Professional Documents
Culture Documents
ini bermanfaat
bagi semua
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Batasan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Defenisi Anatomi Gigi dan Pembagiannya
2. Nomenklatur Gigi
3. Morfologi Gigi
C. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui apa itu
anatomi gigi, nomenklatur gigi dan morfologi pada gigi.
Jadi dengan penulisan makalah ini kita dapat menambah ilmu pengetahuan tentang
anatomi gigi serta dapat memahami bagian-bagian pada anatomi gigi, nomenklatur gigi
dan morfologi pada gigi.
D.
Manfaat
Adapun manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian anatomi gigi
2. Mahasiswa dapat mengetahui nomenklatur gigi
3. Mahasiswa juga bisa mengetahui morfologi gigi
BAB II
A. Anatomi Gigi
1. Struktur Jaringan Gigi
Gigi terdiri dari beberapa jaringan pembentuk. Secara garis besar, jaringan
pembentuk gigi ada 3, yaitu email, dentin, dan pulpa.
Struktur gigi pada manusia terbagi dalam dua bagian yaitu bagian
mahkota dan bagian akar. Pada bagian mahkota merupakan bagian gigi yang
terlihat dalam mulut, sedangkan pada bagian akar merupakan bagian yang
tertanam di dalam tulang rahang. Gigi merupakan salah satu jaringan keras tubuh
yang terdiri dari enamel/email, dentin dan sementum.
a. Email
Email adalah lapisan terluar yang melapisi mahkota gigi. Email berasal dari
epitel (ektodermal) yang merupakan bahan terkeras pada tubuh manusia dan
paling banyak mengandung kalsium. Secara kimia, email merupakan Kristal yang
terkalsifikasi dengan persentase bahan anorganik 95-99 %, terutama sebagai
kalsium fosfat, dalam bentuk Kristal apatit, dan bahan matriks organic 1 %, dan
sisanya adalah air.
merupakan
jaringan
semitranslusen,
sehingga
warna
gigi
bergantung kepada warna dentin di bawah email, ketebaan email, dan banyaknya
stain pada email. Ketebalan email tidak sama, paling tebal di daerah oklusal atau
insisal dan makin menipis mendekati pertautannya dengan sementum.
Unit structural email adalah prisma (batang) email, dengan substansi
interprismatik di antara prisma-prisma tersebut. Setiap batang terbentang pada
keseluruhan tebal lapisan email. Setiap prisma letaknya tegak lurus terhadap
permukaan dentin, dari batas email-dentin ke permukaan gigi. Tetapi di bagian
tengah tersusun dalam bentuk sedikit spiral. Tiap prisma dibentuk oleh satu
ameloblas dan pada potongan melintang tampak seperti sisik serta dasar prismaprisma email tersebut berbentuk heksagonal.Matriks email dihasilkan oleh sel-sel
yang disebut ameloblas. Selsilindris tinggi ini mempunyai banyak mitokondria di
bawah inti reticulum endoplasma kasar dan kompleks golgi yang berkembang
baik. Setiap ameloblas memiliki juluran apical, dikenal sebagai prosesus Tomes.
Mengandung banyak granul sekresi. Granul ini mengandung protein yang
menyusun matriks email.
Adapun sifat fisik email, sebagai berikut :
1. Warna putih keabu-abuan transparan
2. Kekuatan tarikan kurang lebih 100 kg/cm2
3. Kekuatan kompressinya 2100 3500 kg/cm2
4. Bersifat getas
5. Ketebalan pada cusp kurang lebih 2,5 mm
Permeabilitas email :
organic
(20%)
terutama
terdiri
atas
serat-serat
kolagen
dan
yang
tampak
sebagai
lingkaran
pertumbuhan
pada
potongan
melintang.Dentin peka terhadap rasa raba, panas, dingin, dan konsentrasi ion
hydrogen. Diperkirakan bahwa rangsangan itu diterima oleh serat dentin dan
Umumnya, garis luar jaringan pulpa mengikuti garis luar bentuk gigi.
Bentuk garis luar ruang pulpa mengikuti bentuk mahkota gigi dan bentuk garis
luar saluran pulpa mengikuti bentuk akar gigi. Pulpa gigi dalam rngga pulpa
berasal dari jaringan mesenkim dan mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai
pembentuk, sebagai penahan, mengandung zat-zat makanan, mengandung sel-sel
saraf/sensori.
