You are on page 1of 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada zaman dahulu kala, terutama zaman Yunani, orang lebih banyak
mempelajari filsafat. Dari filsafat ini, selanjutnya berkembang adanya filsafat alam
dan filsafat moral. Filsafat alam mempunyai turunan ilmu-ilmu alam (the natural
sciences), sedangkan fi lsafat moral berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial (the social
sciences). Ilmu-ilmu alam ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni ilmu abiotik/non
hayati (the physical science) dan ilmu hayat (the biological science). Biologi terus
berkembang seiring penelitian dan penemuan-penemuan baru. Terkait dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, contohnya adalah perkembangan
mikroskop. Ketika mikroskop pertama kali ditemukan, kemampuannya untuk melihat
objek-objek mikroskopis masih sangat terbatas. Kemudian berkembang mikroskop
seperti yang umum kita gunakan saazt ini yang disebut sebagai mikroskop cahaya
karena sumber sinarnya adalah cahaya.
Setelah itu, berkembang pula mikroskop elektron, yaitu mikroskop yang
sumber sinarnya adalah elektron, sehingga pengamatan dengan mikroskop ini dapat
dilakukan dengan lebih detail dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Dengan
dukungan teknologi lain, kajian biologi pun mengalami perkembangan, sehingga
muncullah penemuan-penemuan baru seperti dalam biologi molekuler, dan
bioteknologi. Akibat perkembangan teknologi yang semakin pesat, saat ini biologi
sudah merambah pada hal-hal yang dulunya tidak mungkin dilakukan. Biologi akan
selalu berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dan teknologi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas kami menentukan rumusan masalah dalam makalah
ini adalah :
1. Pengertian Ilmu biologi
2. Perspektif Islam dan Ilmu pengetahuan
3. Asal mula biologi
4. Konsep biologi dalam al-Quran
C. Tujuan Penulisan
Adapaun tujuan yang di harapakan oleh penulisan makalah ini adalah selain
memenuhi tugas penunjang dengan pembelajaran dasar-dasar sains islami juga
dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan pada umumnya
terutama materi tentang parspektif islam ilmu dalam pengetahuan dan biologi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Biologi


Ilmu hayat inilah yang biasa disebut dengan nama biologi. Biologi dimaksudkan
sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Hal ini sesuai,dengan asal kata
biologi dari bahasa Yunani, yakni bios yang berarti hidup dan logos yang berarti
ilmu.Sekilas Tentang Biologi Berbagai cabang biologi mengkhususkan diri pada
setiap kelompok organisme, seperti botani (ilmu tentang tumbuhan), zoologi (ilmu
tentang hewan), dan mikrobiologi (ilmu tentang jasad renik). Perbedaan-perbedaan
dan pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik kelompok organisme dipelajari dalam
sistematika, yang di dalamnya mencakup pula taksonomi dan paleobiologi.
Berbagai aspek kehidupan dikaji pula dalam biologi. Ciri-ciri fisik bagian
tubuh dipelajari dalam anatomi dan morfologi, sementara fungsinya dipelajari dalam
fisiologi. Perilaku hewan dipelajari dalam etologi. Perkembangan ciri fisik makhluk
hidup dalam kurun waktu panjang dipelajari dalam evolusi, sedangkan pertumbuhan
dan perkembangan dalam siklus kehidupan dipelajari dalam biologi perkembangan.
Interaksi antarsesama makhluk dan dengan alam sekitar mereka dipelajari dalam
ekologi; Mekanisme pewarisan sifat yang berguna dalam upaya menjaga
kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup dipelajari dalam genetika.
Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan
berevolusinya makhluk hidup pada masa yang akan datang, juga kemungkinan
adanya makhluk hidup di planet-planet selain bumi, yaitu astrobiologi. Sementara itu,
perkembangan teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun
organisme melalui biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh
perkembangan teknik komputasi melalui bidang bioinformatika.
3

