Professional Documents
Culture Documents
(SPERM WHALE) DI
KEPULAUAN SERIBU
LAPORAN AKHIR
disampaikan kepada
om
l.c
ai
gm
@
ni
ria
ad
n.
su
Adriani
Sunuddin
Prakata
Segala puji ke-hadirat Allah Yang Maha Kuasa sehingga kegiatan rekonstruksi rangka paus
(sperm whale) yang diamanahkan oleh SuDin Kelautan dan Pertanian Kepulauan Seribu
dapat diselesaikan sesuai target yang telah ditetapkan.
om
Bersama ini, tim pelaksana menyampaikan laporan akhir sebagai wujud tanggung jawab
formal berakhirnya kegiatan ini. Kegiatan ini tak dapat terwujud dan selesai tanpa adanya
keterlibatan berbagai macam pihak, instansi, dan personil yang telah membantu dan
memberikan dukungannya sehingga seluruh tulang spermie (panggilan sayang kami
untuk paus -sperm whale- yang saat laporan ini diterbitkan berada di Pulau Kotok) yang
terkumpul dapat dirangkai dan ditunjukkan pada khalayak. Kami mengucapkan terima
kasih dan penghargaan setulusnya kepada:
ria
ni
gm
ai
l.c
1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Suku Dinas Kelautan dan Pertanian
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
2. Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu
3. Jakarta Animal Aid Network
4. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
5. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, melalui Museum Zoologi dan P2O-LIPI
6. Seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyelamatan, evakuasi, dan
penenggelaman spermie dari Karawang, Bekasi, hingga Kepulauan Seribu.
7. Masyarakat Kelurahan Pulau Panggang, mahasiswa/alumni IPB, dan pihak lain
yang terlibat dalam pekerjaan rekonstruksi rangka spermie di Pulau Kotok.
su
n.
ad
Tak ada tulang yang tak retak. Sebongkah tulang mungkin tak berarti, namun rangka
tulang yang tertata dapat menyesapkan makna di sanubari. Semoga kegiatan yang
melibatkan banyak pihak dan instansi, seperti Rekonstruksi rangka paus (sperm
whale) di Kepulauan Seribu ini, menyadarkan kembali arti pentingnya kebersamaan dan
gotong royong untuk mencapai kebaikan bersama. Semoga luaran yang diperoleh dari
pelaksanaan kegiatan ini membawa manfaat bagi upaya menggalakkan konservasi
kelautan nusantara.
Daftar Isi
Prakata .................................................................................................................................0
Daftar Isi ..............................................................................................................................0
PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1
LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1
om
TUJUAN................................................................................................................................ 2
LUARAN ............................................................................................................................... 2
l.c
ai
gm
ni
ria
ad
n.
su
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
om
ria
ni
gm
ai
l.c
Salah satu makhluk hidup penghuni lautan adalah paus, yang merupakan
biota gergasi eksotik dan keberadaannya di alam kerap mengundang rasa kagum
akibat kemegahan dan sifat atraktifnya. Dalam upaya meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian biota dan ekosistem laut,
paus dapat dijadikan ikon penggugah minat dan afeksi khalayak umum dari
berbagai kalangan. Hal yang sama dilakukan oleh LSM internasional WWF (World
Wildlife Fund) yang mengusung biota panda, serta program COREMAP (Coral Reef
Management Project) yang menetapkan si Umbu sebagai maskot program
konservasi terumbu karang.
su
n.
ad
om
gm
ai
l.c
su
n.
ad
ria
ni
Display rangka paus (sperm whale) yang utuh, dari tulang kepala hingga ekor.
Lokasi pemajangan rangka paus yang permanen akan ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antar beberapa instansi yang terlibat dalam proses evakuasi hingga
rekonstruksi rangka paus, yaitu Taman Nasional Kepulauan Seribu, Jakarta Animal
Aid Network, dan Suku Dinas Kelautan dan Pertanian, Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu.
ad
ria
ni
gm
ai
l.c
om
su
n.
ad
ria
ni
gm
ai
l.c
om
su
n.
GAMBAR 3 KEGIATAN PENGUKURAN PANJANG DAN BOBOT TULANG, YANG DIIKUTI DENGAN TAGGING
UNTUK MENGETAHUI JUMLAH TULANG YANG ADA
gm
ai
l.c
om
ad
ria
ni
Sebagian tulang memiliki permukaan yang berwarna hitam dan tertutup lapisan
lemak yang tebal. Untuk membersihkannya digunakan air panas, sikat, dan cairan sabun
untuk melunturkan lemak dari permukaan tulang. Beberapa tulang tidak bisa
dikembalikan warnanya seperti mayoritas tulang lain dan tetap menghitam karena lapisan
lemak telah meresap lama ke dalam jaringan tulang. Sebagian besar tulang-belulang yang
permukaannya menghitam tersebut merupakan bagian tubuh yang berada di sebelah kiri,
dan sebarannya mulai dari kepala (maxilla) hingga ekor (caudal vertebrae).
su
n.
om
l.c
ai
gm
@
ria
ni
su
n.
ad
Sebelum dirangkai, seluruh tulang yang ada dilapisi dengan resin (Gambar 5).
