You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN LUKA
RUANG 13 RSSA MALANG

OLEH :
PSIK A UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Nyoman Annisa Abdullah
Betris Dian Kavalo
Anak AGung Flora Yunda Anjaswara

RSUD SAIFUL ANWAR MALANG


DESEMBER
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok bahasan

: Perawatan Luka

Sub pokok bahasan

: Perawatan Luka

Sasaran

: Pasien dan Keluarga pasien ruang 13 RSSA Malang

Tempat

: Ruang13 RSSA Malang

Hari/Tanggal

: Kamis, 22 Desember 2016

Alokasi waktu

: 40 menit

Media

: Leaflet dan LCD

Metode

: Ceramah dan Tanya jawab

Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan,sasaran mampu mengetahui tentang perawatan luka
Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, sasaran dapat :
1. Menjelaskan kembali pengertian luka dan perawatan luka dengan kalimat
2.
3.
4.
5.
6.

sendiri
Menyebutkan penyebab luka
Menyebutkan jenis-jenis luka
Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
Menyebutkan komplikasi luka
Menyebutkan cara-cara perawatan luka sederhana

Materi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengertian luka
Penyebab luka
Jenis jenis luka
Faktor-Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
Komplikasi luka
Perawatan luka sederhana di rumah

KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap

Waktu

Kegiatan perawat

Pendahuluan

5 menit

Memberi salam

Kegiatan klien

Memperkenalkan diri

Menjelaskan
materi

yang

Menggali
pengetahuan

salam
Mendenga
rkan

Media

Ceramah

Ceramah

LCD

dan

leaflet

dan

memperhatikan

dan

akan disampaikan

Menjawab

tujuan

penyuluhan
pokok

Metode

Menjawab

pertanyaan

pasien

dan keluarga pasien


tentang

perawatan

luka
Penyajian
dan
jawab

Tanya

15 menit

1. Menjelaskan

Mendengarkan

pengertian luka dan


perawatan luka
2. Menjelaskan

memperhatikan
Mendengarkan

penyebab luka
3. Menjelaskan

dan

dan
jenis-

jenis luka

memperhatikan
Mendengarkan
dan

memperhatikan
4. Menjelaskan factor- Mendengarkan
faktor
yang
dan
mempengaruhi
memperhatikan
penyembuhan luka
5. Menjelaskan
komplikasi luka

Mendengarkan
dan

memperhatikan
cara- Mendengarkan
cara perawatan luka
dan
sederhana di rumah
memperhatikan
7. Mengajukan
Menanyakan
kesempatan untuk
materi
yang
bertanya
sudah
6. Menjelaskan

disampaikan

tanya jawab

Penutup

10 menit

Penegasan

materi

Mendenga

Tanya

LCD

dan

jawab

leaflet

rkan

memperhatikan

Memberikan

pertanyaan

pada

pendengar

tentang

materi

yang

Menutup acara
dan

pertanyaan
yang diberikan
oleh penyuluh

telah

disampaikan

Menjawab

Membalas
salam

mengucapkan

salam

MATERI PENYULUHAN

PENGERTIAN LUKA DAN PERAWATAN LUKA


Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat
proses patalogis yang berasal dari internal dan eksternal dan mengenai organ
tertentu (Lazarus,et al., 1994 dalam Potter & Perry, 2006). Luka merupakan suatu
kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit terpapar suhu atau pH, zat
kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap berbagai
cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan
pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan
luka (Joyce M. Black, 2001).
Perawatan luka adalah upaya atau tindakan untuk mencegah infeksi yang
dilakukan dengan langkah-langkah tertentu
PENYEBAB LUKA
Secara alamiah penyebab kerusakan harus diidentifikasi dan dihentikan
sebelum memulai perawatan luka, serta mengidentifikasi, mengontrol penyebab dan
faktor-faktor

yang

mempengaruhi

penyembuhan

sebelum

mulai

proses

penyembuhan. Berikut ini akan dijelaskan penyebab dan faktor-faktor yang


mempengaruhi penyembuhan luka :

Trauma
Panas dan terbakar baik fisik maupun kimia
Gigitan binatang atau serangga
Tekanan
Gangguan vaskular, arterial, vena atau gabungan arterial dan vena
Immunodefisiensi
Malignansi
Kerusakan jaringan ikat
Penyakit metabolik, seperti diabetes
Defisiensi nutrisi
Kerusakan psikososial
Efek obat-obatan

