You are on page 1of 20

Investor/pemodal

Sebelum membeli atau menjual efek,


i n v e s t o r p e r l u m e n g a d a k a n p i l i h a n y a n g t e p a t tentang :Efek yang dibeli
hendaknya terdaftar pads Daftar Kurs Resmi yang dikeluarkan oleh Bursa
Efek I n d o n e s i a .
Makelar dan komisioner yang diminta untuk melaksanaka
n a m a n a t / o r d e r supaya yang terdaftar sebagai anggota Kurs Efek
Indonesia.S e t e l a h m e n e n t u k a n p i l i h a n e f e k y a n g a k a n d i b e
l i s a m p a i k a n l a h a u n a n a t / o r d e r anda secara tertulis ataupun secara
lisan dengan perantaraar tilpon tetapi kemudian disusulisecara tertulis kepada
makelarpicomisioner yang anda pilih dengan menyebutkan :

Jumlah nominal atau lembar

Nama efek dan emitennya

Kurs (harga)

S yarat- syarat lain (seperti batas waktu berlakunya aiiianat/6rder dan


cars penyelesaiannya.H a n y a d e n g a n j a l a n d e m i k i a n a n d a d a p a t
m e m b a t a s i a t a u m e n g u r a n g i r i s i k o d a l a m jual bell efek, sampai seminimum
mungkin.
7. Risiko,
Return
, dan Diversifikasi1 Risiko Investasi
Risiko dapat diartikan sebagai berikut:
a . K e s e m p a t a n
t i m b u l n y a
k e
r u g i a n b.Probabilitas timbulnya
kerugianc . P e n y i m p a n g a n
a k t u a l
d a r i
y
a n g
d i h a r a p k a n d . P r o b a b i l i t a s s u a t u h a s i l
a k a n b e r b e d a d a r i y a n g d i h a r a p k a n Jadi
jika kita mengatakan bahwa suatu investasi mempunyai risiko, berarti
bahwa investasitersebut tidak akan memberikan keuntungan yang pasti. Dengan kata lain,
risiko dapat diartikansebagai kemungkinan
tingkat keuntungan yang diperoleh menyimpang
dari tingkat keuntunganyang diharapkan. Memang tidak semua pihak sepakat
merumuskan risiko dalam artian ini.Sebagai contoh, ada yang mengukur risi
ko sebagai probabilitas menderita kerugian. Tetapi dalam teori portofolio,
risiko dinyatakan sebagai kemungkinan keuntungan menyimpang dari yang
diharapkan. Karena itu risiko mempunyai dua dimensi, yaitu menyimpang lebih besar
ataulebih kecil yang diharapkan.Dalam konteks portofolio pasar, risiko investasi (
total risk
) terdiri dari dua komponen,yaitu:
a.
Risiko sistematis (
systematic risk
)Merupakan risiko pasar yang bersifat umum karena risiko ini mempengaruhi
pada tiapsekuritas atau portofolio di dalam pasar secara keseluruhan. Risiko
ini terjadi karenakejadian- kejadian di luar kegiatan perusahaan sehingga

tidak dapat dihindari oleh para investor, misalnya : perubahan keadaan perekonomian
secara keseluruhan, masa boom, masaresesi, terjadinya inflasi dan sebagainya.
b.
Risiko tak sistematis (
unsystematic risk
)Merupakan risiko yang unik atau khusus untuk perusahaan-perusahaan tertentu dan
terlepasdari faktor-faktor perekonomian, politik, atau faktor-faktor lainnya. Misalnya terjadi
lonjakanteknologi, bertambahnya pesaing yang memproduksi produk serupa
dan sebagainya. Risikosemacam ini dapat dihindari (
avoidable
) atau diperkecil melalui diversifikasi (
diversible
).Ada tiga kelompok investor yang berprilaku tidak sama dalam menghadapi risiko,
antaralain:1.
Risk Averse,
yaitu investor yang mengharapkan
return
atau tingkat pengembalian lebih tinggi bila risiko meningkat.2.
Risk indifferent,
yaitu investor yang bersedia menerima
return
atau tingkat pengembalianyang tetap walaupun risiko meningkat.3.
Risk Seeking,
yaitu investor yang bersedia menerima tingkat pengembalian/
return
yangmenurun walaupun risiko meningkat.
2.Return
Investasi
Pengembalian investasi atau biasa juga disebut sebagai tingkat keuntungan investasi atau
investment return
dapat diartikan sebagai penerimaan atau penghasilan dari suatu
investasi, berupa aliran kas dan atau kenaikan dalam nilai investasi yang diperoleh investor
dimasam e n d a t a n g . S e p e r t i d i k e t a h u i b a h w a t i d a k s e m u a j e n i s i n v e s t a s i
m e m b e r i k a n t i n g k a t pengembalian (
return
) yang pasti seperti deposito dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia) .
Ada jenis investasi yang memberikan
return
yang bervariasi, sehingga cenderung menyebabkanfluktuasi terhadap pendapatan yang
diterima oleh investor, investasi semacam ini dikenal sebagaiinvestasi berisiko (
risky investment
) yaitu sarana investasi yang mungkin memberikan tingkat pengembalian realisasi (
realized return
) yang menyimpang dari tingkat pengembalian yang diharapkan (
expected return
).Tingkat pengembalian realisasi merupakan hasil dari investasi diukur dari
pengembalianyang diperoleh dalam periode waktu tertentu, umumnya satu tahun.
Pengembalian realisasi
samadengan perubahan dalam nilai investasi dalam kurun waktu tertentu diba
gi dengan nilai i n v e s t a s i , s e d a n g k a n t i n g k a t p e n g e m b a l i a n y a n g d i h a r a p k

