You are on page 1of 4

Anatomi Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus yang berada di kanan dan kiri trakea
anterior dan dihubungkan oleh suatu ismus. Ismus kelenjar tiroid terletak tepat di
bawah kartilago tiroid,di pertengahan antara apeks kartilago tiroid (Adams Apple)
dan insisura suprasternum Kelenjar tiroid mempunyai suplai darah yang kaya. Aliran
darah ke kelenjar tiroid adalah sekitar 5 ml/g/menit dari pada penderita
hipertiroidisme aliran darah ke kelenjar ini meningkat dengan nyata dan suatu suara
siulan atau bruit pada permukaan kutub bawah dari kelenjar
Kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar endokrin yang terletak di
daerah leher, terdiri dari 2 lobus dan dihubungkan oleh istmus yang menutupi cincin
trakea (annulus trachealis) 2 dan 3. Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari a.
thyroidea superior cabang dari a. carotis communis atau a. carotis externa, a.
thyroidea inferior cabang dari a. subclavia, dan a. thyroidea ima cabang dari a.
brachiocephalica (Team Bagian Anatomi. Situs Thoracis, 2009, Greenspan F S MD,
Baxter J D MD, 2011)
Fisiologi kelenjar tiroid
Secara fisiologis kelenjar tiroid ini berfungsi menghasilkan hormon tiroid
yaitu triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4), dimana kelenjar tiroid ini awalnya
mendapatkan sinyal dari Thyroid Stimulating Hormon (TSH) dari hipofisis, dimana
hipofisis mendapatkan sinyal dari hipotalamus melalui Thyroid Releasing Hormon
(TRH). Selanjutnya TSH ini disalurkan ke kelenjar tiroid melalui pembuluh darah,
dan kelenjar tiroid ini akan merespon sinyal dari TSH yang diterima dengan
mengambil yodium yang berasal dari makanan yang telah diserap oleh tubuh dan
beredar di dalam darah. T3 dan T4 yang disekresi dari kelenjar tiroid ini akan
beredar didalam darah yang terikat dengan protein Tiroksin Binding Globulin (TBG),

dimana T3 ini lebih aktif daripada T4 di level sel, sedangkan T4akan diaktifkan
menjadi T3 melalui proses pengeluaran di hati dan ginjal. T3 dan T4 yang beredar di
dalam darah tersebut akan memberikan efek terhadap tubuh antara lain :
Meningkatkan Cardiac Output (CO) jantung, meningkatkan inotropik dan
kronotropik jantung sehingga meningkatkan jumlah dan afinitas reseptor adrenergik serta meningkatkan kontraksi otot jantung, membantu pertumbuhan
normal dan perkembangan tulang, mempercepat regenerasi tulang, membantu
perkembangan sel saraf, meningkatkan metabolism dan konsumsi oksigen (O2)
jaringan kecuali otak orang dewasa, testis, limpa, uterus, kelenjar limfe, hipofisis
anterior, meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan gerak peristaltik usus ; lambung,
meningkatkan penerimaan sel terhadap hormon katekolamin (epinefrin dan
norepinefrin), meningkatkan eritropoeisis serta produksi eritropoetin, meningkatkan
Turn-over pada neuromuscular sehingga terjadi hiperrefleksi dan miopati serta
metabolisme hormon dan farmakologik (Sherwood L. Human Physiology , 2011)
A. Biosintesis Hormon Thyroid
Iodium adalah adalah bahan dasar yang sangat penting dalam biosintesis hormon thyroid.
Iodium yang dikonsumsi diubah menjadi iodida kemudian diabsorbsi. Kelenjar thyroid
mengkonsentrasikan iodida dengan mentransport aktif iodida dari sirkulasi ke dalam koloid.
Mekanisme transport tersebut dikenal dengan iodide trapping mechanism. Na+ dan Iditransport dengan mekanisme cotransport ke dalam sel thyroid, kemudian Na+ dipompa ke
interstisial oleh Na+-K+ATPase.Di dalam kelenjar thyroid, iodida mengalami oksidasi
menjadi iodium. Iodium kemudian berikatan dengan molekul tirosin yang melekat ke
tiroglobulin. Tiroglobulin adalah molekul glikoprotein yang disintesis oleh retikulum
endoplasma dan kompleks Golgi sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung
140 asam amino tirosin.

