You are on page 1of 68

Standar Audit

SA 315

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko


Kesalahan Penyajian Material Melalui
Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

SA Paket 300.indb 1

8/18/2015 10:27:21 AM

Standar Audit

STANDAR AUDIT 315


PENGINDENTIFIKASIAN DAN PENILAIAN RISIKO
KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL MELALUI
PEMAHAMAN ATAS ENTITAS DAN LINGKUNGANNYA
(Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari 2013 (untuk Emiten),
atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas selain Emiten). Penerapan dini
dianjurkan untuk entitas selain Emiten.)

DAFTAR ISI


Paragraf
Pendahuluan
Ruang Lingkup ...................................................................
1
Tanggal Efektif.....................................................................
2
Tujuan.......................................................................................
3
Definisi.....................................................................................
4
Ketentuan
Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait..................
510
Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya yang
Diharuskan, termasuk Pengendalian Internal Entitas.....
1124
Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko
Kesalahan penyajian Material........................................
2531
Dokumentasi........................................................................
32
Materi Penerapan dan Penjelasan Lain
Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait..................
A1A16
Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya
yang Diharuskan, termasuk Pengendalian
Internal Entitas............................................................... A17A104
Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko
Kesalahan penyajian Material........................................ A105130
Dokumentasi ...................................................................... A131134
Lampiran 1:

Komponen Pengendalian Internal
Lampiran 2:

Kondisi dan Peristiwa yang Dapat Mengindikasikan Risiko Kesalahan
penyajian Material
Standar Audit (SA) 315, Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan
penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya
harus dibaca bersamaan dengan SA 200, Tujuan Keseluruhan Auditor
Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan Standar Audit.
ii

SA Paket 300.indb 2

8/18/2015 10:27:21 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Pendahuluan
Ruang Lingkup
1.
Standar Audit (SA) ini berkaitan dengan tanggung jawab
auditor untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan, melalui
pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk
pengendalian internal entitas.
Tanggal Efektif
2.
SA ini berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk
periode yang dimulai pada atau setelah tanggal: (i) 1 Januari
2013 (untuk Emiten), atau (ii) 1 Januari 2014 (untuk entitas
selain Emiten). Penerapan dini dianjurkan untuk entitas selain
Emiten.

Tujuan
3.

Tujuan auditor adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko


kesalahan penyajian material, apakah karena kecurangan
atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi,
melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk
pengendalian internal entitas, oleh karena itu menyediakan
suatu dasar untuk merancang dan mengimplementasikan
respons terhadap risiko yang ditetapkan atas kesalahan
penyajian material tersebut.

Definisi
4.

Untuk tujuan SA ini, istilah berikut memiliki makna sebagai


diuraikan di bawah ini:
(a) Asersi: Representasi oleh manajemen, secara eksplisit
atau dengan cara lain, yang terkandung dalam
laporan keuangan, yang dipakai oleh auditor untuk
mempertimbangkan berbagai jenis kesalahan penyajian
potensial yang mungkin terjadi.
(b) Risiko bisnis: Suatu risiko sebagai akibat dari kondisi,
peristiwa, keadaan, tindakan atau tidak adanya tindakan
signifikan yang dapat berdampak negatif terhadap
kemampuan entitas dalam mencapai tujuannya dan
SA 315.1

SA Paket 300.indb 1

8/18/2015 10:27:21 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

dalam melaksanakan strateginya, atau dari penetapan


sasaran dan strategi yang tidak tepat.
(c) Pengendalian internal: Proses yang dirancang,
diimplementasikan, dan dipelihara oleh pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, manajemen, dan
personel lain untuk menyediakan keyakinan memadai
tentang pencapaian tujuan suatu entitas yang berkaitan
dengan keandalan pelaporan keuangan, efisiensi dan
efektivitas operasi, dan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan. Istilah pengendalian mengacu
pada setiap aspek dari satu atau lebih komponen
pengendalian internal.
(d) Prosedur penilaian risiko: Prosedur audit yang
dilaksanakan untuk memperoleh suatu pemahaman
tentang entitas dan lingkungannya, termasuk
pengendalian internal entitas, untuk mengidentifikasi
dan menilai risiko kesalahan penyajian material, apakah
karena kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan
keuangan dan asersi.
(e) Risiko signifikan: Suatu risiko kesalahan penyajian
material yang diidentifikasi dan dinilai yang, dalam
pertimbangan auditor, memerlukan pertimbangan audit
khusus.

Ketentuan
Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait
5.
Auditor harus melaksanakan prosedur penilaian risiko untuk
menyediakan suatu dasar bagi pengidentifikasian dan
penilaian risiko kesalahan penyajian material pada tingkat
laporan keuangan dan asersi. Namun, prosedur penilaian
risiko semata tidak menyediakan bukti audit yang cukup dan
tepat sebagai dasar opini audit. (Ref: Para. A1A5)
6.

Prosedur penilaian risiko harus mencakup berikut:


(a) Permintaan keterangan dari manajemen, dan personel
lain dalam entitas yang menurut pertimbangan auditor
kemungkinan memiliki informasi yang mungkin
membantu dalam mengidentifikasi risiko kesalahan
penyajian material karena kecurangan atau kesalahan.
(Ref: Para. A6)

SA 315.2

SA Paket 300.indb 2

8/18/2015 10:27:21 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

(b) Prosedur analitis. (Ref: Para. A7A10)


(c) Observasi dan inspeksi. (Ref: Para. A11)
7.

Auditor harus mempertimbangkan apakah informasi yang


diperoleh dari proses penerimaan atau keberlanjutan
hubungan dengan klien relevan untuk mengidentifikasi risiko
kesalahan penyajian material.

8.

Jika rekan perikatan telah melaksanakan perikatan lain untuk


entitas tersebut, rekan perikatan harus mempertimbangkan
apakah informasi yang diperoleh relevan untuk mengidentifikasi
risiko kesalahan penyajian material.

9.

Jika auditor bermaksud untuk menggunakan informasi yang


diperoleh dari pengalaman sebelumnya dengan entitas
tersebut dan dari prosedur audit yang dilaksanakan dalam
audit sebelumnya, auditor harus menentukan apakah informasi
tersebut relevan dengan audit kini. (Ref: Para. A12A13)

10.

