Professional Documents
Culture Documents
PENDIDIKAN DOKTER
KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2016
II. Isi
Berdasarkan
definisinya,
gangguan
ansietas
menyeluruh
(GAD)
Passiflora
Passiflora
Pada penelitian lainnya oleh Coleta et al. mengenai efek samping dari
herbal Passiflora, menunjukkan bahwa tidak terjadi efek samping sedasi serta
gangguan motorik setelah pemberian 230 mg/kgBB ekstrak Passiflora, berbeda
dengan pemberian diazepam 1 mg/kgBB menunjukkan adanya gangguan motorik
serta efek relaksasi otot sebagai efek sampingnya. Efek samping pemberian terapi
diukur dengan menggunakan tes horizontal-wire dan chimney.15 Pada tes
horizontal-wire digunakan untuk mengevaluasi efek relaksan otot, yang terdiri
dari kawat tembaga ditempatkan 20 cm di atas tanah kemudian hewan coba
diletakkan diatas kawat dengan cakar kedepan dan dihitung waktu yang
dibutuhkan hewan coba untuk mencapai kawat dengan bagian belakang badan
atau ekornya. Hewan coba yang gagal melakukannya dalam waktu 5 detik
dianggap gagal dalam tes dan hal ini dianggap identik dengan efek relaksasi otot.16
Sedangkan pad tes chimney, berfungsi untuk menilai koordinasi motorik. Tes yang
terdiri dari tabung gelas sederhana di mana tikus coba masuk dan ketika mencapai
ujung lainnya, tabung ditempatkan dalam posisi vertikal. Reaksi normal hewan
coba adalah untuk mendaki tabung secara mundur. Kinerja hewan dievaluasi oleh
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tepi atas kaca tabung. Jika teradapat
penurunan motorik, maka akan terlihat ketidakmampuan tikus untuk memanjat
mundur ke atas tabung dalam waktu 30 detik.15
60
50
40
30
20
10
0
Horizontal-wire test
Chimney test
Grafik 2. Perbandingan efek samping (gangguan motorik dan efek relaksan otot)
pada pemberian diazepam 1 mg/kgBB dan ekstrak Passiflora 320 mg/kgBB15
III. Penutup
Kesimpulan
Gangguan ansietas menyeluruh (GAD) merupakan kondisi gangguan yang
ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak rasional
bahkan terkadang tidak realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan seharihari. Kondisi ini dialami hampir sepanjang hari, berlangsung sekurang-kurangnya
selama 6 bulan. Kecemasan ini menunjukkan gejala somatik, seperti : ketegangan
otot, iritabilitas, kesulitan tidur, dan kegelisahan sehingga menyebabkan
penderitaan yang jelas dan gangguan yang bermakna dalam fungsi sosial dan
pekerjaan.
Terapi lini pertama untuk GAD adalah benzodiazepin, namun obat ini
dapat menimbulkan depresi SSP yang mengakibatkan kantuk dan ataksia. Efek
samping lainnya ialah rash, mual, nyeri kepala, gangguan fungsi seksual, vertigo
dan kepala rasa ringan. Untuk mengurangi efek samping pengobatan dengan tetap
efektif sebagai terapi, dibutuhkan novel terapi yang minim akan efek samping.
Salah satunya ialah dengan pemanfaat tanaman herbal, salah satu tanaman herbal
yang berpotensi sebagai ansiolitik ialah Passiflora. Passiflora mengandung
GABA, vitexin, isovitexin dll yang bereperan dalam mekanisme terapinya.
Passiflora memiliki dua mekanisme utama sebagai ansiolitik, yaitu meningkatkan
konsentrasi GABA pada celah sinaptik, dan berikatan dengan reseptor
benzodiazepin, kedua mekanisme tersebut menyebabkan hiperpolarisasi sel
sehingga depolarisasi sulit terjadi, hal ini mengakibatkan tidak terbentuknya
potensial aksi dalam sel. Hal inilah yang mengurangi rasa cemas.
Berdasarkan penelitian mengenai efek ansiolitik Passiflora secara in vivo,
ditemukan bahwa dosis efektif untuk ekstrak bunga Passiflora ialah 375
mg/kgBB, bahkan lebih efektif dibandingkan dengan diazepam 1,5 mg/kgBB.
Dilihat dari segi efek sampingnya, Passiflora tidak menunjukkan adanya efek
samping gangguan koordinasi motorik, berbeda dengan diazepam yang memiliki
efek samping sedasi dan gangguan motorik.
Daftar Pustaka
1. Sylvia D Elvira, Gitayanti Hadisukanto. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: FKUI.
2010. H: 235-241
2. Kaplan HI, Saddock BJ. Gangguan Kecemasan. In : Wiguna M, editor.
Sinopsis Psikiatri. Edisi ketujuh Jilid Satu : Phyladelphia. Hal. 1-8.
3. Hutagalung, Evalina Asnawi. Tatalaksana Diagnosis dan Terapi Gangguan
Anxietas. [Internet] 2007 [cited 2016 November 26]. Available from :
http://gangguan_anxietas.htm
4. Shear, Katherine M. Anxiety Disorders Generalized Anxiety Disorder in :
Dale DC, Federman DD, editors. ACP Medicine. 3rd Edition. Washington:
WebMD Inc. : 2007.
5. Kessler RC, Gruber M, Hettema JM, et al. Co-morbid major depression and
generalized anxiety disorders in the National Comorbidity Survey follow-up.
Psychol Med 2008; 38:365.
6. Kaplan HI, Saddock BJ. Gangguan Kecemasan. In : Wiguna M, editor.
Sinopsis Psikiatri. Edisi ketujuh Jilid Dua : Phyladelphia. Hal. 60-66
7. Sadock, Benjamin James; Sadock, Virginia Alcott. Generalized Anxiety
Disorder in : Kaplan & Sadocks Synopsis of Psychiatry : Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition. New York: Lippincott Williams &
Wilkins: 2007. p. 623-7
8. Gunawan, Sulista Gan, dkk. 2012. Farmakologi dan Terapi. Ed 5. Departemen
Farmakologi Dan Terapeutik FK UI: Jakarta.
9. Sunarjono, Hendro. Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Niaga Swadaya. ISBN
979-489-843-0.
10. Traub, Michael. 2012. Passionflower: An overview of the research and clinical
indications. Gaia Herbs
11. Shiloh, Roni et al. 2006. Atlas of Psychiatric Pharmacotherapy
12. Harvey, Richard A, et al. 2013. Farmakologi Ulasan Bergambar. Ed 4. EGC:
Jakarta
13. Hogg S.A. (1996). "Review of the validity and variability of the elevated plusmaze as an animal model of anxiety". Pharmacol. Biochem. Behav. 54: 2130.
doi:10.1016/0091-3057(95)02126-4
14. Oliver Grundmann, et al. 2008. Anxiolytic Activity of a Phytochemically
Characterized Passiflora incarnata Extract is Mediated via the GABAergic
System. Planta Med 2008; 74: 17691773
8
16. Vogel
and
Evaluation,