Professional Documents
Culture Documents
Tatalaksana
1. Non Farmakoterapi
a. Terapi Tingkah Laku
Terapi tingkah laku bertujuan untuk mengatur pola tidur yang baru dan
mengajarkan cara untuk menyamankan suasana tidur. Terapi tingkah laku ini
umumnya direkomendasikan sebagai terapi tahap pertama untuk penderita
insomnia( Kaplan, 2010 )
Terapi tingkah laku meliputi
Terapi kognitif.
Meliputi merubah pola pikir dari kekhawatiran tidak tidur dengan
pemikiran yang positif. Terapi kognitif dapat dilakukan pada konseling
tidur dan pergi ke ruangan lain dan melakukan hal-hal yang membuat
santai. Hindari menonton televisi. Bila sudah merasa mengantuk
kembali ke tempat tidur, namun bila alam 20 menit di tempat tidur tidak
juga dapat tidur, kembali lakukan hal yang membuat santai, dapat
( Kaplan, 2010 )
2. Farmakologi
Komplikasi
a. Efek Fisiologis
Karena kebanyakan insomnia diakibatkan oleh stress, terdapat
peningkatan noradrenalin serum, peningkatan ACTH dan kortisol, juga
penurunan produksi melatnin.
b. Efek psikologis
Dapat berupa gangguan memori, gangguan berkonsentrasi, irritable,
kehilangan motivasi, depresi dan sebagainya.
c. Efek fisik/somatic
Dapat berupa kelelahan, nyeri otot, kelebihan berat badan atau
kegemukan, daya tahan tubuh yang rendah, meningkatkan resiko dan
keparahan penyakit jangka panjang, contohnya tekanan darah yang
tinggi, sakit jantung, dan diabetes.
d. Efek social
Dapat berupa kualitas hidup yang terganggu, gangguan pekerjaan atau
sekolah. ( Hazzard, 2009 )
DAFTAR PUSTAKA