Rekan perikatan dan anggota kunci tim perikatan harus


mendiskusikan kerentanan laporan keuangan entitas terhadap
kesalahan penyajian material, dan penerapan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku terhadap fakta dan kondisi
entitas tersebut. Rekan perikatan harus menentukan hal mana
yang dikomunikasikan kepada anggota tim perikatan yang
tidak terlibat dalam diskusi. (Ref: Para. A14A16)

Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya yang Diharuskan,


Termasuk Pengendalian Internal Entitas
Entitas dan Lingkungannya
11. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman berikut:
(a) Faktor-faktor industri, peraturan, dan eksternal lain
termasuk kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
(Ref: Para. A17A22)
(b) Sifat entitas, termasuk:
(i) Operasinya;
(ii) Struktur kepemilikan dan tata kelolanya;
(iii) Jenis investasi yang dilakukan dan yang rencananya
akan dilakukan oleh entitas, termasuk investasi
dalam entitas bertujuan khusus; dan

SA 315.3

SA Paket 300.indb 3

8/18/2015 10:27:21 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

(iv) Cara entitas tersebut distrukturisasi dan bagaimana


entitas tersebut dibiayai,

untuk memungkinkan auditor memahami golongan
transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang
diharapkan ada dalam laporan keuangan. (Ref: Para.
A23A27)
(c) Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi oleh
entitas, termasuk alasan perubahannya. Auditor harus
mengevaluasi apakah kebijakan akuntansi entitas adalah
tepat untuk bisnisnya dan konsisten dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku dan kebijakan
akuntansi yang digunakan dalam industri yang relevan.
(Ref: Para. A28)
(d) Tujuan dan strategi entitas, dan risiko bisnis terkait yang
dapat menimbulkan risiko kesalahan penyajian material.
(Ref: Para. A29A35)
(e) Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan
entitas. (Ref: Para. A36A41)
Pengendalian Internal Entitas
12. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas
pengendalian internal yang relevan dengan audit. Meskipun
sebagian besar pengendalian yang relevan dengan audit
kemungkinan berhubungan dengan pelaporan keuangan,
namun tidak semua pengendalian yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan relevan dengan audit. Ini merupakan
hal yang berkaitan dengan pertimbangan profesional auditor
apakah suatu pengendalian, secara individual atau bersamasama dengan yang lain, merupakan hal yang relevan dengan
audit. (Ref: Para. A42A65)
Sifat dan Luas Pemahaman atas Pengendalian yang Relevan
13. Pada waktu memperoleh suatu pemahaman tentang
pengendalian yang relevan dengan audit, auditor
harus mengevaluasi rancangan pengendalian tersebut
dan menentukan apakah pengendalian tersebut telah
diimplementasikan, dengan melaksanakan prosedur sebagai
tambahan terhadap permintaan keterangan dari personel
entitas. (Ref: Para. A66A68)

SA 315.4

SA Paket 300.indb 4

8/18/2015 10:27:21 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Komponen Pengendalian Internal


Lingkungan pengendalian
14. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman atas lingkungan
pengendalian. Sebagai bagian dari pemerolehan pemahaman
ini, auditor harus mengevaluasi apakah:
(a) Manajemen, dengan pengawasan dari pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola, telah menciptakan
dan memelihara suatu budaya jujur dan perilaku etis;
dan
(b) Kekuatan dalam unsur lingkungan pengendalian secara
kolektif menyediakan fondasi yang semestinya untuk
komponen lain pengendalian internal, dan apakah
komponen lain tersebut tidak dirusak oleh defisiensi
dalam lingkungan pengendalian. (Ref: Para. A69A78)
Proses penilaian risiko entitas
15. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang apakah
entitas memiliki suatu proses untuk:
(a) Mengidentifikasi risiko bisnis yang relevan dengan tujuan
pelaporan keuangan;
(b) Mengestimasi signifikansi risiko;
(c) Menentukan kemungkinan terjadinya risiko tersebut;
dan
(d) Memutuskan tentang tindakan untuk menangani risiko
tersebut. (Ref: Para. A79)
16.

Jika entitas telah menetapkan proses tersebut di atas (disebut


selanjutnya sebagai proses penilaian risiko entitas), auditor
harus memperoleh pemahaman tentang proses tersebut
dan hasilnya. Jika auditor mengidentifikasi risiko kesalahan
penyajian material yang gagal diidentifikasi oleh manajemen,
maka auditor harus mengevaluasi apakah terdapat suatu jenis
risiko yang diharapkan oleh auditor akan teridentifikasi oleh
proses penilaian risiko entitas tersebut. Jika terdapat risiko
semacam itu, maka auditor harus memperoleh pemahaman
tentang mengapa proses tersebut gagal mengindentifikasinya,
dan mengevaluasi apakah proses tersebut sudah tepat atau
menentukan apakah terdapat suatu defisiensi signifikan
dalam pengendalian internal yang berkaitan dengan proses
penilaian risiko entitas.

SA 315.5

SA Paket 300.indb 5

8/18/2015 10:27:21 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

17.

Jika entitas belum menetapkan proses tersebut di atas atau


memiliki suatu proses khusus (ad hoc), maka auditor harus
mendiskusikan dengan manajemen tentang apakah risiko
bisnis yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan telah
diidentifikasi dan bagaimana risiko tersebut ditangani. Auditor
harus mengevaluasi apakah ketiadaan proses penilaian risiko
yang didokumentasi sudah tepat sesuai dengan kondisinya,
atau menentukan apakah ketiadaan tersebut merupakan
suatu defisiensi signifikan dalam pengendalian internal (Ref:
Para. A80)

Sistem informasi, termasuk proses bisnis yang terkait, yang relevan


dengan pelaporan keuangan, dan komunikasi
18. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang sistem
informasi, termasuk proses bisnis yang terkait, yang relevan
dengan pelaporan keuangan, termasuk hal-hal sebagai
berikut:
(a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan
terhadap laporan keuangan;
(b) Prosedur, baik dalam teknologi informasi maupun sistem
manual, yang olehnya transaksi dimulai, dicatat, diproses,
dan dikoreksi sebagaimana mestinya, ditransfer ke buku
besar, dan dilaporkan dalam laporan keuangan;
(c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun
spesifik dalam laporan keuangan yang digunakan
untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan
transaksi; hal ini mencakup koreksi terhadap informasi
yang salah dan bagaimana informasi tersebut ditransfer
ke buku besar. Catatan tesebut dapat dalam bentuk
manual atau elektronis;
(d) Bagaimana sistem informasi menangkap peristiwa
dan kondisi (selain transaksi) yang signifikan terhadap
laporan keuangan;
(e) Proses pelaporan keuangan yang digunakan untuk
menyusun laporan keuangan entitas, termasuk estimasi
akuntansi dan pengungkapan yang signifikan; dan
(f) Pengendalian di sekitar entri jurnal, termasuk entri jurnal
nonstandar yang digunakan untuk mencatat transaksi
yang tidak berulang atau tidak biasa, atau penyesuaian.
(Ref: Para. A81A85)

SA 315.6

SA Paket 300.indb 6

8/18/2015 10:27:21 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

19.

Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang


bagaimana entitas mengomunikasikan peran dan tanggung
jawab pelaporan keuangan serta hal-hal signifikan yang
berkaitan dengan pelaporan keuangan, termasuk: (Ref: Para.
A86A87)
(a) Komunikasi antara manajemen dengan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola; dan
(b) Komunikasi eksternal, seperti dengan otoritas
pengatur.

Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit


20. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang
aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit, yaitu
aktivitas pengendalian yang dipandang perlu oleh auditor
untuk dipahami agar dapat menilai risiko kesalahan penyajian
material pada tingkat asersi dan merancang prosedur audit
lebih lanjut yang responsif terhadap risiko yang dinilai. Suatu
audit tidak membutuhkan suatu pemahaman tentang seluruh
aktivitas pengendalian yang terkait dengan setiap golongan
transaksi signifikan, saldo akun, dan pengungkapan dalam
laporan keuangan atau tentang setiap asersi yang relevan
dengannya. (Ref: Para. A88A94)
21.

Dalam memahami aktivitas pengendalian entitas, auditor harus


memperoleh suatu pemahaman tentang bagaimana entitas
telah merespons terhadap risiko yang timbul dari teknologi
informasi. (Ref: Para. A95A97)

Pemantauan atas pengendalian


22. Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang
aktivitas utama yang digunakan oleh entitas untuk memantau
pengendaian internal atas pelaporan keuangan, termasuk
yang berkaitan dengan aktivitas pengendalian yang relevan
dengan audit, dan bagaimana entitas melaksanakan tindakan
perbaikan terhadap defisiensi dalam pengendaliannya. (Ref:
Para. A98A100)

SA 315.7

SA Paket 300.indb 7

8/18/2015 10:27:21 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

23.

Jika entitas memiliki fungsi audit internal,1 maka auditor harus


memperoleh suatu pemahaman tentang hal-hal di bawah
ini untuk menentukan apakah fungsi tersebut kemungkinan
relevan dengan audit:
(a) Sifat tanggung jawab fungsi audit internal dan bagaimana
fungsi tersebut cocok dengan struktur organisasi entitas;
dan
(b) Aktivitas yang dilakukan atau yang akan dilakukan oleh
fungsi audit internal. (Ref: Para. A101A103)

24.

Auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang sumber


informasi yang digunakan dalam aktivitas pemantauan
entitas, dan dasar bagi manajemen untuk mempertimbangkan
apakah informasi tersebut cukup dapat diandalkan untuk
tujuan tersebut. (Ref: Para. A104)

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian


Material
25. Auditor harus mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan
penyajian material pada:
(a) Tingkat laporan keuangan; dan (Ref: Para. A105A108)
(b) Tingkat asersi untuk golongan transaksi, saldo akun, dan
pengungkapan, (Ref: Para. A109A113)

untuk menyediakan suatu basis bagi perancangan dan
pelaksanaan prosedur audit lanjutan.
26.

Untuk tujuan ini, auditor harus:


(a) Mengidentifikasi risiko sepanjang proses pemerolehan
pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk
pengendalian relevan yang berkaitan dengan risiko, dan
dengan mempertimbangkan golongan transaksi, saldo
akun, dan pengungkapan dalam laporan keuangan; (Ref:
Para. A114A115)
(b) Menilai dan mengidentifikasi risiko, serta mengevaluasi
apakah risiko tersebut berkaitan secara lebih pervasif

Istilah fungsi audit internal didefinisikan dalam paragraf 7(a) dari SA 610,
Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal, sebagai: Suatu aktivitas penilaian
yang ditetapkan atau disediakan sebagai suatu fungsi jasa bagi entitas.
Fungsinya mencakup, antara lain, pemeriksaan, pengevaluasian, dan
pemantauan kecukupan dan efektivitas pengendalian internal.

SA 315.8

SA Paket 300.indb 8

8/18/2015 10:27:21 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

terhadap laporan keuangan secara keseluruhan dan


secara potensial memengaruhi banyak asersi;
(c) Menghubungankan risiko yang diidentifikasi dengan apa
yang bisa menjadi salah (what can go wrong) pada tingkat
asersi, dengan memperhitungkan pengendalian relevan
yang hendak diuji oleh auditor; dan (Ref: Para. A116-A118)
(d) Mempertimbangkan kemungkinan kesalahan penyajian,
termasuk kemungkinan kesalahan penyajian multipel,dan
apakah potensi kesalahan penyajian yang besar tersebut
dapat mengakibatkan suatu kesalahan penyajian
material.
Risiko yang Membutuhkan Pertimbangan Audit Khusus
27. Sebagai bagian dari penilaian risiko sebagaimana dijelaskan
dalam paragraf 25, auditor harus menentukan apakah risiko
yang diidentifikasi adalah, menurut pertimbangan auditor,
suatu risiko yang signifikan. Dalam melakukan pertimbangan
tersebut, auditor tidak boleh memperhitungkan pengaruh
pengendalian yang diidentifikasi terkait dengan risiko
tersebut.
28.

Dalam melakukan pertimbangan atas penentuan suatu risiko


sebagai risiko yang signifikan (significant risks), auditor harus
mempertimbangkan paling tidak hal-hal sebagai berikut:
(a) Apakah risiko tersebut merupakan suatu risiko
kecurangan;
(b) Apakah risiko tersebut terkait dengan perkembangan
terkini yang signifikan dalam bidang ekonomi, akuntansi,
atau lainnya, dan oleh karena itu, membutuhkan perhatian
spesifik;
(c) Kompleksitas transaksi;
(d) Apakah risiko tersebut melibatkan transaksi signifikan
dengan pihak yang berelasi;
(e) Derajat subjektivitas dalam pengukuran informasi keuangan
yang berkaitan risiko, terutama pengukuran yang melibatkan
ketidakpastian pengukuran yang luas; dan
(f) Apakah risiko tersebut melibatkan transaksi signifikan
yang terjadi di luar kegiatan bisnis normal entitas, atau
yang tampaknya tidak biasa. (Ref. Para. A119A123)

SA 315.9

SA Paket 300.indb 9

8/18/2015 10:27:21 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

29.

Jika auditor telah menentukan bahwa terdapat suatu risiko


signifikan, auditor harus memperoleh suatu pemahaman
tentang pengendalian entitas, termasuk aktivitas pengendalian
yang relevan dengan risiko tersebut. (Ref: Para. A124A126)

Risiko ketika Prosedur Subtantif Semata Tidak Menyediakan Bukti


Audit yang Cukup dan Tepat
30. Sehubungan dengan beberapa risiko, auditor dapat
memutuskan bahwa adalah tidak mungkin atau tidak praktis
untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat hanya dari
prosedur substantif. Risiko seperti itu dapat berkaitan dengan
pencatatan yang tidak akurat atau tidak lengkap atas golongan
transaksi atau saldo akun yang rutin dan signifikan, yaitu yang
karakteristiknya sering memperbolehkan pengolahan dengan
otomatisasi yang tinggi dengan sedikit atau tanpa intervensi
manual. Dalam kasus tersebut, pengendalian entitas atas
risiko tersebut adalah relevan dengan audit, dan auditor harus
memperoleh suatu pemahaman tentang hal tersebut. (Ref:
Para. A127A129)
Revisi Penilaian Risiko
31. Penilaian risiko auditor atas risiko kesalahan penyajian material
pada tingkat asersi dapat berubah selama pelaksanaan
audit, sejalan dengan diperolehnya bukti audit tambahan.
Dalam kondisi ketika auditor memperoleh bukti audit dari
pelaksanaan prosedur audit lanjutan, atau ketika informasi
baru diperoleh, yang kedua bukti tersebut tidak konsisten
dengan bukti audit awal yang menjadi dasar penilaian,
auditor harus merevisi penilaian tersebut, dan oleh karena
itu, memodifikasi prosedur audit lanjutan yang direncanakan
sebelumnya. (Ref: Para. A130)
Dokumentasi
32. Auditor harus memasukkan ke dalam dokumentasi audit:2
(a) Diskusi di antara tim perikatan sebagaimana diharuskan
oleh paragraf 10, dan keputusan signifikan yang dicapai;
(b) Unsur kunci atas pemahaman yang diperoleh tentang
setiap aspek entitas dan lingkungannya yang tercantum
dalam paragraf 11 dan setiap komponen pengendalian

SA 230, Dokumentasi Audit, paragraf 811 dan A6.

