Professional Documents
Culture Documents
dan
molding
dengan
membawahi:
a. Kepala packing plant, dengan membawahi supervisor packing plant
dan supervisor membawahi operator packing. Supervisor packing
bertanggungjawab terhadap pengemasan produk
b. Supervisior molding plant yang bertanggungjawab
terhadap
administrasi
di
perusahaan
dengan
membawahi asisten.
7. Kepala gudang
Bertanggungjawab dalam hal pergudangan produk dengan membawahi
asisten.
8. Kepala satpam
Bertanggungjawab dalam menjaga lingkungan pabrik dan membawahi
anggota satpam.
Unit- unit PT IREO
Unit yang ada pada PT Incasi Raya Edible Olis yakni:
2.4.1 Unit Tata Usaha
Bertugas untuk mengurus administrasi PT IREO diantaranya:
Pembayaran gaji karyawan
Pembelian CPO yang berasal dari luar dan dalam perusahaan.
Pengiriman dan penjualan minyak goreng yang telah diolah.
2.4.2 Unit Laboratorium
Melakukan analisis terhadap mutu bahan baku dan minyak yang
2.4.
2.4.3
(RBDPO) dan produk samping berupa asam yang disebut Palm Fatty
Acid Destilated.
c. Fraksinasi
Pada unit ini terjadi proses kristalisasi sehingga didapat fraksi padat
dari RBDPO yang disebut stearin dan fraksi padat dari RBDPO yang
disebut olein, kemudian fraksi ini dipisahkan menggunakan Membran
2.4.4
Filter Perss.
Unit Packing dan Molding Plan
Bertugas mengurus minyak packing bermerek dagang SARI MURNI
dan GURIH. Molding memproduksi jerigen untuk kebutuhan kemasan
2.4.5
getah
yang
terkandung
dalam
CPO
sehingga
dapat
10
Komposisi (%)
77,6
9,35
3,28
0,56
0,38
1,17
0,33
1
6,43
Max 10
200
11
Bleaching
Section
BPO
Deodorizer
Section
PFAD/FFA
Unit Farksinasi
STEARIN
RBDPO
OLEIN
Gambar2.1. Diagram proses pengolahan CPO menjadi Minyak Goreng
Keterangan:
CPO
BPO
PFAD
12
13
minyak dengan BE. Penurunan kadar warna dilakukan dengan sistem sparging
yang memamfaatkan steam dengan tekanan 0,3-0,5 bar dan suhu 80-1100C.
CPO dialirkan ke Bleacher Buffer Tank T611 sebagai penampungan
sementara untuk CPO. Untuk memaksimalkan proses bleaching maka tingkat
kevakuman diharapkan berada pada tekanan 55 tor. Karena BPO pada B610
mempunyai suhu sekitar 100-1100C maka air yang terlarut di dalam BPO akan
menguap. Uap air tersebut dihisap oleh pompa vakum SE650 yang sebelumnya
melalui drop separator SS642 ini terdapat saluran drain yang masuk kembali ke
T611 yang bertujuan untuk menyalurkan kembali minyak yang ikut terhisap oleh
vakum. Oleh pompa vakum SE650, uap air dipompakan dan dimasukkan ke
dalam Dirty Water Cooling Tower DWCT No.4 AFL. Setelah kandungan proses
penyaringan di unit Niagara Filter (F691/2/3).
Dengan menggunakan pompa P691,P692,P693 BPO dari T611 dipompakan
ke Niagara Filter F691,F692,dan F693. Pada stasiun ini terjadi penyaringan BE
oleh Filter Leave dari BPO yang telah dipucatkan tadi. Minyak yang telah
dipucatkan ini disebut Bleached Palm Oil (BPO). Niagara Filter berisi 18 saringan
dengan ukuran filter leave 110 mesh stainless steel 316S.
Tahap-tahap filtrasi pada Niagara Filter:
1.
Tahap standby merupakan tahap dimana Niagara Filter tank berada pada
kondisi kosong stelah melewati proses cake discharge dan siap untuk
2.
3.
14
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
elemen-elemen
yang
ada
didasar
Niagara
Filter.
15
Proses deodorizing dimulai dari BPO di Bleached Oil Tank (T770) dengan
suhu 70-800C dipompakan (P770) ke Bleached Oil Heater (E701) untuk
dipanaskan sampai suhu 100-1100C, kemudian BPO dialirkan ke High Temperatur
Economizer (E703A/B) dengan menggunakan panas dari RBDPO dengan
temperatur sekitar 250-2650C, sehingga suhu BPO menjadi 220-2350C.
Selanjutnya BPO dialirkan ke Vakum Final Heater (VHE704). Tujuan pemanasan
bertahap ini supaya beban VHE tidak terlalu berat.
Pemanasan BPO pada VHE 704 menggunakan steam yang berasal dari boiler
High Pressure (G760). Guna alat ini adalah untuk menaikkan temperatur dari 2202300C. Pemanas untuk steam boiler dibangkitkan dari diesel dengan tekanan 5255 bar.
BPO dialirkan menuju Presstipper (PR 711) untuk mengalami proses
pemisahan minyak, penguraian fatty acid, warna dan bau yang terkandung di
16
17
dimana pada dasarnya terdapat pipa melingkar (coil) yang terdiri air dingin
dan pada bagian tengahnya terdapat agiator untuk memutar RBDPO.
Tahap-tahap pada unit kristalizer:
1. Pemasukan (loading)
RBDPO dari tangki B3, B4 atau B7, C7 dipompakan dengan waktu 30
menit pada temperatur 600C.
2. Pemanasan (heating)
RBDPO dipanaskan hingga temperatur 65 0C
menggunakan steam
18
Minyak akan mengikuti temperatur air dengan beda temperatur yang kita
inginkan. W1 merupakan tahap saat terbentuknya bibit kristal dan W1
akan menurunkan temperatur kristal hingga mencapai setting tempertur.
c. Pengkristalan (T2)
Pada saat ini temperatur minyak dan temperatur air harus diawasi agar
pembentukan kristal merata. Pembentukan terjadi salama 180 menit
dengan temperatur 29-310C.
d. Star Final Cooling
Bertujuan menurunkan temperatur kristal hingga temperatur 22-230C.
e. Final/end cooling (W2)
Bertujuan mempertahankan minyak dan siap untuk difilter.
f. Holding
Tahap penggunaan pada Membran Filter Press dengan temperatur 220C.
Tabel Crystalization Parameter Fan untuk Lipico
Start temperatur
Segment 1
Segment 2
Segment 3
Segment 4
Segment 5
Segment 6
Segment 7
Segment 8
Segment 9
Segment 10
Segment 11
Segment 12
Segment 13
Segment 14
Segment 15
Temperatur (0C)
68
46
46
36
20,6
27,8
27,5
26,5
26
28
18
18
18
18
18
Waktu (menit)
40
50
20
20
110
50
20
20
25
20
50
2
1
1
1
Agitation (Hz)
45
45
45
45
40
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
19
RBDPO
RBDPO Storage
Tank
Cristalizer
7 Bar
STEARIN
Membran Filter Press
Olein
Membran
20
Olein Tank
Sterin Tank
21