Ilmu biologi banyak berkembang pada abad ke-19, dengan ilmuwan


menemukan bahwa organisme memiliki karakteristik pokok. Biologi kini merupakan
subyek pelajaran sekolah dan universitas di seluruh dunia, dengan lebih dari jutaan.
B. Perspektif Islam dan ilmu pengetahuan
Perintah membaca di dalam al-Quran yang merupakan ayat pertama yang turun
merupakan pintu awal mencari dan membahas ilmu pengetahuan. Al-Quran
mengajak dan mengajarkan kepada seluruh manusia untuk senantiasa berpikir,
menggunakan akal mendapatkan pengetahuan yang benar. sesuai dengan fungsinya
agar Selain itu dalam islam juga memerintahkan untuk mengajarkan ilmu yang
didapat.
Terdapat banyak ayat di dalam al-Quran yang merupakan sumber ilmu
pengetahuan, dimana belakangan manusia menemukan kesesuain dengan faktanya.
Hal ini jelas menunjukkan al-Quran sebagai wahyu dari Allah, karena disaat manusia
belum ada yang mengungkapkan ternyata al-Quran sejak 13 abad yang lalu telah
mengungkapkannya.
Fenomena yang ditemukan di laut bahwa terdapat dua air tawar dan asin yang
tidak dapat menyatu ternyata sudah di tulis dalam al-Quran ribuan tahun yang lalu
(QS.Adz Dzariyah ayat 47) langit kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan
sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya. Ketika kita bandingkan penjelasan
ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, akan kita pahami bahwa keduanya
benar-benar bersesuian sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan
ini belum terjadi sebelum abad ke20

C. Asal mula
Penemuan dan catatan tentang fosil tidak dapat memberi petunjuk asal mula
kehidupan karena fosil-fosil tertua yang pernah di temukan adalah organisme yang
rumit itulah sebabnya para ahli biologi memilih macam-macam petunjuk yang tidak
langsung. Kemudian menyusur pemikiran asal mula kehidupan.
Anggapan yang kuno di dalam biologi ditemukan oleh Arestoteles dengan
teorinya abiogenesis atau generatio spontania yang menerangkan bahwa makhluk
hidup terjadi begitu saja dari benda mati. Teori abeogesis tentang asal mula
kehidupan tidak mendapat dukungan dari para ahli, diantaranya Lazzaro Spallanzani
dan Francesco redi yang berkebangsaaan Itali dan Louis Pasterius yang
berkebangsaan Prancis berhasil membuktikan kekeliruhan teori tersebut. Kemudian
muncullah teori baru Pmne vivum ex ovo dan Omne ovum ex vivo, artinya bahwa
makhluk hidup itu berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup.
Tetapi dalam Al-Quran menyatakan ;


*



Artinya: Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu
Dia berkata kepadanya dan kepada bumi, Datanglah kamu keduanya
menuruti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya
menjawab, Kami datang dengan suka hati Maka Dia menjadikannya 7
langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit
urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintangbintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya ( Fushshilat
11-12)
Surat ini menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada
bintang-bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di

bumi bagi subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu
Allah ciptakan langit dan bintang-bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan.
dalam Surat Al Araf ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.

Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masingmasing)

tunduk

kepada

perintahNya.

Ingatlah,

menciptakan

dan

memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Ke enam masa dalam Al-Qur'an yaitu:
2 masa pertama merupakan masa untuk menciptakan bumi sebagai hamparan
dan fondasi.
2 masa berikutnya untuk menciptakan langit dan bintang-bintang.
2 masa terakhir untuk menciptakan beraneka ragam makhluk hidup yang
menepati bumi.
Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya
dengan menurunkan air dari langit.
Artinya: Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya
bumi sesudah matinya.. (QS`An Nahl ; 65).
Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal ?Padahal waktu itu belum ada
awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap
air.Maka satu-satunya kemungkinan asal air adalah dari Arasynya Allah
Artinya: Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami
jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa

menghilangkannya. ( QS Al- Muminun ; 18 ) Perhatikan kalimat lalu Kami


jadikan air itu menetap di bumi , ini menerangkan bahwa air bukanlah pemukim asli
bumi tetapi pendatang.
.Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang
bermacam-macam ( QS Tha Ha ; 53)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air (QS An Nur ; 45).
Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air
diturunkan ke bumi, maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih
dahulu Allah cipakan adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan.
Kemudian hewan-hewan ada juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewanhewan predator. Semua jenis hewan, baik burung maupun hewan darat, ternyata
menurut ilmu pengetahuan memang asal-usulnya dari hewan air.
D. Konsep biologi dalam al-Quran
Ilmu pengetahuan (sains) adalah teori-teori yang dikumpulkan manusia
melalui suatu proses pengajian dan dapat diterima oleh rasio. Dalam pengumpulan
data dan berbagai observasi dan pengukuran pada gejala alamiyah itu dianalisis,
kemudian diambil kesimpulan. Inilah yang diberi istilah intizhar suatu kajian yang
ada hubungannya dengan nazhar, yang bunyi dan artinya dekat dengan nalar. Ciri
khas dan sains natural, ialah disusun atas dasar nalar terhadap gejala-gejala alamiyah
yang dapat di teliti ulang oleh orang lain, dan merupakan hasil konsensus masyarakat
ilmuan yang bersangkutan.
Teknologi sebagai penerapan sains secara sistematis untuk mengubah/
rnempengaruhi alam rnateri di sekeliling kita dalam suatu proses produktif ekonomis

untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Teknologi


pembuatan mesin, pembuatan obat-obatan, pembuatan beraneka ragam bahan,
termasuk bahan makanan, dan sebagainya adalah hasil penerapan ilmu fisika, kimia,
biologi, dan lain-lain ilmu kealaman yang sesuai. Aya-ayat Alquran tidak satu pun
yang menentang ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya banyak ayat-ayat al-Quran
menghasung dan menekankan kepentingan ilmu pengetahuan. Bahkan salah satu
pembuktian tentang kebenaran al-Quran.
Memang terbukti, bahwa sekian banyak ayat-ayat al-Quran yang berbicara
tentang hakikat-hakikat ilmiyah yang tidak dikenal pada masa turunnya, namun
terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti:
Zat hijau daun (klorofil) yang berperan dalam mengubah tenaga radiasi matahari
menjadi tenaga kimia melalui proses fotosintesis sehingga menghasilkan energi.
Bahkan, istilah Al-Quran al-syajar al-akhdhar (pohon yang hijau) justru lebih
tepat dari istilah klorofil (hijau daun), karena zat tersebut bukan hanya terdapat
dalam daun, tetapi di semua bagian pohon, dan banyak lagi yang lain tidak
mungkin dikemukakan satu persatu, sehingga tepat sekali kesimpulan yang
dikemukakan Dr. Murice Bucaille, bahwa tidak satu ayat pun dalam al-Quran
yang bertentangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Rantai makanan, dalam surat al-Ambiya ayat 8. Yang artinya: Dan tidaklah kami
jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak (pula)
mereka itu orang-orang yang kekal.
Dari ayat ini dapat kita ambil sebuah makna bahwa Allah tidak menjadikan
tubuh-tubuh (sesuatu yang hidup) tidak memakan makanan. Oleh karena setiap
makhluk hidup dijadikan sebagai makhluk yang butuh pada makanan inilah,
timbul adanya istilah rantai makanan dalam ilmu biologi. Yang mana semuanya
itu berjalan selaras untuk melangsungkan kehidupan dunia. Misalkan bagaimana
seandainya tidak ada mikrobia yang memakan dan membusukkan bagai dan

kotoran, bagai mana populasi tiikus seandanya tidak ada ular dan kucing, serta
lain sebagainya.

Seleksi alam, dalam surat al-Ambiya ayat 35. Yang artinya: Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Ayat inilah yang menjelaskan bahwa setiap makhluk hidup di dunia pasti akan
mengalami kepunahan. Kepunahan-kepunahan ini disebabkan berbagai macam
aspek kehidupan. Oleh karena Allah tidak menjadikan sesuatu pada umumnya
melainkan karena sebab lain, hal inilah yang menimbulkan suatu pergantian
makhluk hidup, bagi mereka yang mungkin dianggap tidak sesuai lagi dengan
kehidupan manusia oleh Allah sedikit demi sedikit dihilangkan atau dipunahkan.
Seperti hewan pada jaman purba yang ukurannya besar, misalnya dinosaurus dan
sebagainya pada waktu dulu mungkin sesuai dengan manusia, karena manusia
pada waktu itu ukurannya besar. Namun pada saat sekarang semuanya telah
punah. Dan inilah dalam biologi disebut dengan seleksi alam.

Penciptaaan manusia, dalam surat Al-Mu'minun ayat 12-14 yang artinya: Dan
kami sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). kemudian air mani itu kami
jadikan segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging itu kami jadikan
tulang belulang lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging kemudian
kami jadikan dia mhkluk yang (berbentuk ) lain maka maha suci Allah, pencipta
yang paling baik.
Dalam ayat ini mengandung dua hal, pertama adalah proses kejadian manusia,
dalam ayat ini diterangkan bahwa manusia dijadikan dari tanah kemudian setetes
mani. Dari sini marilah kita bahas kenapa manusia diciptakan dari tanah, padahal
kita tahu bahwa manusia tercetak dari air seperma (mani), seperma adalah cairan
yang keluar dari alat reproduksi manusia. Yang mana di dalam cairan itu