JENIS-JENIS LUKA
A Berdasarkan Kategori
1

Luka Accidental
Adalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak,
luka bakar; tepi luka bergerigi; berdarah; tidak steril

Gambar 1. Luka bakar


2

Luka Bedah
Merupakan terapi yang direncanakan, seperti insisi bedah, needle
introduction; tepi luka bersih; perdarahan terkontrol; dikendalikan dengan
asepsis bedah

Gambar 2. Luka post op skin graft


B Berdasarkan integritas kulit
1

Luka terbuka
Kerusakan melibatkan kulit atau membran mukosa; kemungkinan
perdarahan disertai kerusakan jaringan; risiko infeksi

Luka tertutup
Tidak terjadi kerusakan pada integritas kulit, tetapi terdapat kerusakan
jaringan lunak; mungkin cedera internal dan perdarahan

C Berdasarkan Descriptors
1

Aberasi
Luka akibat gesekan kulit; superficial; terjadi akibat prosedur dermatologik
untuk pengangkatan jaringan skar

Puncture
Trauma penetrasi yang terjadi secara disengaja atau tidak disengaja oleh
akibat alat-alat yang tajam yang menusuk kulit dan jaringan di bawah kulit

Laserasi

Tepi luka kasar disertai sobekan jaringan, objek mungkin terkontaminasi;


risiko infeksi
4

Kontusio
Luka tertutup; perdarahan di bawah jaringan akibat pukulan tumpul;
memar

D Klasifikasi Luka Bedah


1

Luka bersih
Luka bedah tertutup yang tidak mengenai system gastrointestinal, ,
pernafasan atau system genitourinary, risiko infeksi rendah

Bersih terkontaminasi
Luka melibatkan system gastrointestinal, pernafasan atau system
genitourinary, risiko infeksi

Kontaminasi
Luka terbuka, luka traumatic, luka bedah dengan asepsis yang buruk;
risiko tinggi infeksi

Infeksi
Area luka terdapat patogen; disertai tanda-tanda infeksi

E Jenis luka mekanik dan fisik


a Mekanik yaitu :
1 Insisi : disebabkan oleh alat pemotong; tepian rata dan rapat
2 Kontusi: disebabkan oleh benda tumpul, umumnya merusak
permukaan kulit atau organ; menimbulkan perdarahan atau ekimosis

pada jaringan yang terkena


Abrasi: disebabkan oleh gesejan atau kerokan pada lapis-lapis

epidermis kulit atau membrane mukosa


Laserasi: disebebkan oleh robekan pada jaringan akibat benda

tumpul; robekan jaringan tidak teratur


Pungsi: disebabkan oleh tertusuknya jaringan atau organ oleh benda

runcing seperti paku atau jarum


Fisik yaitu:
1 Agen mikroba: organisme hidup
membrane

mukosa,

organ,

dan

fapat
aliran

mempengaruhi
darah;

kulit,

menghasilkan

eksotoksin; atau melepaskan endotoksin atau mempengaruhi sel lain.


Agen kimia: agen yang toksin untuk sel-sek tertentu; termasuk agen

farmasi, agen yang dibebaskan nekrosis sel, adam, alcohol, logam dll
Agen termal: suhu tinggi atau rendah dapat menimbulkan luka; ini

ada gilirannya berakibat nekrosis sel


Radiasi: sinar ultraviolet atau sinar-x mempengaruhi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA


1 Usia

Semakin tua seseorang maka akan menurunkan kemampuan penyembuhan


jaringan
2

Infeksi
Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga
menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan
menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.

Hipovolemia
Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya
ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.

Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara
bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat
bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi
tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.

Benda asing
Benda

asing

seperti

pasir

atau

mikroorganisme

akan

menyebabkan

terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul
dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang
membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (Pus).
6

Iskemia
Iskemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah
pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi
akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor
internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendi

Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula
darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan
terjadi penurunan protein-kalori tubuh.

Pengobatan
Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap
cedera
Antikoagulan: mengakibatkan perdarahan
Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri
penyebab yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak
akan efektif akibat koagulasi intravaskular.

Status Nutrisi

Defisiensi vitamin, terutama A, D, C, K, tiamin, riboflavin, dan asam pantotenat.


