You are on page 1of 26

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji untuk Allah


Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
pembimbing penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan
yang begitu besar dan teman-teman yang telah membantu dan berpartisipasi untuk
menyelesaikan makalah ini. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang
lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata
penulis

berharap agar makalah

ini bermanfaat

bagi semua

pembaca.

Padang, 22 September 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

B.

Batasan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Defenisi Anatomi Gigi dan Pembagiannya
2. Nomenklatur Gigi
3. Morfologi Gigi

C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui apa itu
anatomi gigi, nomenklatur gigi dan morfologi pada gigi.
Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang
anatomi gigi serta dapat memahami bagian-bagian pada anatomi gigi, nomenklatur gigi
dan morfologi pada gigi.
D.

Manfaat
Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian anatomi gigi
2. Mahasiswa dapat mengetahui nomenklatur gigi
3. Mahasiswa juga bisa mengetahui morfologi gigi

BAB II

A. Anatomi Gigi
1. Struktur Jaringan Gigi
Gigi terdiri dari beberapa jaringan pembentuk. Secara garis besar, jaringan
pembentuk gigi ada 3, yaitu email, dentin, dan pulpa.
Struktur gigi pada manusia terbagi dalam dua bagian yaitu bagian
mahkota dan bagian akar. Pada bagian mahkota merupakan bagian gigi yang
terlihat dalam mulut, sedangkan pada bagian akar merupakan bagian yang
tertanam di dalam tulang rahang. Gigi merupakan salah satu jaringan keras tubuh
yang terdiri dari enamel/email, dentin dan sementum.

a. Email
Email adalah lapisan terluar yang melapisi mahkota gigi. Email berasal dari
epitel (ektodermal) yang merupakan bahan terkeras pada tubuh manusia dan
paling banyak mengandung kalsium. Secara kimia, email merupakan Kristal yang
terkalsifikasi dengan persentase bahan anorganik 95-99 %, terutama sebagai
kalsium fosfat, dalam bentuk Kristal apatit, dan bahan matriks organic 1 %, dan
sisanya adalah air.

Matriks organic email tidak terdiri atas serabut-serabut kolageb tetapi


terdiri atas sekurang-kurangnya 2 golongan protein heterogen yang disebut
amelogenin dan enamelin. Enamelin terdiri atas asam aspartat, serin, glisin, prolin,
dan asam glutamate. Hidroksi apatit merupakan unsure mineral yang paling
banyak.Email

merupakan

jaringan

semitranslusen,

sehingga

warna

gigi

bergantung kepada warna dentin di bawah email, ketebaan email, dan banyaknya
stain pada email. Ketebalan email tidak sama, paling tebal di daerah oklusal atau
insisal dan makin menipis mendekati pertautannya dengan sementum.
Unit structural email adalah prisma (batang) email, dengan substansi
interprismatik di antara prisma-prisma tersebut. Setiap batang terbentang pada
keseluruhan tebal lapisan email. Setiap prisma letaknya tegak lurus terhadap
permukaan dentin, dari batas email-dentin ke permukaan gigi. Tetapi di bagian
tengah tersusun dalam bentuk sedikit spiral. Tiap prisma dibentuk oleh satu
ameloblas dan pada potongan melintang tampak seperti sisik serta dasar prismaprisma email tersebut berbentuk heksagonal.Matriks email dihasilkan oleh sel-sel
yang disebut ameloblas. Selsilindris tinggi ini mempunyai banyak mitokondria di
bawah inti reticulum endoplasma kasar dan kompleks golgi yang berkembang
baik. Setiap ameloblas memiliki juluran apical, dikenal sebagai prosesus Tomes.
Mengandung banyak granul sekresi. Granul ini mengandung protein yang
menyusun matriks email.
Adapun sifat fisik email, sebagai berikut :
1. Warna putih keabu-abuan transparan
2. Kekuatan tarikan kurang lebih 100 kg/cm2
3. Kekuatan kompressinya 2100 3500 kg/cm2
4. Bersifat getas
5. Ketebalan pada cusp kurang lebih 2,5 mm