Enzim yang berperan dalam oksidasi dan pengikatan iodida adalah thyroid peroksidase.
Senyawa yang terbentuk adalah monoiodotirosin (MIT) dan diodotirosin (DIT). Dua molekul
DIT kemudian mengalami suatu kondensasi oksidatif membentuk tetraiodotironin (T4).
Triiodotironin (T3) mungkin terbentuk melalui kondensasi MIT dengan DIT. Sejumlah kecil
reverse triiodotironin (rT3) juga terbentuk, mungkin melalui kondensasi DIT dengan MIT.
Dalam thyroid manusia normal, distribusi rata-rata senyawa beriodium adalah 23 % MIT, 33
% DIT, 35 % T4 dan 7 % T3. RT3 dan komponen lain terdapat hanya dalam jumlah yang
sangat sedikit.
B. Sekresi Hormon Thyroid
Sel-sel thyroid mengambil koloid melalui proses endositosis. Di dalam sel, globulus
koloid menyatu dengan lisosom. Ikatan peptida antara residu beriodium dengan tiroglobulin
terputus oleh protease di dalam lisosom, dan T4, T3, DIT serta MIT dibebaskan ke dalam
sitoplasma. T4 dan T3 bebas kemudian melewati membran sel dan dilepaskan ke dalam
sirkulasi.
MIT dan DIT tidak disekresikan ke dalam darah karena iodiumnya sudah dibebasakan
sebagai akibat dari kerja intraselular iodotirosin dehalogenase. Hasil dari reaksi enzimatik ini
adalah iodium dan tirosin. Iodium digunakan kembali oleh kelenjar dan secara normal
menyediakan iodium dua kali lipat dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh pompa iodium.
(William Ganong, 2011, Sherwood L. Human Physiology , 2011)

Patofisiologi dan Patogenesis Hipertiroid

Hipertiroid atau tirotoksikosis merupakan gangguan sekresi hormon tiroid


oleh kelenjar tiroid, dimana terjadi peningkatan produksi atau pengeluaran simpanan
hormon tiroid yang mengikuti injuri kelenjar tiroid. Hipertiroid ini paling banyak
disebabkan oleh penyakit Graves, meskipun hipertiroid dapat disebabkan beberapa
penyebab selain penyakit Graves 4,5,8. Akibat sekresi produksi atau pengeluaran
simpanan hormon tiroid yaitu Triiodotironin (T3) dan Tetraiodotironin (T4) oleh selsel kelenjar tiroid maka sel-sel ini akan mengalami penambahan jumlah sel atau
hyperplasia, sehingga penderita hipertiroid ini sebagian besar kelenjar tiroidnya
menjadi goiter atau pembesaran kelenjar tiroid (Cooper DS, Greenspan FS, 2011)

Daftar pustaka

Cooper DS, Greenspan FS, Ladenson PW. The Thyroid Gland. Dalam : Gardner DG, Shoback D,
editor. Greenspans Basic & Clinical Endocrinology. Edisi 9. USA : The McGraw-Hill
Companies, Inc ; 2011
Sherwood L. Human Physiology : from cell to systems. Dalam : Santoso BI, editor. Fisiologi
Manusia : dari sel ke sistem. Edisi 7. Jakarta : EGC 2011

Team Bagian Anatomi. Situs Thoracis. Semarang : Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran
UNDIP ; 2009

Ganong, William. Kelenjar Thyroid, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 22. Jakarta,
McGraw-Hill & EGC. 2009

You might also like