You are on page 1of 17

MAKALAH

Penentuan Kadar Khlorida Dalam


Air Limbah
Untuk Memenuhi Tugas mata kuliah Analisa Air

DI SUSUN OLEH
1.
2.
3.
4.
5.

Juliana Indah P (33152842J)


Fera Maraya (33152843J)
Refi Wulan (33152838J)
Joko Purnomo (33152845J)
Heri Agustiawan (33152848J)

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Setia Budi Surakarta
2016
KATA PENGANTAR
1

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul penentuan kadar Khlorida
dalam air limbah tanpa adanya halangan dan hambatan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memperluas wawasan pengetahuan mahasiswa serta
masyarakat mengenai Khlorida.
Tak lupa saya

mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah

membantu dalam mengerjakan makalah ini. saya juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya
karya imakalah ini. Saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Mojosongo, Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
A.

Latar Belakang............................................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah........................................................................................ 1

C. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................ 3
A.

Pencemaran Air............................................................................................ 3

B.

Sumber Sumber Pencemaran Air...............................................................3

C. Penanggulangan pencemaran Air................................................................4


D. Pencemaran Air Oleh Khlorida ( Cl- )............................................................4
E.

Uji Kualitatif Analisis Khlorida.......................................................................5

F.

Titrasi Analisis Khlorida................................................................................ 5

BAB III
KASUS.................................................................................................................... 7
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN...................................................................................... 9
A.

Alat dan Bahan............................................................................................. 9

B.

Prosedur Kerja............................................................................................ 10

BAB V
PEMBAHASAN...................................................................................................... 12
BAB VI
KESIMPULAN........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14
3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mendapatkan air yang baik dan sesuai dengan standart saat ini
menjadi barang yang mahal karena sudah banyak air yang tercemar
oleh bermacam macam limbah baik dari limbah alam maupun dari
limbah manusia.
Limbah
merupakan

pencemar

yang

dapat

mengganggu

keseimbangan alam yang menimbulkan ancaman bagi manusia.


Limbah manusia dapat dari beberapa sumber diantara limbah
industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian akan merubah sifat
sifat fisika dan kimia yang akan menurunkan kualitas air.
Senyawa yang terdapat dalam limbah tersebut diantaranya adalah
senyawa khlorida. Tergolong dalam unsur halogen, yang merupakan
gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan
hampir semua unsur. Dialam Khlorida ditemukan dalam keadaan
bersenyawa terutama dengan Natrium sebagai garam ( NaCl ).
Khlorida digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman serta
dapat digunakan sebagai antiseptik, insektisida, dll.
Kerugian dalam penggunaan senyawa Khlorida dapat mengiritasi
sistem pernafasan, dalam bentuk gas dapat mengiritasi lapisan
lendir dan dalam bentuk cair bisa membakar kulit. Bau Khlorida
dapat dideteksi pada konsentrasi 3,5 ppm dan pada konsentrasi
1000 ppm dapat berakibat fatal setelah terhisap dalam dalam.
Penentuan kadar Khlorida dapat dilakukan dengan beberapa metode
diantaranya

adalah

metode

titrasi

argentometri

dan

metode

spektrofotometer.

B. Rumusan Masalah
1. Menentukan kadar Khlorida yang terkandung pada air dan air
limbah.
2. Apakah metode argentometri yang digunakan untuk menentukan
kadar Khlorida pada air dan air limbah hasilnya sesuai dengan
standart mutu yang telah ditetapkan ?

C. Tujuan
1. Untuk

mendapatkan

hasil

analisis

Khlorida

dengan

nilai

keakuratan yang tinggi.


2. Untuk mengetahui bahwa metode yang digunakan sesuai dengan
standart mutu yang ditetapkan.

BAB II
2

TINJAUAN PUSTAKA

A Pencemaran Air
Air merupakan salah satu dari

ketiga komponen yang

membentuk bumi yang merupakan sumber daya alam yang dapat


diperbaharui tetapi dapat dengan mudah terkontaminasi oleh
aktivitas manusia.

Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 82

tahun 2001 menyebutkan : pencemaran air adalah masuknya atau


dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain
kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan
manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
Menurut Wardhana (1995 ) indikator atau tanda bahwa air
lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda
yang dapat diamati melalui :
1. Adanya perubahan suhu air.
2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi Hidrogen.
3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air.
4. Timbulnya endapan, koloidal dan bahan terlarut.
5. Adanya mikroorganisme.
6. Meningkatnya radioaktivitas air dilinkungan.
D. Sumber Sumber Pencemaran Air
1. Pencemaran air oleh bahan nutrisi tanaman
Seperti pupuk kimia atau buatan yang dapat mencemari air
sungai, danau bahkan lautan yang dapat memberikan dampak
buruk bagi manusia.
2. Pencemaran bahan kimia anorganik
Seperti asam, garam dan bahan toksik logam misalnya Pb, Cd,
Hg dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak
diminum serta merusak makhluk hidup yang ada diair.
3. Pencemaran bahan kimia organik
Pada umumnya didapatkan dari limbah yang dapat membusuk
atau terdegradasi oleh mikroorganisme yang berbahaya bagi
manusia.
4. Sedimen dan bahan tersuspensi
3

Bahan partikel yang tidak larut seperti lumpur, pasir, tanah,


bahan kimia organik maupun anorganik yang menjadi bentuk
bahan tersuspensi didalam air dapat menyebabkan kekeruhan
pada air.
5. Substansi radioaktif
Dapat menyebabkan

gangguan

reproduksi,

kanker

dan

kerusakan genetik.
E. Penanggulangan pencemaran Air
1. Penanggulangan secara non teknis
Yaitu suatu usaha untuk menanggulangi

dan

mengurangi

pencemaran dengan cara menciptakan peraturan perundangan


yang dapat merencanakan, mengatur segala macam kegiatan
industri.
2. Penanggulangan secara teknis
Yaitu suatu usaha menanggulangi pencemaran dengan cara
teknis seperti mengubah proses, mengolah limbah, menambah
alat bantu.
F. Pencemaran Air Oleh Khlorida ( Cl- )
Khlorida ( Cl- ) adalah salah satu senyawa umum yang terdapat
diperairan alam. Ion Klhorida pada dasarnya mempunyai pengaruh
kecil terhadap sifat sifat kimia dan biologi perairan. Ion Khlorida
secara umum tidak membentuk senyawa kompleks yang kuat
dengan ion ion logam. Ion ini juga tidak dioksidasi dalam keadaan
normal dan tidak bersifat toksik. Tetapi kelebihan garam Khlorida
dapat

menyebabkan

penuirunan

kualitas

air

dan

dapat

menyebabkan pembentukan noda berwarna putih dipinggiran badan


air.

G. Uji Kualitatif Analisis Khlorida


1. uji kualitatif dengan Asam SulfatPekat
4

Khlorida

akan

terurai

banyak

dalam

keadaan

dingin,

penguraiannya adalah sempurna pada pemanasan, yang disertai


dengan pelepasan Hidrogen Khlorida.
Cl- + H2SO4 HCl + HSO4Uji ini akan menimbulkan bau yang merangsang dan dihasilkan
asap putih serta mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
2. Uji kualitatif dengan mangan Dioksida dan Asam Sulfat Pekat,
jika Khlorida padat dicampur dengan Mangan Dioksida produk
pengendapan yang sama banyaknya lalu ditambahkan Asam
Sulfat Pekat dan campuran dipanaskan secara perlahan lahan,
Khlor akan dilepaskan dan akan menimbulkan baunya yang
menyesakan

nafas,

warnanya

hijau

kekuningan.

Hidrogen

Khlorida yang mula mula terbentuk, dioksidasikan menjadi


Khlor.

