Professional Documents
Culture Documents
Struktur Baja
1
Batang Tekan #2
Fakultas
Teknik
Perencanaan dan
Desain
Program
Studi
Teknik Sipil
Tatap
Muka
06
Kode MK
Disusun Oleh
MK11052
Abstract
Kompetensi
Panjang Tekuk
Kolom dengan kekangan yang besar terhadap rotasi dan translasi pada ujung-ujungnya
(contohnya
tumpuan
jepit)
akan
mampu
menahan
beban
yang
lebih
besar
dibandingkandengan kolom yang mengalami rotasi serta translasi pada bagian tumpuan
ujungnya (contohnya adalah tumpuan sendi). Selain kondisi tumpuan ujung, besar beban yang
dapat diterima oleh suatu komponen struktur tekan juga tergantung dari panjang efektifnya.
Semakin kecil panjang efektif suatu komponen struktur tekan, maka semakin kecil pula
risikonya terhadap masalah tekuk.
Panjang efektif suatu kolom secara sederhana dapat didefinisikan sebagai jarak di
antara dua titik pada kolom tersebut yang mempunyai momen sama dengan nol, atau
didefinisikan pula sebagai jarak di antara dua titik belok dari kelengkungan kolom. Dalam
perhitungan kelangsingan komponen struktur tekan (= L/r), panjang komponen struktur yang
digunakan harus dikalikan suatu faktor panjang tekuk k untuk memperoleh panjang efektif dari
kolom tersebut. Besarnya faktor panjang efektif sangat tergantung dari kondisi perletakan pada
ujung-ujung komponen struktur tersebut. Prosedur dari penentuan nilai k dilakukan dengan
analisa tekuk terhadap suatu kolom.
Pembahasan kekuatan kolom sampai saat ini menganggap bahwa kedua ujung kolom adalah
sendi atau tidak mengekang momen. Ujung yang tidak mengekang momen merupakan
keadaan terlemah untuk batang tekan bila translasi salah satu ujung terhadap ujung lainnya
dicegah. Untuk kolom berujung sendi ini, panjang ujung sendi ekivalen yang disebut panjang
efektif sarna dengan panjang yang sesungguhnya, yakni K = 1,0.
sesungguhnya, pengekangan rnomen di ujung selalu ada dan titik belok pada kurva bentuk
tekuk terjadi di titik yang bukan merupakan ujung batang. Jarak an tara titik-titik belok, baik
yang riil maupun imajiner, adalah panjang efektif atau panjang ujung sendi ekivalen untuk
kolom.
Dalam banyak hal, derajat pengekangan momen yang ditimbulkan oleh batang yang bertemu
di suatu kolom, atau oleh fondasi dan tanah di bawahnya, sulit ditentukan. Pengekangan ini
sebenarnya bergantung pada interaksi semua batang portal baja. Penentuan derajat
pengekangan ujung secara akurat memerlukan pengertian tentang perbedaan antara portal tak
1
5
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT
bergoyang (braced frame) dan portal bergoyang (unbraced frame). Menurut AISC 1.8.3, portal
tak berguyang (yang disokong) adalah portal yang "kestabilan lateralnya diberikan oleh
penyambungan yang memadai ke penopang diagonal, ke dinding geser, ke struktur di
dekatnya yang merniliki stabilitas lateral yang memadai, atau ke plat lantai atau penutup atap
yang diikat secara horisontal oleh dinding atau sistem penopang yang sejajar bidang portal.
Misalnya pada portal tak bergoyang, puncak kolom tidak mengalami pergerakan ke samping
relatif terhadap dasar kolom. Tekuk portal tak bergoyang akan menghasilkan bentuk tekuk
kolom yang paling sedikit memiliki satu titik belok di an tara ujung-ujung batang, seperti kasus
(a), (b), dan (c) pada Gambar 7. Pemakaian panjang yang sesungguhnya L sebagai panjang
efektif KL untuk kasus ini cukup beralasan dan konservatif, karena faktor K untuk portal tak
bergoyang yang sebenarnya selalu lebih kecil dari 1,0 dan lebih besar dari 0,5.
Menurut AISC 1.8.3, portal bergoyang (yang tidak disokong) adalah portal yang "kestabilan
lateralnya bergantung pada kekakuan lentur balok dan kolom yang disambung secara kaku."
Tekuk portal bergoyang merupakan tekuk bergoyang di mana puncak kolom bergerak ke
samping relatif terhadap dasar kolom. Kasus (d), (e) dan (f) pada Gambar 7 adalab kasus
tekuk bergoyang. Portal bergoyang memerlukan analisis penentuan faktor panjang efektif K
yang selalu lebih besar dari 1,0. Kecuali untuk keadaan jenis tiang bendera pada kasus (e),
gambar 7, harga K dalam perencanaan tidak dapat dipilih secara sembarang.