Pengawetan tulang dengan resin bertujuan untuk memperkuat struktur internal tulang
paus, selain mempertahankan kondisi fisiknya supaya bisa bertahan terhadap segala
kondisi cuaca dan lingkungan. Bahan kimia resin dipilih sebagai bahan pengawet tulangbelulang paus karena sifatnya yang tahan lama dan ekonomis.
gm
ai
l.c
om
ni
GAMBAR 6 BAGIAN TULANG YANG HILANG DIVERIFIKASI DENGAN MENGURUTKAN SELURUH TULANG
YANG ADA MENURUT BAGIAN-BAGIAN TUBUHNYA
n.
ad
ria
Secara ringkas, pendugaan tulang yang hilang dapat diketahui saat seluruh tulang
yang telah kering diurutkan menurut bagian-bagiannya (Gambar 6). Warna dan ukuran
tulang dapat digunakan untuk membantu menduga bagian tubuh dari rangka paus
tersebut. Apakah terletak di depan atau di belakang, maupun di sebelah kiri atau kanan?
su
GAMBAR 7 PROSES PEMBUATAN TULANG PALSU UNTUK MENGGANTI BAGIAN RANGKA YANG HILANG
gm
ai
l.c
om
Tulang bagian tungkai atas dan ekor (caudal vertebrae) dibuat menggunakan bahan
polyurethane (Gambar 7). Bentuk dasar yang telah dihasilkan oleh polyurethane saat
mengering, selanjutnya diukir atau dipahat menggunakan cutter untuk mendapatkan
bentuk yang semirip mungkin dengan tulang aslinya. Setelah tulang palsu jadi, dilakukan
pelapisan dengan resin sebanyak minimal dua kali untuk menguatkan struktur fisik tulang
palsu sebelum disambungkan menjadi kerangka badan paus.
PENYUSUNAN RANGKA BADAN
n.
ad
ria
ni
Rangka badan terdiri atas tulang punggung (vertebrae), lengan atas, chevron, rusuk
(rib), pelvic, dan dada (sternum). Secara lebih spesifik tulang punggung paus terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu cervical vertebrae, thoracic vertebrae, lumbar vertebrae, dan
caudal vertebrae. Ada dua unit tulang cervical vertebrae, walaupun cetacea diketahui
memiliki tujuh ruas tulang serviks. Hal ini menjadi keunikan tersendiri untuk spesies
Physeter macrocephalus, karena tulang serviks ke-2 hingga ke-7 menyatu, sehingga hanya
tulang serviks pertama atau atlas yang berdiri terpisah dari lainnya.
su
Sebelum seluruh tulang yang menyusun rangka badan disambungkan, terlebih dahulu
dudukan tulang disiapkan untuk menopang struktur rangka secara utuh dari tulang serviks
pertama hingga tulang ekor terakhir. Dudukan tersebut dibuat dari kayu kelapa dan
disiapkan sebanyak empat unit dudukan utama.
om
l.c
ai
gm
@
ni
ria
ad
GAMBAR 9 PROSES MENYAMBUNGKAN RANGKA BADAN, MULAI DARI TULANG PUNGGUNG, LENGAN ATAS,
su
n.
CHEVRON, PELVIC, HINGGA STERNUM (SEARAH JARUM JAM, DARI KIRI ATAS)
Sebelum rangka badan disatukan, seluruh tulang punggung (kecuali atlas -cervical
vertebrae pertama) dilubangi untuk memberikan ruang bagi pipa besi yang
menyambungkan tulang punggung terdepan hingga terbelakang (Gambar 8). Setelah
dilubangi, seluruh tulang disusun satu persatu mulai dari cerviks hingga caudal. Antar
tulang diberikan penahan berupa ikatan kawat supaya rangkaian tulang punggung lebih
tetap posisinya dan sulit bergeser. Tulang lengkung dada (ribs) yang tersambung dengan
thoracic vertebrae disambung dengan ikatan dan simpul kawat, selain ditopang dengan
besi as penyangga di bawahnya (Gambar 9). Tulang chevron yang menggantung di bawah
caudal vertebrae dikaitkan dengan kawat yang telah dipaku untuk menguatkan sambungan
selain menetapkan posisinya satu sama lain. Literatur yang ditulis oleh James dan
Soundararajan (1981) serta Post (2004) digunakan sebagai acuan dalam menyusun rangka
dan memilah-milah bagian tulang paus (sperm whale).
ad
ria
ni
gm
ai
l.c
om
Dari semua bagian tubuh, penyusunan rangka kepala merupakan yang tersulit karena
bobot dan strukturnya yang berbeda untuk bagian kiri dan kanan. Literatur yang ditulis
oleh James dan Soundararajan (1981), Post (2004) serta Nakamura et al. (2013) digunakan
sebagai acuan untuk menyusun rangka kepala. Tulang tengkorak (skull) sudah tidak utuh
karena ada beberapa bagian yang pecah.
su
n.