Sifat termal email :


1. Meneruskan panas dengan konduksi
2. Tidak menghantarkan listrik tetapi mentransmisi listrik

Permeabilitas email :

1. Bersifat permiabel terhadap sejumlah material baik invivo/ invitro


2. Dapat dipenetrasi oleh molekul yang cukup besar pada suhu kamar/ suhu
tubuh.
b. Dentin
Dentin merupakan komponen terbesar jaringan keras gigi. Di daerah
mahkota ditutupi oleh email, sedangkan di daerah akar ditutupi oleh sementum.
Secara internal, dentin membentuk dinding rongga pulpa.
Dentin membentuk bagian terbesar dari gigi dan merupakan jaringan yang
telah mengalami kalsifikasi sama seperti tulang, tetapi sifatnya lebih keras karena
kadar garam kalsiumnya lebih besar (80%) dalam bentuk hidroksi apatit. Zat antar
sel

organic

(20%)

terutama

terdiri

atas

serat-serat

kolagen

dan

glikosaminoglikans, yang disintesis oleh sel yang disebut odontoblas.


Odontoblas membentuk selapis sel-sel yang terletak di pinggir pulpa
menghadap permukaan dalam dentin. Odontoblas berasal dari mesenkim,
berbentuk silindris dan inti di bagian basal. Sitoplasmanya basofilik dengan
banyak RE bergranula, dan seluruh aparat golgi yang letaknya supra nuclear.
Sel pada puncaknya yang menghadap dentin membentuk tonjolan
sitoplasma panjang dan halus yang disebut serat dentin dari Tomes. Serat-serat ini
menembus seluruh tebal dentin dan terletak dalam saluran-saluran kecil pada
dentin dan disebut sebagai tubulus dentin. Dentin yang berada tepat di sekitar tiap
tubulus sifatnya lebih refringen dan disebut sebagai selubung Neumann. Dentin
muda yang baru terbentuk disebut sebagai predentin. Lapisan ini pada dasarnya
tidak mengandung mineral dan warnanya berbeda dari dentin. Predentin terdiri
atas substansi dasar dan serat-serat kolagen dibentuk oleh odontoblas. Di dalam
dentin terdapat daerah-daerah kecil, disebut ruang interglobular, yang hanya
sebagian atau sama sekali tidak mengalami pengapuran.
Pembentukan dentin bersifat siklis dan tidak teratur, dan pada gigi yang
telah lengkap pertumbuhannya terdapat garis pertumbuhan incremental dari
Owen,

yang

tampak

sebagai

lingkaran

pertumbuhan

pada

potongan

melintang.Dentin peka terhadap rasa raba, panas, dingin, dan konsentrasi ion
hydrogen. Diperkirakan bahwa rangsangan itu diterima oleh serat dentin dan

diteruskan olehnya ke serat saraf di dalam pulpa.Odontoblas bertahan selama


hidup dan bila dirangsang secara berlebihan atau oleh adanya penyakit
periodontal, sel odontoblas ini dapat meletakkan dentin baru, disebut sebagai
dentin reparatif. Bila odontoblas dirusak, dentin tetap ada untuk waktu lama,
tidak seperti tulang.
Adapun sifat fisik dari dentin, ialah :
1. Keras, warna putih kekuningan
2. Tahanan tarik 250 kg/cm2
3. Elastisitas cukup tinggi
Permeabilitas dentin :
1. Tubuli dentin merupakan saluran utama untuk berdifusinya cairan melalui
dentin
2. Sebanding dengan diameter dan jumlah tubuli
3. Tinggi pada pulpa
4. Lebih rendah pada dentin akar daripada dentin mahkota dan bagian luar
sangat tidak permeable
5. Pada infeksi gigi reaksi radang berkembang di dalam pulpa jauh sebelum
terkena infeksi
6. Sklerorik dentin mengurangi permeabilitas karena menyubat tubuli
7. Pengeboran dentin pada pada preparasi kavitas menghasilkan debris mikro
kristalin yang menutupi tubuli dentin yang disebut smear layer dan berfungsi
mencegah kuman menembus dentin.
c. Pulpa
Pulpa gigi adalah jaringan lunak yang terletak di tengah-tengah gigi.
Jaringan ini adalah jaringan pembentuk, penyokong, dan merupakan bagian
integral dari dentin yang mengelilinginya.Ukuran serta bentuk pulpa ini
dipengaruhi oleh tahap perkembangan giginya, yang terkait dengan umur pasien.
Tahap perkembangan gigi juga berpengaruh pada macam terapi pulpa yang
diperlukan jika misalnya pulpa terkena cedera.

