You are on page 1of 6

FARINGITIS

1. Definisi
Faringitis merupakan inflamasi akut pada dinding faring dan dapat mengenai tonsil,
palatum, dan uvula. (Patofisiologi Aplikasi Pada Praktek Keperawatan, oleh Esther Chang
dkk, Hal 191)
Faringitis adalah penyakit tenggorokan, merupakan respon inflamasi terhadap patogen
yang mengeluarkan toksin. Faringitis juga bisa merupakan gejala dari penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus, seperti penyakit flu
Faringitis vesikuler (herpangina) adalah penyakit akut yang sembuh sendiri tanpa
pengobatan, penyakit virus yang ditandai dengan serangan tiba-tiba, berupa demam, sakit
tenggorokan disertai lesi padafaring berukuran 1 2 mm berbentuk papulovesikuler berwarna
abu-abu dengan dasar eritematus dan berkembang secara perlahan menjadi lesi yang sedikit
lebih besar. Lesi ini yang biasanya muncul pada dinding anterior faucium dari tonsil,
palatummolle, uvula dan tonsilnya sendiri, munculsekitar 4 6 hari sesudah mulai sakit.
Penyakit ini tidak fatal. Kejang demam terjadi pada sekitar 5% dari kasus.
Faringitis limfonoduler akut, berbeda dengan faringitis vesikuler, pada penyakit ini lesi
nampak jelas, timbul, terpisah, modul berwarna putih hingga kekuningan dikelilingi oleh
zona eritema berukuran sekitar 3 hingga 6 mm. Biasanya lesi muncul di uvula, dinding tonsil
bagian anterior dan dinding posterior faring tanpa eksantem.
2. Penyebab Penyakit
Beberapa penyebab dari faringitis yaitu:
a. Virus
Virus merupakan etiologi terbanyak dari faringitis. Beberapa jenis virus ini yaitu:

Rhinovirus
Coronavirus
Virus influenza
Virus parainfluenza
Adenovirus
Herpes Simplex Virus tipe 1 dan 2
Coxsackievirus A
Cytomegalovirus
Virus Epstein-Barr
HIV
b. Bakteri
Beberapa jenis bakteri penyebab faringitis yaitu:

Streptoccocus pyogenes, merupakan penyebab terbanyak pada faringitis akut


Streptokokus grup A, merupakan penyebab terbanyak pada anak usia 5 15 tahun, namun
jarang menyebabkan faringitis pada anak usia <3 tahun.
Streptokokus grup C dan G
Neisseria gonorrheae
Corynebacterium diphtheriae
Corynebacterium ulcerans

