Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
salah satu penyebab tingginya angka kejadian infeksi menular seksual di kalangan
remaja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Keluar Cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis. Pada wanita,
terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih putih, kekuningan,
kehijauan, atau kemerah mudaan. Keputihan bisa memiliki bau yang tidak sedap dan
berlendir.
3
b. Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah kencing,
biasanya disebabkan oleh PMS. Pada wanita, beberapa gejala dapat disebabkan oleh
PMS tapi juga disebabkan oleh infeksi kandung kencing yang tidak ditularkan
melalui hubungan seksual.
c. Luka terbuka dan atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka tersebut
dapat terasa sakit atau tidak.
d. Tonjolan kecil-kecil (papules) disekitar alat kelamin.
e. Kemerahan di sekitar alat kelamin.
f. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan terjadi pada kantung zakar.
g. Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan hilang, dan tidak berhubungan
dengan menstruasi.
h. Bercak darah setelah hubungan seksual.
i. Anus gatal atau iritasi.
j. Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
k. Nyeri di paha atau perut lebih rendah.
l. Pendarahan pada vagina.
m. Pembengkakan atau kemerahan dari vagina.
n. Nyeri pada saat berhubungan seksual.
o. Perubahan pada kulit di sekitar daerah kemaluan.
p. Terasa sakit pada daerah pinggul (wanita).
q. Meski tanpa gejala dapat menularkan penyakit bila tenang.
2.1.3
sedangkan cara lainnya yaitu melalui transfusi darah, jarum suntik, plasenta (dari ibu
kepada anak yang dikandungannya). Sumber penularan utama adalah WTS (80%).
2.1.4
2.1.6
yang
terhadapa
resistensi
pengobatan
c. Gejala
1. Masa inkubasi 2-5 hari
2. Gejala pada pria meliputi:
a) Rasa gatal dan panas di ujung kemaluan
b) Rasa sakit saat kencing dan banyak kencing
c) Keluar nanah pada ujung kemaluan kadang bercampur darah
d) Ujung kemaluan merah, membengkak dan menonjol
e) Nyeri waktu ereksi
f) Komplikasi : prostatitis dapat berlanjut ke epididmitis, orchitis kemudian
vesikulitis
3. Gejala pada wanita meliputi:
yang lahir pervaginam dapat terinfeksi penyakit yang sama dan dapat mengalami
konjungtivitis.
a.
Penyeba
b
1. Infeksi ini disebabkan oleh chlamydia Tranchomatis
2. Sifat bakteri
Infektivitas hilang pada suhu 600C selama 10 menit, pada suhu -500C sampai
-700C infektivitas bertahan bertahun-tahun, infektivitas hilang oleh
b. Patofisiologis
1. Sama dengan gonorea yaitu mulai dari serviks ataupun uretra keatas yang
menyebabkan bartholinitis, uretitis, endometritis, salfingitis yang dapat
mengakibatkan infertilitas.
2. Pada kehamilan resiko meningkat karena dapat abortus, kematian janin,
persalinan prematur, ketuban pecah dini, dan endometritis post abortum
maupun post partum.
3. Pada bayi yang lahir pervaginam dapat mengalami konjungtivitis inklusi
dalam 2 minggu pertama kehidupannya. Pneumonia dapat terjadi pada usia
3-4 bulan. Selain itu dapat terjadi otitis media, obstruksi nasal dan
bronkhiolitis
c. Gejala
1. Masa inkubasi 1 4 minggu
2. Lesi primer sama dengan papula, vesikua didaerah genital kemudian pecah
menjadi ulkus dan sembuh sendiri, keluar keputihan encer berwarna putih
kekuningan. Rasa terbakar saat buang air kecil.
3. Lesi sekunder (1 minggu 2 bulan) sama dengan limfadenitis dengan
bengkak, merah, sakit dan supuratif.
4. Pada kasus kronis terjadi elefanfiasi genital oleh karena obstruksi saluran
limfe
d. Komplikasi
1. Penyakit radang panggul kemungkinan kemandulan
2. Kehamilan di luar kandungan
3. Rasa sakit kronis di rongga panggul
4. Infeksi mata berat
5. Infeksi pneumonia pada bayi baru lahir
6. Memudahkan penularan HIV
e. Teraphy
Di berikan antibiotika sulfonomida, tetrasiklin
3. Herpes Genitalia
Infeksi herpes virus harmonis pada orang dewasa ringan. Walaupun
demikian penyakit ini dapat menyebabkan kematian janin dan bayi. Herpes genetalis
merupakan virus yang senantiasa bersifat kronik, rekuren dan dapat dikatakan sulit
di obati
a. Penyebab
Virus Herpes Simplek tipe II merupakan penyebab herpes genetalis dengan
gelembung-gelembung berisi cairan di vulva, vagina, dan serviks, yang di kenal
dengan nama herpes simpleks. Di negara dengan prevalensi AIDS tinggi, herpes
genetalis dihubungkan dengan kemungkinan HIV(+)