Umumnya, garis luar jaringan pulpa mengikuti garis luar bentuk gigi.
Bentuk garis luar ruang pulpa mengikuti bentuk mahkota gigi dan bentuk garis
luar saluran pulpa mengikuti bentuk akar gigi. Pulpa gigi dalam rngga pulpa
berasal dari jaringan mesenkim dan mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai
pembentuk, sebagai penahan, mengandung zat-zat makanan, mengandung sel-sel
saraf/sensori.
Pulpa terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Ruang atau rongga pulpa, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian
tengah korona gigi dan selelu tunggal. Sepanjang kehidupan pulpa gigi
mempunyai kemampuan untuk mengendapkan dentin sekunder, pengendapan ini
mengurangi ukuran dari rongga pulpa.
2. Tanduk pulpa, yaitu ujung dari ruang pulpa.
3. Saluran pulpa atau saluran akar, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian
akar gigi. Pada kebanyakan kasus, jumlah saluran akar sesuai dengan jumlah akar,
tetapi sebuah akar mungkin mempunyai lebih dari sebuah saluran.
4. Foramen apikal, yaitu ujung dari saluran pulpa yang terdapat pada apeks akar
berupa suatu lubang kecil.
5. Supplementary canal. Beberapa kar gigi mungkin mempunyai lebih dari satu
foramen, dalam hal ini, saluran tersebut mempunyai 2 atau lebih cabang dekat
apikalnya yang disebut multiple foramina / supplementary canal.
6. Orifice, yaitu pintu masuk ke saluran akar gigi. Saluran pulpa dihhubngkan
dengan ruang pulpa. Adakalanya ditemukan suatu akar mempunyai lebih dari satu
saluranpulpa, misalnya akar mesio-bukal dari M1 atas dan akar mesial dari M1
bawah mempunyai 2 saluran pulpa yang berakhir pada sebuah foramen apikal.
Di dalam pulpa terdapat berbagai jenis sel, yaitu :
1. Odontoblas, yaitu sel pulpa yang paling khas. Sel ini membentuk lapisan
tunggal di perifernya dan mensintesis matriks yang kemudian termineralisasi dan
menjadi dentin. Odontoblas adalah sel akhir yakni tidak mengalami lagi
pembelahan sel. Odontoblas terdiri atas dua komponen structural dan fungsional
utama yakni badan sel dan prosesus sel.
2. Preodontoblas. Odontoblas baru dapat tumbuh setelah odontoblas yang lama
hilang akibat cedera. Namun tumbuhnya odontoblas baru hanya bisa terjadi jika