a n a d a l a h r a t a - r a t a d i s t r i b u s i probabilitas tingkat pengembalian yang mungkin


diperoleh.Dalam merancang suatu portofolio, para investor senantiasa berupaya
memaksimumkan
expected return
dari investasi mereka, dengan mempertimbangkan tingkat risiko tertentu yang akan
mereka terima. Investor biasanya melakukan perkiraan terhadap
expected return
portofoliomereka, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan
menyimpang darihasil yang diharapkan.Jenis-jenis
return
menurut Jogiyanto ( 2000; 107) terbagi atas dua bagian yaitu:
1.
Return
realisasi (
realized return
) adalah merupakan
return
yang telah terjadi.
Return
realisasi ini dihitung berdasarkan data historis.
Return
realisasi sangat penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja
dari perusahaan dan berguna sebagai dasar penentuan
return
ekspektasi (
expected return
) dan risiko di masa yang akan datang.
2.
Return
ekspektasi (
expected return
) adalah
return
yang diharapkan akan diperolehinvestor di masa mendatang. Berbeda dengan
return
realisasi yang sifatnya sudah terjadi,
return
ekspektasi sifatnya belum terjadi.
3 Diversifikasi PortofolioPengertian diversifikasi portofolio
Secara umum portofolio dapat diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktivayang
diinvestasikan dan dipegang oleh investor,
baik perorangan maupun lembaga. Kombinasiaktiva tersebut bisa berupa aktiva r
iil, aktiva finansial, maupun keduanya. Pembentukan portofolio berangkat dari su
atu diversifikasi investasi seorang investor dengan tujuan untuk mengoptimalkan
return
sekaligus meminimumkan tingkat risiko yang akan dihadapi. Sesuai dengan pendapat
Fabozzi (1999: 73) yang menyatakan bahwa diversifikasi portofolio diartikan sebagai
pembentukan portofolio sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi risiko
portofoliotanpa mengorbankan pengembalian yang dihasilkan

.Menurut Andrias Harefa (2004) dalam artikelnya mengatakan bahwa divers


ifikasi portofolio adalah sebuah strategi
investasi dengan menempatkan dana dalam berbagai instumeninvestasi dengan tingkat
risiko dan potensi keuntungan yang berbeda, atau strategi ini biasa disebut dengan
alokasi asset (
asset allocation
).Seperti dikemukakan sebelumnya bahwa dengan diversifikasi akan mengurangi
risikoyang akan ditanggung oleh investor. Jika suatu saham nilainya jatuh, sedang saham
lainnya naik,maka kerugian dan keuntungan ini diharapkan akan saling
mengkompensir sehingga
fluktuasi pendapatan investor tidak akan begitu tajam. Berbeda dengan pengembalian yang d
iharapkandari portofolio, yang merupakan rata-rata tertimbang dari pengembalian
yang diharapkan olehmasingmasing sekuritas yang membentuk portofolio. Risiko portofolio bukan merup
akan penimbangan sederhana rata-rata tertimbang sekuritas tunggal dalam portofolio. Risiko
suatu portofolio tergantung
pada:1 . J u m l a h
s e k u r i t a s
d a l a m
p o r t o
f o l i o 2 . P r o p o r s i m a s i n g - m a s i n g s e k u r i t a s
d a l a m p o r t o f o l i o 3 . R i s i k o m a s i n g - m a s i n g
s e k u r i t a s y a n g m e m b e n t u k p o r t o f o l i o 4 . K o v a r i
a n ( k o e f i s i e n k o r e l a s i ) a n t a r
t i n g k a t k e u n t u n g a n
s e k u r i t a s d a l a m portofolioKarena bukan merupakan rata-rata
tertimbang dari risiko sekuritas tunggal dalam portofolio, maka tidak jarang kita te
mukan risiko dari pengembalian sekuritas-sekuritasindividual jauh lebih besar dari risiko
portofolio dan pengembalian rata-rata dari suatu sekuritasindividual lebih rendah dari
pengembalian portofolio. Frank J.Fobozzi(1999:261)
mengatakan bahwa diversifikasi ditimbulkan oleh penggabungan sekuritas-sekuritas yang pe
ngembaliannyatidak saling berkorelasi secara sempurna, sehingga menguranig risiko
portofolio.Pengembalian portofolio adalah rata-rata tertimbang dari pengembalianpengembaliansekuritas-sekuritas individual, berapapun banyaknya sekuritas dalam
portofolio tersebut. Secarateoritis, jika dapat mengumpulkan sekuritas-sekuritas dalam
jumlah yang memadai dan memilikitingkat pengembalian yang tidak berkorelasi
(negatif sempurna) maka risiko portofolio
dapatdihilangkan seluruhnya. Namun, situasi ini jarang ditemukan dalam keu
angan riil, tempat dimana pengembalian-pengembalian tersebut cenderung bereaksi
terhadap sejumlah faktor yangsama (misalnya siklus bisnis, dan suku bunga).Jadi walaupun
sebagian besar risiko total portofolio dapat dikurangi melalui diversifikasi,risiko tersebut
tidak dapat dihilangkan seluruhnya. Untuk mengetahui seberapa besar dari risikototal
portofolio, harus dibedakan antara risiko tidak sistematis yang bisa dihilangkan
denganm e l a k u k a n d i v e r s i f i k a s i d e n g a n r i s i k o s i s t e m a t i s y a n g t i d a k b i s a
d i h i l a n g k a n m e l a l u i diversifikasi. Penjumlahan kedua jenis risiko
tersebut disebut sebagai risiko total,