Pulpa terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Ruang atau rongga pulpa, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian
tengah korona gigi dan selelu tunggal. Sepanjang kehidupan pulpa gigi
mempunyai kemampuan untuk mengendapkan dentin sekunder, pengendapan ini
mengurangi ukuran dari rongga pulpa.
2. Tanduk pulpa, yaitu ujung dari ruang pulpa.
3. Saluran pulpa atau saluran akar, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian
akar gigi. Pada kebanyakan kasus, jumlah saluran akar sesuai dengan jumlah akar,
tetapi sebuah akar mungkin mempunyai lebih dari sebuah saluran.
4. Foramen apikal, yaitu ujung dari saluran pulpa yang terdapat pada apeks akar
berupa suatu lubang kecil.
5. Supplementary canal. Beberapa kar gigi mungkin mempunyai lebih dari satu
foramen, dalam hal ini, saluran tersebut mempunyai 2 atau lebih cabang dekat
apikalnya yang disebut multiple foramina / supplementary canal.
6. Orifice, yaitu pintu masuk ke saluran akar gigi. Saluran pulpa dihhubngkan
dengan ruang pulpa. Adakalanya ditemukan suatu akar mempunyai lebih dari satu
saluranpulpa, misalnya akar mesio-bukal dari M1 atas dan akar mesial dari M1
bawah mempunyai 2 saluran pulpa yang berakhir pada sebuah foramen apikal.
Di dalam pulpa terdapat berbagai jenis sel, yaitu :
1. Odontoblas, yaitu sel pulpa yang paling khas. Sel ini membentuk lapisan
tunggal di perifernya dan mensintesis matriks yang kemudian termineralisasi dan
menjadi dentin. Odontoblas adalah sel akhir yakni tidak mengalami lagi
pembelahan sel. Odontoblas terdiri atas dua komponen structural dan fungsional
utama yakni badan sel dan prosesus sel.
2. Preodontoblas. Odontoblas baru dapat tumbuh setelah odontoblas yang lama
hilang akibat cedera. Namun tumbuhnya odontoblas baru hanya bisa terjadi jika
pada zona kaya akan sel telah ada preodontoblas. Preodontoblas adalah sel yang
telah terdiferensiasi sebagian sepanjang garis odontoblas. Preodontoblas ini akan
bermigrasi ke tempat terjadinya cedera dan melanjutkan diferensiasinya pada
tempat tersebut.
3. Fibroblast, adalah tipe sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling
besar di pulpa mahkota. Sel ini menghasilkan dan mempertahankan kolagen serta
zat dasar pulpa dan mengubah struktur pulpa jika ada penyakit. Akan tetapi, tidak
seperti odontoblas, sel ini mengalami kematian apoptosis dan diganti jika perlu
oleh maturasi dari sel yang kurang terdiferensiasi.
4. Sel cadangan. Sel ini merupakan sumber bagi sel jaringan ikat pulpa. Sel
precursor ini ditemukan di zona kaya akan sel dan inti pulpa serta dekat sekali
dengan pembuluh darah. Tampaknya, sel-sel ini merupakan sel yang pertama kali
membelah ketika terjadi cedera.
5. Sel-sel sistem imun. Makrofag, limfosit T, dan sel dendritik juga merupakan
penghuni seluler yang normal dari pulpa. Sel dendritik dan prosesusnya
ditemukan di seluruh lapisan odontoblas dan memiliki hubungan yang dekat
dengan elemen vaskuler dan elemen saraf. Sel-sel ini merupakan bagian dari
sistem respons awal dan pemantau dari pulpa. Sel ini akan menangkap dan
memaparkan antigen terhadap sel T residen dan makrofag.
Jaringan pulpa memiliki lima fungsi yakni bersifat formatif dan bersifat suportif.
Adapun fungsi pulpa, yaitu :
1. Induktif. Jaringan pulpa berpartisipasi dalam memulai dan perkembangan
dentin, yang bila terbentuk, akan mengarah pada pembentukan email. Kejadiankejadian ini merupakan kejadian yang saling bergantung dalam arti bahwa epitel
email akan menginduksi diferensiasi odontoblas, dan odontoblas serta dentin
menginduksi pembentukan email. Interaksi epitel-mesenkim seperti itu adalah
esensi dari pembentukan gigi.