pada zona kaya akan sel telah ada preodontoblas. Preodontoblas adalah sel yang
telah terdiferensiasi sebagian sepanjang garis odontoblas. Preodontoblas ini akan
bermigrasi ke tempat terjadinya cedera dan melanjutkan diferensiasinya pada
tempat tersebut.
3. Fibroblast, adalah tipe sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling
besar di pulpa mahkota. Sel ini menghasilkan dan mempertahankan kolagen serta
zat dasar pulpa dan mengubah struktur pulpa jika ada penyakit. Akan tetapi, tidak
seperti odontoblas, sel ini mengalami kematian apoptosis dan diganti jika perlu
oleh maturasi dari sel yang kurang terdiferensiasi.
4. Sel cadangan. Sel ini merupakan sumber bagi sel jaringan ikat pulpa. Sel
precursor ini ditemukan di zona kaya akan sel dan inti pulpa serta dekat sekali
dengan pembuluh darah. Tampaknya, sel-sel ini merupakan sel yang pertama kali
membelah ketika terjadi cedera.
5. Sel-sel sistem imun. Makrofag, limfosit T, dan sel dendritik juga merupakan
penghuni seluler yang normal dari pulpa. Sel dendritik dan prosesusnya
ditemukan di seluruh lapisan odontoblas dan memiliki hubungan yang dekat
dengan elemen vaskuler dan elemen saraf. Sel-sel ini merupakan bagian dari
sistem respons awal dan pemantau dari pulpa. Sel ini akan menangkap dan
memaparkan antigen terhadap sel T residen dan makrofag.
Jaringan pulpa memiliki lima fungsi yakni bersifat formatif dan bersifat suportif.
Adapun fungsi pulpa, yaitu :
1. Induktif. Jaringan pulpa berpartisipasi dalam memulai dan perkembangan
dentin, yang bila terbentuk, akan mengarah pada pembentukan email. Kejadiankejadian ini merupakan kejadian yang saling bergantung dalam arti bahwa epitel
email akan menginduksi diferensiasi odontoblas, dan odontoblas serta dentin
menginduksi pembentukan email. Interaksi epitel-mesenkim seperti itu adalah
esensi dari pembentukan gigi.
2. Formatif. Odontoblas membentuk dentin. Sel yang sangat special ini
berpartisipasi dalam pembentukan dentin dalam tiga cara :
a.

Melalui sintesis dan sekresi matriks anorganik.

b. Melalui pengangkutan komponen anorganik ke matriks yang baru terbentuk di


saat-saat awalnya.
c.

Melalui penciptaan lingkungan yang memungkinkan mineralisasi matriks.

3. Nutritif. Jaringan pulpa memasak nutrient yang sangat penting bagi


pembentukan dentin (misalnya dentin pretubuler) dan hidrasi melalui tubulus
dentin.
4. Defensif. Jaringan pulpa juga memiliki kemampuan memroses dan
mengindentifikasi zat asing serta menimbulkan respons imun terhadap keberadaan
zat asing itu. hal ini adalah cirri khas respons pulpa terhadap karies dentin.
5. Sensatif. Jaringan pulpa mentransmisikan sensasi saraf yang berjalan melalui
email atau dentin ke pusat saraf yang lebih tinggi. Sensasi pulpa yang berjalan
melalui dentin dan email biasanya cepat, tajam, parah, dan ditransmisikan oleh
serabut bermielin. Sensasi yang dialami diawali di dalam inti pulpa dan
ditransmisikan oleh serabut C yang lebih kecil, biasanya lambat, lebih tumpul, dan
lebih menyebar (difus).
2.

Jaringan Pendukung Gigi

a. Sementum
Sementum bagian dari jaringan gigi dan termasuk juga bagian dari jaringan
periodontium karena menghubungkan gig dengan tulang rahang dengan jaringan
yang terdapat di selaput periodontal.Bila ada rangsangan yang kuat pada gigi
maka akan terjadi resorpsi/penyerapan sel-sel sementum pada sisi yang terkena
rangsangan dan pada sisi lainnya akan terbentuk jaringan sementum baru.
Pembentukan sementum yang baru kearah luar.Jaringan sementum tidak
mengadakan resorpsi atau pembentukan kembali tetapi mengalami aposisi- makin
tua umur makin tebal lapisan semen.
Adapun macam-macam sementum ialah :
1. Semen primer ialah semen yang terdapat pada waktu erupsi gigi.
2. Semen fisiologis ialah lapisan semen yang terbentuk karena meningkatnya
usia.

