Professional Documents
Culture Documents
CA SERVIKS
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas stase maternitas Program Pofesi Ners Angkatan XXXII
Disusun oleh:
HANIFAH SHALIHAH ASHHAABALJANNAH
220112160076
I.1.
PENGERTIAN
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau
serviks yang terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempel pada
puncak vagina. Kanker serviks merupakan gangguan pertumbuhan seluler dan
merupakan kelompok penyakit yang dimanifestasikan dengan gagalnya untuk
mengontrol proliferasi dan maturasi sel pada jaringan serviks. Kanker serviks
biasanya menyerang wanita berusia 35 - 55 tahun, 90% dari kanker serviks berasal
dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju kedalam
rahim (Sarjadi, 2001).
I.1.1.1.1.1.1.1.1.
FAKTOR PENCETUS
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor
resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan
hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada
usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda.
2. Jumlah kehamilan dan partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus.
Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat
karsinoma serviks.
3. Jumlah perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti
pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kanker serviks
ini.
4. Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dam virus papiloma atau virus
kondiloma akuminta diduga sebagai faktor penyebab kanker serviks.
5. Sosial ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi
rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi,
imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi
ETIOLOGI
Penyebab tersering kanker serviks adalah infeksi virus HPV. Lebih dari
90% kanker serviks jenis skuamosa mengandung DNA virus HPV dan 50%
kanker serviks berhubungan dengan HPV tipe 16 (Nurwijaya, 2010). HPV adalah
virus DNA yang menginfeksi sel-sel epitel (kulit dan mukosa). Infeksi HPV
umumnya terjadi setelah wanita melakukan hubungan seksual dan umumnya
terjadi pada usia sekitar 25 tahun. sekitar 25 tahun. Selama hidupnya, hampir
kebanyakkan wanita dan laki-laki pernah terkena infeksi HPV dan 80 persen dari
wanita terkena infeksi sebelum umur 50 tahun. Sebagian infeksi HPV bersifat
hilang timbul sehingga tidak terdeteksi dalam kurun waktu 2 tahun setelah infeksi.
Hanya sebagian kecil saja dari infeksi tersebut menetap dalam jangka lama
sehingga menimbulkan kerusakan lapisan lendir menjadi pra-kanker.
HPV tipe 16 mendominasi infeksi (50-60%) pada penderita kanker leher
rahim disusul dengan tipe 18 (10-15%). Dari infeksi HPV sampai dengan
terjadinya kanker memerlukan waktu cukup lama, yaitu hampir 20 tahun. Hanya
sebagian kecil wanita pengidap HPV akan berubah statusnya menjadi fase prakanker. Apabila fase tersebut tidak segera diobati maka setelah beberapa tahun
mengidap infeksi maka kondisi pra-kanker berubah menjadi kanker (Rasjidi,
2010).
3
I.1.1.1.1.1.1.1.3.
KLASIFIKASI
PERTUMBUHAN
SEL
AKAN
KANKER SERVIKS
Mikroskopis
1. Displasia
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagian basal epidermis. Displasia
berat terjadi pada dua pertiga epidermi hampir tidak dapat dibedakan
dengan karsinoma insitu.
2. Stadium karsinoma insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan
epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang
tumbuh di daerah ektroserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel
cadangan endoserviks.
3. Stadium karsinoma mikroinvasif
Pada
karsinoma
mikroinvasif,
disamping
perubahan
derajat
Ia
Ib
II
II a
II b
III a
III b
Kriteria
Karsinoma In Situ ( KIS), membran basalis utuh
Proses terbatas pada servks walaupun ada perluasan ke
korpus uteri
Karsinoma mikro invasif, bila membran basalis sudah
rusak dan sel tumor sudah stroma tidak > 3 mm, dan sel
tumor tidak tedapat didalam pembuluh limfe atau
pembuluh darah.
Secara klinis tumor belum tampak sebagai karsinoma,
tetapi pada pemeriksaan histologi ternyata sel tumor telah
mengadakan invasi stroma melebihi Ia
Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar
2/3 bagian atas vagina dan parametrium, tetapi tidak
sampai dinding panggul
Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih bebas
dari infitrat tumor
Penyebaran ke parametrum, uni atau bilateral, tetapi
belum sampai dinding panggul
Penyebaran sampai bagian distal vagina, sedang
parametrium tidak dipersoalkan asal tidak sampai dinding
panggul.
Penyebaran sudah sampai dinding panggul, tidak
ditemukan daerah infiltrat antara tumor dengan dinding
5
panggul.
Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan
melibatkan mokusa rektum dan atau vesika urinaria atau
telah bermetastasi keluar panggul ketempat yang jauh
Proses sudah sampai mukosa rektum dan atau vesika
urinaria atau sudah keluar dari pangul kecil, metastasi
jauh belum terjadi
Telah terjadi metastasi jauh.
IV
IV a
IV b
I.1.1.1.1.1.1.1.4.
MANIFESTASI KLINIK
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
TERAPI
1. Irradiasi
Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk
2. Dosis
Penyinaran ditujukan pada jaringan karsinoma yang terletak diserviks
3. Komplikasi irradiasi
Diarrhea
Perdarahan rectal
4. Operasi
5. Kombinasi
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
a.
b.
c.
d.
Data dasar
Pengumpulan data pada pasien dan keluarga dilakukan dengan cara
anamnesa, pemeriksaan fisik dan melalui pemeriksaan penunjang
Data pasien :
Identitas pasien, usia, status perkawinan, pekerjaan jumlah anak,
agama, alamat jenis kelamin dan pendidikan terakhir.
Keluhan utama : pasien biasanya datang dengan keluhan nyeri intra
servikal dan disertai keputihan menyerupai air.
Riwayat penyakit sekarang :
Biasanya klien pada stsdium awal tidak merasakan keluhan yang
mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul
e.
f.
g.
h.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan penekanan sel
b.
c.
d.
e.
pengobatan.
Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek
dari prosedur pengobatan
10
11
4. Membantu mempercepat
penyembuhan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14