Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Kelurahan
Wilayah RW
RT
( Jiwa )
( KM )
1
Pademangan Timur
5.77
11
153
41.992
Pademangan Barat
3.53
16
213
88.868
Ancol
5.77
66
27.693
15.07
34
432
158.553
Jumlah
JUMLAH
PERSENTASE
LAKI
-
LAKILAKI
LAKILAKI+
LAKI+
PEREMPU PEREMPU
PEREMPU PEREMPU
LAKI AN
AN
LAKI AN
AN
1
2
PENDUDUK
BERUMUR
10 TAHUN KE ATAS
PERSENTASE
PENDIDIKAN
TERTINGGI YANG
DITAMATKAN:
a. TIDAK
MEMILIKI
IJAZAH SD
b. SD/MI
c. SMP/ MTs
d. SMA/ MA
67,56
5
64,212
131,777
24,44
9
22,445
46,894
36.19 34.95
35.59
30,048
23.66 21.90
22.80
34,814
24.88 28.04
26.42
33,576
25.96 24.98
25.48
13,046
10.18 9.61
9.90
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
15,98
3
14,065
16,80
7
18,007
17,53
9
16,037
e. SEKOLAH
6,875 6,171
MENENGAH
KEJURUAN
f. DIPLOMA
I/DIPLOMA
II
g.
AKADEMI/DIPLOM
A
III
h.
UNIVERSITAS/DIPL
OMA
IV
i. S2/S3
(MASTER/DOKTOR
)
LAKI-LAKI
PEREMPU
AN
7585
6852
6492
6028
6474
7835
8672
7786
7340
5417
4224
2942
1852
957
660
424
7161
6577
6048
5863
6343
7677
8198
6881
5841
4981
3954
3192
1968
1054
775
500
14,746
13,429
12,540
11,891
12,817
15,512
16,870
14,667
13,181
10,398
8,178
6,134
3,820
2,011
1,435
924
105.92
104.18
107.34
102.81
102.07
102.06
105.78
113.15
125.66
108.75
106.83
92.17
94.11
90.80
85.16
84.80
81,540
77,013
158,553
105.88
(TAHUN)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
0-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75+
JUMLAH
LAKIRASIO
LAKI+PEREMPU
AN
JENIS
KELAMI
N
40
RUMAH
SAKIT
OV
OTA
RUMAH
SAKIT
LRI
BU SWAS JUML
MN TA
AH
PUSKESMAS DAN
JARINGANNYA
PUSKESMAS
RAWAT INAP
- JUMLAH
TEMPAT
TIDUR
PUSKESMAS
2 NON RAWAT
INAP
PUSKES
3
MAS
KELILI
NG
PUSKES
4
MAS
PEMBA
NTU
1
PEM.KAB/ TNI/P
K
O
UMUM
RUMAH
SAKIT
KHUSUS
KEMENKES
PEM.PR
RUMAH
BERSALIN
BALAI
PENGOBATAN
2
/K
LINIK
PRAKTIK
3
DOKTER
BERSAMA
PRAKTIK
4
DOKTER
PERORANGAN
PRAKTIK
15
15
1
7
5 PENGOB
ATAN
TRADIS
IONAL
6 BANK
DARAH
RUMAH
SAKIT
UNIT
7 TRANSFUSI
DARAH
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI
KEFARMASIAN
INDUS
TRI
FARM
ASI
2 INDUSTRI
OBAT
TRADISI
ONAL
USAHA
KECIL
3 OBAT
TRADIS
IONAL
PRODU
KSI
4 ALAT
KESEH
ATAN
PEDAG
ANG
5 BESAR
FARMASI
APOTEK
6
7 TOKO
OBAT
PENYA
LUR
8 ALAT
KESEH
ATAN
1
11
1.2.
1.2.1.
Definisi Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) ialah suatu unit pelaksana
teknis
dinas
kesehatan
kabupaten/kota
yang
bertanggung
jawab
11
1.2.4.
Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan di masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup empat indikator
utama yakni (1) lingkungan sehat (2) perilaku sehat (3) cakupan pelayanan
kesehatan yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk Kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing Puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni, terwujudnya Kecamatan sehat
yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah
Kecamatan setempat. (Trihono, 2005).
12
1.2.5.