Yersinia enterocolitica
Treponema pallidum
Vincent angina, merupakan mikroorganisme anaerobik dan dapat menyebabkan komplikasi
yang berat, seperti abses retrofaringeal dan peritonsilar
Penyebab faringitis yang bersifat noninfeksi yaitu sleep apnea, GERD, merokok, dan alergi.
Alergi menyebabkan hiperplasia limfoid, obstruksi nasal, dan keluarnya mukus hidung yang
dapat mengiritasi faring.
3. Distribusi Penyakit
Untuk faringitis vesikuler tersebar diseluruh dunia penyakit ini muncul sporadis dan
dalam bentuk wabah, insidens tertinggi terjadi pada musim panas dan awal musim gugur
terutama menyerang anak-anak dibawah 10 tahun, tetapi kasus dewasa (terutama pada
dewasa muda) tidak jarang terjadi. KLB terbatas dari faringitis limfonoduler akut pada anakanak bisa terjadi pada musim panas dan awal musim gugur. Penyakit-penyakit ini sering
muncul sebagai KLB pada anak-anak (misalnya di tempat penitipan anak, tempat bermain
anak-anak usia pra-sekolah (3-5 tahun))
4. Cara Penularan
Kontak langsung dengan discharge hidung dan tengorokan serta tinja dari orang yang
terinfeksi (yang mungkin tanpa gejala) dan melalui droplet yang menyebar melalui udara,
tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebarkan oleh seranga, air, makanan atau melalui
limbah.
Masa Penularan penularan terjadi selama periode akut dan mungkin berlangsung lebih
lama lagi semasih virus ini bisa ditemukan pada tinja, biasanya berminggu-minggu.
5. Masa Inkubasi
biasanya 3 5 hari untuk faringitis vesikuler danstomatitis vesikuler, 5 hari untuk
faringitis limponoduler
6. Cara cara Pemberantasan
A. Tindakan Pencegahan
Mengurangi kontak antara orang ke orang, bila memungkinkan dengancara
mengurangi kepadatan manusia dan memperbaiki ventilasi. Budayakan perilaku hidup
bersih dan sehat antara lain kebiasaan cuci tangan dan tindakan higienis lain di rumah.
B. Pengawasan Penderita, Kontak dan Lingkungan Sekitar
1) Laporan kepada instansi kesehatan setempat. Laporan wajib diberikan jika terjadi wabah,
kasus individual tidak perlu dilaporkan. Kelas 4 (lihat tentang pelaporan penyakit
menular)
2) Isolasi : Lakukan tindakan kewaspadaan enterik
3) Disinfeksi serentak: Lakukan disinfeksi terhadap discharge hidung dan tenggorokan. Cuci
atau buang barang-barang yang terkontaminasi. Berikan perhatian khusus kepada setiap
orang untuk mencuci tangan secara tepat jika menangani discharge, tinja dan benda-benda
yang terkontaminasi.
4) Karantina : tidak dilakukan
5) Imunisasi kontak : tidak dilakukan
6) Investigasi kontak dan sumber infeksi: kecuali untuk mendeteksi kasus tambahan pada
kelompok-kelompok tertentu atau pada anak-anak prasekolah.
7) Pengobatan spesifik : tidak ada