Dudukan kepala dibuat oleh bahan yang sama dengan dudukan badan. Saat
dipindahkan, dudukan tersebut menyangga tulang tengkorak dengan tepat. Tulang premaxillae bagian kanan maupun kiri diselipkan diantara vomer, yang merupakan bagian
tulang tengkorak. Dudukan disesuaikan lagi untuk menyangga tulang bagian maxillae, baik
kanan maupun kiri. Digunakan alat bantu katrol untuk menahan bobot tulang yang begitu
berat. Tahanan antar tulang-tulang bagian rangka kepala ditetapkan menggunakan siku
kayu penyangga dan tali atau kawat. Hanya tulang hyoid yang tidak ditetapkan
sambungannya dan diselipkan di bagian bawah tulang tengkorak (Gambar 10).
10
ria
ni
gm
ai
l.c
om
Rangka paus (sperm whale) telah berhasil dirangkai dari kepala hingga badan
dan saat ini disimpan di bangunan restoran yang ada di Pulau Kotok, Kepulauan
Seribu (Gambar 11).
ad
n.
su
Evaluasi yang disampaikan dalam laporan ini terkait dengan kondisi rangka
dan lokasi penyimpanan sementara. Saat ini rangka paus (sperm whale)
diamankan di Pulau Kotok, sementara menunggu lokasi pemajangan rangka yang
permanen yang nantinya ditetapkan oleh SuDin Kelautan dan Pertanian, Taman
Nasional Kepulauan Seribu, dan JAAN secara mufakat. Ruang penyimpanan
bersifat terbuka dan diharapkan bisa membantu mengatasi kondisi lembap yang
memengaruhi daya tahan tulang dan rangka terhadap penempelan jamur maupun
hunian serangga. Telah diberikan garis pembatas yang diharapkan memberikan
ruang aman bagi keberadaan rangka yang pada saat bersamaan memastikan
pengunjung yang berminat menyaksikan bisa melihat dengan leluasa (Gambar 12).
Namun demikian, potensi bahaya terhadap keberadaan struktur tersebut
dipengaruhi oleh perubahan angin musim yang pada saat-saat tertentu dapat
menerpa dari arah timur dengan intensitas tinggi karena langsung berhadapan
dengan laut terbuka. ]
11
GAMBAR 12 TALI PENGAMAN DAN PERAWATAN TULANG PERLU DIMONITOR SECARA BERKALA
su
n.
ad
ria
ni
gm
ai
l.c
om
Hal lain terkait dengan pengawet berupa cairan resin yang telah diberikan
pada seluruh tulang yang dirangkai. Seluruh tulang paus (sperm whale), pada saat
matinya, belum selesai menjalani proses osifikasi, sehingga banyak rongga tulang
yang ada di bagian dalam. Kondisi tersebut memengaruhi penyerapan cairan resin
yang diberikan sebanyak sedikitnya dua lapis. Khusus untuk tulang kepala, banyak
bagian yang pada saat laporan ditulis telah kering dan perlu dilapis lagi dengan
resin. Dengan demikian rekomendasi yang disampaikan sebagai bagian dari
catatan penting bagi keamanan dan keutuhan rangka paus (sperm whale) adalah
diperlukannya biaya perawatan dan monitoring secara berkala.
12
PUSTAKA TERKAIT
James PSBR dan R Soundararajan. 1991. An osteological study on the sperm whale
Physeter macrocephalus (Linnaeus) from Indian Ocean. Central Marine Fisheries
Research Institute, Cochin. Hal 217-232.
Nakamura G, R Zenitani, and H Kato. 2013. Relative skull growth of the sperm
whale, Physeter macrocephalus, with a note of sexual dimorphism. Mammal Study,
vol. 38: 177-186.
su
n.
ad
ria
ni
gm
ai
l.c
om
Post L. 2004. The Sperm Whale Engineering Manual. Lee Post Publishing. 94 hal.
