara, bahan makanan, minuman, dalam sediaan farmasi,
dalam tubuh manusia, bahkan mikroorganisme masih dapat ditemukan di
atmosfer sampai ketinggian 10 km (M. Natsir Djide, 2004).
Adapun Pengaruh

lingkungan

pada

pertumbuhan

bawah

suhu

dan

perkembangan bakteri (Entjang, 2003);


a. Pengaruh suhu
1. Pengaruh suhu rendah
Suhu
menyebabkan

rendah

sampai

bakteri

tidak

di

dapat

berkembang

minimumnya,
biak,

pada

umumnya tidak segera mematikan bkteri, bahkan ada yang tahan


bertahun-tahun pada suhu minus 70C (tujuh puluh derajat
Celcius). Bakteri yang pathogen pada manusia umumnya cepat
mati pada suhu 0C (nol derajat Celcius).
2. Pengaruh suhu tinggi
Suhu

tinggi

lebih

membahayakan

kehidupan

bakteri

dibandingkan dengan suhu rendah. Bila bakteri dipanaskan pada


suhu di atas maksimumnya, akan segera mati. Semua bakteri, baik
yang pathogen maupun tidak, dalam bentuk vegetatifnya mati

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

dalam waktu 30 (tiga puluh) menit pada suhu 60 - 65C.


Kenyataan ini merupakan dasar tindakan pasteurisasi.
b. Cahaya
Sebagian

besar

bakteri

adalah

chemotrophe,

karena

itu

pertumbuhannya tidak bergantung pada adanya cahaya matahari.


Pada beberapa species, cahaya matahari dapat membunuhnya karena
pengaruh sinar ultraviolet.
c. Pengeringan (kelembaban)
Air sangat penting untuk kehidupan bakteri terutama karena bakteri
hanya dapat mengambil makanan dari luar dalam bentuk larutan
(holophytis). Semua bakteri tumbuh baik pada media yang basah dan
udara yang lembab., dan tidak dapat tumbuh pada media dan udara
yang kering.
d. Keasaman (pH)
Umumnya asam mempunyai pengaruh buruk terhadap
pertumbuhan bakteri. Kebanyakan bakteri lebih baik hidup dalam
suasana netral (pH 7,0) atau sedikit basa (pH 7,2 - 7,4), tetapi pada
umumnya dapat hidup pada pH 6,5 7,5. Bakteri-bakteri yang
pathogen pada manusia tumbuh baik pada pH 6,8 7,4 yaitu sama
dengan pH darah.
e. Pengaruh O2 dari udara
Untuk melangsungkan hidupnya, manusia dan binatang
membutuhkan O2 (oxygen) yang diambil dari udara melalui
pernapasan. Fungsi O2 ini sudah jelas, yaitu untuk pembakaran zatzat makanan didalam sel-sel jaringan, sehingga dihasilkan panas dan
tenaga.
f. Pengaruh tekanan osmotic
Air ke luar masuk sel bakteri melalui proses osmosis, karena
perbedaan tekanan osmotic antara cairan yang ada di dalam dengan
yang di luar sel bakteri.
g.
Pengaruh mikroorganisme di sekitarnya
FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