3. Semen patologis ialah semen yang terbentuk karena iritasi obat-obatan pada
perawatan

endodontia,

karena

penyakit

dan

sebagainya,

misalnya

hipersementosis.

b.Gingiva
Gingiva adalah bagian mukosa mulut yg mengelilingi gigi dan menutupi
ridge alveolar. Secara anatomi, gingiva dibagi atas tiga daerah :
1. Marginal gingiva (unattached gingiva), merupakan bagian gingiva yang
mengelilingi gigi seperti kerah baju dan tidak melekat langsung pada gigi, biasa
juga disebut juga dengan free gingiva
2. Attached gingiva merupakan lanjutan dari marginal gingival dan disebut juga
mukosa fungsional.
3. Interdental gingival, merupakan bagian gingival yang mengisi ruang
interproksimal antara dua gigi yang bersebelahan.
c.Ligamentum Periodontal
Ligamnetum periodontal merupakan struktur jaringan konektif yang mengelilingi
akar gigi dan mengikatnya ke tulang. Ligamen periodontal merupakan lanjutan
jaringan gingiva yang berhubungan dengan ruang sumsum tulang melalui saluran
vaskuler.
Adapun fungsi ligamnetum periodontal adalah :
1. Memelihata aktivitas biologik sementum dan tulang alveolar.(Fungsi
Formatif)
2. Menyuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa mll aliran darah dan limfe.
(Fungsi Nutritif)
3. Memelihara relasi gigi thdp jar.keras dan lunak. (Fungsi Fisik)
4. Menghantarkan tekanan taktil dan sensasi nyeri melalui jalur trigeminal.
(Fungsi Sensorik)
Serat utama ligamnetum periodontal terbagi atas enam kelompok, yaitu :
1. Kelompok transeptal
2. Kelompok crest alveolar
3. Kelompok horizontal

4. Kelompok oblique
5. Kelompok apikal
6. Kelompok interadikular

d.Tulang alveolar
Tulang alveolar disebut juga prosesus alveolaris yg mencakup tulang
rahang secara keseluruhan, yaitu maksila dan mandibula yg membentuk dan
mendukung soket (alveoli) gigi. Terbentuk ketika gigi erupsi dan secara perlahan
hilang ketika gigi sudah dicabut. Adapun struktur tulang alveolar ialah :
1. Tulang trabekular/ medular/ cancellous/ spongiosa, merupakan simpanan
kalsium untuk memenuhi kebutuhan metabolism (bagian metabolic).
2. Tulang kortikal/ osteid/ callus/ kompakta. Struktur dasar tulang kompak
terdiri atas sistem harvian (osteon)
Menurut tugasnya, gigi termasuk bagian dari sistem pencernaan. Gigi
tumbuh di dalam lesung pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang,
tetapi gigi bukanlah bagian dari kerangka. Menurut perkembangannya, gigi lebih
banyak

persamaannya

dengan

kulit

dari

pada

dengan

tulang. Dalam

pertumbuhannya, gigi mengalami dua fase pergantian. Diawali dari pertumbuhan


gigi susu yang lengkap pada kisaran umur tiga tahun dengan jumlah 20 gigi,
kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada kisaran umur 13 tahun
keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi
32 gigi, sekitar umur 17 sampai dengan umur 21 tahun. Fase diantara awal fase
gigi tetap sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi campuran, yaitu antara
umur 13 sampai dengan umur 17 tahun.
Pada manusia dapat ditemui 4 (empat) macam gigi yang terdapat pada mulut
disertai dengan arti definisi dan pengertian antara lain sebagai berikut :
1. Gigi Seri

Dikenal dengan istilah "Incisivus", adalah gigi yang memiliki satu akar
yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya.
Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di
rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi berkisar antara usia 4
hingga 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 hingga
usia 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 hingga 8 tahun pada rahang atas.
2. Gigi Taring

Dikenal dengan istilah "Caninus", adalah gigi yang memilki satu akar dan
memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya. umlahnya ada 4,
dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini

3. Gigi Geraham Kecil

Dikenal dengan istilah "Pra-Molar", adalah gigi geraham kecil adalah gigi yang
punya dua akar yang berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau
benda lainnya. Umumnya tumbuh pada usia 10 hingga usia 11 tahun dan
menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi
untuk melumatkan makanan, dan pada proses orthodontie.
4. Gigi Geraham

Dikenal dengan istilah "Molar", adalah gigi yang memiliki tiga akar yang
memiliki fungsi untuk melumat dan mengunyah makanan atau benda-benda
lainnya. Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada
usia 10 hingga 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar
permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan
digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12,
dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar
permanen inilah yang paling banyak keluhan karena umumnya mudah berlubang,
sehingga dokter gigi menganjurkan minimal setiap 6 bulan sekali cek kesehatan
gigi.

Menurut masa pertumbuhan gigi manusia terbagi menjadi dua, yaitu :


1. Gigi susu
Gigi susu berjumlah 20 buah dan mulai tumbuh pada umur 6 -9 bulan dan lengkap
pada umur

2 2,5 tahun. Gigi susu terdiri dari 5 gigi pada setiap daerah rahang

masing masing adalah : 2 gigi seri (incicivus),1 gigi taring


2. Gigi permanen
Gigi permanen berjumlah 28 32 terdiri dari 2 gigi seri, 1 gigi taring, 2 gigi
premolar, dan 3 gigi molar pada setiap daerah rahang. Gigi permanen menggantikan gigi
susu. Antara umur 6 14 tahun 20 gigi susu diganti gigi permanen. Gigi molar 1 dan 2
mulai erupsi pada umur 6 12 tahun sedangkan gigi molar 3 mulai erupsi pada umur 17
21 tahun.

B. Nomenklatur Gigi
Nomenklatur adalah cara menulis gigi geligi, ada beberapa cara nomenklatur yaitu

C. Morfologi Gigi
a. Morfologi Gigi Anterior
1.Insisivus Sentralis Atas
Labial : Trapesium
Bentuk corona
Mesial/distal : Triangularis
Panjang gigi : 23,5 mm
Corona : 10,5
Radix

: 13

Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus

tajam ketepi insisal.

Sudut distoinsisal membulat.

Mahkota besar dibanding akar dan merupakan gigi anterior

terbesar.

Marginal ridge jelas, lingual cekung, singulum berkembang


baik.

Mahkota berinklinasi kelingual , akar berinklinasi sedikit


kedistal.

Permukaan labial cembung dan halus.

Garis servikal paling miring ke distal.

Insisivus atas pertama lebih besar dari insisivus lateral/


kedua.

Akar tunggal, meruncing, pada potongan melintang berbentuk

segitiga.
2.Insisivus Lateralis Atas
Bentuk :
= I1 RA
Corona lebih kecil dan lebih bulat.
Panjang gigi : 22 mm
Corona : 9 mm

Radix : 13 mm

Tepi insisal jelas miring kebawah kepermukaan distal yang lebih pendek.

Sudut mesioinsisal lancip dan sudut distoinsisal membulat.

Mahkota lebih membulat, lebih pendek, lebih sempit dimensi mesiodistal

dibanding insisivus pertama.

Singulum di palatal sering menutupi lubang foramen caecum insisivus.

Permukaan palatal lebih cekung dari insisivus pertama.

Akar tunggal, runcing, apek inklinasi ke distal.

Garis servikal tidak beraturan pada permukaan mesial.

3.Caninus Atas
Bentuk
Labial : Pentagonal
M/D : Triangularis
Panjang gigi : 27 mm
Corona : 10 mm
Radix : 17 mm

Mahkota berbentuk segi lima dari labial/lingual dan berbentuk triangular dari

proksimal.

Cusp tunggal, runcing dan segaris dengan sumbu panjang akar.

Bagian labial cembung dan singulum lebih jelas.