SA 315.10

SA Paket 300.indb 10

8/18/2015 10:27:21 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

internal yang tercantum dalam paragraf 1424;


sumber informasi yang digunakan dalam memperoleh
pemahaman tersebut; dan prosedur penilaian risiko yang
dilaksanakan;
(c) Risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi
dan dinilai pada tingkat laporan keuangan dan pada
tingkat asersi sebagaimana yang diharuskan oleh
paragraf 25; dan
(d) Risiko yang teridentifikasi, dan pengendalian yang
berkaitan yang atasnya auditor telah memperoleh suatu
pemahaman, sebagai hasil dari ketentuan dalam paragraf
2730. (Ref: Para. A131A134)
***

Penerapan dan Materi Penjelasan Lain


Prosedur Penilaian Risiko dan Aktivitas Terkait (Ref: Para. 5)
A1. Pemerolehan suatu pemahaman tentang entitas dan
lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas
(selanjutnya disebut sebagai pemahaman atas entitas)
merupakan suatu proses pengumpulan, pemutakhiran, dan
penganalisisan informasi secara berkelanjutan dan dinamis
sepanjang audit. Pemahaman menetapkan suatu kerangka
acuan yang di dalamnya auditor merencanakan audit dan
melaksanakan keputusan profesional sepanjang audit,
sebagai contoh, ketika:
Penilaian risiko kesalahan penyajian material laporan
keuangan;
Penentuan materialitas berdasarkan SA 320;3
Pertimbangan ketepatan pemilihan dan penerapan
kebijakan akuntansi, dan kecukupan pengungkapan
laporan keuangan;
Pengidentifikasian bidang-bidang yang mungkin
memerlukan pertimbangan khusus, sebagai contoh,
transaksi pihak yang berelasi, ketepatan manajemen
dalam menggunakan asumsi kelangsungan hidup, atau
pertimbangan atas tujuan bisnis transaksi;

SA 320, Materialitas dalam tahap Perencanaan dan Pelaksanaan Audit.

SA 315.11

SA Paket 300.indb 11

8/18/2015 10:27:21 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Pengembangan ekspektasi untuk digunakan ketika


melakukan prosedur analitis;
Respons terhadap penilaian risiko kesalahan penyajian
material, termasuk perancangan dan pelaksanaan
prosedur audit lebih lanjut untuk memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat; dan
Pengevaluasian atas kecukupan dan ketepatan bukti audit
yang diperoleh, seperti ketepatan asumsi dan representasi
tertulis maupun tidak tertulis dari manajemen.

A2.

Informasi yang diperoleh dari pelaksanaan prosedur


penilaian risiko dan aktivitas terkait dapat digunakan oleh
auditor sebagai bukti audit untuk mendukung penilaian
risiko kesalahan penyajian material. Di samping itu, auditor
dapat memperoleh bukti audit tentang golongan transaksi,
saldo akun, atau pegungkapan, dan asersi yang terkait, serta
tentang efektivitas operasi pengendalian, meskipun prosedur
tersebut tidak secara spesifik direncanakan sebagai prosedur
substantif atau sebagai pengujian pengendalian. Auditor juga
dapat memilih untuk melaksanakan prosedur substantif atau
pengujian pengendalian secara bersamaan dengan prosedur
penilaian risiko karena adalah efisien untuk melaksanakan hal
tersebut.

A3.

Auditor menggunakan pertimbangan profesional untuk


menentukan luas pemahaman yang diharuskan. Pertimbangan
utama auditor adalah apakah pemahaman yang telah
diperoleh tersebut adalah cukup untuk memenuhi tujuan
yang dinyatakan dalam SA ini. Kedalaman pemahaman
secara keseluruhan yang dituntut dari auditor adalah lebih
rendah daripada yang dimiliki oleh manajemen entitas dalam
pengelolaan entitas.

A4.

Risiko yang harus dinilai mencakup baik risiko karena


kesalahan maupun risiko karena kecurangan, dan keduanya
dicakup dalam SA ini. Namun, signifikansi kecurangan
adalah sedemikian penting sehingga ketentuan dan
panduan lebih lanjut dimasukkan dalam SA 240 yang
berkaitan dengan prosedur penilaian risiko dan aktivitas
terkait untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk

SA 315.12

SA Paket 300.indb 12

8/18/2015 10:27:21 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material karena


kecurangan.4
A5.

Meskipun auditor dituntut untuk melaksanakan semua


prosedur penilaian risiko yang dijelaskan dalam paragraf 6
dalam pelaksanaan pemerolehan pemahaman entitas yang
diharuskan (lihat paragraf 1124), auditor tidak dituntut
untuk melaksanakan semua prosedur untuk setiap aspek
pemahaman tersebut. Prosedur lain dapat dilaksanakan
jika informasi yang harus diperoleh dari prosedur tersebut
kemungkinan bermanfaat dalam mengidentifikasi risiko
kesalahan penyajian material. Contoh prosedur tersebut
mencakup:
Penelaahan atas informasi yang diperoleh dari sumber
eksternal seperti jurnal ekonomi dan perdagangan;
laporan analis, bank, atau lembaga pemeringkat; atau
publikasi badan pengatur dan publikasi keuangan.
Permintaan keterangan dari penasihat hukum ekternal
entitas atau pakar valuasi yang digunakan oleh entitas.

Permintaan Keterangan dari Manajemen dan Personel Lain dalam


Entitas (Ref: Para. 6(a))
A6. Banyak informasi yang didapat dari permintaan keterangan
oleh auditor diperoleh dari manajemen dan personel yang
bertanggung jawab atas pelaporan keuangan. Namun, auditor
dapat juga memperoleh informasi, atau suatu perspektif yang
berbeda dalam mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian
material, melalui permintaan keterangan dari personel
lain dalam entitas dan karyawan lain dari berbagai tingkat
wewenang. Sebagai contoh:
Permintaan keterangan yang ditujukan kepada pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola dapat membantu
auditor untuk memahami lingkungan tempat laporan
keuangan disusun.
Permintaan keterangan yang ditujukan kepada personel
audit internal dapat menyediakan informasi tentang
prosedur audit internal yang dilaksanakan selama
tahun terkait yang berhubungan dengan rancangan

SA 240, Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu


Audit atas Laporan Keuangan, paragraf 12-24.