Misi Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya : Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor
lain yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan
aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak
negatif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan
perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
diwilayah kerjanya : Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap
keluarga dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya
makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan
dan kemampuan, menuju kemandirian hidup.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan : Puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standard dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana,
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya : Puskesmas akan selalu berupaya
memelihara
dan
meningkatkan
kesehatan,
mencegah
dan
Strategi Puskesmas
1. Mengembangkan dan menetapkan pendekatan kewilayahan.
2. Mengembangkan dan menetapkan azas kemitraan
serta pemberdayaan masyarakat dan keluarga.
3. Meningkatkan profesionalisme petugas.
13
14
Fungsi Puskesmas
Untuk mencapai Indonesia sehat 2025, Puskesmas harus menjalankan
fungsinya secara optimal. Adapun fungsi Puskesmas sebagai berikut :
1. Pusat Penggerak Pembanguan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas
selalu
berupaya
menggerakkan
dan
memantau
perorangan,
keluarga
dan
masyarakat
ini
10
16
jiwa
masyarakat
serta
berbagai
program
17
11
18
b.
Kesehatan lingkungan
c.
d.
KB (Keluarga Berencana)
19
12
20
Pengobatan dasar.
1.2.8.
Peran Puskesmas
Dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas mempunyai peran
yang vital sebagai institusi pelaksana teknis dituntut memiliki kemampuan
managerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan
kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang, tatalaksana kegiatan
yang tersusun rapi serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat (Trihono,
2005).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung-jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai
Unit
Pelaksana
Teknis
(UPTD)
dinas
kesehatan
utama
penyelenggaraan
seluruh
upaya
13
22
maka
tanggungjawab
wilayah
kerja
dibagi
antar
23
14
24
Program
Wajib
Promosi Kesehatan
Kesehatan
Lingkungan
Penyehatan pemukiman
ANC
Pertolongan persalinan
MTBS
Imunisasi
Pelayanan Keluarga
Keluarga Berencana Berencana
Pengendali
an
Penyakit Diare
Menular
ISPA
Malaria
Tuberkulosis
Distribusi vit A/ Fe / cap
yodium
Gizi
PSG
Promosi Kesehatan
Pengobata
n
Medik dasar
UGD
Laboratorium sederhana
Tatanan sehat
Perbaikan perilaku sehat
Cakupan air bersih
Cakupan jamban keluarga
Cakupan SPAL
Cakupan rumah sehat
Cakupan K1, K4
Cakupan linakes
Cakupan MTBS
Cakupan imunisasi
Cakupan MKET
Cakupan kasus diare
Cakupan kasus ISPA
Cakupan kasus malaria
Cakupan kelambunisasi
Cakupan penemuan kasus
Angka penyembuhan
Cakupan vit A /Fe / cap
yodium
% gizi kurang / buruk,
SKDN
% kadar gizi
Cakupan pelayanan
Jumlah kasus yang
ditangani
Jumlah pemeriksaan
15
26
azas
penyelenggaraan
puskesmas
secara
terpadu.
Azas
27
16
28
Kegiatan
UKS/UKGS
Memasyarakat
kan
untuk
kesehatan
Kunjungan rumah
konseling
Jumlah Sekolah dg
UKS/UKGS
% sekolah sehat
olah
raga Jumlah kelompok senam
Jumlah klub jantung sehat
% keluarga rawan yang
dikunjungi
Memasyarakat
kan
masker % pos UKK
(norma sehat dalam
Tingkat perkembangan pos
bekerja)
UKK
Upay kesehata
a
n
gigi dan Poliklinik gigi
mul
ut
Upaya kesehatan jiwa
Indikator
Konseling
Mencegah
kebutaan
Memasyarakat
kan
sehat di usia
lanjut
29
30
1.3.
31
18
32
19
34
Pasien Umum
20
36
a.
b.
c.
d.
37
21
38
NON PNS
Sarjana Kesehatan
Dokter Umum
Dokter Gigi
SKM
Apoteker
Keperawatan
5
5
1
1
2
4
2
-
Bidan D3
Bidan D1
Perawat D3
Perawat (SPK)
Perawat Gigi D3
Analis
Farmasi (D3)
Kesling / AKL
Sanitarian (SPPH)
Sarjana Gizi (S1)
Gizi (D3)
Gizi (D1)
Ass. Apoteker ( SMF )
Tekniker Gigi
Fisioterapis (D 3)
5
2
7
1
4
1
1
2
2
-
4
5
1
4
-
39
20
Paramedis
Jumlah
39
22
40
penanggulangan
penyakit
menular
khususnya
dalam
41
Surveilans penyakit
b.