b. Gejala
1. Masa inkubasi 3 5 hari
2. Infeksi primer sekitar 3 minggu
3. Lesi vasikulo ulseratif penis pada laki-laki dan serviks, vagina, vulva atau
perineum pada wanita
4. Rasa sangat nyeri
5. Demam, disuria dan malaise
6. Limfe denopati inguinal
7. Gejala kambuh lagi tetapi tidak seperti senyeri pada tahap awal, biasanya
hilang timbul dan menetap seumur hidup
c. Komplikasi
1. Rasa nyeri berasal dari syaraf
2. Penularan pada bayi dapat terjadi karena hematogen melalui plasenta,
penjalaran keatas dari vagina ke janin apabila ketuban pecah, melalui kontak
langsung pada waktu bayi lahir
3. Pada kehamilan dapat mengakibatkan keguguran dan kematian pada bayi.
d. Teraphy
1. Diberikan anti virus yaitu Acyclovir
2. Bedrest, Neurotropik dan suport stamina
3. Persalinan dengan seksio cesarea jika terdapat perlukaan
4. Sifilis
Penyakit ini kini agak jarang ditemukan apalagi setelah diperkenalkannya
antibiotika penisilin. Penyakit ini menyerang semua organ tubuh. Dalam banyak
kasus tidak diketahui bahwa seorang menderita sifilis karena kemungkinan
asimptomatik cukup besar. Sifilis dapat di klasifikasikan menjadi 3 yaitu sifilis
primer (stadium I), sifilis sekunder (standium II) sifilis laten (stadium III). Penyakit
sifilis yang terberat adalah sifilis kongenital.
a.
Penyebab
10
Infeksi sifilis ini di sebabkan oleh bakteri treponema pallida dengan sifat bakteri
yaitu sukar untuk di biakan, bakteri mati pada suhu 39 0C selama 5 jam, bakteri
mati pada suhu 41,50C selama 1 jam, bakteri mati pada suhu 400C selama 1 3
hari.
b. Patofisiologi
Dapat menyerang semua organ tubuh sehingga cairan tubuh mengandung
treponema pallida. Stadium lanjut menyerang sistem kardiovaskuler, otak dan
susunan syaraf, serta dapat menjadi sifilis kongenital. Penjalaran menuju janin
dalam kandungan dapat menimbulkan cacat bawaan dan infeksi dini pada saat
persalinan.
c. Gejala
1. Stadium laten
a) Dapat terjadi 3 10 tahun setelah guma
b) Menyerang kardiovaskuler, otak, susunan syaraf dan organ lain
2. Sifilis kongenital
a) Pemfigus sifilitikus, deskuaminasi pada telapak kaki dan tangan serta
rhagade di kanan kiri mulut.
b) Pada persalinan tampak janin ataupu plasenta yang hidropik
d. Komplikasi
1. Menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung
2. Kehamilan dapat menimbulkan kelainan pada plasenta lebih besar, pucat,
keabu-abuan dan licin
3. Kehamilan <16 minggu dapat mengakibatkan kematian janin
4. Kehamilan lanjut dapat menyebabkan kehalahiran bayi prematur dan
menimbulkan cacat.
e. Teraphy
1. Di berikan salah satu antibiotika di bawah ini :
a) Benzatin penisilin 4,8 juta unit IM setiap minggu hingga 4x pemberian
b) Doksisilin hingga 600 mg oral dosis awal di lanjutkan 2x 100 mg oral
hingga 20 hari
c) Sefriakson 500 mg IM selama 10 hari.
11
a. Penyebab
1. Di sebabkan oleh virus hepatitis B
2. Yang penularannya melalui darah dan produk darah yaitu bisa bisa melalui
luka, kontak seksual, operasi, medikasi, infus dan injeksi serta vertika dan
ibu kepada bayinya.
b. Patofisiologi
1. Gejala akut sering karier, ditandai dengan anoreksia, rasa mual, febris, nyeri,
tekan pada perut kanan atas.
2. Tidak di waspadai dapat berlanjut menjadi kronik
3. Pada kehamilan gejala sering di tafsirkan sebagai hiperemesis gravidarum
4. Diagnosa dapat di tegakan berdasarkan pemeriksaan serologik
12
5. Dapat menjadi kanker hati dan menginfeksi janin pada wanita hamil
c. Gejala
1. Masa inkubasi 60-90 hari
2. Gejala akut meliputi demam, nyeri tekan perut kanan atas, mual, muntah,
anoreksia, dan malaise serta ikterik
3. Gejala kronis meliputi hepatitis persisten kronik, sirosis hepatitis, hepatoma.
d. Teraphy
1. Bed rest
2. Perbaikan KU
3. Makan makanan yang mengandung protein dan kalori tinggi
4. Pada orang yang positif terkena Hepatitis B di berikan imunisasi HBIG
(Hepatitis B Immune Glugulin) dengan dosis 0,06 ml/kg BB IM dosis
tunggal selama jangka waktu 14 hari setelah terpapar dan di lanjutkan
dengan serial vaksin HB
5. Pada bayi di berikan HBIG 0,05 ml IM dosis tunggal dalam 12 jam setelah
lahir. Vaksinasi HB di berikan IM di mulai dalam waktu 7 hari setelah lahir,
pada usia 1 bulan dan 6 bulan.
6. HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficincy Syndrome. AIDS
merupakan suatu penyakit relatif baru yang di tandai dengan adanya kelainan yang
kompleks dari sistem pertahanan seluler tubuh dan menyebabkan korban menjadi
sangat peka terhadap mikroorganisme oportunistik.
a. Penyebab
HIV
(Human
Immonu
Virus) yaitu organisme patogen yang terdapat dalam cairan tubuh (darah, air,
mani, dan cairan vagian) orang yang telah terinfeksi.
b. Penularan
13
14
a. Penyebab
Trikomoniasis
infeksi alat
adalah
di sebabkan oleh Trichomonas Vaginalis. Penulusurannya juga bisa melalui alatalat toilet seperti toilet seat, handuk, dll.
b. Patofisiologi
1. Wanita
Vagina mengeluarkan cairan keputihan bercampur nanah dan berbau khas,
dinding vagina merah dan bengkak. Cairang yang keluar menimbulkan
iritasi pada bengkak cairan yang keluar menimbulkan iritasi pada lipat paha
15
samapai liang dubur. Infeksi apat terjadi dalam bentuk uretriris, skonitis, dan
bartholinitis.
2. Pria
Terjadi pada infeksi saluran kemih, infeksi kelenjar prostat dan saluran
spermatozoa. Infeksi menahun sulit di tegakan karena gejala ringan.
c. Gejala
1. Masa inkubasi 4 hari
2. Sekret vagina berbusa, serupurulen dengan warna kekuningan dan kuning
kehijauan serta berbau khas
3. Rasa nyeri dan gatal
4. Dinding vagina meradang dengan infiltrasi
5. Pada pria gejala tersembunyi
d. Komplikasi
Kulit bibir kemaluan lecet, dapat menyebabkan bayi prematur, memudahkan
penularan HIV
e. Teraphy
1. Pengobatan menggunakan metronidazol per oral untuk suami dan istri
2. Pada wanita juga di berikan obat pervaginam
3. Pada kehamilan diberikan pada usia trimester II/III dengan dosis tunggal
sebanyak 2 gram.
8. Condiloma akuminata
Condiloma akuminata adalah pertumbuhan kulit dan selaput lendir seperti
bunga kol atau jengger ayam jago dengan permukaan kasar. Papiler menonjol
dengan warna agak gelap berkumpul menjadi satu.
16
a. Penyebab
Human
dan 11
b. Cara
penularan
1. Kontak seksual
2. Kontak langsung dengan kulitnya
3. Benda benda kontaminan seperti ; handuk, celana dalam, dll.
c. Patofisiologi
1. Timbulnya kutil-kutil kecil pada bibir kemaluan yang muncul dalam waktu
kurang lebih 2 bulan setelah virus masuk ke tubuh
2. Kutil-kutil tersebut dapat membesar kemudian dapat bersatu menyerupai
kembang kol atau jengger ayam jago sehingga menutupi vagina dan anus.
d. Tanda dan gejala
1. Masa inkubasi sekitar 2 bulan
2. Terdapat papil kecil dan multipel pada sekitar kemaluan
3. Permukaan kasar
4. Berkembang menjadi besar sehingga dapat bersatu dan dapat menutupi
vagina serta anus yang berakibat mengganggu proses kehamilan
e. Komplikasi
1. Condyloma acuminata yang sudah besar dapat menetupi jalan lahir, sehingga
dengan seksio cesarea sebagai uasaha untuk mencegaha penularan Human
Papiloma Virus pada bayi yang dilahirkan, selain itu jika tidak dengan
tindakan SC dikhawatirkan dpat menimbulkan kanker mulut rahim.
17
a.
Penyebab
18
a. Penyebab
Kandidiasis
vaginalis
oleh
kandida
jamur
selain
di
vagina
disebabkan
albicans,
dapat
menyerang organ organ lain yaitu kulit, mukosa oral, bronkus, paru-paru, usus,
dll.
b. Patofisiologi
1. Keputihan denganrasa gatal yang hebat
2. Jika tidak di obati dapat menjalar ke uretra yang dapat mengakibatkan
infeksi saluran kemih
3. Juga bisa menjalar ke vagina proksimal (atas)
c. Gejala
1. Mengenai mukosa vulva (labil minora) dan vagina
2. Bercak putih kekuningan, heperemia, leukore, seperti susu pecah, dan gatal
hebat.
3. Dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih.
19
d. Teraphy
1. Pemberian nistatin atau ketokonazole 2x200 mg selama 5 hari
2. Tablet vaginal atau klotrimazole 500 mg dosis tunggal
3. Salep mikonazol 2 %
4. Lakukan konseling
5. Buat jadwal kunjungan ulang
2.1.7
2.1.8
2.1.9
20