Kehidupan suatu organisme di alam tidak dapat dipisahkan


dari adanya organisme lain, seperti halnya manusia tidak dapat hidup
bila tidak ada tumbuhan ataupun hewan. Organisme-organisme ini di
alam berada dalam suatu keseimbangan yang disebut keseimbangan
biologis. Demikian pula, bakteri di alam selalu bercampur dengan
bakteri yang lainnya, tidak pernah didapatkan keadaan murni seperti
halnya pada biakan murni yang sengaja dibuat di laboratorium.
h.
Pengaruh zat kimia (desinfektan) terhadap mikroba
1. Mengubah permeabilitas membran cytoplasma sehingga lalu
lintas zat-zat yang keluar masuk sel mikroba menjadi kacau.
2. Oksidasi. Beberapa oksidator kuat dapat mengoksidasi unsur
sel tertentu sehingga fungsi unsur itu terganggu, misalnya
mengoksidasi suatu enzym.
3. Terjadinya ikatan kimia ion-ion logam tertentu dapat
mengikatkan diri pada beberapa enzym sehingga fungsi enzym itu
terganggu.
4. Memblokir beberapa reaksi kimia. Misalnya preparat sulfa
memblokir syntesa folic acid di dalam sel mikroba.
5. Hydrolysa asam atau basa kuat dapat menghydrolisakan
struktur sel sehingga hancur.
6. Mengubah sifat colloidal protoplasma sehingga menggumpal
dan selnya mati.
Dalam kehidupan sehari-hari , banyak bahan kimia dapat
digunakan untuk pengendalian mikroorganisme. Karena diketahui bahwa
zat-zat kimia dapat menghambat ataumematikan mikroorganisme. Bahanbahan tersebut dapat digunakan pada bidang kedokteran, farmasi,
pertanian, pengawetan makanan/minuman dan laboratorium mikrobiologi.
Beberapa diantaranya zat-zat kimia tersebut dapat digunakan pada
jaringan manusia dan juga dapat digunakan pada benda mati atau keduaduanya (M. Natsir Djide, 2004).
B. Uraian Mikroba Uji
a. Klasifikasi Bacillus subtilis
Kingdom

: Bacteria

Phylum

: Firmicutes

Class

: Bacilli

Order

: Bacillales

Family

: Bacillaceae

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME
Genus

: Bacillus

Species

: Bacillus subtilis

b. Karakteristik
Karakter

Bacillus Subtilis

Bentuk

Batang (tebal maupun tipis), rantai


maupun tunggal

Gram

Positif

Sumber

tanah, air, udara dan materi


tumbuhan yang terdekomposisi

Berdasarkan spora

Bakteri penghasil endospora

Respirasi

Aerob obligat

Pergerakan

Motil dengan adanya flagella

Suhu Optimum Pertumbuhan

25-350C

pH Optimum Pertumbuhan

7-8

Katalase

Positif
C. Uraian Sampel

1.

Dettol
Komposisi

: Chloroxylenol 4,8 % w/v

Kegunaan

: Membunuh kuman pada seluruh tubuh

Peringatan

: Jangan ditelan

Produksi

: PT. Reckitt Benckiser Indonesia

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

2. Wipol
Nama

: Pembersih Lantai Wipol Karbol


Classic Pine

Merek

: Wipol

Tipe

: Pembersih lantai

Kegunaan

: Efektif membunuh kuman sekaligus


memberikan aroma khas dari pinus,
membuat ruangan harum dan segar
lebih lama.

Active bahan

: Pine Oil 2,5%


Kemenkes RI PKD 20502010514

3. Ampicilin
Jenis obat

: Kelompok obat antibiotik penisilin

Manfaat

: Mengobati infeksi akibat bakteri


tertentu, misalnya:

Infeksi saluran pernapasan seperti


pneumonia dan bronkitis.

Infeksi telinga.

Infeksi saluran kemih.

Infeksi saluran pencernaan.

Infeksi ginekologikal
atau gonore (kencing nanah).

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

BAB III
KAJIAN PRAKTIKUM
A.

Alat Yang Digunakan

Adapun alat yang yang digunakan pada praktikum ini adalah


tabung reaksi, spoit, cawan petri, vial, kertas wrap, paper disk, dan kertas
carbon.
B. Bahan Yang Digunakan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
medium NA, NB, logam (uang koin), Dettol, Wipol, Ampicillin, dan
suspense bakteri Bacillus subtilis
C. Cara kerja
a. Pengaruh suhu
Disiapkan 4 tabung reaksi, masing-masing tabung reaksi di
tambahkan 10 ml medium NB kemudian tabung 1, tabung 2, dan
tabung 3 di tambahkan suspensi mikroba uji sebanyak 1 ose,
kemudian pada tabung 1 diinkubasi pada suhu 5 0C, pada tabung ke 2
diinkubasi pada suhu 250C dan pada tabung ke 3 diinkubasi pada

