Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The purpose of this study is to show how hands on activities can increase
the students interest, participations, and achievements in mathematics. A classroom
action research through three cycles was used to achieve the purpose. The data was
analyzed using triangulation, namely the matrix analysis among the three cycles and
spearman and partial-based-statistics of Kendall. This technique was used to show
the correlation among the variables of study. The students interest in mathematics,
based on the analysis, was proved increasing from 40.33% to 43.03%;
participations in the subject increasing from 80% to 100%; and achievements
increasing from the score of 40.19 to 58.11, or from 4.5 to 5.76, or reaching
73.33%. Statistically, the analysis showed that hands on activities could increase the
students confidence in mathematics, approximately 95%. The result significantly
proves that learning mathematics through hands on activities can increase the
students interest, activities, and achievements in the subject.
Key words: Hands on activities, interest, participations, achievements.
A. PENDAHULUAN
Siswa yang berkemampuan matematis akan memiliki daya kreatif dan
inovatif terkait dengan kemampuan menggunakan penalaran. Kemampuan penalaran
ini meliputi kemampuan mengeksplorasi, membuat dugaan (konjektur), dan
kemampuan menyelesaikan persoalan matematika yang muncul (Tim Pekerti MIPA,
2000). Berdasarkan pernyataan tersebut menunjukkan bahwa matematika
merupakan mata pelajaran yang penting, sehingga terdapat di setiap jenjang
pendidikan mulai dari taman kanak-kanan (TK), sekolah dasar (SD) sampai
perguruan tinggi.
Ketuntasan hasil belajar secara klasikal KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum) untuk mata pelajaran matematika adalah 58 dengan jumlah siswa yang
tuntas sebanyak 70%. Berdasarkan analisis nilai ulangan semester I menunjukkan
prestasi matematika siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kemranjen berkisar antara
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
64
45,77 48,23. Kondisi ini menggambarkan hanya sekitar 50% siswa kelas VII
memiliki pemahaman konsep matematika (penguasaan materi matematika) yang
kurang baik. Berdasarkan petunjuk kurikulum 2006 tersebut di atas siswa kelas VII
SMP Negeri 2 Kemranjen dianggap belum tuntas secara klasikal.
Pembelajaran ini mengakibatkan guru hanya menggunakan metode ceramah
dalam kegiatan belajar mengajarnya. Pembelajaran matematika yang tidak
berdasarkan pada praktek (hands on activities) akan menimbulkan miskonsepsi
dalam hal pemahaman konsep dan prinsip-prinsip perhitungan matematika (Susanto,
2002). Oleh karena itu guru dituntut memahami dan melaksanakan strategi/metode
pembelajaran yang menarik dan tidak hanya berorientasi pada pengetahuan, tetapi
juga pengalaman belajar dan fakta sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Pembelajaran yang menarik akan bermakna dalam diri siswa dan tertanam lebih
lama dalam memori otak (David Ausubel dalam Wilis Dahar, 1989). Artinya bahwa
pembelajaran ini akan menanamkan pemahaman materi yang mendalam. Agar
pembelajaran menjadi bermakna, pembelajaran dapat dilakukan melalui
praktek/aktivitas yang banyak melibatkan siswa. Berdasarkan pernyataan tersebut
dapat dikemukakan bahwa pembelajaran matematika melalui hands on activities,
siswa diberdayakan untuk menggunakan otaknya memberikan gagasan-gagasan,
memecahkan masalah dan menerapkan konsep/prinsip yang dipelajari berdasarkan
fakta.
Daya tarik dalam proses pembelajaran lebih menitikberatkan pada soal
dorongan belajar yang sebenarnya menyangkut faktor-faktor fisiologis dan
faktor psikologis (Thomas F. Staton dalam Sardiman, 2001). Menguraikan faktor
psikologis paling berpengaruh dalam pembelajaran adalah terciptanya daya tarik.
Daya ini menjadi daya penggerak dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Daya tarik merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya
yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk
belajar. Siswa yang memiliki daya tarik kuat, akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan belajar. Daya tarik dapat dikaitkan dengan persoalan minat.