SA 315.13

SA Paket 300.indb 13

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

dan efektivitas pengendalian internal entitas dan apakah


manajemen telah merespons dengan memuaskan
temuan dari prosedur tersebut.
Permintaan keterangan dari karyawan yang terlibat dalam
penginisiasian, pengolahan, atau pencatatan transaksi
yang kompleks atau tidak biasa dapat membantu auditor
untuk mengevaluasi ketepatan pemilihan dan penerapan
kebijakan akuntansi tertentu.
Permintaan keterangan yang ditujukan kepada penasihat
hukum internal dapat menyediakan informasi tentang
hal-hal seperti litigasi, kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, pengetahuan tentang kecurangan
atau dugaan kecurangan yang memengaruhi entitas,
warranties, kewajiban pascapenjualan, pengaturan
(seperti joint venture) dengan rekan bisnis dan makna
ketentuan kontrak.
Permintaan keterangan yang ditujukan kepada personel
pemasaran atau penjualan dapat menyediakan informasi
tentang perubahan dalam strategi pemasaran, tren
penjualan, atau pengaturan kontraktual entitas dengan
pelanggannya.

Prosedur Analitis (Ref: Para. 6(b))


A7. Prosedur analitis yang dilaksanakan sebagai prosedur
penilaian risiko dapat mengidentifikasi aspek-aspek
dalam entitas yang tidak disadari oleh auditor dan dapat
membantu dalam menilai risiko kesalahan penyajian material
agar menyediakan suatu basis untuk perancangan dan
pengimplementasian respons terhadap risiko yang dinilai.
Prosedur analitis yang dilaksanakan sebagai prosedur
penilaian risiko dapat mencakup baik informasi keuangan
maupun informasi nonkeuangan, sebagai contoh, hubungan
antara penjualan dengan luas tempat penjualan atau dengan
kuantitas barang yang dijual.
A8.

Prosedur analitis dapat membantu auditor untuk


mengidentifikasi eksistensi transaksi atau peristiwa, serta
jumlah, rasio, dan tren yang tidak biasa, yang dapat
mengindikasikan hal-hal yang memiliki implikasi audit.
Hubungan yang tidak biasa atau yang tidak diharapkan yang
teridentifikasi dapat membantu auditor dalam mengidentifikasi

SA 315.14

SA Paket 300.indb 14

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

risiko kesalahan penyajian material, terutama risiko kesalahan


penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan.
A9.

Namun, ketika prosedur analitis tersebut menggunakan


data yang diagregasi secara garis besar (high level) (situasi
seperti ini kemungkinan ditemukan dalam prosedur analitis
yang dilaksanakan sebagai prosedur penilaian risiko),
hasil prosedur analitis tersebut hanya menyediakan suatu
indikasi awal yang luas tentang apakah suatu kesalahan
penyajian material kemungkinan ada. Oleh karena itu, dalam
kasus seperti itu, pertimbangan atas informasi lain yang
telah dikumpulkan ketika mengidentifikasi risiko kesalahan
penyajian material bersama dengan hasil prosedur analitis
tersebut dapat membantu auditor dalam memahami dan
mengevaluasi hasil prosedur analitis tersebut.

Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil


A10. Beberapa entitas yang lebih kecil mungkin tidak memiliki
informasi keuangan interim atau bulanan yang dapat digunakan
untuk tujuan prosedur analitis. Dalam kondisi ini, meskipun
auditor mungkin dapat melaksanakan prosedur analitis
terbatas untuk tujuan perencanaan audit atau memperoleh
beberapa informasi melalui permintaan keterangan, auditor
mungkin perlu merencanakan pelaksanaan prosedur analitis
untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
material ketika draft awal laporan keuangan entitas tersedia.
Observasi dan Inspeksi (Ref: Para. 6(c))
A11. Observasi dan inspeksi dapat mendukung permintaan
keterangan dari manajemen dan pihak lain, serta dapat juga
menyediakan informasi tentang entitas dan lingkungannya.
Contoh prosedur audit tersebut mencakup observasi atau
inspeksi atas hal-hal sebagai berikut:
Operasi entitas.
Dokumen (seperti rencana dan strategi bisnis), catatan,
dan manual pengendalian internal.
Laporan yang disusun oleh manajemen (seperti laporan
manajemen triwulanan dan laporan keuangan interim)
dan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
(seperti risalah rapat dewan komisaris).
Gedung dan fasilitas pabrik entitas.

SA 315.15

SA Paket 300.indb 15

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Informasi yang Diperoleh dalam Periode Lalu (Ref: Para. 9)


A12. Pengalaman sebelumnya auditor dengan entitas dan prosedur
audit yang dilaksanakan dalam audit sebelumnya dapat
menyediakan bagi auditor informasi tentang hal-hal seperti
berikut:
Kesalahan penyajian periode lalu dan apakah kesalahan
penyajian tersebut telah dikoreksi secara tepat waktu.
Sifat entitas dan lingkungannya, dan pengendalian
internal entitas (termasuk defisiensi dalam pengendalian
internal).
Perubahan signifikan yang kemungkinan telah terjadi
dalam entitas atau operasinya sejak periode keuangan
lalu, yang dapat membantu auditor dalam memperoleh
suatu pemahaman yang cukup tentang entitas untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian
material.
A13. Auditor diharuskan untuk menentukan apakah informasi
yang diperoleh dalam periode lalu tetap relevan, jika
auditor bermaksud untuk menggunakan informasi tersebut
untuk tujuan audit periode kini. Hal ini karena perubahan
dalam lingkungan pengendalian, sebagai contoh, dapat
memengaruhi relevansi informasi yang diperoleh dalam tahun
sebelumnya. Untuk menentukan apakah perubahan telah
terjadi yang dapat memengaruhi relevansi informasi tersebut,
auditor dapat meminta keterangan dan melaksanakan
prosedur audit yang tepat lainnya, seperti walk-through atas
sistem yang relevan.
Pembahasan di Antara Tim Perikatan (Ref: Para. 10)
A14. Diskusi di antara tim perikatan tentang kerentanan laporan
keuangan entitas terhadap kesalahan penyajian material:
Menyediakan suatu peluang untuk anggota tim
perikatan yang lebih berpengalaman, termasuk rekan
perikatan, dalam berbagi wawasan mereka berdasarkan
pengetahuan mereka tentang entitas.
Memungkinkan anggota tim perikatan untuk bertukar
informasi tentang risiko bisnis yang terkait dengan
entitas dan tentang bagaimana dan pada bagian mana
dari laporan keuangan kemungkinan rentan terhadap
kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh
kecurangan atau kesalahan.