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

10

suhu 370C selama 1x24 jam. lalu amati pertumbuhan mikroba yang
terjadi.
b. Pengaruh pH
Disiapkan 4 tabung reaksi, masing-masing tabung reaksi di
tambahkan 10 ml medium NB kemudian tabung 1, tabung 2, dan
tabung 3 di tambahkan suspensi mikroba uji sebanyak 1 ose,
kemudian pada pH 3 ditambahkan HCl untuk memberi suasana asam,
pH 7 adalah netral dan pH 9 ditambahkan NaOH untuk membuat
suasana basa. Kemudian diinkubasi pada suhu 370C selama 1x24 jam
lalu amati pertumbuhan mikroba yang terjadi.
c. Pengaruh cahaya
Terlebih dahulu medium NA di dicairkan kemudian masukkan NA
sebanyak 10 ml ke dalam masing-masing cawan petri, lalu pada
masing-masing cawan petri tambahkan suspensi mikroba uji sebanyak
1 ose kemudian di homogenkan tunggu hingga memadat. Kemudian
cawan petri 1 dibungkus dengan kertas karbon dan dipaparkan
cahaya matahari, pada cawan petri 2 tidak dibungkus kertas karbon
dan dipaparkan cahaya matahari, pada cawan petri 3 dibungkus kertas
karbon kemudian diletakkan didalam suhu ruangan dan cawan petri ke
4 tidak dibungkus kertas karbon dan diletakkan pada suhu ruangan
selama 15 menit, setelah itu diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu
370C. kemudian amati pertumbuhan mikroba.
d. Pengaruh zat kimia
FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

11

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME
Terlebih

dahulu

medium

NA

di

dicairkan

kemudian dimasukkan medium NA ke dalam vial sebanyak 10 ml.


ditambahkan suspense mikroba uji se banyak 1 ose ke dalam vial yang
berisi medium NA, lalu homogenkan. Setelah homogen tuangkan
larutan ke dalam cawan petri lalu

biarkan

memadat.

Kemudian

dipatron (dibagi menjadi 4 bagian). Ditanamkan disk blank ke dalam


cawan petri yang telah direndam dengan antiseptik Dettol, antibiotik
Amoxilin, Desinfektan rinso dan pengawet metil paraben, kemudian
cawan petri diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37 0C. kemudian
amati zona hambat yang terbentuk.
e. Pengaruh logam
Terlebih

dahulu

medium

NA

di

dicairkan

kemudian dimasukkan medium NA ke dalam vial sebanyak 10 ml.


ditambahkan suspensi mikroba uji se banyak 1 ose ke dalam vial yang
berisi

medium

NA,

homogenkan.

larutan ke dalam cawan petri lalu


logam direndam

dalam larutan

Setelah homogen tuangkan

biarkan
asam

memadat. Kemudian
nitrat,kemudian

dibilas

menggunakan aquadest. Kemudian logam yang telah dibilas di


masukkan ke dalam cawan petri yang telah berisikan medium NA, lalu
diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37 0C kemudian amati zona
hambat yang terbentuk.

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

12

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

BAB IV
KAJIAN HASIL PRAKTIKUM
A.

Hasil Praktikum

Tabel pengamatan
Pengaruh pH
No

pH

pH

pH

(-)

(++)

(+)

Bakteri

Bacillus Subtilis

Pengaruh suhu

No

Pertumbuhan

Pada

Suhu

25

37

(-)

(++)

(++)

Bakteri

Bacillus Subtilis

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

13

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

Keterangan :
++ =
+

Mengalami pertumbuham maksimal

Mengalami pertumbuhan minimal


=

Tidak mengalami pertumbuhan

Pengaruh cahaya

Dibungkus
Bakteri

Tidak di bungkus

Medium

No

BS

NA

18 koloni

7200 mm

7360 mm

TBU

Pengaruh logam
Zona oligodinamik
No.

1.

Bakteri

Bacillus Subtilis

Sampel

Koin 500

Ratarata

27
mm

28
mm

30
mm

28,33
mm

Pengaruh zat kimia


FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

14

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME
Zona hambat (mm)
No

2.

