You are on page 1of 4

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa pada
Pembelajaran PKn Melalui

Model Pembelajaran Role Playing di Kelas IV SD Inpres

Cendanapura kecamatan Toili. Model Pembelajaran Role Playing diharapkan dapat


mengembangkan pengetahuan dan kompetensi siswa, lebih mudah mencerna, memahami, dan
menerapkan konsep-konsep PKn

dalam kehidupannya. Oleh karena itu dalam proses

pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, guru akan melakukan pengembangan sikap
terbuka, demokratis dan siswa dapat mengembangkan kreativitas dan potensi yang dimilikinya.
Sedangkan Penerapan Model Pembelajaran Role Playing ini adalah hasil penjabaran dari
beberapa macam model Pembelajaran. Untuk menjawab permasalahan, maka prosedur penelitian
yang ditempuh melalui empat tahapan: 1) perencanaan; 2) tindakan; 3) pengamatan; dan 4)
refleksi. Keempat tahapan ini dilaksanakan secara sinergis dalam dua siklus, kemudian masingmasing siklus dikembangkan menjadi dua tindakan. Hasil belajar selama penelitian berlangsung
menunjukkan bahwa rerata daya serap pada siklus satu 62,33 % , siklus dua meningkat 80,33 %,
terjadi peningkatan yang signifikan, Sedangkan ketuntasan klasikal terendah pada siklus satu 40
%, meningkat 86,66 % pada siklus dua, mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu 70 %
untuk ketuntasan klasikal. Dengan demikian hasil belajar PKn secara keseluruhan memperoleh
peningkatan yang signifikan sekaligus menunjukan bahwa Model pembelajaran Role Playing
dapat meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Pembelajaran PKn , Model Role playing, dan Hasil Belajar
ABSTRACT
The action research is aimed to Increasing Students Learning Outcomes in Citizenship
Education (PKn) through Role Playing in 4th Grade of SD Inpres Cendanapura Toili District.
Role Playing model is expected to develop students knowledge and competencies, easier in
processing, understanding, and applying the citizenship education in their daily life. Thus, in
either indoor or outdoor class, teacher will build an open attitude and students are able to expand
their creativity and potency. Several interpretation from numerous learning method resulted in
Role Playing. In addressing the issue, there are four steps in conducting present study such as: 1)
planning; 2) treatment; 3) observation; and reflection. These stages will, synergistically,

undertaken in two cycles, and it expanded into two treatment each. During the research, it is
indicated that there is a significant increase of learning outcome with 62,33% in the first cycle
become 80,33% later. Whereas the lowest classical graduation criterion in the first cycle ,40%,
raise to 86,66% in the second cycle, it is reach the indicator of classical completeness which is
70%. Therefore, the achievement in Citizenship Education (PKn) is proved to be significantly
increased, indicating the successness of Role Playing model in improving students activity and
achievement.
Keywords: Citizenship Education, Role Playing, Learning Outcome

ABSTRAK
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Rumusan masalah penelitian ini adalah
apakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dapat di tingkatkan melalui penggunaan nedia
gambar di kelas IV SD Negeri Tou Kabupaten Banggai?
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui Penggunaan
Media Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tou Kabupaten Banggai. Penelitian ini dilaksanakan
pada siswa kelas IV SD Negeri Tou Kabupaten Banggai Tahun Pelajaran 2013 / 2014, dengan
jumlah siswa 25 orang. Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif digunakan untuk melihat proses pelaksanaan pembelajaran, untuk menghimpun data
kualitatif menggunakan lembar observasi. Sedangkan data kuantitatif untuk menghimpun hasil
belajar siswa setelah selesai pembelajaran. Untuk menghimpun data kuantitatif menggunakan
tes, yaitu berupa soal-soal atau pertanyaan sehubungan dengan materi yang diajarkan. Sebagai
indikator kinerja keberhasilan penelitian tindak kelas ini adalah hasil belajar siswa secara
klasikal minimal 85% telah memperoleh skor nilai KKM sebesar 65. Prosedur penelitian ini
terdiri dari: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) Observasi dan Evaluasi, dan 4) refleksi.
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, dan setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan,
serta setiap siklus dilakukan tes evaluasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa baik ketuntasan hasil belajar mengalami
peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa sebelum
pelaksanaan PTK yaitu 60,4 dengan ketuntasan belajar sebesar 32% siswa yang mencapai KKM
yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS yaitu 65. Kemudian pada hasil tes siklus I
dengan ketuntasan belajar 40%, sedangkan hasil tes siklus II dengan ketuntasan belajar 88%,
peningkatan persentase tersebut sebesar 48%, demikian pula nilai rata-rata meningkat dari 60,6
menjadi 72,08 dengan peningkatan sebesar 11,48 setelah pelaksanaan PTK. Berdasarkan

indikator kinerja, disimpulkan bahwa hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Tou Kabupaten
Banggai dapat ditingkatkan melalui Model Pembelajaran Penggunaan Media Gambar.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan: guru khususnya guru IPS sebaiknya memilih
Model Pembelajaran Penggunaan Media Gambar, dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPS
siswa, karena dapat meningkatkan kreatifitas dalam belajar. Namun demikian masih perlu
adanya penelitian lebih lanjut tentang Model Pembelajaran Penggunaan Media Gambar bukan
saja mata pelajaran IPS tetapi semua bidang studi lainnya.
Kata Kunci: Pembelajaran IPS, Penggunaan Media gambar, dan Hasil Belajar

ABSTRACT
This study classified as action research. The issue of the use of picture in improving
students learning outcome in Social Science (IPS) course of 4 th grade of SD Negeri Tou Banggai
district becomes the background problem of the paper.
The purpose of this present study is to increase SD negeri Tou Banggai district 4 th grade
students achievement in Social Science (IPS) course through a media. There are 25 students of
2013/2014 in the class that is selected as the research participants. In addition, the study will use
two data, qualitative and quantitative. A qualitative datum is used to observe the learning
process, while the observation sheet is used to collect qualitative data. The quantitative method
will be attempted to collect data through test regarding the course material to accumulate their
results. The indicator of the action research achievement is the outcomes of students, minimally
85%, and it has reached minimum graduation score of 65. The research procedure divided into:
1) planning; 2) treatment; 3) Observation and Evaluation; and 4) reflection. There will be two
cycles with two meetings and an evaluation test in each meeting.
The result indicated that there is an improvement in learning outcomes in each cycle. It
is proved with students average score before the research is undertaken with 32% students meet
the minimum graduation score of 65 in Social Science (IPS) course and raised to 40% in first
cycle and 88% afterwards. There are 48% of improvement and also the average score increase
from 60,6 to 72,08 with 11,48 points increased after the study has been conducted. In other
words, students achievement in IPS course is increased by using picture as the media.
In conclusion, it is recommended for teachers, especially they who teach Social Science
(IPS), to incorporate picture media in their class in order to increase students learning outcome
and their creativity. However, a further research with similar treatment is necessary to be
conducted not only in IPS course but also in any other courses.
Keywords: Social Science (IPS) learning, The Using of Picture, and Learning Outcome

You might also like