Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
2.1 Asas Hubungan Internasional
Menurut Hugo de Groot, dalam hubungan internasional asas persamaan derajat
merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua
negara dengan tujuan untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri
didalamnya.
Ada 3 (tiga) asas dalam hubungan internasional yang satu sama lainnya saling
mempengaruhi:
1) Asas Teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara
melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya.
Jadi, terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah tersebut berlaku
hukum asing (internasional) sepenuhnya.
2) Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya. Menurut asas ini,
setiap warga negara dimanapun ia berada, tetap mendapat perlakuan hukum dari
negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan exteritorial yang artinya hukum dari negara
tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.
3) Asas Kepentingan Umum
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, hukum tidak terikat pada batasbatas wilayah suatu negara.
2.2 Faktor-Faktor Penentu dalam Hubungan Internasional
Beberapa faktor yang ikut menentukan dalam proses hubungan internasional baik secara
bilateral maupun multilateral, yaitu :
1. Kekuatan nasional (national power)
2. Jumlah penduduk
3
3. Sumber daya
4. Letak geografis
4
d. Secara khusus terdapat dalam Deklarasi Hukum Laut Internasional. Indonesia sejak
13 Desember 1957 memperjuangkan Deklarasi Juanda yang menyatakan bahwa
Negara Kesatuan Republik indonesia dibatasi oleh garis lurus dengan jarak 12 mil
dari garis pangkal lurus yang ditarik dari titik terluar pulau-pulau terluar sebagai laut
teritorial. Deklarasi ini diakui PBB pada tanggal 10 Desember 1982 dan disahkan
oleh pemerintah Indonesia dengan Undang-Undang No.17 Tahun 1985 tentang
Hukum Laut.
2.3 Sarana Hubungan Internasional
Menurut J. Frankel, sarana-sarana untuk menyelenggarakan hubungan internasional
adalah sebagai berikut.
a. Diplomasi
Dalam arti luas, diplomasi menunjuk pada seluruh kegiatan untuk
melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan bangsa dan
negara lain, sedangkan petugas-petugas yang mewakili suatu negara di negara lain
dan berkedudukan di perwakilan diplomatik disebut diplomat.
Diplomasi mencakup berbagai macam kegiatan, seperti yang diungkapkan
oleh Sumarsono Mestoko berikut ini.
1) Menetukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga untuk mencapai
tujuan tersebut.
2) Menyesuaikan kepetingan dari bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai
dengan daya dan tenaga yang ada padanya.
3) Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan
bangsa atau negara lain.
4) Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada sebaik-baiknya.
Fungsi dasar Diplomat ada 3 yaitu :
a. Sebagai lambang prestise negara pengirim.
b. Sebagai wakil yuridis yang sah dari negara pengirim.
c. Sebagai perwakilan diplomatik suatu negara di negara lain dengan tugas antara
lain :
5
1) Perwakilan (Representation)
Seorang diplomat merupakan agen/pejabat komunikasi antara Departemen Luar
Negerinya dengan Departemen Luar Negeri dari negara dimana ia ditempatkan.
2) Perundingan (Negotiation)
Perundingan adalah usaha yang utama untuk mencapai persetujuan dengan jalan
kompromi dan kontak pribadi secara langsung. Diplomat adalah orang yang
melakukan perundingan dalam rangka merencanakan berbagai macam persetujuan
bilateral dan multilateral yang dituangkan dalam perjanjian-perjanjian yang
bersifat politik, ekonomi, maupun sosial.
3) Laporan (Reporting)
Seorang diplomat seharusnya seorang pelapor yang baik, karena laporan-laporan
yang ia kirimkan merupakan bahan-bahan untuk menyusun dan menetapkan
politik luar negeri. Adapun laporan-laporan tersebut meliputi hampir semua pokok
persoalan mulai dari penyelidikan teknis sampai penilaian psikologis dari bangsabangsa lain.
4) Perlindungan Kepentingan Bangsa, Negara, dan Warga Negaranya di Luar
Negeri
Seorang diplomat mempunyai kewajiban khusus yaitu membantu dan melindungi
para pengusaha dan warga negara lainnya dari negaranya sendiri., baik yang
menetap atau mempunyai kepentingan ataupun hanya mengadakan perjalanan di
negara tersebut. Seorang diplomat juga harus bisa menghindarkan dan mengoreksi
praktik-praktik negara di mana ia ditempatkan yang sekiranya bersifat
diskriminatif terhadap negara dan warga negaranya.
b. Propaganda
Propaganda adalah usaha sistematis yang digunakan untuk memengaruhi
pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum.
Keseluruhan propaganda bersifat verbal, namun berbeda dari diplomasi
mengenai dua hal yaitu :
1) Propaganda lebih ditujukan pada rakyat negara lain daripada pemerintahannya.
6
2) Propaganda untuk keuntungan diri sendiri, benar-benar perjuangan untuk
kepentingan nasional dari negara yang membuat propaganda. Tak ada usaha disini
untuk mencari kompromiantara kepentingan-kepentingan negara yang bersaing,
tujuannya benar-benar untuk keuntungan negara yang melakukan propaganda itu.
c. Ekonomi