MnO2 + 2H2SO4 + 2Cl- Mn2+ + Cl + 2SO42- + 2H2O

3. Uji kualitatif dengan Timbal Khlorida


Endapan putih Timbal Khlorida, PbCl2 dari alrutan yang pekat.
2Cl- + Pb2+ PbCl2
H. Titrasi Analisis Khlorida
1. Titrasi Argentometri
Prinsip dasar titrasi Argentometri adalah reaksi pengendapan
( presipitasi ) dimana zat yang hendak ditentukan kadarnya
diendapkan oleh larutan AgNO3. Zat tersebut misalnya garam
garam Halogenida ( Cl, Br, I ) sianida ( CN ) thiosianida ( SCN )
dan fosfat. Titrasi argentometri itu terdapat beberapa jenis
diantaranya adalah :
a. Argentometri Mohr yaitu titrasi dengan menggunakan perak
nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam perak
yang sukar larut.
b. Argentometri volhard yaitu didasarkan pada pengendapan
Perak

Thiosianat

dalam

larutan

Asam

Nitrat,

dengan

menggunakan ion besi ( III ) untuk meneliti ion Thiosianat


yang berlebih.
c. Argentometri Fajans

yaitu

titrasi

yang

menggunakan

indikator organik yang dapat diserap pada permukaan


5

endapan

yang

terbentuk

selama

titrasi

argentometri

berlangsung.

BAB III
KASUS

Pada air limbah cair yang diperiksa di UPT. Laboratorium Badan


Pengawas Dampak Lingkungan Daerah Sumatra Utara pada tanggal 10
februari 2009 yang dianalisa dengan cara JIS ( Jepang Industry Standart ).
Didapatkan hasil kadar klorida sebagai berikut :
Tabel 1. Data analisa Khlorida pada sampel air limbah

Sample

Pengenceran

Volume

( kali )

titran

Khlorida

5
5
5

( ml )
0,5
6,8
6,9
12,8

( mg/l )
317, 1357
322,1696
619,1697

Blanko
I
II
III

Normalitas

0,0142
0,0142
0,0142

Kadar

Penentuan normalitas AgNO3 :


N AgNO3 = V NaCl X N NaCl
V AgNO3
= 50 X 0,0141
49,45
= 0,0142 N
Penentuan kadar Khlorida pada sampel :
Kadar Cl- ( mg/L ) = ( A B ) N X 35,45 X 1000
Ml sampel
Sampel I = ( 6,8 0,5 ) 0,0142 X 35,45 X 1000
50
= 63, 42714
= 63,42714 X 5
= 317, 1357 mg/l
Sampel II = ( 6,9 0,5 ) 0,0142 x 35,45 x 1000
50
= 64, 43392
= 64,43392 x 5
= 322, 1696 mg/l
Sampel III

= ( 12,8 0,5 ) 0,0142 x 35,45 x 1000


50
= 123, 83394
= 123,83394 x 5
= 619,1697 mg/l
Ketelitian perhitungan analisa Khlorida pada air limbah :
% RPD = hasil Cl- ( dengan nilai yang tinggi ) hasil Cl - ( yang
rendah ) x 100%

Hasil Cl- rata rata


= 322,1696 317,1357 x 100%
319,6526
= 1,57 %

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A Alat dan Bahan


1. Alat Alat
a. Buret 50 ml
b. Statif dan klem
c. Erlenmeyer 250 ml
d. Gelas ukur 100 ml
e. Corong labu ukur 100 ml
f. Beaker glass 250 ml
g. Pipet volume 50 ml
h. Neraca analitis
i. Spatula
j. Gelas arloji
k. Botol aquadest
l. Desikator
2. Bahan Bahan
a. Aquadest
b. AgNO3 0,0141 N
c. K2CrO4 5%
d. Larutan NaCl 0,0141 N
e. Kertas saring
f. Air danau
g. Air limbah
8

I. Prosedur Kerja
1. Pembakuan larutan AgNO3 dangan NaCl 0,0141 N
Pipet larutan Nacl 0,0141 N sebanyak 25 ml masukkan
kedalam erlemeyer 100 ml kemuadian ditambahkan 1 ml larutan
indikator K2CrO4 5% lalu aduk hingga homogen selanjutnya titrasi
dengan larutan AgNO3 hingga terjadi perubahan warna menjadi
merah coklat. Kemudian catat volume AgNO 3 yang digunakan dan
dihitung normalitas larutan baku AgNO3. Untuk blanko nya pipet
air suling sebanyak 25 ml masukkan kedalam erlenmeyer 100 ml
dan beri perlukaan yang sama dengan prosedur sebelumnya.
Rumus :
N AgNO3 = V NaCl X N NaCl
V AgNO3
Keterangan :
V AgNO3 = ml AgNO3 yang digunakan
N AgNO3 = normalitas larutan AgNO3
V NaCl = ml larutan NaCl 0,0141 N
N NaCl = Normalitas larutan NaCl
2. Prosedur Analisa Sampel
Pipet 100 ml sampel masukkan kedalam erlenmeyer 250 ml
lalu tambahkan indikator K2CrO4 5% sebanyak 1 ml kemudian
dititrasi dengan larutan baku AgNO 3 hingga titik akhir titrasi yang
ditandai