Bakteri

Sampel
1

Rata-rata

Desinfektan

30 mm

30 mm

30 mm

30 mm

Antibiotic

20 mm

25 mm

25 mm

23,33 mm

Antiseptic

20 mm

20 mm

15 mm

18,33 mm

Pengawet

15 mm

15 mm

15 mm

15 mm

Salmonell
a typosa

B.

Pembahasan

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan secara


teratur semua komponen di dalam sel hidup. Pada organisme multiseluler,
yang disebut pertumbuhan adalah peningkatan jumlah sel per organisme,
dimana ukuran sel juga menjadi lebih besar. Pada organisme uniseluler
( bersel tunggal ) pertumbuhan adalah pertambahan jumlah sel
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan
mikroba antara lain faktor abiotik yang merupakan factor dari luar tubuh
mikroba yang meliputi temperatur, kelembaban, tekanan osmosis,
pengaruh pH, pengaruh logam berat serta pengaruh zat-zat kimia.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka dilakukanlah pengamatan
tentang pengaruh suhu, pH, cahaya, zat kimia dan logam berat terhadap
pertumbuhan bakteri.
FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

15

Pada percobaan dengan pengaruh suhu, dilakukan pengamatan


pertumbuhan mikroba Bacillus subtilis dengan suhu yakni 5 oC, 25oC dan
37oC. Pada percobaan dengan suhu dapat diketahu bahwa Bacillus
subtilis dapat mengalami pertumbuhan maksimal pada suhu 25oC dan
37oC sedangkan pada suhu

5oC Bacillus subtilis tidak mengalami

pertumbuhan. Pengaruh suhu tersebut sudah benar karena bakteri


Bacillus subtilis memiliki suhu optimum 25 - 350C dan pada suhu 5oC
bakteri tidak mengalami pertumbuhan karena suhu tersebut bukan suhu
optimum dari Bacillus subtilis. Suhu yang lebih besar atau lebih kecil dari
suhu optimum suatu mikroorganisme dapat membuat aktivitas dari
mikroorganisme tersebut terhambat.
Pada percobaan dengan pengaruh pH, dilakukan pengamatan
pertumbuhan mikroba Bacillus subtilis dengan pH 3, 7 dan 9. Pada pH 3
Bacillus Subtilis tidak mengalami pertumbuhan. Pada pH 7 Bacillus
subtilus mengalami pertumbuhan maksimal hal ini sudah sesuai dengan
pH optimum dari Bacillus subtilis dimana pada suhu tersebut pertumbuhan
Bacillus subtilis maksimal. Pada pH 9 Bacillus subtilis mengalami
pertumbuhan tetapi minimal hal ini disebabkan karena pH 9 melewati pH
optimum dari Bacillus subtilis maka dari itu pertumbuhannya minimum.
Pada percobaan pengaruh cahaya, dilakukan 4 perlakuan yang
berbeda pada suspensi biakan-biakan mikroba. Pada cawan petri I
dipaparkan pada sinar matahari dan dibungkus karbon. Pada cawan petri
II dipaparkan matahari dan tidak dibungkus karbon. Cawan petri III
FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

16

dipaparkan pada sinar matahari selama 15 menit tanpa dibungkus


karbon.Cawan

petri IV

tidak dipaparkan

pada

sinar

matahari dan tidak dibungkus karbon. Dalam praktikum ini digunakan


kertas karbon karena kertas karbon merupakan merupakan bahan yang
digunakan untuk menghambat pencahayaan langsung sinar matahari
sehingga

menghambat

pertumbuhan

mikroba. Pada

cawan

petri yang dipaparkan pada sinar matahari dan dibungkus karbon hanya
sedikit bakteri yang tumbuh, begitu pula pada cawan petri

yang

tidak dipaparkan di bawah sinar matahari dan dibungkus dengan


karbon. Sedangkan pada cawan petri yang tidak dibungkus karbon dan
dipaparkan

matahari. Berdasarkan

data

pengamatan

yang

diperoleh, Bacillus Subtilis tumbuh pada semua cawan.