mengandung benang-benang kromatin yang memendek dan menebal menjadi


kromosom, yang membawa sifat-sifat induknya seperma ini menghasilkan tubuh
dari makanan manusia semua berasal dari tumbuhan hidup dari sari-sari tanah.
Inilah kenapa manusia katakana berasala dari sari tanah atau dari tanah.
Kemudian setelah seperma menyatu dengan ovum, terbentuklah janin dalam
rahim, yang mana awalnya mani kemudian menjadi segumpal darah, kemudian
segumpal daging disebabkan karena adanya mutasi gen atau salah susunan rantai
DNA, akibat pertautan gen. Kemudian setelah itu menjadi embrio, kemudian
sampai sempurna dalam rahim hingga waktu yang ditentukan (lazimnya 9 bulan),
itu lahirlah manusia dalam wujud yang kecil atau bayi, kemudian dewasa, dan
pada akhirnya mati.
Klasifikasi, dalam surat An-Nur ayat 45 Dan Allah menciptakan semua jenis
hewan dari air maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan diatas perutnya
dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan
dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya sesungguhnya
Allah maha kuasa atas sesuatu
Dari ayat ini menjelaskan kepada kita tentang adanya pengelompokan
mahluk hidup, yang hal ini dalam biologi disebut klasifikas.
Alquran antara lain menganjurkan untuk mengamati alam raya, melakukan
eksperimen dan menggunakan akal untuk memahami fenomenanya, yang dalam hal
ini ditemukan persamaannya dengan para ilmuan, namun di lain segi terdapat pula
perbedaan yang sangat berarti antara pandangan atau penerapan keduanya.
Dibalik alam raya ini ada Tuhan yang wujud-Nya dirasakan di dalam diri
manusia, dan bahwa tanda-tanda wujud-Nya itu akan diperlihatkan-Nya melalui
pengamatan dan penelitian manusia, sebagai bukti kebenaran al-Quran. Hal ini dapat
dibuktikan dengan memperhatikan bagaimana al-Qquran selalu rnengaitkan perintahperintah-Nya yang berhubungan dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan
pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan-Nya.

10

Dalam bidang ilmu tumbuh-tumbuhan, Ibnu al-Baitar (wafat 1248), ia


meninggalkan sebuah risalah tentang obat-obatan. Ibnu al- Awwan dan Sevilla, telah
menulis buku yang menguraikan 585 jenis tanam-tanaman, dan cara pembiakan,
pengolahan, serta menguraikan gejala-gejala penyakit tanaman lengkap dengan cara
pemberantasannya. Teori evolusi Darwin (1804-1872) yang dianggap sebagai
penemuan terbesar dan mengagumkan, padahal Abdu al-Rahman Ibn Khaldun (15321406), lima abad sebelum Darwin, telah menulis dalam bukunya tentang hal yang
sama.

BAB III
PENUTUP
11

A. Kesimpulan
Terdapat banyak ayat di dalam al quran yang membahas Sumber ilmu
pengetahuan, di mana belakangan manusia menemukan Kesesuaian dengan faktanya
di antaranya terdapat pada (QS.An-Naba:70) Kemudian fenomena tentang laut di
bahas dalam (QS.Ads Dzariyah Ayat 47) Ilmu pengetahuan sains atau biologi
merupakan teori yang di kumpulkan manusia melalui suatu proses pengkajian dan
dapat di terima oleh rasio,di dalam ayat-ayat al quran akan di jumpai 854 kata ilmu
yang di sebut dalam berbagai bentuk dan arti ayat al-quran tidak satupun yang
menentang ilmu pengetahuan, malah sebaliknya al-quran mementingkan akan
pengkajian ilmu pengetahuan al-quran antara lain menganjurkan untuk mengamati
alam raya, melakukan eksperimen dan menggunakan akal utuk memahami fenomena
yang dalam hal ini di temukan persamaanya dengan para ilmuan, namun dilain segi
terdapat pula perbedaan yang sangat berarti antara pandangan atau penerapan ke
duanya.
B. SARAN
Setelah membaca makalah di atas, tentunya kita sudah mengetahui bahwa alquran merupakan sebuah tanda bukan sebuah buku ilmu pengetahuan, tapi
merupakan rujukan dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Tentunya sekarang manusia
yang sudah diberi tanda itu hanya perlu menggali dan mengembangkan konsep dan
teori yang ada tersebut. Sebagai kaum intelektual muslim kita perlu untuk mengkaji
lebih jauh fenomena-fenomena sains yang terdapat di dalam Al Qur'an. Sehingga
segala tanda-tanda yang diberika oleh Allah tidak menjadi sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA

12

Baiquni, A, Islam Dan Ilmu Pengetahuan Modern, penerbit Pustaka, Jakarta, cet. I,
1983.
Mattulada, A, Ilmu-Ilmu Kemasyaiaan (Humaniora) Tantangan, Harapan harapan
Dalam Pembangunan, UNHAS, 1991. 18
Ensliklopedi islam, Mukjizat Al-Quran (Penciptaan Alam Semesta) , 2010. Jakarta.
http://tdjamaluddin.wordpress.com/2010/09/06/tentang-kontroversi-hawking-allahmencipta-semesta-dengan-cara-nya/
http://www.slideshare.net/ichirohidayate/makalah-iad-prespektif
http://nawa-shofa.blogspot.com/2012/03/biologi-dalam-al-quran.html

13

You might also like