Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan telah mendorong
berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat
terhadap
setiap
pendidikan.
gerak
Pendidikan
langkah
dan
merupakan
perkembangan
satu
upaya
dunia
dalam
satu
system
pendidikan
nasional
yang
memerlukan
upaya
perbaikan
dan
peningkatan,
BAB 11
PEMBAHASAN
pemerataan
memelihara
dan
ekonomi,
sebagai
meningkatkan
upaya
untuk
pembangunan
berkelanjutan.
2. Wawasan iptek yang mendalam dan luas
3. Motivasi dan komitmen yang tinggi untuk mencapai
prestasi dan keunggulan.
4. Kepekaan social dan kepemimpinan.
5. Disiplin yang tinggi yang ditunjang
yangggantikan kolonialisme politik
kondisi
fisik
Dengan
berbentuk
demikian
fisik,
kolonialisme
melainkan
dalam
kini
bentuk
tidak
lagi
informasi.
tantangan
ini
menuntut
SDM
Indonesia
agar
belajar,
control),
strategi
strategi
memelihara
penggunaan
kendali
mutu
kekuasaan,
pendidikannya.
hal
ini
berarti
bahwa
sekolah
unggul
tumbuh
bilamana
dan
didukung
berkembang
oleh
dari
manajemen
waktu
yang
kewaktu
berwawasan
stake
holders
lainya
berusaha
mewujudkan
konseptual
sekolah
unggul
dikelompokkan
sekolah
Ada
keunggulan
pandangan
pada
komponen-komponen
masyarakat
pendidikan
dan
dengan
misi
dan
tujuan
serta
status
pengelolaannya.
2. Diproyeksikan untuk menjadi model dalam peningkatan
mutu bagi sekolah di sekitarnya.
D. Karakteristik Sekolah Unggul
Sebagai
tolak
ukur
keunggulan
sebuah
institusi
yang
bertanggung
jawab
dalam
bidang
7. Proses
belajar-mengajar
yang
berkwalitas
dan
hasilnya
dapat
dipertanggung jawabkan.
8. Nilai lebihnya terletak pada perlakuan tambahan diluar kurikulum
Nasional melalui pengembangan materi kurikulum, program pengayaan
dan perluasan, percepatan, pengajaran, remedial, pelayanan bimbingan
dan konseling, pembinaan ekstrakurikuler.
9. Diproyeksikan untuk menjadi pusat keunggulan bagi sekolah-sekolah
disekitarnya.
Beberapa indikator yang menunjukkan sekolah itu unggul yaitu:
1. Sekolah memiliki visi dan misi untuk meraih prestasi yang tinggi
2. Semua personel sekolah memiliki komitmen yang tinggi untuk berprestasi.
3. Guru yang tangguh dan professional.
Guru merupakan ujung tombak kegiatan sekolah karena berhadapan
langsung dengan siswa. guru yang professional mampu mewujudkan
harapan-harapan orang tua dan kepal sekolah dalam kegiatan sehari-hari di
dalam kelas.
4. Memiliki tujuan pencapaian filosofi yang jelas.
Lingkungan yang kondusif bukanlah hanya ruang kelas dengan berbagai
fasilitas mewah, lingkungan tersebut bisa berada di manapun selama
lingkungan tersebut dapat memberikan dimensi pemahaman belajar secara
menyeluruh bagi siswa.
5. Jaringan organisasi yang baik dan solid.
Baik itu organisasi guru, orang tua akan menambah wawasan dan
kemampuan tiap anggotanya untuk belajar dan berkembang, serta perlu
adanya dialog antar organisasi tersebut. Misalnya orang tua murid dengan
forum guru dalam menjelaskan harapan dari guru dan kenyataan yang
dialami guru di kelas.
6. Adanya komunikasi dan dukungan insentif dari orang tua murid dan
masyarakat.6
10
ditata ulang. Manajamen yang selama ini lebih mengandalkan faktor intuisi
dan pengalaman, harus diganti dengan manajemen modern, sebagaimana
yang dirokemendasikan oleh Balitbang Depag RI (2001), yaitu Manajemen
Berbasis Madrasah (MBM) atau sering disebut School Based Management
(SBM).
MBM merupakan institusi sosial yang mengandung makna kewenangan
pengambilan keputusan dilihat dari perspektif peran madrasah yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, MBM sering dikatakan suatu upaya
memposisikan kembali peran madrasah yang sesungguhnya. MBM
memberikan peluang mengakomodasikan pihak-pihak berkepentingan untuk
berkontribusi secara positif terhadap peningkatan kinerja madrasah, yang
terefleksikan dalam perumusan visi, misi, tujuan serta program-program
prioritas madrasah yang disusun secara kolaboratif.9
2. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum madrasah ke depan ditandai dengan berbagai
ciri yang secara keseluruhan merupakan upaya penyempurnaan terhadap
kelemahan-kelemahan yang dijumpai dalam kurikulum sebelumnya. Di
antara ciri tersebut perlu mendapat catatan penting adalah kurikulum
madrasah terdiri dari kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum
yang disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas
satuan pendidikan yang bersangkutan.
Dengan ketentuan tersebut, berarti kurikulum yang berlaku secara
nasional adalah kurikulum minimal yang harus disampaikan kepada siswa.
Madrasah
sepenuhnya
dapat
mengembangkan,
menjabarkan,
bahkan
9 Agus Maimun, Agus Zainul Fitri, Madrasah Unggulan, (Malang, UIN, Maliki
Press, 2010), hlm 51.
11
yang
menggairahkan.
Lingkungan
belajar
bagaimanapun
suatu
pemikiran
pembaharuan
tentang,
bagaimana
12
BAB III
KESIMPULAN
keunggulan
pendidikannya.
hal
yang
ini
dihasilkan
berarti
bahwa
(out
put)
sekolah
dari
unggul
wajib
mengusahakan
mebiayainya;
dan
pendidikan
nasional
ketaqwaan
serta
serta
menyelenggarakan
yang
akhlak
meningkatkan
dalam
rangka
(3)
Pemerintah
satu
system
keimanan
dan
mencerdaskan
kehidupan bangsa
DAFTAR PUSTAKA
11 Puslitbang, Pendidikan Agama dan Keagamaan, 2001, (Jakarta, Balitbang
Agama dan Diklat Keagamaan RI), hlm 23.
13
14