Siswa yang mempunyai daya tarik terhadap mata pelajaran pasti akan mempunyai
minat yang tinggi untuk selalu belajar sehingga siswa mempunyai prestasi belajar
yang baik. Proses pembelajaran yang tidak memiliki daya tarik akan menyebabkan
kegiatan pembelajaran sulit untuk berhasil.
Prestasi belajar menunjukkan keberhasilan siswa dalam mempelajari setiap
konsep pembelajaran yang disampaikan guru (Subali dan Paidi, 2002). Prestasi ini
diperoleh melalui evaluasi. Prinsip evaluasi yang dilakukan harus bersifat
menyeluruh mencakup seluruh aspek baik menyangkut kemampuan dan
personalitas, atau menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku.
Prestasi disebut juga hasil akhir dari sebuah proses pembelajaran berupa nilai dan
dilakukan melalui proses evaluasi /penilaian (Tim Pekerti MIPA, 2000). Penilaian
dari proses pembelajaran dapat dilakukan secara lisan atau tertulis.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
65
Materi matematika terkait dengan bangun datar yang dipelajari di SMP kelas
VII antara lain: persegi panjang, jajar genjang, belah ketupat, layang-layang, dan
trapesium.
Istilah bangun datar terdiri atas dua kata yaitu: bangun dan datar. Istilah
bangun menunjukkan pada pengertian bentuk, sedangkan datar menunjukkan
permukaan bentuk yang rata (Daryanto, 1997). Oleh karena itu yang dimaksud
bangun datar dalam materi matematika dalah bentuk-bentuk yang permukaannya
rata, tidak berlekuk-lekuk maupun timbul.
Pembelajaran dengan materi bangun datar akan lebih bermakna apabila
dilakukan pembelajaran melalui hands on activities yaitu pembelajaran yang
membuat siswa terlibat aktif melalui kegiatan kerja, pengamatan, penemuan, diskusi,
kolaboratif dan analisis. Siswa melakukan aktivitas didorong oleh adanya faktorfaktor kebutuhan biologis, instink, unsur-unsur kejiwaan dan adanya
ketertarikan (McNael & DAvanzo, 1997). Pembelajaran yang membuahkan hasil
belajar (prestasi) yang baik dan bermakna adalah kegiatan belajar yang melibatkan
siswa secara aktif/kegiatan belajar aktif (Silberman, 2006). Kegiatan belajar aktif
menuntut siswa mengerjakan banyak tugas, pengamatan dan aktivitas. Oleh karena
pembelajaran ini banyak menyebabkan siswa beraktivitas, beberapa ahli pendidikan
memasukkan ke dalam jenis pembelajaran aktif (active learning). Aplikasi
pembelajaran hands on activities banyak melibatkan siswa untuk melakukan
kegiatan, sehingga sebagian ahli pendidikan menyebutnya dengan (learning by
doing).
Pada proses pembelajaran hands on activities perhatian siswa akan tetap
tertuju pada proses pembelajaran. Beberapa peneliti membuktikan bahwa perhatian
anak berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. Siswa dalam ruang kelas
hanya memperhatikan pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran yang tersedia,
dalam sepuluh menit pertama perhatian siswa dapat mencapai 70% dan berkurang
sampai menjadi 20% pada waktu 20 menit terakhir (Pollio dalam Hartono, 2007).
Kondisi tersebut di atas adalah merupakan kondisi umum yang terjadi di sekolah.
Hal ini menyebabkan sering terjadi kegagalan dalam pendidikan. Siswa di ruang
lebih banyak menggunakan indera pendengarannya dibanding visual, sehingga apa
yang dipelajari di kelas cenderung untuk dilupakan.
Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran melalui hands on
activities digunakan untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon
siswa dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan,
dan tidak cepat membosankan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disampaikan rumusam
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah pembelajaran melalui hands on
activities meningkatkan daya tarik dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII
pada materi bangun datar.
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui peningkatan daya tarik pembelajaran matematika pada materi
bangun datar
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
66
2.