keadaansemacam ini ditunjukkan pada gambar


Pengurangan risiko dengan diversifikasiStandard
deviasi--------------------------------------------------------------------------------------Risiko tidak sistematis
( dapat terdiversifikasi )-------------------------------------------------------------------------------------- Risiko
TotalRisiko Sistematis( tidak dapat terdiversifikasi )
Jumlah SekuritiBentuk-bentuk diversifikasi portofolio
Telah diketahui bahwa risiko yang dapat didiversifikasi adalah risiko yang ti
dak sistematis (berdasarkan gambar 2.1). Menurut Jogiyanto (2000;162)
mengatakan bahwa risikoyang dapat didiversifikasikan adalah risiko yang tidak
sistematik atau risiko spesifik dan unik untuk perusahaan. Diversifikasi terhadap
risiko ini sangat penting untuk investor, karena dapat
meminimumkan risiko tanpa harus mengurangi
return
yang diterima. Investor dapat melakukandiversifikasi dengan beberapa
cara:a.Diversifikasi dengan banyak aktiva Mengikuti hukum statistik bahwa
semakin besar ukuran sampel, maka semakin dekat nilairata-rata dengan nilai
ekspektasi dari populasi. Hukum ini disebut dengan hukum
jumlah besar. Asumsi yang digunakan disini adalah bahwa tingkat hasil untuk masingmasingsekuritas secara statistik adalah independent. b.Diversifikasi secara
RandomDiversifikasi secara random merupakan pembentukan portofolio dengan memilih
sekuritas-sekuritas secara acak tanpa memperhatikan karakteristik dari investasi
yang relevan sepertimisalnya
return
dari sekuritas itu sendiri. Investor hanya memilih sekuritas secara acak.c.Diversifikasi
secara MarkowitzDengan menggunakan metode mean-variance dari
Markowitz, sekuritas-sekuritas yang mempunyai korelasi lebih kecil dari + 1 akan
menurunkan risiko portofolio. Semakin banyak sekuritas yang dimasukkan ke dalam
portofolio, semakin kecil risiko portofolio. Denganmenggunakan metode Markowitz,
maka diversifikasi ini dapat dibuktikan secara matematis.
1.
Tingkat Pengembalian (
return
) Sekuritas TunggalTingkat pengembalian (
return
) yang akan dilihat dalam penelitian ini terdiri dari :
a.
Return
terealisasi (
realized return
)
Return
terealisasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang dikutip dari Jogiyanto(1998:86):
R
it=
P
it P

it-1
P
it-1Dengan notasi:
R
it=
Return
saham i pada periode t
P
i t = H a r g a s a h a m i p a d a p e r i o d e t
P
it-1= Harga saham i pada periode yang lalu ( t-1)
b.Market return
Menurut Jogiyanto (1998:162), untuk menghitung tingkat pengembalian pasa
r akan dihitung dengan rumus:
Rm
=
IHSGt - IHSGt-1
IHSGt-1Keterangan:
Rm
= Tingkat Pengembalian Pasar Piode tI H S G t = I n d e k s H a r g a S a h a m G a b u n g a n
p a d a a k h i r p e r i o d e t IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada akhir periode seb
elumnya(t-1)
c.
Return
EkspektasiUntuk menghitung
return
ekspektasi saham tungggal digunakan rumus yang dikutip dariJogiyanto (1998:164):
E(R
i
)
= i + i
E
(
Rm
)
E(R
i
)
= Tingkat Pengembalian yang
diharapkan dari saham ia i = N o t a s i t i t i k p o t o n g ( k o m p o n e n d a r i
R
i yang independent terhadap
Rm
) i = B e t a s e k u r i t a s s a h a m i ( k o e f i s i e n y a n g
mengukur perubahan
R
iakibat dari perubahan
Rm
)
E

(
Rm
) = Return Ekspektasi indeks pasar (nilai rata-rata
Rm
).Menurut Frank J. Fobozzi (1999:266) nilai a dan dari suatu sekuritas atau
portofoliohanya bisa diestimasikan dengan menggunakan analisis statistik yaitu analisis
regresi.
2.
Tingkat Pengembalian (
return
) PortofolioTingkat pengembalian (
return
) p o r t o f o l i o d i h i t u n g d e n g a n r u m u s y a n g d i k u t i p d a r i Jogiyanto (1998:175)
yaitu:
n
E (R p ) =
{
Wi
E(R
i
)
}
i=1
keterangan
:
E (R p ) =
Return
Ekspektasi dari Portofolio
Wi
= Porsi saham i terhadap seluruh saham di portofolio
E(R
i
)=
Return
Ekspektasi dari saham ke i
n
= Jumlah dari sekuritas tunggal dalam
portofolio3 . R e s i k o
s
T u n g g a l