SA 315.16

SA Paket 300.indb 16

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Membantu anggota tim perikatan untuk memperoleh


pemahaman yang lebih baik tentang kesalahan penyajian
material yang potensial pada laporan keuangan dalam
bidang spesifik yang ditugaskan kepada mereka, dan
untuk memahami sejauh mana prosedur audit lanjutan
yang dilaksanakan oleh mereka dapat memengaruhi
aspek lain dari audit, termasuk keputusan tentang sifat,
saat, dan luas prosedur audit lanjutan.
Menyediakan suatu basis bagi anggota tim perikatan
untuk mengomunikasikan dan berbagi informasi baru
yang diperoleh selama audit yang dapat memengaruhi
penilaian risiko kesalahan penyajian material atau
prosedur audit yang dilaksanakan untuk merespons
risiko tersebut.
SA 240 menyediakan ketentuan dan panduan lebih lanjut
tentang diskusi di antara anggota tim perikatan tentang risiko
kecurangan.5

A15. Tidak selalu perlu atau praktis dalam diskusi untuk


mengikutsertakan seluruh anggota tim perikatan dalam
suatu diskusi tunggal (seperti, sebagai contoh, dalam suatu
audit lokasi multipel), atau juga tidak selalu perlu bagi semua
anggota tim perikatan untuk diinformasikan mengenai seluruh
keputusan yang dihasilkan dalam diskusi tersebut. Rekan
perikatan dapat mendiskusikan hal-hal dengan anggota
kunci tim perikatan, termasuk, jika dipandang tepat, personel
dengan keahlian atau pengetahuan spesifik, dan personel
yang bertanggung jawab atas audit komponen, sementara
mendelegasikan diskusi kepada personel lain, dengan
memperhitungkan luas komunikasi yang dipandang perlu
di seluruh tim perikatan. Suatu rencana komunikasi, yang
disepakati oleh rekan perikatan, dapat bermanfaat.
Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil
A16. Banyak audit yang dilakukan terhadap entitas yang lebih
kecil dilaksanakan seluruhnya oleh rekan perikatan (yang
kemungkinan berupa praktisi tunggal). Dalam situasi
seperti itu, rekan perikatan, yang telah melaksanakan
sendiri perencanaan audit, bertanggung jawab untuk

SA 240, paragraf 15.

SA 315.17

SA Paket 300.indb 17

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

mempertimbangkan kerentanan laporan keuangan entitas


terhadap kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh
kecurangan atau kesalahan.
Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya yang Diharuskan,
Termasuk Pengendalian Internal Entitas
Entitas dan Lingkungannya
Faktor Industri, Regulasi, dan Eksternal Lainnya (Ref: Para. 11(a))
Faktor Industri
A17. Faktor industri yang relevan mencakup kondisi industri seperti
lingkungan yang kompetitif, hubungan dengan pemasok dan
pelanggan, dan perkembangan teknologi. Contoh hal-hal
yang dapat dipertimbangkan oleh auditor mencakup:
Pasar dan kompetisi, termasuk permintaan, kapasitas,
dan kompetisi harga.
Aktivitas yang terjadi berdasarkan siklus atau yang
bersifat musiman.
Teknologi produk yang berkaitan dengan produk
entitas.
Ketersediaan dan biaya energi.
A18. Industri tempat entitas beroperasi dapat menimbulkan risiko
kesalahan penyajian material yang spesifik yang disebabkan
oleh sifat bisnis atau ketatnya regulasi. Sebagai contoh,
kontrak jangka panjang dapat melibatkan estimasi signifikan
atas pendapatan dan biaya yang menyebabkan risiko
kesalahan penyajian material. Dalam kasus tersebut, adalah
penting bahwa tim perikatan mencakup anggota dengan
pengetahuan dan pengalaman relevan yang cukup.6
Faktor Regulasi
A19. Faktor regulasi yang relevan mencakup lingkungan regulasi.
Lingkungan regulasi mencakup, antara lain, kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku dan lingkungan politik
dan hukum. Contoh hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh
auditor mencakup:
Prinsip akuntansi dan praktik spesifik industri.
Kerangka regulasi untuk industri yang diregulasi.

SA 220, Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan, paragraf


14.

SA 315.18

SA Paket 300.indb 18

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Legislasi dan regulasi yang secara signifikan memengaruhi


operasi entitas, termasuk aktivitas yang di supervisi
langsung.
Perpajakan (korporasi dan lainnya).
Kebijakan pemerintah yang saat ini memengaruhi
kegiatan bisnis entitas, seperti kebijakan moneter,
termasuk pengendalian nilai tukar mata uang, fiskal,
insentif keuangan, dan tarif, atau kebijakan pembatasan
perdagangan.
Ketentuan lingkungan yang memengaruhi industri dan
bisnis entitas.

A20. SA 250 mencakup beberapa ketentuan spesifik yang terkait


dengan kerangka hukum dan regulasi yang berlaku terhadap
entitas dan industri atau sektor tempat entitas beroperasi.7
Pertimbangan spesifik atas entitas sektor publik
A21. Untuk audit entitas sektor publik, peraturan perundangundangan atau otoritas lain dapat memengaruhi operasi
entitas. Unsur tersebut esensial untuk dipertimbangkan
ketika melakukan pemerolehan pemahaman atas entitas dan
lingkungannya.
Faktor Eksternal Lain
A22. Contoh faktor eksternal lain yang memengaruhi entitas yang
dapat dipertimbangkan oleh auditor mencakup kondisi
ekonomi umum, tingkat bunga, dan ketersediaan pendanaan,
serta inflasi atau revaluasi mata uang.
Sifat Entitas (Ref: Para. 11(b))
A23. Suatu pemahaman tentang sifat suatu entitas memungkinkan
auditor untuk memahami hal-hal seperti:
Apakah entitas memiliki suatu struktur yang kompleks,
sebagai contoh, entitas yang memiliki anak perusahaan
atau komponen lainnya di berbagai lokasi. Struktur yang
kompleks sering menuntun pada isu-isu yang dapat
mengakibatkan risiko kesalahan penyajian material.
Isu-isu tersebut dapat mencakup apakah goodwill, joint

SA 250, Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas


Laporan Keuangan, paragraf 12.

SA 315.19

SA Paket 300.indb 19

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

ventures, investasi, atau entitas bertujuan khusus telah


dicatat dengan tepat.
Kepemilikan dan hubungan antara pemilik dengan pihak
lain atau entitas lain. Pemahaman tersebut membantu
auditor dalam menentukan apakah transaksi pihak yang
berelasi telah diidentifikasi dan dicatat dengan tepat. SA
550 8menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan
tentang pertimbangan auditor yang relevan dengan pihak
yang berelasi.