Metode Penelitian
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
67
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
68
6) Penskoran dan analisis hasil uji coba yang mencakup: validitas, reliabilitas dan
indeks kesukaran soal.
b. Acting (Pelaksanaan Tindakan)
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan sebagai berikut:
1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran
2) Membagi siswa dalam delapan kelompok, sehingga satu kelompok terdiri
atas 3 sampai 4 orang.
3) Sesuai dengan kelompoknya, siswa dianjurkan berdiskusi tentang: konsep,
definisi dan sifat masing-masing yang dimiliki oleh bangun datar.
4) Mengaplikasikan penggunaan media dan alat peraga pembelajaran dengan
tahapan berikut:
Menyuruh siswa memberi catatan penting dari hasil diskusi pada buah bangun
datar tentang konsep dan definisi masing-masing bangun datar dipermukaan I,
dan sifat yang dimiliki masing-masing bangun datar di permukaan II (Gambar
2.4).
Gambar 2.4. Contoh Catatan Penting pada Buah Bangun Datar tentang Konsep,
Definisi dan Sifat Masing-masing Bangun Data
c.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
69
d. Reflecting (Reflesksi/Perenungan)
Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru mitra berdiskusi
mengenai hasil penilaian yang diperoleh selama proses pembelajaran, membahas
kelemahan/kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan serta melakukan
perbaikan-perbaikan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di siklus
II.
Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II ini merupakan perbaikan
dari hasil refleksi siklus I. Pembelajaran siklus II mengambil kompetensi dasar
Menghitung luas dan keliling masing-masing bangun datar.
a. Planing (Perencanaan)
Perencanaan pada siklus II sama dengan siklus I, diawali dengan membuat
skenario pembelajaran ,membuat LKS, dan alat evaluasi berupa tes uraian
Berdasaran hasil refleksi siklus I, maka rencana intervensi tindakan pada siklus
II disempurnakan dan ditambah.
b. Acting (Pelaksanaan Tindakan)
Beberapa tindakan yang dilakukan dalam siklus II ini sebagai berikut:
1) Membagi siswa dalam 10 kelompok, dengan masing-masing kelompok
terdiri atas 3 orang
2) Masing-masing siswa menghitung luas, keliling
3) Guru memberikan tes pada semua siswa terkait dengan perhitungan luas,
keliling dan macam- macam bangun datar dilihat dari sudut dan sisi yang
menyusunnya.
4) Guru memberikan tugas latihan soal agar dikerjakan di rumah.
c. Observing (Pengamatan dan Pengumpulan Data)
Pada prinsipnya kegiatan pada tahap ini sama dengan pada siklus I. Kegiatan
yang dilakukan adalah : mengamati dan mengumpulkan data kinerja siswa selama
proses pembelajaran menggunakan lembar observasi.
d. Reflekting (Refleksi/perenungan)
Pada prinsipnya kegiatan refleksi siklus II sama dengan siklus I. Pada tahap ini
peneliti berdiskusi mengenai hasil belajar yang diperoleh siswa, membahas
kelemahan/kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan serta melakukan
perbaikan-perbaikan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di siklus
III.
Deskripsi Siklus III
a. Planing (Perencanaan)
Perencanaan pada siklus III sama dengan siklus I dan II, diawali dengan membuat
skenario pembelajaran, membuat LKS, alat peraga dan alat evaluasi berupa soal tes
uraian. Berdasarkan hasil refleksi II, maka rencana intervensi tindakan pada siklus
III disempurnakan dan ditambah.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
70
Reflekting (Refleksi/perenungan)
Pada prinsipnya kegiatan refleksi siklus III juga sama dengan siklus I dan II
guru merefleksi hasil (nilai) yang diperoleh selama proses pembelajaran.
2.
Subyek Penelitian
Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas VII. Jumlah siswa kelas VII di
SMP Negeri 2 Kemranjen terdiri atas 90 orang, terbagi dalam tiga kelas yaitu kelas
VIIA, VIIB dan VIIC. Penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas VII, hal ini
dikarenakan:
a. Siswa kelas VII sudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan
kemungkinan telah mengalami kebosanan dalam mengikuti pembelajaran
b. Sampel penelitian adalah kelas VIIA, hal ini dikarenakan kelas VIIA memiliki
rata-rata nilai yang paling rendah dari kelas lainnya. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 30 orang.