Akar tunggal dan sangat panjang, potongan melintang berbentuk segitiga

membulat.
4.Insisivus Sentralis Bawah
.

Gigi paling kecil


Panjang gigi : 22 mm
Mahkota : 9,5 mm
Radix

: 12,5 mm

Gigi yang paling kecil dari seluruh gigi permanen.

Lebih kecil dari Insisivus kedua bawah.

Mahkota simetris, ukuran mesial dan distal hampir sama.

Akar tunggal, mendatar mesiodistal dan berinklinasi ke distal.

5.Insisivus Lateralis Bawah

Gigi kedua dari garis median

Ukuran lebih besar dari I1 RB

Panjang gigi : 22 mm
Corona : 9 mm
Radix : 13 mm

Lebih besar dari insisivus pertama bawah.

Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang dari distal sehingga tepi

inisisal sedikit miring.

6.Caninus Bawah

Coronanya lebih panjang cervico-incisal dan lebih sempit mesio-distal

dibanding C RA

Panjang gigi : 27 mm
Corona : 11 mm
Radix : 16 mm

Servikoinsisal mahkota lebih lebih panjang dari caninus atas.

Mesiodistal, labiolingual mahkota dan akar lebih kecil dari caninus atas.

Akar lebih pendek. Tetapi panjang gigi keseluruhan (mahkota plus akar)

hampir sama dengan caninus atas.

Permukaan labial tidak secembung caninus atas. Terutama pada dua pertiga

insisal.

Distal mahkota lebih membulat dari mesial.

Lereng mesial lebih pendek dari distal.


B.Morfologi Gigi Posterior
1.Premolar Pertama Atas
Aspek buccal: Pentagonal

Mesial/distal: Trapesium
Occlusal : Hexagonal
2 Cusp :Buccal & Palatinal
Akar : hampir semua punya 2 akar

Cusp dua buah (bukal dan palatal), cusp bukal lebih besar dari
palatal.

Lereng mesial cusp bucal lebih panjang dari distal.

Cusp palatal sedikit miring ke mesial.

Bagian oklusal lebih angular dari Premolar kedua.

2.Premolar Kedua Atas


Bentuk:
Corona mirip P1 RA
Dimensi corona P2 lebih kecil
Mahkota kurang bersudut (lebih bulat).
Cuspis buccalis dan cuspis palatinalis hampir sama tinggi
Akar hanya satu
Sulcus centralis lebih pendek dgn bbrp fiss.tambahan.
Tdk punya fiss. Pertumbuhan marginalis.
- Akar tunggal, mesiodistal datar dan lebih panjang dari
premolar pertama atas.
Cusp bukal dan palatal lebih kecil dan lebih rendah dari
premolar pertama atas.
Lereng mesial bukal cusp lebih pendek dari distal.
Bagian oklusal oval.
3.Molar Pertama Atas
Bentuk

Aspek occlusal

: Paralelogram/rhomboid=belah ketupat

Aspek mesial/distal

: trapesium

Mempunyai 3 akar

: Mesiobuccal & Distobuccal dan palatinal

Aspek buccal/palatinal: trapesium

Gigi molar paling besar.

Mempunyai 4 cusp dengan mesiopalatal paling besar dan distopalatal paling

kecil.

Cusp bukal lebih runcing dari cusp palatal.

Bukolingual mahkota lebih besar darin mesiodistal.

Terdapat tuberculum carabelli pada cusp mesiopalatal.

4.Molar Kedua Atas


Bentuk Mirip M1 RA, dgn perbedaan :

Ukuran lebih kecil terutama di bgn disto-palatinal mahkota.

Ukuran cervico occlusal lebih pendek 0.5 mm

Tidak terdapat cusp carabelli

Letak akar saling berdekatan

5.Molar Ketiga Atas


Bentuk

Aspek occlusall/ mesia/ distal mirip M2

Bervariasi

Sifat-sifat umum

Gigi yang terakhir erupsi dens serotinus (wisdom tooth)

Tidak mempunyi titik kontak distal

Ukuran & bentuk bervariasi

Sering mengalami impaksi

6.Premolar Pertama Bawah

Fossa oklusal distal lebih besar dari mesial.