13
ai
gm
ni
ria
ad
n.
su
l.c
om
Aksis
terpanjang
(cm)
Lebar/tinggi
(cm)
Bobot
tulang (kg)
Kode
Tulang
Aksis
terpanjang
(cm)
Lebar/tinggi
(cm)
Bobot
tulang (kg)
68,0
27,0
11,8
22
35,0
22,0
6,2
71,0
22,0
10,0
23
58,0
18,0
8,6
74,0
24,0
11,2
24
65,0
29,0
11,5
70,0
27,0
11,2
25
29,0
17,0
4,2
70,0
21,0
10,6
26
47,0
25,0
9,1
67,0
19,0
10,1
27
49,0
28,0
10,0
61,0
17,0
8,5
28
77,0
26,0
11,3
56,0
13,0
7,9
29
23,0
10,1
53,0
15,0
7,4
30
57,0
ai
14,0
6,7
10
57,0
14,0
7,8
31
44,0
22,0
7,6
11
60,0
16,0
7,5
32
21,0
24,0
null
12
64,0
21,0
9,8
33
21,0
10,0
null
13
62,0
19,0
8,5
34
19,0
null
null
14
68,0
10,8
35
16,0
null
2,0
15
58,0
12,2
36
53,0
9,0
2,5
16
58,0
28,0
11,7
37
53,0
null
3,7
17
54,0
28,0
10,9
38
47,0
null
3,6
18
55,0
28,0
12,2
39
83,0
null
8,6
19
44,0
25,0
8,5
40
81,0
null
8,6
20
56,0
24,0
12,1
41
82,0
null
15,9
21
47,0
13,0
6,7
42
80,0
null
16,7
43
63,0
null
5,5
66
138,0
null
2,2
44
116,0
null
9,8
67
140,0
null
7,3
su
29,0
l.c
gm
ni
ad
n.
27,0
om
Kode
Tulang
ria
70,0
15
Aksis
terpanjang
(cm)
Lebar/tinggi
(cm)
Bobot
tulang (kg)
Kode
Tulang
Aksis
terpanjang
(cm)
Lebar/tinggi
(cm)
Bobot
tulang (kg)
45
123,0
null
13,5
68
137,0
null
8,4
46
72,0
null
3,8
69
149,0
null
8,4
47
85,0
null
4,5
70
140,0
null
5,1
48
95,0
null
2,5
71
101,0
null
5,6
49
59,0
null
2,3
72
105,0
null
7,0
50
57,0
null
2,3
73
140,0
null
4,7
51
47,0
null
null
74
127,0
null
3,2
52
48,0
null
null
75
141,0
null
5,0
53
45,0
null
null
76
l.c
null
2,5
54
36,0
null
null
77
129,0
ai
null
3,2
55
42,0
null
null
78
120,0
null
2,5
56
37,0
null
null
79
148,0
null
7,4
57
33,0
null
null
80
142,0
null
9,1
58
27,0
null
null
ria
81
140,0
null
7,7
59
22,0
null
82
142,0
null
6,3
60
17,0
null
83
150,0
null
7,8
61
11,0
null
null
84
145,0
null
5,9
62
75,0
null
8,1
85
140,0
null
8,4
63
74,0
22,0
8,1
86
360,0
null
null
64
88,0
null
5,5
87
438,0
null
null
65
86,0
null
6,5
88
370,0
null
null
89a
376,0
null
null
91a
387,0
null
null
89b
96,0
null
null
91b
141,0
null
null
89c
85,5
null
null
91c
55,0
null
null
su
null
gm
ni
ad
n.
null
om
Kode
Tulang
119,0
16
Aksis
terpanjang
(cm)
Lebar/tinggi
(cm)
Bobot
tulang (kg)
Kode
Tulang
Aksis
terpanjang
(cm)
Lebar/tinggi
(cm)
Bobot
tulang (kg)
89-90
130,0
null
null
91d
116,0
null
null
90a
365,0
null
null
90b
86,0
null
null
90c
88,0
null
null
su
n.
ad
ria
ni
gm
ai
l.c
om
Kode
Tulang
17
om
su
n.
ad
ria
ni
gm
ai
l.c
Sebagian tim kerja (spermie team) dengan relawan yang setia membantu selama
pelaksanaan kegiatan ini
Bangunan restoran di Pulau Kotok, yang menjadi workshop, tempat diskusi dan
menginap, serta pemajangan rangka paus (sperm whale)
18
om
l.c
su
n.
ad
ria
ni
gm
ai
19
om
l.c
su
n.
ad
ria
ni
gm
ai
Menjemur tulang, merupakan hal yang paling sulit dilakukan pada kondisi cuaca
yang sering berubah seperti selama pelaksanaan kegiatan ini.
20
om
l.c
su
n.
ad
ria
ni
gm
ai
Tulang tengkorak spermie, yang kira-kira masih berusia 18 tahun ini, memiliki
ukuran tinggi yang sama dengan manusia dewasa
21