Menurut Jogiyanto (1998:167), resiko total sekuritas tunggal dihitung dengan rumus:
i=i.

m
+ ei Keterangan:
i
= Resiko total ( varian ) saham i
i
.
m
= Resiko sistematis saham iei = Resiko tak sistematis saham i ( kesalahan residu saham i
)4 . R e s i k o
T o t a l
P o r t o f
o l i o Resiko total portofolio merupakan penjumlahan dari resiko pasar (
unsystematis risk
) dan r e s i k o u n i k (
unsystematic risk
), diukur oleh varian portofolio, dikutip dari Jogiyanto (1998:176):
n

p
=
p
.
m + (
wi . ei ) i
=
1keterangan :

=
Varian/resiko total portofolio p

.
m = R e s i k o P a s a r p o r t o f o l i o wi ei
=
Resiko unik PortofolioBerdasarkan dari data harga saham bulanan tersebut, selanjutnya
penulis menghitung tingkat pengembalian saham sekuritas tunggal yang terealisasi (
Realized return
) dengan menggunakanrumus
Realized return,
yaitu:
R
it=
P
it -

P
it-1
P
it-1
1.
Selanjutnya dihitung
Return
pasar untuk digunakan dalammenghitung
return ekspektasi
saham sekuritas tunggal. Rumus yang digunakan dalam menghitung
return ekspektasi
digunakan rumus:
E(R
i
)
= i + i
E
(
Rm
)
2.
Setelah
return
saham sekuritas tunggal diperoleh, penulisselanjutnya menghitung besar risiko
dari saham sekuritas tunggal dengan menggunakanrumus:

i=i.
m
+ ei
3.
Setelah diperoleh risiko dan
return
saham sekuritas tunggal,dilakukan analisis terhadap risiko dan
return
portofolio dengan porsi yang sama sebesar 1/36atau 0,0278 yang menunjukkan bahwa telah
dilakukan diversifikasi. Untuk risiko dan
return
portofolio digunakan rumus:Risiko Portofolio :
n

p
=
p
.
m + (
wi . ei ) i

=
1
Return
Portofolio :
n
E (R p ) =
{
Wi
E(R
i
)
}
i=1
4 . L a n g k a h
s e l a n j u t n y a
d i
l a k u k a n
a n a l i s i s
p e r b a n d
i n g a n dengan menguji hipotesis-hipotesis antara :a.Risiko sekuritas tunggal
dengan risiko portofolio.
b.
Return
saham sekuritas tunggal
denganAlat analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis-hipotesis yang
diajukan, penulismenggunakan Uji T berpasangan (
paired sample T test
) yang ada pada program SPSS versi12.0.
1 Return Realisasi Saham Sekuritas Tunggal
Tingkat pengembalian (
return
) merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
Return
dapat berupa
return realisasi
yang sudah terjadi, atau
return ekspektasi
yang belum terjadi tetapidiharapkan akan terjadi di masa mendatang. Tabel 5.1
menyajikan hasil perhitungan return saham selama periode Januari sampai Desember
dirumuskan:
R
it=
P
it P
it-1
P
it-1Dengan menggunakan harga saham (lampiran 1) diperoleh hasil perhitungan
realisasi sahamselama tahun 2006 (Januari s/d Desember) yang dapat dilihat pada lampiran

2. setelah diketahuireturn realisasi 36 emiten selama tahun 2006, dapat diambil ratarata return saham tersebutdengan metode rata-rata aritmatika dengan rumus:
R
A=(
R
1
+R
2
+...+Rn
)/
n
Dengan notasi :
R
A= Rata-rata return
R
1 = R e t u r n p e r i o d e k e 1
R
2 = R e t u r n p e r i o d e k e 2
Rn=
Return periode ke
nn
= Jumlah observasi
2 Return Ekspektasi Saham Sekuritas Tunggal
Untuk menghitung return saham yang diharapkan investor (
expected
return) digunakanrumus berdasarkan model indeks tunggal yaitu dengan rumus:
E
(
R
i)
= i + i
E
(
Rm
)Keterangan:
E
(
R
i ) = R e t u r n E k s p e k t a s i S a h a m i i =
N o t a s i t i t i k p o t o n g s a h a m i
i =
B e t a
s e k u r i t a s
s a h a m
i
E
(
Rm
) = R e t u r n e k s p e k t a s i i n d e k s p a s a r Nilai Rm dapat dilihat pada lampiran 3. se
dangkan untuk nilai nilai a dan suatusekuritas ataupun portofolio diestimasikan dengan
menggunakan analisis regresi dimana return pasar (IHSG) sebagai variabel independent (X)
dan return saham sebagai variabel dependent (Y),Hal ini dilakukan untuk mencari nilai