2. Formatif. Odontoblas membentuk dentin. Sel yang sangat special ini
berpartisipasi dalam pembentukan dentin dalam tiga cara :
a.
a. Sementum
Sementum bagian dari jaringan gigi dan termasuk juga bagian dari jaringan
periodontium karena menghubungkan gig dengan tulang rahang dengan jaringan
yang terdapat di selaput periodontal.Bila ada rangsangan yang kuat pada gigi
maka akan terjadi resorpsi/penyerapan sel-sel sementum pada sisi yang terkena
rangsangan dan pada sisi lainnya akan terbentuk jaringan sementum baru.
Pembentukan sementum yang baru kearah luar.Jaringan sementum tidak
mengadakan resorpsi atau pembentukan kembali tetapi mengalami aposisi- makin
tua umur makin tebal lapisan semen.
Adapun macam-macam sementum ialah :
1. Semen primer ialah semen yang terdapat pada waktu erupsi gigi.
2. Semen fisiologis ialah lapisan semen yang terbentuk karena meningkatnya
usia.
3. Semen patologis ialah semen yang terbentuk karena iritasi obat-obatan pada
perawatan
endodontia,
karena
penyakit
dan
sebagainya,
misalnya
hipersementosis.
b.Gingiva
Gingiva adalah bagian mukosa mulut yg mengelilingi gigi dan menutupi
ridge alveolar. Secara anatomi, gingiva dibagi atas tiga daerah :
1. Marginal gingiva (unattached gingiva), merupakan bagian gingiva yang
mengelilingi gigi seperti kerah baju dan tidak melekat langsung pada gigi, biasa
juga disebut juga dengan free gingiva
2. Attached gingiva merupakan lanjutan dari marginal gingival dan disebut juga
mukosa fungsional.
3. Interdental gingival, merupakan bagian gingival yang mengisi ruang
interproksimal antara dua gigi yang bersebelahan.
c.Ligamentum Periodontal
Ligamnetum periodontal merupakan struktur jaringan konektif yang mengelilingi
akar gigi dan mengikatnya ke tulang. Ligamen periodontal merupakan lanjutan
jaringan gingiva yang berhubungan dengan ruang sumsum tulang melalui saluran
vaskuler.
Adapun fungsi ligamnetum periodontal adalah :
1. Memelihata aktivitas biologik sementum dan tulang alveolar.(Fungsi
Formatif)
2. Menyuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa mll aliran darah dan limfe.
(Fungsi Nutritif)
3. Memelihara relasi gigi thdp jar.keras dan lunak. (Fungsi Fisik)
4. Menghantarkan tekanan taktil dan sensasi nyeri melalui jalur trigeminal.
(Fungsi Sensorik)
Serat utama ligamnetum periodontal terbagi atas enam kelompok, yaitu :
1. Kelompok transeptal
2. Kelompok crest alveolar
3. Kelompok horizontal
4. Kelompok oblique
5. Kelompok apikal
6. Kelompok interadikular
d.Tulang alveolar
Tulang alveolar disebut juga prosesus alveolaris yg mencakup tulang
rahang secara keseluruhan, yaitu maksila dan mandibula yg membentuk dan
mendukung soket (alveoli) gigi. Terbentuk ketika gigi erupsi dan secara perlahan
hilang ketika gigi sudah dicabut. Adapun struktur tulang alveolar ialah :
1. Tulang trabekular/ medular/ cancellous/ spongiosa, merupakan simpanan
kalsium untuk memenuhi kebutuhan metabolism (bagian metabolic).
2. Tulang kortikal/ osteid/ callus/ kompakta. Struktur dasar tulang kompak
terdiri atas sistem harvian (osteon)
Menurut tugasnya, gigi termasuk bagian dari sistem pencernaan. Gigi
tumbuh di dalam lesung pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang,
tetapi gigi bukanlah bagian dari kerangka. Menurut perkembangannya, gigi lebih
banyak
persamaannya
dengan
kulit
dari
pada
dengan
tulang. Dalam
Dikenal dengan istilah "Incisivus", adalah gigi yang memiliki satu akar
yang berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan atau benda lainnya.
Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di rahang atas dan 4 berada di
rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi berkisar antara usia 4
hingga 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 hingga
usia 6 tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 hingga 8 tahun pada rahang atas.
2. Gigi Taring
Dikenal dengan istilah "Caninus", adalah gigi yang memilki satu akar dan
memiliki fungsi untuk mengoyak makanan atau benda lainnya. umlahnya ada 4,
dengan pembagian 2 ditiap rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini
Dikenal dengan istilah "Pra-Molar", adalah gigi geraham kecil adalah gigi yang
punya dua akar yang berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau
benda lainnya. Umumnya tumbuh pada usia 10 hingga usia 11 tahun dan
menggantikan posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi
untuk melumatkan makanan, dan pada proses orthodontie.