3.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
71
4.
rxy
N XY ( X )( Y )
N X
( X ) 2
N Y
( Y ) 2
......
(Sudijono, 2001).
Keterangan:
rxy
= Koefisien korelasi product moment antara skor tiap item dan skor
X
Y
dari responden
= Jumlah skor tiap item
= Jumlah skor seluruh item
= Jumlah responden Analisiscoba
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
72
Hasil Penelitian
Gambar 3.2. Hasil Karya Siswa yang Menunjukkan Kreativitas dan Kerapihan
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
73
c. Siklus II
1) Skor Ulangan
Hasil penelitian terhadap skor ulangan siklus II menunjukkan 21 siswa masuk
ke dalam kategori belajar tuntas sesuai KKM dengan nilai berkisar antara 60 - 91
dan 9 siswa tidak masuk dalam kategori belajar tuntas.
2) Aktivitas dan Keterlibatan Siswa
Hasil penelitian terhadap kinerja siswa menunjukkan rata-rata aktivitas siswa
dalam bertindak/berbuat/bekerja sebesar 2,7 (90%) dan keberanian mengemukakan
pendapat/saran sebesar 2,7 (90%) dengan kategori cukup baik. Bila dibandingkan
dengan skor kinerja pada siklus I, skor kinerja siswa pada siklus II mengalami
peningkatan sekitar 0,03 0,3 (1% - 10%) .
d. Siklus III
1) Skor Ulangan
Hasil penelitian terhadap skor ulangan siklus III menunjukkan 26 siswa masuk ke
dalam kategori nilai belajar yang tuntas sesuai KKM dengan skor berkisar antara 61
100 dan rata-rata skor 73,73; sedangkan 4 siswa belum memenuhi kriteria belajar
tuntas
2). Aktivitas dan Keterlibatan Siswa
Hasil penelitian terhadap kinerja siswa menunjukkan rata-rata aktivitas siswa dalam
bertindak/berbuat/bekerja sebesar 3 (100%) dan keberanian mengemukakan
pendapat/saran sebesar 2,87 (95,5%) dengan kategori baik. Bila dibandingkan
dengan skor kinerja pada siklus II, skor kinerja siswa pada siklus III mengalami
peningkatan sekitar 0,17 0,3 (5,66% - 10%)
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
74
Gambar 3.4. Pemajangan Hasil Karya Siswa yang Menunjukkan Kreativitas, dan Kerapihan.
e. Antar Siklus
1) Skor Ulangan
Peningkatan skor ulangan dari siklus I III berkisar antara 4,5 - 5,76. Dengan
demikian dapat disimpulkan pembelajaran matematika melalui hands on activities
mampu menciptakan ketuntasan belajar sesuai petunjuk kurikulum 2006
74
Rata-rata P restasi
72
70
73.73
68
66
69.23
64
62
63.47
60
58
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Grafik 3.1. Perbandingan Rata-rata Skor Ulangan yang Dicapai Pada Siklus I-III
100.00%
30.00%
20.00%
81.10%
67.80%
61.10%
40.00%
61.10%
50.00%
78.90%
60.00%
91.10%
70.00%
73.30%
100%
80.00%
71.10%
Prosentase Jawaban
90.00%
Siklus I
Siklus II
Siklus III
10.00%
0.00%
Tepat
Lengkap
Sistematis
Grafik 3.2. Perbandingan Prosentase Jawaban Siswa yang Dicapai Pada Siklus I-III
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
75
40.00%
95.50%
100%
50.00%
90.00%
60.00%
80.00%
Aktivitas
70.00%
88.90%
80.00%
90.00%
100.00%
90.00%
Aktif
Berpendapat
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Grafik 3.3. Perbandingan Prosentase Aktivitas Selama Pembelajaran Pada Siklus I, II, III
2.
Pembahasan
a.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)
76
A. KESIMPULAN
1.
Kesimpulan
a.
b.
c.
2.
Saran
a.
b.
c.
MENINGKATKAN DAYA TARIK DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ..... (Sri Neni)