titik potong/konstanta (a) dan nilai koefisien regresi (b)yang digunakan sebagai
variabel dalam perhitungan return ekspektasi saham. (Fobozzi: 1999)
Risiko Sekuritas Tunggal
Dalam berinvestasi selain menghitung return ekspektasi dari saham, juga har
usmenghitung seberapa besar risiko yang harus diperhitungkan, karena antara return
dan
risikos a n g a t e r a t k a i t a n n y a d a n m e r u p a k a n d u a h a l y a n g t i d a k t e r p i s a h
d a n s a m a p e n t i n g n y a dipertimbangkan dalam hal
keputusan berinvestasi.Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur risiko
sekuritas tunggal yaitu d e n g a n m e n g g u n a k a n m o d e l i n d e k s t u n g g a l . B e r d
a s a r k a n m o d e l i n i r i s i k o s a h a m y a n g dinotasikan dengan varian return (
i ) terbagi atas dua bagian yaitu risiko yang berhubungandengan pasar (
market related risk
) yaitu ( il .
l
) dan risiko unik masing-masing saham(
unique risk
) yaitu ei . rumusnya:
i
=
il
.
l
+ ei
dengan notasi:
i
= Risiko total (varian) saham i
il
.
l
= risiko sistematis saham iei = risiko unik saham i (kesalahan residu saham i)Perhitung
an dari risiko total masing- masing sekuritas dimulai dengan
menentukan kesalahan residu untuk tiap periode dari masing-masing sekuritas (
eit
), yang dilanjutkan dengan penentuan nilai ekspektasi dari kesalahan residu (E(
ei
)), dan diakhiri dengan perhitunganstandar deviasi kesalahan residu (
e
i) masing-masing saham (lampiran 4).
Analisis Return dan Risiko Portofolio
Setelah diperoleh nilai return dan risiko uantuk masing-masing sekuritas
tunggal, selanjutnya kita akan mencari nilai dari return dan risiko portofolio untuk
mengukur perubahanyang akan terjadi setelah dilakukan diversifikasi portofolio.
1 Return Portofolio

Return realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return realisasi


masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut. Secara
matematis, return portofolio dihitung menggunakan:
n
Rp=

Wi .
R
i
i =Keterangan:
R p=
Return realisasi portofolio
Wi=
Porsi saham i terhadap seluruh saham dalam portofolio
R
i
=
Return realisasi dari saham in
=
Jumlah dari sekuritas tunggal dalam portofolio.Adapun return ekspektasi portofolio
merupakan rata-rata tertimbang dari return-returne k s p e k t a s i m a s i n g masing sekuritas di dalam portofolio. Rumus yang digunakan:
n
E (R p ) =
{
Wi
E(R
i
)
}
i=1
Keterangan
:
E (R p ) =
Return Ekspektasi dari Portofolio
Wi =
Porsi saham i terhadap seluruh saham di portofolio
E(R
i
)=
Return Ekspektasi dari saham ke i
n=
Jumlah dari sekuritas tunggal dalam portofolioBerdasarkan hasil perhitungan return
realisasi dan ekspektasi saham sekuritas tunggalyang telah dilakukan pada bagian

sebelumnya, maka nilai return realisasi dan portofolio dapatdihitung. Dengan porsi
yang sama untuk masing-masing sekuritas tunggal yaitu sebesar 1/36 =0,0278 atau
2,78%, maka perhitungan portofolio yang terdiri dari 36 emiten saham perusahaanindustri
barang-barang konsumsi yang ada di BEJ,
Risiko Portofolio
Kita tahu bahwa return portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh
returnsekuritas tunggal yang masuk dalam portofolio. Namun tidak halnya dengan
risiko portofolio,risiko portofolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko ratarata tertimbang masing- masingsekuritas tunggal. Sama halnya dengan
metode yang digunakan dalam perhitungan risikosekuritas tunggal, risiko
total portofoliopun diukur dengan menggunakan model indeks tunggalyang
dinotasikan dengan varian portofolio (
p
). Di dalam varian portofolio juga terkandungdua komponen risiko, yaitu risiko
sistematis/pasar portofolio (
p
.
m ) dan risiko
tidak s i s t e m a t i s p o r t o f o l i o / u n i k p o r t o f o l i o . R u m u s y a n g d i g u n
akan adalah sebagai:
n

p
=
p
.
m + (
wi . ei ) i
=
1keterangan :

=
Varian/resiko total portofolio p

.
m = R e s i k o P a s a r p o r t o f o l i o (wi ei)
=
Resiko unik Portofolio
8.Tata Cara Perdagangan Ef ek (PAU UGM, 1990)
Perdagangan efek di Bursa Reguler dan di Bursa Paralel diselenggarakan masingmasingo l e h B A P E P A M d a n P e r s e r i k a t a n P e r d a g a n g a n U a n g d a n
E f e k - e f e k ( P P U E ) y a n g dilaksanakan setiap hari kerja Senin sampai
J u m ' a t . Wak t u p e l a k s a n a a n d i B u r s a r e g u l e r dilaksanakan dalam 2 session