dengan

terbentuknya

endapan

berwarna

merah

kecoklatan dari Ag2CrO4 kemudian dihitung volume AgNO3 yang


digunakan. Selanjutnya lakukan titrasi dengan blanko yaitu
masukkan 100 ml aquadest kedalam erlenmeyer 250 ml lalu
lakukan prosedur seperti sebelumnya lakukan sebanyak 3 kali.
Perhitungan Kadar Khlorida :
Kadar Cl- ( mg/L ) = ( A B ) N x 35,45 X
1000
Ml sampel
Keterangan :
A = volume larutan baku AgNO3 untuk titrasi sampel ( ml )
9

B
N

= volume larutan baku AgNO3 untuk titrasi blanko ( ml )


= normalitas larutan baku AgNO3 ( mgrek/ml )

BAB V
PEMBAHASAN

10

Analisis

kadar

Khlorida

dapat

dilakukan

dengan

beberapa

cara

diantaranya adaalah metode klasik seperti titrasi argentometri dan yang


lebih modern yaitu spektrofotometer.
Setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan dalam melakukan
analisis kadar Khlorida.
Kelebihan spektrofotometer yaitu alat dapat dibawa kelapangan saat
melakukan pengujian agar tidak terjadi p[erubahan kondisi sampel akibat
dari

waktu

transportasi

dari

lapangan

ke

laboratorium.

Sedangan

kelebihan titrasi argentometri yaitu pekerjaaan lebih cepat, peralatan


yang digunakan lebih sederhana dan dan memiliki nilai ke akuratan yang
lebih tinggi sehingga kadar Khlorida dalam air limbah dapat diketahui
konsentrasi nya.
Kekurangan spektrofotometer yaitu pembacaan hasil analisa Klorida
menunjukan nilai dengan dua angka dibelakang koma sedangakan pada
titrasi argentometri menggunkanakan empat angka dibelakang koma.
Ketelitian dari perhitungan kadar Khlorida pada air limbah ini dihitung
dengan menggunakan % RPD dimana % RPD merupakan Recorvery
Persen Deviasi. Perhitungan % RPD dapat dilakukan terhadap sampel yang
telah mendapat dua kali perlakuan prosedur analisis dan memiliki hasil
analisis yang berbeda.
Pada penentuan kadar Khlorida dengan metode argentometri diperoleh
hasil yang sudah berada dalam spesifikasi mutu yang ditetapkan yaitu
600mg/L secara maksimum untuk air bersih dan spesifikasi mutu yang
ditetapkan untuk air limbah adalah 1000 1500 mg/L. Tetapi kandungan
Khlorida yang baik pada air limbah adalah 600mg/L. Dan % RPD yang
didapat untuk analisis air limbah adalah 1, 57 %.

11

BAB VI
KESIMPULAN

Dari analisis yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa metode


titrasi argentometri merupakan merupakan metode yang tepat sebgai
prosedur analisis

kadar Khlorida

pada

air limbah karena metode

argentometri merupakan cara klasik yang memiliki beberapa kelebihan.


Dari analisis kadar Khlorida yang dilakukan pada air limbah sebagai
sampel diperoleh kadar Khlorida yang sesuai dengan spesifikasi mutu
yang ditetapkan yaitu 1000 -1500 mg/L. Dan untuk persen ketelitian
analisis kadar Khlorida dengan titrasi argentometri ini digunakan % RPD
( Recovery Persen Deviasi ). Dari % RPD ini diperoleh 1,57 %.

12

DAFTAR PUSTAKA

Austin, t. George, Jasifi. 1996. Industri Proses Kimia. Jakarta :

Erlangga
Underwood.1986.Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga
http;//sugianto-industri.blogspot.com/2010/05/diakses: 20 desember
2016.

13

You might also like