A24. Contoh hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor


ketika memperoleh suatu pemahaman tentang sifat entitas
mencakup:
Operasi bisnis seperti:
o Sifat sumber pendapatan, produk atau jasa, dan
pasar, termasuk keterlibatan dalam perdagangan

elektronis (e-commerce) seperti aktivitas penjualan
dan pemasaran melalui Internet.
o Kegiatan operasi (sebagai contoh, tahapan dan
metode produksi, atau aktivitas yang terpapar
dengan risiko lingkungan).
o Aktivitas aliansi, joint ventures, dan outsourcing.
o Penyebaran geografis dan segmentasi industri.
o Lokasi fasilitas produksi, gudang, dan kantor, serta
lokasi dan kuantitas persediaan.
o Pelanggan utama dan pemasok penting atas barang
dan jasa, pengaturan ketenagakerjaan (termasuk
eksistensi kontrak serikat pekerja, pensiun dan
manfaat pasca kerja lainnya, pengaturan opsi saham
atau bonus insentif, dan peraturan pemerintah yang
terkait dengan hal-hal ketenagakerjaan).
o Aktivitas dan pembelanjaan untuk riset dan
pengembangan.
o Transaksi dengan pihak yang berelasi.
Investasi dan aktivitas investasi seperti:
o Akuisisi atau divestasi yang direncanakan atau yang
baru dilaksanakan.
o Investasi dan pelepasan efek dan pinjaman.
o Aktivitas investasi modal.

SA 550, Pihak Berelasi.

SA 315.20

SA Paket 300.indb 20

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Investasi pada entitas nonkonsolidasian, termasuk


persekutuan, joint ventures, dan entitas bertujuan
khusus.
Pendanaan dan aktivitas pendanaan seperti:
o Entitas anak dan entitas asosiasian utama, termasuk
struktur konsolidasian dan nonkonsolidasian.
o Struktur utang dan ketentuan yang terkait, termasuk
pengaturan pendanaan dan sewa di luar neraca (offbalance-sheet financing and lease arrangements).
o Pemilik yang memperoleh manfaat (lokal, asing,
reputasi bisnis, dan pengalaman bisnis) dan pihak
yang berelasi.
o Penggunaan instrumen keuangan derivatif.
Pelaporan keuangan seperti:
o Prinsip akuntansi dan praktik spesifik industri,
termasuk kategori signifikan spesifik industri
(sebagai contoh, pinjaman dan investasi untuk bank,
atau riset dan pengembangan untuk perusahaan
farmasi).
o Praktik pengakuan pendapatan.
o Akuntansi untuk nilai wajar.
o Aset, utang, dan transaksi dalam mata uang asing.
o Akuntansi untuk transaksi yang tidak biasa atau
kompleks, termasuk transaksi dalam bidang yang
kontroversial atau baru (sebagai contoh, akuntansi
untuk kompensasi berbasis saham).

A25. Perubahan signifikan dalam entitas dari periode lalu dapat


menyebabkan atau mengubah risiko kesalahan penyajian
material.
Sifat Entitas Bertujuan Khusus
A26. Entitas bertujuan khusus (kadang-kadang disebut sebagai
kendaraan bertujuan khusus) adalah suatu entitas yang
umumnya didirikan untuk suatu tujuan yang khusus dan telah
didefinisikan dengan jelas, seperti untuk tujuan sewa atau
sekuritisasi aset keuangan, atau untuk melaksanakan aktivitas
riset dan pengembangan. Entitas ini dapat mengambil bentuk
suatu korporasi, wali amanat, persekutuan, atau entitas yang
tidak terinkorporasi. Entitas yang membentuk, dan diwakili
oleh, entitas bertujuan khusus sering dapat mentransfer aset
kepada entitas bertujuan khusus tersebut (sebagai contoh,
SA 315.21

SA Paket 300.indb 21

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

sebagai bagian dari suatu transaksi penghentian pengakuan


yang melibatkan aset keuangan), memperoleh hak untuk
menggunakan aset atau memberikan jasa kepada entitas
bertujuan khusus, sementara pihak lain dapat menyediakan
pendanaan kepada entitas bertujuan khusus. Seperti yang
diindikasikan oleh SA 550, dalam beberapa kondisi, suatu
entitas bertujuan khusus mungkin merupakan suatu pihak
yang berelasi dengan entitas.9
A27. Kerangka pelaporan keuangan sering menjabarkan kondisi
detail yang dipandang mampu mengendalikan, atau kondisikondisi yang menjadi pertimbangan untuk mengkonsolidasi
entitas bertujuan khusus. Interpretasi tentang ketentuan
kerangka tersebut sering menuntut suatu pengetahuan detail
tentang perjanjian yang relevan yang melibatkan entitas
bertujuan khusus.
Pemilihan dan Penerapan Kebijakan Akuntansi Entitas (Ref: Para.
11(c))
A28. Suatu pemahaman tentang pemilihan dan penerapan
kebijakan akuntansi entitas dapat meliputi hal-hal seperti:
Metode yang digunakan oleh entitas untuk mencatat
transaksi yang signifikan dan tidak biasa.
Pengaruh kebijakan akuntansi signifikan dalam bidang yang
kontroversial atau baru di mana tidak terdapat panduan
atau konsensus dari pihak yang memiliki otoritas.
Perubahan dalam kebijakan akuntansi entitas.
Standar pelaporan keuangan dan peraturan perundangundangan yang baru bagi entitas, serta kapan dan
bagaimana entitas akan mengadopsi ketentuan
tersebut.
Tujuan dan Strategi Bisnis, serta Risiko Bisnis yang Terkait (Ref:
Para. 11(d))
A29. Entitas melaksanakan bisnisnya dalam konteks faktor industri,
faktor regulasi, serta faktor internal dan eksternal lainnya.
Untuk merespons faktor-faktor ini, manajemen atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola entitas mendefinisikan
tujuan, yang merupakan rencana keseluruhan entitas. Strategi

SA 550, paragraf A7.

SA 315.22

SA Paket 300.indb 22

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

adalah pendekatan yang melaluinya manajemen bermaksud


untuk mencapai tujuannya. Tujuan dan strategi entitas dapat
berubah dari waktu ke waktu.
A30. Risiko bisnis adalah lebih luas daripada risiko kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan, meskipun risiko
bisnis mencakup risiko kesalahan penyajian material tersebut.
Risiko bisnis dapat timbul dari perubahan atau kompleksitas.
Suatu kegagalan dalam mengakui perlunya perubahan dapat
juga menimbulkan risiko bisnis. Risiko bisnis dapat timbul,
sebagai contoh, dari:
Pengembangan produk atau jasa baru yang kemungkinan
gagal;
Suatu pasar yang, bahkan jika dikembangkan dengan
sukses, adalah tidak cukup untuk mendukung suatu
produk atau jasa; atau
Cacat dalam suatu produk atau jasa yang dapat
mengakibatkan adanya kewajiban dan risiko reputasi.
A31. Suatu pemahaman tentang risiko bisnis yang dihadapi oleh
entitas meningkatkan kemungkinan pengidentifikasian risiko
kesalahan penyajian material, karena sebagian besar risiko
bisnis pada akhirnya akan memiliki konsekuensi keuangan
dan, oleh karena itu, memiliki pengaruh terhadap laporan
keuangan. Namun, auditor tidak bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi atau menilai seluruh risiko bisnis karena tidak
seluruh risiko bisnis menyebabkan risiko kesalahan penyajian
material.
A32. Contoh hal-hal yang dapat dipertimbangkan oleh auditor
ketika memperoleh suatu pemahaman tentang tujuan dan
strategi bisnis entitas, serta risiko bisnis yang terkait, yang
dapat mengakibatkan risiko kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan mencakup:
Perkembangan industri (suatu risiko bisnis terkait
yang potensial dapat berupa, sebagai contoh, entitas
tidak memiliki personel atau pakar untuk menghadapi
perubahan dalam industri).
Produk dan jasa baru (suatu risiko bisnis terkait yang
potensial dapat berupa, sebagai contoh, terdapat
peningkatan kewajiban terhadap produk yang
dihasilkan).
SA 315.23

