You are on page 1of 3

Odontektomi

Pengertian
Definisi odontektomi menurut Archer (1975) yaitu pengeluaran satu atau beberapa gigi secara
bedah dengan cara membuka flap mukoperiostal, kemudian dilakukan pengambilan tulang yang
menghalangi dengan tatah atau bur, menurut Pederson (1996).
Odontektomi adalah pengeluaran gigi yang dalam keadaan tidak dapat bertumbuh atau
bertumbuh sebagian (impaksi) dimana gigi tersebut tidak dapat dikeluarkan dengan cara
pencabutan tang biasa melainkan diawali dengan pembuatan flap mukoperiostal, diikuti dengan
pengambilan tulang undercut yang meghalangi pengeluaran gigi tersebut, sehingga diperlukan
persiapan yang baik dan rencana operasi yang tepat dan benar dalam melakukan tindakan bedah
pengangkatan molar bawah yang terpendam, untuk menghindari terjadinya komplikasikomplikasi yang tidak diinginkan.
Etiologi Gigi Terpendam
Pada umumnya gigi susu mempunyai besar dan bentuk yang sesuai dengan lengkung rahang.
Tetapi pada saat gigi susu tanggal tidak terjadi celah antar gigi, maka diperkirakan akan tidak
cukup ruang bagi gigi permanen penggantinya sehingga bisa terjadi gigi berjejal dan hal ini
merupakan salah satu penyebab terjadinya gigi terpendam. Gigi terpendam biasanya diartikan
untuk gigi yang erupsinya oleh sesuatu sebab terhalang, sehingga gigi tersebut tidak keluar
dengan sempurna mencapai oklusi yang normal di dalam deretan susunan gigi geligi.
Hambatan halangan ini biasanya berupa:

Hambatan dari sekitar gigi


Dapat terjadi oleh karena :
o Tulang yang tebal serta padat
o Tempat untuk gigi tersebut kurang
o Gigi tetangga menghalangi erupsi gigi tersebut
o Adanya gigi desidui yang persistensi
o Jaringan lunak yang menutupi gigi tersebut kenyal atau liat
Hambatan dari gigi itu sendiri
o Letak benih abnormal
Horizontal
Vertikal
Kaudal
Distal
Daya erupsi gigi yang kurang

Gigi impaksi merupakan sebuah fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Merupakan
potensial yang terus menerus dapat menimbulkan keluhan sejak gigi mulai erupsi. Keluhan
utama yang paling sering dirasakan adalah rasa sakit dan pembengkakan yang terjadi di
sekeliling gusi gigi bahkan kadang-kadang dapat mempengaruhi estetis. Gigi molar tiga adalah
gigi yang paling akhir erupsi dalam rongga mulut, yaitu pada usia 18-24 tahun. Keadaan ini
kemungkinan menyebabkan gigi molar tiga lebih sering mengalami impaksi dibandingkan gigi
yang lain karena sering kali tidak tersedia ruangan yang cukup bagi gigi untuk erupsi. Beberapa
penelitian menemukan prevalensi gigi molar tiga terpendam yang cukup tinggi, dan gigi
terpendam juga sering menimbulkan masalah bagi penderitanya, yaitu terjadinya kualitas hidup.
Rata-rata gigi molar ketiga bawah mengalami kalsifikasi pada usia 9 tahun dan erupsi
penuh pada usia 20 tahun. Proses pembentukan akar sempurna terjadi pada usia 22 tahun.
Dengan keluarnya gigi molar ketiga, maka selesailah proses erupsi aktif gigi tetap. Puncak tonjol
mesial dan distal dari gigi ketiga bawah dapat di identifikasi pada usia kurang dari 8 tahun.
Kalsifikasi enamel lengkap terjadi pada usia 12 sampai 16 tahun. Erupsi terjadi anatara usia 15
sampai 21 tahun atau lebih dan akar terbentuk lengkap antara usia 18 sampai 25 tahun.
Molar ketiga bawah klasik mempunyai bentuk mahkota yang sangat mirip dengan kedua
bawah, dengan 4 kuspis dan morfologi molar bawah yang khas seperti yang telah diuraikan
sebelumnya, tetapi dengan lebih banyak fisura tambahan yang berjalan dari fossa sentral. Seperti
pada gigi geraham bungsu atas, bentuk dasarnya menjadi sasaran banyak variasi.
Bila dilihat dari permukaan oklusal, kecembungan permukaan bukal yang jelas mudah
dibedakan dari permukaan lingual yang lebih datar. Bagian oklusal periperal secara keseluruhan
serupa dengan molar bawah lain yang secara kasar berbentuk bujur atau empat persegi, tetapi
sudutnya cenderung lebih membulat sampai tingkat beberapa molar ketiga bawah mempunyai
bagan oklusal hampir bundar. Lebar bukolingual gigi ini terkecil pada ujung distal.
Pada dasarnya dua akar, satu mesial dan satu distal, mirip dengan molar bawah lain,
kecuali bahwa ia lebih pendek dan tidak berkembang baik atau bisa cenderung saling berfusi
menjadi satu massa kerucut dalam beberapa kasus. Lengkungan akar selalu ke distal, dan
biasanya lebih besar daripada molar kedua bawah. Dengan cara yang sama, lengkungan akar
molar kedua bawah distal lebih jelas daripada molar pertama bawah.
Indikasi dan Kontraindikasi Odontektomi
Indikasi:

Menimbulkan gejala neuralgia disebabkan tekanan gigi pada syaraf


Pembentukan kista
Ada gejala inflamasi
Mengalami karies
Ada gejala akan menimbulkan karies pada gigi tetangga

Kontraindikasi:

Apabila pasien tidak menghendaki giginya dicabut.


Kemungkinan menyebabkan gigi terdekat rusak atau stuktur penting lainnya.
Tindakan odontektomi beresiko tinggi untuk merusak jaringan dengan membuka flap dan
juga merusak tulang yang menghalangi akses terhadap gigi yang impaksi. Apabila
dikhawatirkan kerusakan yang akan diakibatkan oleh tindakan odontektomi tidak
sebanding dengan manfaat yang didapatkan, maka sebaiknya odontektomi tidak
dilakukan. (mempertimbangkan resiko manfaat)
Penderita usia lanjut.
Pada pasien yang berusia lanjut, tulang yang menutupi gigi impaksi akan sangat
termineralisasi dan padat sehingga akan menyulitkan dilakukan odontektomi. Selain itu
perlu diperhatikan juga keadaan umum pasien yang mungkin akan menghambat
keberhasilan penyembuhan setelah dilakukannya odontektomi.
Kondisi fisik atau mental terganggu.
Pada pasien dengan kesehatan umum yang terganggu misalanya mengidap penyakit
sistemik maka diperlukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang bersangkutan
sebelum melakukan tindakan bedah. Sedangkan untuk pasien dengan keadaan mental
yang terganggu dapat mengganggu tingkat kooperatif pasien selama melakukan tindakan
pembedahan.

You might also like