Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1.
SADARI
a. Pengertian SADARI
SADARI adalah pemeriksaan payudaya sendiri yang bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya kanker dalam payudara wanita.
Pemeriksaan ini dilakukan oleh wanita yang berumur 20 tahun
keatas, (Olfah,2013:73).
SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang wanita
terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi
dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi secara awal
kelainan payudara, (Nisman,2011:25).
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah suatau tekhnik
pemeriksaan dimana seorang wanita memeriksa payudaranya sendiri
dengan melihat dan merasakan dengan jari untuk mendeteksi apakah
ada benjolan atau tidak pada payudaranya, (Estetia,201:15).
SADARI merupakan pemeriksaan payudara yang dilakukan
sendiri yaitu dengan belajar melihat serta memeriksa perubahan
payudaranya
sendiri
setiap
bulannya.
Dengan
melakukan
masalah lain sejak dini sehingga lebih efektif untuk diobati, (Depkes
RI,2009:19).
b.
Tujuan SADARI
SADARI dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1) SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara,
bukan untuk mencegah kanker payudara. Dengan adanya
deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi pada
stadium awal sehingga pengobatan akan memperpanjang
harapan hidup penderita kanker payudara.
2) Menurunkan angka kematian penderita karena kanker yang
ditemukan pada stadium awal akan memberikan harapan
hidup lebih lama,
(Nisman,2011:27).
c. Waktu SADARI
Sebaiknya pemeriksaan payudara dilakukan pada hari ke 7-10
yang dihitung setelah haid (saat payudara sudah tidak mengeras
dan nyeri) atau bagi yang sudah menopouse pemeriksaan
dilakukan dengan memilih tanggal yang sama setiap bulannya
(misalnya
setiap
tanggal
memudahkan mengingat),
(Depkes RI,2009:19).
1 atau
tanggal
lahirnya
untuk
Tahap I
Mulailah dengan berdiri tegak di depan cermin, posisi
bahu lurus ke bawah di samping badan. Lihat perubahan
bentuk, ukuran dan warna payudara di depa kaca.
c) Tahap 3
Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping
kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk
melihat perubahan pada payudara.
Tahap 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkaca
pinggang/tangan menekan pinggul untuk menegangkan otot
didaerah axilla.
2)
Remaja
Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia
antara masa kanak-kanak, masa dewasa dan sebagai titik awal proses
reproduksi. Sehingga perlu dipersiapkan sejak dini. Secara psikologi
masa remaja adalahusia dimana individu berintegrasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah
tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat
yang sama (Roumali, 200648-49).
Masa remaja adalah masa transisi, pertumbuhan, ekplorasi dan
peluang (Martaadisoebrata, 2005:320).
Tetapi menurut Monks, Kaoers, dan Haditomo membedakan
masa remaja menjadi empat bagian yaitu:
a. Masa pra-remaja 10-12 tahun
b. Masa remaja awal 12-15 tahun
c. Masa remaja pertengahan 15-18 tahun
d. Masa remaja akhir 18-21 tahun
(Deswita, 2006:192).
3.
Payudara
a. Pengertian payudara
Payudara adalah salah satu ciri-ciri seks sekunder yang
mempunyai arti penting bagi wanita tidak saja sebagai salah satu
identitas bahwa ia seorang wanita, melainkan mempunyai nilai
sendiri baik bagi biologis, psikologik maupun psikoseksual
(Atmaningtyas, 2009:9).
Payudara atau dalam bahasa latin disebut mammae adalah organ
tubuh bagian atas dada dari spesies mamalia berjenis kelamin
betina, termasuk manusia. Payudara memiliki tiga fungsi yakni
menyusui, peranan seksual dan fungsi lain (Putri, 2009:3).
Payudara merupakan kelenjar aksesoris klit yang terletak
pada iga dua sampai iga enam, dari pinggir lateral sternum sampai
linea aksilaris media. Kelenjar ini dimiliki oleh pria dan wanita.
Namun, pada masa pubertas payudara wanita lambat laun akan
membesar hingga membentuk setengah lingkaran, sedangkan pada
pria tidak. Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan
lemak dan dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium (Kartikawati,
2013:45).
b. Anatomi Payudara
alveolus
yang
mengelompok,
kemudian
lobulus
Gambar 2.10
Gambar 2.11
Gambar 2.12
Gambar 2.13
(Kartikawati,2013:35).
Pengetahuan
a.
Pengertian
Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010:8), Pengetahuan tercakap
dalam domain kognotif mempunyai 6 tingkatan yaitu:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang
tahu
tentang
apa
yang
dipelajari
antara
lain
2) Memahami (Comprehension)
Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
obyek yang diketahui dan dapat mengiterprestasikan materi
tersebut secara benar.
3) aplikasi (Application)
Sebagai kemampuan untuk mengunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
4) Analisis (Analysis)
Suatau kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
subyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam
suatu struktur organisasi dan masih ada kaitanya satu sama
lain.
5) Sintesis (Synthetis)
Yaitu menunjukan pada suatu kemampuan untuk melakukan
atau
menghubungkan
bagian-bagian
didalam
suatu
kemampuan untuk menyusun formula baru dari formulasiformulasi yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluatiom)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu obyek atau materi. Penilaian ini
dibutuhkan suatu kriteria yang ditentukan atau menggunakan
kriteria yang ada.
c.
tersebut
tidak
berhasil
dicoba
dapat
digunakan
sebagai
upaya
memperoleh
kebenaran pengetahuan.
(4) Melalui jalan pikiran
Manusia menggunakan penalaran atau jalan pikiran
dalam memperoleh pengetahuan.
(5) Cara akal sehat
Akal sehat kadang-kadang dapat menemukan teori
atau kebenaran.
(6) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan norma agama adalah suatu kebenaran
yang di wahyukan dari Tuhan melalui para Nabi.
Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh
pengikut-pengikut agamayang bersangkutan, terlepas
dari kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab
kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai
wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau
penyelidikan manusia.
2) Cara Modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah. Cara memperoleh, kesimpulan
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan
membuat
pencatatan-pencatatan
terhadap
semua
fakta
dasar pengambilan
teori
Lawrence
Green
dalam
dan
tradisi
sebagai
faktor
presdisposisi
kesehatan
dan
petugas
lainnya.
Pengukuran
yang
bersifat
kualitatif
sebagai
berikut
(Wawan,2010:18).
a) Kategori kurang : bila kemampuan memperoleh nilai
<56%
b) Kategori cukup : bila kemampuan memperoleh nilai 56%75%
c) Kategori baik : bila kemampuan memperoleh nilai 76%100%.
5.
Perilaku
a.
Pengertian
Perilaku adalah responden individu terhadap suatu stimulus
atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi
spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku
merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling berinteraksi.
Sering tidak di sadari bahwa interaksi tersebut amat komplek
Respon Perilaku
Di lihat dari respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Perilaku Tertutup
Respon perilaku sesorang terhadap suatu stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau suatu
reaksi terhadap suatu stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap
yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan
belum dapat diamati secara jelas orang lain.
2) Perilaku Terbuka
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan
nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah
jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice), yang
dengan mudah dapat diamati atau diihat orang lain.
Notoatmodjo, 2010:115)
c.
B. Kerangka Teori
Perilaku
pemeriksaan
payudara
Fasilitas kesehatan
(SADARI)
sendiri
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati
(Sugiyono,2007:2). Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel
tunggal yaitu perilaku pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).