C. Upaya upaya Penanggulangan Wabah


Beritahukan kepada dokter praktek swasta bahwa telah terjadi peningkatan insiden
penyakit ini, disertai dengan penjelasan mengenai onset dan gejala klinisnya. Lakukan isolasi
terhadap kasus yang terdiagnosa dan terhadap semua anak-anakyang demam,dan terhadap
mereka yang diagnosanya masih belum diketahui dengan perhatian serta kewaspadaan
spesifik diberikan terhadap sekret saluran pernafasan dan tinja.
D. Implikasi Bencana: tidak ada
E. Tindakan Internasional: Manfaatkan Pusat Kerjasama WHO
7. Pengobatan
Pengobatan dan Terapi Faringitis
Terapi faringitis virus adalah asprin atau asetamenofen, cairan dan istrahat baring.
komplikasi seperti sinusitis atau pneumonia biasanya disebabkan oleh invasi bakteri karena
adanya nekrosis epitel yang disebabkan oleh virus. Antibiotika dicadangkan untuk komplikasi
ini.
Faringitis streptococus paling baik diobati dengan pemberian penisilin oral (200.000250.000 unit penisilin G,3-4 kali sehari selama 10 hari). Pemberian obat ini biasanya akan
menghasilkan respon klinis yang cepat dengan terjadinya suhu badan dalam waktu 24 jam.
Eritromisin atau klindamisin merupakan obat lain dengan hasil memuaskan, jika penderita
alergi terhadap penisilin perlu diingat bahwa anak dan remaja yang merokok tembakau atau
mariyuana secara berlebihan dapat berkembang radang faring dan nyeri tenggorokan. Rhinitis
alergikah dengan cairan postnasal nonpurulen juga dapat menyebabkan nyeri tenggorokan
infeksi faring gonokokus biasanya tidak bergejala dengan tambahan untuk mencukupi terapi
antibiotik terhadap pasien-pasien terhadap pasien-pasien yang menderita faringitis,tanpa
menghiraukan etiologinya, seharusnya diberikan antipiretik untuk mengatasi nyeri atau
demam. Obat yang dianjurkan seperti ibuprofen atau asetaminofen. Jika penderita menderita
nyeri tenggorokan yang sangat hebat, selain terapi obat, pemberian kompres panas atau
dingin pada leher dapat membantu meringankan nyeri. Berkumur-kumur dengan larutan
garam hangat dapat pula memberikan sedikit keringanan gejala terhadap nyeri tenggorokan,
dan hal ini dapat disarankan pada anak-anak yang lbih besar untuk dapat bekerja
sama.pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena kuman. Kadangkadang makan makanan yang sehat dengan buah-buahan yang banyak, disertai dengan
vitamin bisa menolong. Penisilin V adalah antibiotik yang paling sering digunakan di
Amerika serikat untuk sakit tenggorokan akibat streptokokus. Antibiotika ini banyak
digunakan karena aman, bekerja denga baik,dan tidak mahal diindia, orang lebih beresiko
menderita demam reumatik. Karena itu, suatu obat disuntikan yang disebut benzatin penisilin
Gmerupakan terapi yang biasa diberikan.
Yang Herbal
Balipost.co.id menuliskan bahwa tanaman obat yang dapat digunakan untuk
perawatan dan pengobatan faringitis atau radang tenggorokan mempunyai efek sebagai
antiradang (anti inflamasi) antibiotik, antibakteri, antiinfeksi, anti histamin /anti alergi dan
meredakan rasa sakit (analgetik). Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk
radang tenggorokan, antara lain:
Sambiloto (andrographis paniculata nees),sebagai anti radang (anti-inflamasi),
menghilangkan rasa sakit (analgetik) menghilangkan bengkak (anti-sweling), menurunkan
panas (antipiretik)
Pegagan (centella asiatica urban ).sejuk sebagai anti infeksi, anti-bakteri, penurun panas
(anti-piretik), anti-toksik, diuretik.

Lidah buaya (aloe vera L), anti-radang (anti-inflamasi), meredakan rasa sakit (analgetik)
Daun sambung nyawa. Anti-radang menghilangkan bengkak (anti-swelling)
Daun dewa (gynura pseudo-china DC). Sebagai anti radang meredakan rasa sakit
(analgetik), membuyarkan bekuan darah, menghilangkan benkak (anti swelling)
Semanggi gunung (hydrocitylesibthorpioides lam). Anti radang (anti inflamasi),
menghilangkan bengkak (anti swelling) antibiotika,penurun panas (antipiretik)
menetralisir racun (detoxificans)
Berikut ini beberapa contoh resep/ramuan tumbuhan obat untuk membantu mengatasi radang
tenggorokan
90 gram daun lidah buaya dan 50 gram kaktus gepeng yang telah dikupas kulitnya,dijus
lalu direbus hingga mendidih,lalu diminum setelah hangat,lakukan dua kali sehari
10 gram sambiloto kering atau 20 gram yang segar direbus dengan 400cc air hingga tersisa
200cc,disaring,kemudian diminum dua kali sehari. (Ilmu Penyakit Dalam, oleh Qorry
Aina Abbata, hal: 196-197)
Pathway

Daftar Pustaka
James, Chin.2000.Manual Pemberantasan Penyakit Menular (Buku Elektronik)
Abata, Qorry Aina.2014.Ilmu Penyakit Dalam.Jawa Timur:Yayasan PP Al-Furqon
http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/respirasi-kedokteran-klinis/faringitis-danlaringitis/ diakses tgl 20/10/2016, jam:14.04

Tugas

Gangguan sistem pernapasan


FARINGITIS
Disusun

Cici oktavia igirisa


Dendris Dunggio
Kelas 4B / DIV Keperawatan

POLITEKES KEMENKES GORONTALO


TA.2016-2017

You might also like