Cusp bukal besar dan runcing, cusp lingual kecil.

Mahkota inklinasi ke palatal.

Permukaan bukal mahkota cembung permukaan lingual

hampir lurus.

Bagian oklusal sirkular, mendatar pada mesiolingual.


Akar tunggal, bulat dan inklinasi ke distal.

7.Premolar Kedua Bawah


Bentuk

Corona (asp bucc) Pentagonal

Aspek Mesial/dista Rhomboidal

Radix tunggal & kerucut

Cusp secara umum ada 3(tiga) Buccal : 1 Lingual : 2

Perbedaan dengan P1

Ukuran labioingual

: P2>P1

Cusp buccal

: P2<P1

Tidak terdapat fisura pertumbuhan marginalis

Crista marginalis membagi as gigi secara tegak lurus

8.Molar Pertama Bawah


Bentuk

Aspek occlusal

: Pentagonal

Aspek mesial/distal

: Rhomboidal

Mempunyai 2 akar

: Mesial & Distal

Ukuran mesiodistal > labiolingual

Aspek buccal/lingual : trapesium

Gigi terbesar pada rahang bawah.

Mempunyai 5 cusp, 3 bukal dan 2 lingual.

Permukaan bukal berinklinasi ke lingual.

Mesiodistal mahkota lebih besar dari bukolingual.

Bagian oklusal berbentuk segi empat.

Mempunyai 2 akar, akar mesial lebih panjang, akar distal lebih bulat.

9.Molar Kedua Bawah


Bentuk

Aspek occlusal

: empat persegi panjang

Aspek mesial/distal

: Rhomboidal

Radix 2

: mesial&distal

Terdapat

fisura pertumbuhan buccalis,

mesiobuccalis&Cusp distobuccalis

Terdapat fisura pertumbuhan lingualis

Ukuran M2 < M1

Fisura pertumbuhan mesialis dangkal & pendek

10.Molar Ketiga Bawah


Bentuk

Aspek occlusall/ mesia/ distal Mirip M2

Bervariasi

Sifat-sifat umum

Gigi yang terakhir erupsi dens serotinus (wisdom tooth)

Tidak mempunyi titik kontak distal

Ukuran & bentuk bervariasi

Sering mengalami impaksi

Mempunyai 2 tipe umum:


Tipe I

Terdapat 4 cusp

Ukuran : besar/kecil dari M2 RB

Ukuran M3 RB M3 RA

Tipe II

Terdapat 5 cusp supplemental groove

Ukuran, jumlah akar bervariasi

Mempunyai 2 akar bersatu (fusi)

Mempunyai > 2 akar

memisahkan:Cusp

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Gigi terdiri dari beberapa jaringan pembentuk. Secara garis besar,


jaringan pembentuk gigi ada 3, yaitu
1. Email
2. Dentin
3. Pulpa
Dan Jaringan pendukung gigi terdiri dari ,
1.
Sementum
2.
Gingiva
3.
Ligamentum Periodontal
4.
Tulang Alveolar

B. SARAN

Setiap karya tulis tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, serta
banyak karya tulis yang penulisan kalimatnya kurang benar dan tidak
sesuai kaidah penulisannya, semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi
seluruh yang membacanya. Semoga penulisan karya tulis selanjutnya bisa
lebih baik dan sempurna dari karya tulis ini.

DAFTAR PUSAKA

http://pajridimention.wordpress.com/2012/01/05/48/
http://usupress.usu.ac.id/files/Morfologi%20Gigi%20Desidui%20dan
%20Gigi%20Permanen_Final_Normal.pdf
Itjiningsih W.H., 1991, Anatomi Gigi, Buku Kedokteran EGC, Jakarta

You might also like