Surveilans vektor
c.
2.
3.
42
4.
Tahapan
Hewan
Tahapan manusia
1. Pertolongan pertama pada kasus gigitan di puskesmas dan UPK
lainnya,
sambil
melaporkan
hewannya
ke
pemilik/Sudin
43
Adapun
langkah-langkah
4.
b.
Resiko tinggi : jari-jari, lengan, bahu keatas atau muka multipel harus
dirujuk ke rabies treatment center.
Apabila HPR diketahui pemiliknya, agar keluarga korban gigitan
5.
b.
7.
Vaksinasi yang digunakan saat ini adalah purivied vero rabies vaksin
(verorab) dengan cara pemberian hari ke 0 diberikan 2 angka suntikan di
44
regio deltoideus kanan dan kiri masing-masing 0,5 ml IM, kemudian hari ke
7 dan 21 masing-masing 1x suntikan IM deltoid kiri dan kanan.
Di Kecamatan Pademangan tidak ditemukan penyakit rabies pada periode
Januari Oktober 2016.
1.4.3 Malaria
Pemberantasan malaria bertujuan untuk mencegah kematian akibat malaria,
terutama jika terjadi KLB, menurunkan angka kematian, menurunkan angka
kesakitan (insidensi dan prevalensi), meminimalkan kerugian sosial dan ekonomi
akibat malaria. Pemberantasan malaria haruslah rasional, harus berbasis pada
epidemiologinya seperti: manusia, parasit malaria, vektor dan lingkungannya.
Pemberantasan malaria harus ditujukan untuk memutus penularan penyakit
malaria, dengan sasaran antara lain :
1.
Penemuan penderita
Penemuan penderita secara dini merupakan salah satu cara memutus
penyebaran penyakit malaria. Kegiatan tersebut antara lain dilakukan
dengan penemuan penderita malaria secara aktif (ACD = Active Case
Detection) dilakukan oleh petugas juru malaria desa yang mengunjungi
rumah secara teratur. Penemuan penderita secara pasif (PCD=Passive Case
Detection) yakni berdasarkan kunjungan pasien di unit pelayanan kesehatan
(puskesmas pembantu, puskesmas, dan rumah sakit) yang menunjukkan
gejala klinis malaria.
2.
Pengobatan penderita
Kegiatan pengobatan penderita antara lain :
45
Filariasis
Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah, adalah penyakit yang
46
Menetapkan
anggaran
dan
melaksanakan
pengobatan
selektif,
47
berumur kurang dari 2 tahun, ibu hamil, orang yang sedang sakit berat, penderita
kronis
filariasis
yang
dalam
serangan
akut
dan
balita
dengan
Pemeriksaan jentik berkala adalah suatu usaha yang dilakukan dalam rangka
mengendalikan perkembangan vektor penularan penyakit demam berdarah yaitu
48
nyamuk Aedes aegypti tertutama pada siklus nyamuk saat berupa jentik nyamuk.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu kader-kader kesehatan atau yang
sering disebut dengan juru pemantau jentik (JUMANTIK) yang merupakan warga
di RT dalam wilayah Kecamatan Pademangan dan oleh non JUMANTIK yaitu
petugas kesehatan dari puskesmas Kecamatan Pademangan. Kegiatan tersebut
biasanya dilaksanakan setiap hari Jumat.
Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh JUMANTIK adalah :
1. Dilaksanakan di RT yang ada JUMANTIK
2. Seluruh bangunan diperiksa ada/tidaknya jentik secara total coverage
3. Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat perindukan nyamuk di setiap
rumah/bangunan berdasarkan tujuh tatanan
4. Mencatat hasil pemeriksaan jentik dan melaporkan ke Kantor Kelurahan.
5. Puskesmas Kelurahan/Kecamatan menganalisa dan melaporkan bulanan ke
Sudin Kesmas
Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh NON JUMANTIK adalah :
1. Pelaksana adalah petugas Puskesmas Kelurahan/Kecamatan
2. Menentukan sasaran RW lokasi sekaligus data jumlah rumah/bangunannya
masing-masing
3. Mencatat dan menganalisa hasil pemeriksaan jentik dan per RW
4. Penyelidikan epidemiologi (PE)
Penyelidikan epidemiologi (PE) adalah kegiatan pencarian penderia DBD
atau tersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penularan DBD di
tempat tinggal penderita dan rumah/bangunan sekitarnya, termasuk tempat-tempat
umum dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter.