4. Gigi Geraham
Dikenal dengan istilah "Molar", adalah gigi yang memiliki tiga akar yang
memiliki fungsi untuk melumat dan mengunyah makanan atau benda-benda
lainnya. Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar, kemudian lepas pada
usia 10 hingga 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar. Sedangkan gigi molar
permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi molar susu lepas dan
digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar permanen adalah 12,
dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan kiri. Gigi molar
permanen inilah yang paling banyak keluhan karena umumnya mudah berlubang,
sehingga dokter gigi menganjurkan minimal setiap 6 bulan sekali cek kesehatan
gigi.
2 2,5 tahun. Gigi susu terdiri dari 5 gigi pada setiap daerah rahang
B. Nomenklatur Gigi
Nomenklatur adalah cara menulis gigi geligi, ada beberapa cara nomenklatur yaitu
C. Morfologi Gigi
a. Morfologi Gigi Anterior
1.Insisivus Sentralis Atas
Labial : Trapesium
Bentuk corona
Mesial/distal : Triangularis
Panjang gigi : 23,5 mm
Corona : 10,5
Radix
: 13
terbesar.
segitiga.
2.Insisivus Lateralis Atas
Bentuk :
= I1 RA
Corona lebih kecil dan lebih bulat.
Panjang gigi : 22 mm
Corona : 9 mm
Radix : 13 mm
Tepi insisal jelas miring kebawah kepermukaan distal yang lebih pendek.
3.Caninus Atas
Bentuk
Labial : Pentagonal
M/D : Triangularis
Panjang gigi : 27 mm
Corona : 10 mm
Radix : 17 mm
Mahkota berbentuk segi lima dari labial/lingual dan berbentuk triangular dari
proksimal.
membulat.
4.Insisivus Sentralis Bawah
.
: 12,5 mm
Panjang gigi : 22 mm
Corona : 9 mm
Radix : 13 mm
Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang dari distal sehingga tepi
6.Caninus Bawah
dibanding C RA
Panjang gigi : 27 mm
Corona : 11 mm
Radix : 16 mm
Mesiodistal, labiolingual mahkota dan akar lebih kecil dari caninus atas.
Akar lebih pendek. Tetapi panjang gigi keseluruhan (mahkota plus akar)
Permukaan labial tidak secembung caninus atas. Terutama pada dua pertiga
insisal.
Mesial/distal: Trapesium
Occlusal : Hexagonal
2 Cusp :Buccal & Palatinal
Akar : hampir semua punya 2 akar
Cusp dua buah (bukal dan palatal), cusp bukal lebih besar dari
palatal.
Aspek occlusal
: Paralelogram/rhomboid=belah ketupat
Aspek mesial/distal
: trapesium
Mempunyai 3 akar
kecil.
Bervariasi
Sifat-sifat umum
hampir lurus.
Perbedaan dengan P1
Ukuran labioingual
: P2>P1
Cusp buccal
: P2<P1
Aspek occlusal
: Pentagonal
Aspek mesial/distal
: Rhomboidal
Mempunyai 2 akar
Mempunyai 2 akar, akar mesial lebih panjang, akar distal lebih bulat.
Aspek occlusal
Aspek mesial/distal
: Rhomboidal
Radix 2
: mesial&distal
Terdapat
mesiobuccalis&Cusp distobuccalis
Ukuran M2 < M1
Bervariasi
Sifat-sifat umum
Terdapat 4 cusp
Ukuran M3 RB M3 RA
Tipe II
memisahkan:Cusp
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Setiap karya tulis tidak luput dari kesalahan dan kekeliruan, serta
banyak karya tulis yang penulisan kalimatnya kurang benar dan tidak
sesuai kaidah penulisannya, semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi
seluruh yang membacanya. Semoga penulisan karya tulis selanjutnya bisa
lebih baik dan sempurna dari karya tulis ini.
DAFTAR PUSAKA
http://pajridimention.wordpress.com/2012/01/05/48/
http://usupress.usu.ac.id/files/Morfologi%20Gigi%20Desidui%20dan
%20Gigi%20Permanen_Final_Normal.pdf
Itjiningsih W.H., 1991, Anatomi Gigi, Buku Kedokteran EGC, Jakarta