Pada percobaan dengan pengaruh logam pertumbuhan bakteri
dapat dilihat dengan adanya zona hambat yang terbentuk. Logam dapat
menghambat pertumbuhan dari mikrobadengan adanya kemampuan
menghasilkan toksik dari suatu logam berat yang disebut dengan daya
oligodinamik karena logam berat tersebut dapat bereaksi dengan bagianbagian sel yaitu dengan cara mengikat sisi aktif dari enzim yang terdapat
dalam sel sehingga metabolisme sel terhambat dan membunuh bakteri.
Hasil yang didapatkan dari pengaruh logam yaitu sona hambat yang
pertama memiliki diameter 27 mm, zona hambat kedua memiliki diameter
28 mm dan zona hambat ketiga memiliki diameter 30 mm.

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

17

Pada percobaan dengan pengaruh bahan kimia pertumbuhan


mikroba juga dilihat dari zona hambat dari masing-masing zat kimia yang
diberikan. Antiseptik adalah zat-zat yang digunakan untuk mematikan /
menghentikan pertumbuhan kuman pada jaringan hidup, khususnya
diatas kulit atau selaput mukosa. Untuk antiseptik zona hambat pertama
berdiameter 20 mm, zona hambat kedua berdiameter 20 mm, dan zona
hambat ketiga 15 mm.
Desinfektan adalah zat-zat yang digunakan untuk mencegah infeksi
dengan jalan pemusnahan hama patogen pada benda-benda tak hidup.
Untuk disinfektan zona hambat pertama berdiameter 30 mm, zona hambat
kedua berdiameter 30 mm dan zona hambat ketiga berdiameter 30 mm.
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh mikroba,
terutama bakteri dan fungi, yang berkhasiat mematikan atau menghambat
pertumbuhan mikroba lain yang toksisitasnya bagi manusia relatif
kecil. Untuk antibiotic zona hambat pertama berdiameter 20 mm, zona
hambat kedua berdiameter 25 mm dan zona hambat ketiga berdiameter
25 mm.
Pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme contohnya dapat menghambat mikroorganisme pada
makanan sehingga makanan tersebut dapat tahan lama. Untuk pengawet
zona hambat pertama berdiameter 15 mm, zona hambat kedua
berdiameter 15 cm dan pada zona hambat ketiga berdiameter 15 mm.

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

18

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.

Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan,dapat disimpulkan bahwa:


a. Pengaruh suhu
FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

19

Bacillus subtilis mengalami pertumbuhan maksimal pada suhu 25 oC


dan 37oC
b. Pengaruh pH
Bacillus subtilis pada pH 7 mengalami pertumbuhan maksimal.
c. Pengaruh logam
Pada percobaan pengaruh logam, diameter zona hambat yang
pertama yaitu 27mm, diameter zona hambat yang kedua yaitu 28 mm,
dan diameter zona hambat yang ketiga yaitu 30 mm. Dan rata-rata dari
ketiga zona hambat 28,33 mm.
d. Pengaruh zat kimia
Pada pengaruh zat kimia dapat disimpulkan bahwa semua zat kimia
yang kita gunakan dalam praktikum dapat menghambat pertumbuhan
dari bakteri hal tersebut dapat dilihat dengan adanya zona hambat yang
terbentuk
e. Pengaruh cahaya
Pada pengaruh cahaya bakteri Bacillus subtilis dapat hidup disemua
cawan tetapi lebih banyak tumbuh pada cawan yang terpapar matahari.
B. Saran
Disarankan untuk para asisten agar selalu mendampingi praktikan,
untuk meminimalkan kesalahan yang terjadi dalam praktikum

FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

20

DAFTAR PUSTAKA

Entjang,
Bakti :

Indan.2003.Mikrobiologi
Bandung.

dan

Parasitologi.PT.Citra

Aditya

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.

Natsir Djide, M, .Drs .2003. Bakteriologi. Fakultas MIPA Universitas


Hasanuddin : Makassar.

Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang


FITRIANI W. ALANI
15020150018

ISHARYANTO, S.Farm.

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN


MIKROORGANISME

FITRIANI W. ALANI
15020150018

21

ISHARYANTO, S.Farm.

You might also like