Status nutrisi yang baik penting dipenuhi untuk memaksimalkan fungsi tubuh
dalam proses penyembuhan luka

KOMPLIKASI LUKA
A Infeksi
Invasi bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma, selama pembedahan
atau setelah pembedahan. Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 7 hari
setelah pembedahan. Gejalanya berupa infeksi termasuk adanya purulent,
peningkatan drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka,
peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih.
B Perdarahan
Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan jahitan, sulit membeku pada
garis jahitan, infeksi, atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing (seperti
drain). Hipovolemia mungkin tidak cepat ada tanda. Sehingga balutan (dan
luka di bawah balutan) jika mungkin harus sering dilihat selama 48 jam pertama
setelah pembedahan dan tiap 8 jam setelah itu.Jika perdarahan berlebihan
terjadi, penambahan tekanan balutan luka steril mungkin diperlukan. Pemberian
cairan dan intervensi pembedahan mungkin diperlukan.
C Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence dan eviscerasi adalah komplikasi operasi yang paling serius.
Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka partial atau total. Eviscerasi adalah
keluarnya

pembuluh

melalui

daerah

irisan.

Sejumlah

faktor

meliputi,

kegemukan, kurang nutrisi, ,multiple trauma, gagal untuk menyatu, batuk yang
berlebihan, muntah, dan dehidrasi, mempertinggi resiko klien mengalami
dehiscence luka. Dehiscence luka dapat terjadi 4 5 hari setelah operasi
sebelum kollagen meluas di daerah luka. Ketika dehiscence dan eviscerasi
terjadi, luka harus segera ditutup dengan balutan steril yang lebar, kompres
dengan normal saline. Klien disiapkan untuk segera dilakukan perbaikan pada
daerah luka.
PERAWATAN LUKA SEDERHANA
Merawat luka dengan memasang pembalut atau penutup pada luka agar luka tidak
terbuka
A Tujuan
1. Mencegah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka
2. Mencegah terjadinya pencemaran oleh cairan dan kuman yang berasal dari
luka ke daerah sekitarnya
3. Mencegah terjadinya infeksi silang
4. Mengistirahatkan bagian yang luka atau sakit

5. Sebagai penahan pada bagian yang luka atau sakit


6. Memberikan rasa aman dan nyaman
B Alat Alat Perawatan Luka
1. Seperangkat peralatan steril
a. Kasa steril
b. Kasa penekan
c. Mangkok kecil
2. Peralatan tidak steril
a. Gunting pembalut
b. Plester
c. Alkohol 70% dalam tempatnya
e. Bengkok (Tempat kasa kotor)
f.

Kain pembalut atau verband

g. Alat-alat desinfektan dalam tempatnya (misalnya bethadin solution)


h. Normal Saline
C Pelaksanaan
a. Luka dibersihkan dengan memakai kasa yang di basahi dengan NS dari
arah dalam ke luar
b. Kapas kotor dibuang pada tempatnya
c. Luka diberi obat, selanjutnya ditutup secukupnya dengan kain kasa steril
dan jaga serat kasa tidak melekat pada luka
d. Setelah diobati, luka dibalut atau di plester dengan cara yang rapi, pastikan
serabut kasa tidak menempel pada bagian dalam luka
e. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan di kembalikan ke tempat semula
D Hal yang perlu diperhatikan
a Lingkungan harus dalam keadaan bersih
b Perhatikan tekhnik septic dan aseptic

DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika
Black, Joyce M, Hawks JH. 2006. Medikal surgical nursing (edisi. 8) .Philadelpia:
WB Saunders Company.
Dudley HAF, Eckersley JRT, Paterson-Brown S. 2000. Pedoman Tindakan Medik
dan Bedah. Jakarta: EGC
Effendy, Christantie dan Ag. Sri Oktri Hastuti. 2005. Kiat Sukses menghadapi
Operasi. Yogyakarta: Sahabat Setia.

Potter, P.A, Perry, A.G. 2006 .Buku Ajar Fundamental Keperawatan :


Konsep, Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume 2. Alih Bahasa : Renata
Komalasari,dkk. Jakarta:EGC.
Tambayong, jan. 1999. Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC
Tim pelaksana skills lab. 2013. IImunologi dan infeksi. Padang: fakultas kedokteran
universitas andalas.

You might also like