Bila terdapat laporan Kasus DBD yang diterima Petugas Puskesmas maka
akan ditindaklanjuti dalam waktu 2 x 24 jam.
Tabel 1.11. Rekapitulasi Kasus DBD (+) Bulanan Perkelurahan
Di Kecamatan Pademangan Januari - Oktober Tahun 2016
No
Puskesmas
Angka Kejadian
Jumlah
49
Kecamatan
Pademangan
Kelurahan
Pademangan Barat
Kelurahan Ancol
Total
13 16 33 16
106
10 38 58 69 43 36 14 15
296
120
24 12
522
20 23 24 19
17 71 97 126 78 52 21 24
Catatan: Kasus DBD (+) adalah jumlah kasus tersangka DBD Non DBD
Sumber data: Hasil Surveillans DBD Puskesmas Kecamatan Pademangan
2016
Berdasarkan Tabel 1.11 didapatkan jumlah rekapitulasi kasus DBD (+)
bulan Januari - Oktober 2016 yang terbanyak adalah di wilayah Kelurahan
Pademangan Barat sebanyak 296 kejadian.
Tabel 1.12. Rekapitulasi Data PE Perkelurahan Kecamatan Pademangan
bulan Januari Mei 2016
N
Puskesmas
Kelurahan Ancol
Kelurahan
PE(+
PE(-
Buka
Tidak
Jumla
Ditemu
DBD
kan
42
66
32
177
11
76
77
19
Pademangan Barat
3
Kecamatan
120
296
106
50
Pademangan
Total
44
296
20
161
522
N
o
Seluruh
Kecamatan
Penduduk
Pademangan
(a)
Kelurahan Ancol
Kelurahan
Pademangan Barat
Kecamatan
Pademangan
Total
IR /100.000
Penderit
a DBD
(b)
Penduduk
Target IR /
100.000
(b/a
100.000)
27.693
120
<50
433
88.868
296
<50
333
41.992
106
<50
252
158.553
522
<50
339
51
Total PE
DBD
Buka
Tidak
Cakupa
ditemuk Jumla n
DBD
an
terhadap
Foggi kasus
Puskesmas
ng
DBD
Focus
(a)
PE
+ (b)
(c)
(d)
(e)
(f)
Ancol
120
296
32
106
Kelurahan
Pademang
an Barat
42
17
7
n
Foggin
g Fokus
terhada
p
PE
(b+c+e)/ (+)
(a-d)x
100%
Kelurahan
Cakupa
(f/b)x10
0%
66
100 %
100 %
11
76
27
100 %
84 %
19
100 %
100 %
Kecamatan
Pademang
77
an
Sumber: Bagian Surveillans Puskesmas Kecamatan Pademangan Tahun 2016
52
Puskesmas
o
1
Kelurahan
Ancol
Kelurahan
Pademangan
Jumlah container
Diperik
+
CI (%)
ksa
Jentik
(%)
sa
Jentik
466
450
96.48
1004
11
3.51
413
392
94.84
Barat
Kecamatan
3.51
1.5
ABJ
CI
Tdk
Identifikasi Masalah
Setelah didapatkan identifikasi masalah dari program PSN (Pemberantasan
53
Rumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah dari program wajib Puskesmas se-
Kelurahan Pademangan maka dipilih program yang menjadi masalah, dengan cara
menghitung dan membandingkan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan
(expected) dengan apa yang telah terjadi (observed), selanjutnya dilakukan
perumusan masalah untuk membuat perencanaan yang baik sehingga masalah
yang ada dapat diselesaikan.
Rumusan masalah dari Program P2B2 di Puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Cakupan Angka Bebas Jentik Kelurahan Pademangan Barat pada periode
Januari Oktober 2016 yaitu 94,84 % kurang dari target sebesar >95%
2. Cakupan Angka Bebas Jentik Kecamatan Pademangan pada periode Januari
Oktober 2016 yaitu 85,98 % kurang dari target sebesar >95%
3. Angka Insidence Rate Kasus DBD se-Kecamatan Pademangan pada periode
Januar Oktober 2016 yaitu 339/100.000 lebih dari target yaitu <50/100.000
4. Angka cakupan fogging focus terhadap PE (+) pada kelurahan Pademangan
Barat yaitu 84% yang masih kurang dari target yaitu 100%.
54