yaitu : session pertama, jam 10.00- 12.00 WIB dan session kedua, jam 13.00 - 14.00
WIB
Khusus untuk hari Jumat, session ke dua tidak
diadakan.W a k t u p e n y e l e n g g a r a a n d i B u r s a P a r a l e l d i l a k s a n a k a n h a n
ya 1 (satu) session
y a i t u jam 09.00 - 10.00 WIB. Sistem yang digunakan dalam perdagangan efek maupun tata
cara jual belinya:
1.Sistem Perdagangan Efek di Bursa Reguler
Sistem perdagangan di bursa reguler dilaksanakan dalam dua sistem, yaitu
Sistem Kol dan Sistem Terus Menerus.
a . S i s t e m
K o l
adalah sistem perdagangan yang dipimpin oleh petugas Bursa yang disebut
pimpinan Kol.Efek yang diperdagangkan dengan sistem Kol adalah efek yang untuk
pertama kalinyadicatatkan di Bursa dan dilakukan selama 2 (dua) hari secara berturut-turut,
setelah itu efek baru diperdagangkan dengan Sistem Terus Menerus.Pada sistem Kol ini
ada 2 (dua ) macam sistem,
yaitu Sistem Kol Terbuka dan Sistem Kol Tertutup
.P a d a s i s t e m K o l T e r b u k a , p i m p i n a n K o l a k a n m e n y e b u t k a n n a m a
d a n c a t a t a n k u r s terakhir suatu efek satu persatu secara berurutan sesuai
dengan urutan yang tercantum dalam daftar kurs resmi (DKR), kemudian anggota
bursa akan melakukan penawaran jual beli.
Tawar menawar yang dilakukan oleh anggota bursa akan berlangsung sampait e r j a d i p e r s e
suaian harga. Penawaran anggota bursa dilakukan dengan angkat
t a n g a n dan berteriak Apabila suatu efek telah terjadi suatu kurs/kesepakatan harga, maka
pimpinank o l a k a n b e r a l i h k e e f e k l a i n n y a . P a d a S i s t e m K o l
T e r t u t u p , p e n g a j u a n p e n a w a r a n tidak dilakukan secara terbuka dengan
mengangkat Langan dan berteriak
menyebutkan jurnlah dan harganya, tetapi penawaran dilakukan dengan mengajukan pena
waran dalam amplop tertutup. b.
Sistem Terus Menerus
Pada sistem ini perdagangan efek dilakukan oleh para anggota bursa
secara langsungt a n p a m e l a l u i P i m p i n a n K o l , a k a n t e t a p i a d a
pejabat bursa yang bertanggung jawabdalam pelaksanaan sistem
ini.
P a d a s i s t e m i n i , p a r a a n g g o t a B u r s a s e c a r a s e r e n t a k meninggalkan
tempat duduk setelah bursa dibuka
oleh pejabat bursa untuk menuliskan tawarannya di papan-papan tulis masingmasing efek yang tersedia.Jumlah pesanan maupun penawaran harga yag telah
dicantumkan pada papan kurs oleh anggota bursa tidak dapat dicabut kembali,
apabila penawaran telah ditutup oleh
anggota bursa lain. Tawar menawar antara anggota bursa akan berlangsung terus sampait e r j
adi persesuaian harga.
B a i k p e r d a g a n g a n d e n g a n S i s t e m K o l m a u p u n p e r d a g a n g a n dengan Siste
m Terus Menerus, terjadinya perubahan kurs ditentukan dalam jumlah m i n i
mum 500 lembar saham. Sedangkan perhitungan perubaha
n k u r s ( f r a k s i ) ditetapkan sebesar Rp.25,- per point. Penyelesaian
selanjutnya terhadap efek setelah t e r j a d i t r a n s a k s i y a n g
d i l a k u k a n o l e h a n g g o t a B u r s a , y a i t u d e n g a n m e n g g u n a k a n Not
a Transaksi dan atau Akta Pemindahan Hak yang ditangani penjual dan pembeli

atau kuasanya serta dilegalisir oleh pejabat bursa. Semua transa


ksi di
B u r s a a d a l a h transaksi tunai yang jangka waktu penyelesaiannya dilakukan
selambat- Iambatnya 4(empat) hari tertutung sejak terjadinya transaksi.
2.
Sistem Perdagangan Efek di Bursa Paralel
Sistem perdagangan di Bursa Paralel dilakukan dengan Sistem Terus-menerus.
Masing-masing membentuk pasar (
market maker
) mempunyai papan tulis untuk tawar manawar dengan para pialangd e n g a n m e m b e n t u k
h a r g a s a h a m . S i s t e m p e r d a g a n g a n n y a t e r b a g i d a l a m 5 ( l i m a ) p e r i o d e , di
mana setiap periode terdiri dari 15 menit. pelaksanaannya dilaksanakan dengan
ketentuansebagai berikut :
a.
Pra Periode Perdagangan
Adalah masa penyesuaian harga penawaran dan
h a r g a p e m b e l i a n b a g i p a r a pembentuk pasar. Periode ini dilaksanakan pukul 08.45
- 09.00 WIB.
b.
Periode Satu
Periode satu ini dilaksanakan berdasarkan daftar harga pedoman pada point
a di atas y a g t e r e a t a t d i l a n t a i i n f o n n a s i
d a n d i l a k u k a n o l e h p a r a w a k i l p e m b e n t u k p a s a r beserta perantara perda
gangan efek dan pedagangan efek. Periode satu inidilaksanakan pada pukul 09.00-09.15 WIB.,
c.
Periode Dua
Periode dua ini diawali dengan mencatatkan lagi harga
penawaran dan
h a r g a pembelian baru (bila ada) pada papan daftar harga di lantai informasi. Periode inidil
aksanakan pukul 09.15- 9.30 WIB.
d.
Periode Tiga
Periode tiga ini prosedumya perdagangannya sama dengan
p e r i o d e d u a d i a t a s dan dilaksanakan pukul 9.30-9.45 WIB.
e.
Periode Empat
Periode empat ini, prosedur perdagangannya sama
dengan
p e r i o d e d u a d a n tiga serta diakhiri dengan penutupan. Pela
ksanaannya pukul 9.45-10.00 WIB.
f.
Setiap kali menetapkan harga penawaran dan harga pembelian, pembentukan
pasar wajib menyerahkan slip harga tersebut kepada petugas lantai infonnasi yangm e m b u b
u hi paraf d an cap d ar i p emb en tu k p as ar.
B.Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas
JATS
(Jakarta Automatic Trading System).

Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan


olehAnggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring
KPEI
(Kliring Penjamin Efek Indonesia)
. Anggota Bursa Efek bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan diBursa
baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. Anggota Bursa
Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi Bursa atas nama Anggota
Bursa
Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam DTB, termasuk Transaksi
Bursa yangterjadi antara lain karena:

Kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam
rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh
Bursa;dan atau

Kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau permintaan beli
ke JATS; dan atau

Kelalaian atau kesalahan IT Officer-RT dalam pengoperasian Peralatan Penunjang


danatau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau

Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang da
n atau aplikasi Anggota Bursa Efek.
1.Segmen Pasar di Bursa

Pasar Reguler;

Pasar Tunai;

Pasar Negosiasi.Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat


diperdagangkan pada Pasar Tunaidan di Pasar Negosiasi pada sesi I.
Penyelesaian TransaksiJam Perdagangan
Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan selama
jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu JATS.
Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa:
Jam Perdagangan Pasar Tunai:Pesanan Nasabah.
Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah hanya
pesanan terbatas(limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa
sampai dengan batas hargayang ditetapkan oleh nasabahnya.Penawaran jual dan atau
permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya bolehditransaksikan oleh Anggota
Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah menginstruksikan ataumenyetujui secara tertulis
bahwa penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar
Negosiasi.
Satuan Perdagangan
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan (round lot)
Efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) Efek. Perdagangan di Pasar Negosiasi
tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot).
Satuan perubahan harga (fraksi)AutoRejection
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS
adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila

Anggota Bursa
memasukkanh a r g a d i l u a r r e n t a n g h a r g a t e r s e b u t m a k a s e c a r a o t o m a t i s a k
a n d i t o l a k o l e h J ATS ( a u t o rejection).
Batasan auto rejection yang berlaku saat ini:
K e l o m p o k
H a r g a B a t a s a n
A u t o
R e j e c t i o
n H
a
r
g
a
<
R
p
1
0
0
5
0
%
R p 1 0 0 < H a r g a < R p 5 0 0 3 5 % Rp 500 < Harga < Rp
2 . 5 0 0 3 0 % R p 2 . 5 0 0 < H a r g a < R p 5.00025%>
R
p
5
.
0
0
0
2
0
%
Tawar
menawar patokan harga Auto Rejection berpedoman pada:

Harga Previous untuk saham yang sudah diperdagangkan di Bursa;

Harga Pra-Pembukaan bila terbentuk harga pembukaan di Pra-Pembukaan.

Harga Teoritis untuk saham yang sudah diperdagangkan di Bursa yang melak
ukan tindakan korporasi (Corporate Action);

Harga perdana untuk saham Emiten yang pertama kali diperdagangkan di Bursa;

Harga wajar yang ditetapkan oleh pihak independen untuk saham yang
berasal dari Perusahaan Publik atau saham dari Bursa lain.

Auto rejection saham yang baru tercatat di bursa (hari pertama) adalah 2x parameter
diatas.
Pra-pembukaan
Pelaksanaan perdagangan di Pasar Reguler dimulai dengan Prapembukaan. AnggotaBursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan
beli sesuai dengan
ketentuansatuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan
Auto Rejection. HargaPembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah p
enawaran jual dan permintaan beli terbanyak yang dapat dialokasikan oleh JATS pada
harga tertentu pada periode Pra-pembukaan.Seluruh penawaran jual dan atau permintaan
beli yang tidak teralokasi di Pra-pembukaan, akandiproses secara langsung (tanpa
memasukkan kembali penawaran jual dan atau permintaan
beli) pada sesi I perdagangan, kecuali Harga penawaran jual dan atau permintaan beli tersebut
melampaui batasan Auto Rejection.
Pasar Reguler
Penawaran jual atau permintaan beli telah dimasukkan ke dalam JATS diproses
JATSmemperhatikan:
1.
Prioritas harga (
price priority
):Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan
beli pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih
rendahmemiliki prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
21