Pendekatan "rasional" yang dapat diterima ialah memakai Nomogram (Alignment Chart) yang
diperlihatkan pada Gambar 9. Disini pembehasan kolom hanyalah batang yang memikul
tekanan aksial tanpa lentur, konsep panjang efektif, terutama untuk portal bergoyang, dapat
diperluas dalam praktek untuk perencanaan balok-kolom. Kecuali untuk perencanaan batang
portal tak bergoyang di mana K secara konservatif diambil sama dengan 1,0.
Perencanaan portal yang tepat memerlukan pengertian tekuk dan kelakuan portal, hal ini
dijabarkan dalam sifat kolom-balok.Pada SNI 03-1729-2002 pasal 7.6.3.1 memberikan daftar
nilai faktor panjang tekuk untuk berbagai kondisi tumpuan ujung dari suatu kolom. Nilai k ini
diperoleh dengan mengasumsikan bahwa kolom tidak mengalami goyangan atau translasi
pada ujung-ujung tumpuannya. Nilai k untuk komponen struktur tekan dengan dengan kondisikondisi tumpuan ujung yang ideal seperti pada Gambar 7, yang dapat ditentukan secara
mudah dengan menggunakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1
5
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT
Gbr7. Panjang tekuk untuk beberapa kondisi perletakan (AISC , SNI baja)
Namun untuk suatu komponen struktur tekan yang merupakan bagian dari suatu
struktur portal kaku seperti dalam Gambar 8, maka nilai k harus dihitung berdasarkan suatu
nomogram. Tumpuan-tumpuan pada ujung kolom tersebut ditentukan oleh hubungan antara
balok dengan kolom-kolom lainnya. Portal dalam Gambar 8.a dinamakan sebagai portal kaku
bergoyang sedangkan portal dalam Gambar 8.b disebut sebagai portal tak bergoyang
(goyangan dicegah dengan mekanisme kerja dari bresing-bresing yang dipasang).
1
5
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT
Gbr8. Portal kaku bergoyang dan tanpa goyangan (Braced and Unbraced Frame)
Nilai k untuk masing-masing sistem portal tersebut dapat dicari dari nomogram dalam gambar
8. Terlihat dalam Gambar 8 bahwa nilai k merupakan fungsi dari GA dan GB yang merupakan
perbandingan antara kekakuan komponen struktur yang dominan terhadap tekan (kolom)
dengan kekakuan komponen struktur yang relatif bebas terhadap gaya tekan (balok). Nilai G
ditetapkan berdasarkan persamaan:
1
5
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT
Bcsaran
(kolom) dengan bidang lentur yang sama yang terhubungkan secara kaku pada ujung
komponen struktur yang sedang ditinjau.
Besaran
(balok)-dengan bidang lentur yang sama-yang terhubungkan secara kaku pada ujung
komponen struktur yang sedang ditinjau.
1
5
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT
Contoh 1 :
The rigid frame shown in figure below is unbraced. Each member is oriented so that its web is
in the plane of the frame. Determine the effective length factor Kx for columns AB and BC.
Column AB:
For joint A,
From the alignment chart for sidesway uninhibited (AISC Figure C-A-7.2), with
GA = 0.94 and GB = 0.95, Kx = 1.3 for column AB.
Column BC:
For joint B, as before,
G = 0.95
1
5
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT
For joint C, a pin connection, the situation is analogous to that of a very stiff column attached to
infinitely flexible girdersthat is, girders of zero stiffness. The ratio of column stiffness to girder
stiffness would therefore be infinite for a perfectly frictionless hinge. This end condition can only
be approximated in practice, so the discussion accompanying the alignment chart recommends
that G be taken as 10.0. From the alignment chart with GA = 0.95 and GB = 10.0, Kx = 1.85 for
column BC.
Contoh 2 :
Hitunglah nilai k dari masing-masing kolom struktur berikut :
1
5
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT
1
5
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT
Daftar Pustaka
1. Salmon, C.G. & Jojnson, J.E, Steel Structure, Design and Behavior 4 th Edition.
2. SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung
3. SNI 0317262012 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan
Gedung
4. Joseph E Bowles, Structural Steel Design, The Harper and Row Publisher, New York,
USA
5. Segui, W.T., Steel Design Cengage Learning 2013
1
5
10
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT
1
5
11
Struktur Baja 1
Ivan Jansen S., ST, MT