2.
Prioritas-Waktu-(
timePriority
)B i l a p e n a w a r a n j u a l a t a u p e r m i n t a a n b e l i d i a j u k a n p a d a h a r g a y a n g
s a m a , J ATS memberikan prioritas kepada pe rmintaan beli atau penawaran jual yang
diajukan terlebihdahulu.Pengurangan jumlah Efek pada JATS baik pada penawaran
jual maupun pada permintaan
beliuntuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan hilangnya prioritas
waktu. Sedangkan penambahan jumlah Efek baik pada penawaran jual
maupun permintaan beli untuk tingkat hargayang sama diperlakukan sama dengan
penawaran jual maupun permintaan beli
baru. TransaksiB u r s a d i P a s a r R e g u l e r d a n P a s a r T u n a i t e r j a d i d a n m e n g i
k a t p a d a s a a t p e n a w a r a n j u a l dijumpakan (
match
) dengan permintaan beli oleh JATS.
Pasar-Negosiasi
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara
individual(negosiasi secara langsung) antar:

Anggota Bursa atau

Nasabah melalui satu Anggota Bursa atau

Nasabah dengan Anggota Bursa atau

Anggota Bursa dengan KPEISelanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut
diproses melalui JATS. AnggotaBursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau
permintaan beli melalui papan tampilaninformasi (advertising) dan bisa di ubah atau
dibatalkan sebelum kesepakatan dilaksanakan diJATS. Kesepakatan mulai mengikat
pada saat terjadi penjumpaan antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS.
Penyelesaian Transaksi Bursa

Pasar Reguler dan Pasar Tunai


Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai antara Anggota Bursa jual
dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI.- Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib
diselesaikan pada Hari Bursa ke-3 (T+3).- Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan
pada Hari Bursa yang sama
(T+0).Penyeles aian Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan
Pasar Tunai akanditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan

melalui pemindahbukuan Efek danatau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang
berhak yang berada pada KSEI. Dalam halkewajiban Anggota Bursa untuk menyerahkan
Efek tidak dilaksanakan sesuai dengan ketentuan,maka Anggota Bursa tersebut wajib untuk
menyelesaikan kewajibannya dengan uang pengganti(ACS=
Alternate Cash Settlement
) yang besarnya ditetapkan sebesar 125% (seratus dua puluh lima perseratus) dari harga
tertinggi atas Efek yang sama yang terjadi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang
penyelesaiannya jatuh tempo pada tanggal yang sama; Pasar Reguler pada Sesi
I pada hari penyelesaian transaksi yang jatuh temponya sebagaimana di atas. Dalam hal
AnggotaBursa tidak memenuhi kewajibannya untuk membayar kepada KPEI
sebagaimana tercantumdalam DHK Netting, maka kewajiban Anggota Bursa tersebut
wajib diselesaikan sesuai dengan
Peraturan KPEI. Anggota Bursa yang tidak memenuhi kewajibannya dalam p
enyelesaian Transaksi Bursa dilarang melakukan kegiatan perdagangan Efek di
Bursa sampai dengan
KPEImelaporkan ke Bursa bahwa semua kewajiban Anggota Bursa tersebut t
elah terpenuhi dan Anggota Bursa dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Bursa.
Penyelesaian-Transaksi-Bursa-Pasar-Negosiasi
Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi ditetapkan berdasarkan
kesepakatanantara AB jual dan AB beli dan diselesaikan secara Per-transaksi (tidak
netting). Bila tidak ditetapkan, maka penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan selambatlambatnya pada Hari Bursake-3 setelah terjadinya transaksi (T+3) atau Hari Bursa
yang sama dengan terjadinya
transaksi( T + 0 ) k h u s u s u n t u k H a r i B u r s a t e r a k h i r p e r d a g a n g a n H a k
M e m e s a n E f e k T e r l e b i h Dahulu.Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar
Negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuansecara langsung oleh Anggota Bursa jual
dan Anggota Bursa beli dan tidak dijamin KPEI.
Biaya Transaksi
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang
dihitung berdasarkan nilai pertransaksi Anggota Bursa sebagai berikut:* Dibayarkan ke Bursa
sebagai Wajib Pungut, sesuai ketentuan yang
berlaku.Minimum biaya transaksi yang harus dibayar AB adalah Rp 2.000.000
,- (dua jutaRupiah) per bulan termasuk untuk AB dalam keadaan suspensi at
au SPABnya dibekukan; Pembayaran harus sudah efektif dalam rekening Bursa
setiap bulan selambat-lambatnya padahari kalender ke-12 bulan berikutnya. Dalam
hal hari kalender ke-12 (dua belas) di atas
jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka kewajiban dimaksud efektif pada
harikerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran dikenakan denda sebesar 1% (satu
per seratus)setiap hari kalender keterlambatan.Anggota Bursa yang tidak memenuhi
kewajibannya selambat-lambatnya 5 Hari Bursa setelah lampaunya batas waktu
pembayaran, maka Anggota Bursa tersebut disamping dikenakan
denda juga dikenakan suspensi sampai dengan diselesaikannya seluruh kewajiban pembayara
n biayatransaksi dan dendanya.Informasi detil mengenai tata cara perdagangan Efek bisa
dilihat dalamPeraturan BEI Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek

You might also like