SA Paket 300.indb 23

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Ekspansi bisnis (suatu risiko bisnis terkait yang potensial


dapat berupa, sebagai contoh, permintaan atas produk
atau jasa belum diestimasi secara akurat).
Ketentuan akuntansi baru (suatu risiko bisnis terkait yang
potensial dapat berupa, sebagai contoh, implementasi
yang tidak lengkap atau tidak tepat, atau biaya yang
meningkat).
Ketentuan regulasi (suatu risiko bisnis terkait yang
potensial dapat berupa, sebagai contoh, meningkatnya
keterpaparan entitas dalam bidang hukum).
Ketentuan pendanaan periode kini dan masa yang
akan datang (suatu risiko bisnis terkait yang potensial
dapat berupa, sebagai contoh, kehilangan pendanaan
yang diakibatkan oleh ketidakmampuan entitas dalam
memenuhi ketentuan pendanaan).
Penggunaan teknologi informasi (suatu risiko bisnis
terkait yang potensial dapat berupa, sebagai contoh,
sistem dan proses yang tidak cocok).
Pengaruh pengimplementasian suatu strategi, terutama
setiap pengaruh yang akan menuntun pada ketentuan
akuntansi baru (suatu risiko bisnis potensial yang terkait
dapat berupa, sebagai contoh, implementasi yang tidak
lengkap atau tidak tepat).

A33. Suatu risiko bisnis dapat memiliki suatu konsekuensi langsung


terhadap risiko kesalahan penyajian material untuk golongan
transaksi, saldo akun, dan pengungkapan pada tingkat asersi
atau tingkat laporan keuangan. Sebagai contoh, risiko bisnis
yang timbul dari basis pelanggan yang sedang berkontraksi
dapat meningkatkan risiko kesalahan penyajian material
yang terkait dengan penilaian piutang. Namun, risiko yang
sama, terutama ketika terjadi bersamaan dengan ekonomi
yang sedang berkontraksi juga dapat memiliki konsekuensi
jangka panjang, yang dipertimbangkan oleh auditor ketika
menilai ketepatan asumsi keberlanjutan usaha. Oleh karena
itu, apakah suatu risiko bisnis dapat mengakibatkan risiko
kesalahan penyajian material, harus dipertimbangkan sesuai
dengan kondisi entitas. Contoh kondisi dan peristiwa yang
dapat mengindikasikan risiko kesalahan penyajian material
disajikan dalam Lampiran 2.

SA 315.24

SA Paket 300.indb 24

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

A34. Biasanya manajemen mengidentifikasi risiko bisnis dan


mengembangkan pendekatan untuk merespons risiko
tersebut. Proses penilaian risiko tersebut merupakan bagian
dari pengendalian internal dan dibahas dalam paragraf 15
dan paragraf A79A80.
Pertimbangan Spesifik atas Entitas Sektor Publik
A35. Untuk audit atas entitas sektor publik, tujuan manajemen
dapat dipengaruhi oleh kepedulian atas akuntabilitas publik
dan dapat mencakup tujuan yang bersumber dari peraturan
perundang-undangan atau otoritas lainnya.
Pengukuran dan Penelahaan atas Kinerja Keuangan Entitas (Ref:
Para. 11(e))
A36. Manajemen dan pihak lainnya dalam entitas akan mengukur
dan menelaah hal-hal yang dipandang penting oleh mereka.
Parameter kinerja, apakah bersifat eksternal atau internal,
menciptakan tekanan terhadap entitas. Tekanan tersebut,
pada gilirannya, dapat memotivasi manajemen untuk
mengambil tindakan dalam meningkatkan kinerja bisnis
atau untuk menyajikan laporan keuangan secara salah. Oleh
karena itu, suatu pemahaman tentang parameter kinerja
entitas membantu auditor dalam mempertimbangkan apakah
tekanan untuk mencapai target kinerja mengakibatkan
tindakan manajemen yang meningkatkan risiko kesalahan
penyajian material, termasuk risiko yang diakibatkan oleh
kecurangan. Lihat SA 240 untuk ketentuan dan panduan
yang berkaitan dengan risiko yang diakibatkan oleh
kecurangan.
A37. Pengukuran dan penelahaan atas kinerja keuangan tidak sama
dengan pemantauan atas pengendalian (dibahas sebagai
suatu komponen pengendalian internal dalam paragraf A98
A104), meskipun kemungkinan terjadi duplikasi dalam tujuan
mereka:
Pengukuran dan penelaahan atas kinerja diarahkan
pada apakah kinerja bisnis memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan oleh manajemen (atau pihak ketiga).
Pemantauan pengendalian dihubungkan secara khusus
dengan operasi yang efektif atas pengendalian internal.

SA 315.25

SA Paket 300.indb 25

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Namun, dalam beberapa kasus, indikator kinerja juga


menyediakan informasi yang memungkinkan manajemen
untuk mengidentifikasi defisiensi dalam pengendalian
internal.

A38. Contoh informasi yang dihasilkan secara internal yang


digunakan oleh manajemen untuk mengukur dan menelaah
kinerja keuangan, dan yang dapat dipertimbangkan oleh
auditor, mencakup:
Indikator kinerja utama (keuangan dan nonkeuangan),
serta rasio, tren, dan statistik operasi utama.
Analisis kinerja keuangan dari periode ke periode.
Anggaran, perkiraan, analisis penyimpangan, informasi
segmen dan divisi, dan laporan kinerja tingkat departemen
atau tingkat lainnya.
Pengukuran kinerja karyawan dan kebijakan kompensasi
insentif.
Perbandingan kinerja entitas dengan kompetitor.
A39. Pihak eksternal dapat juga mengukur dan menelaah kinerja
keuangan entitas. Sebagai contoh, informasi eksternal seperti
laporan analis dan laporan badan pemeringkat kredit dapat
merupakan informasi yang berguna bagi auditor. Laporanlaporan tersebut sering dapat diperoleh dari entitas yang
sedang diaudit.
A40. Parameter internal dapat memperlihatkan hasil atau tren
yang tidak diharapkan yang menuntut manajemen untuk
menentukan penyebabnya dan melaksanakan tindakan
korektif (termasuk, dalam beberapa kasus, deteksi dan koreksi
kesalahan penyajian secara tepat waktu). Parameter kinerja
dapat juga mengindikasikan kepada auditor tentang adanya
risiko kesalahan penyajian material pada informasi laporan
keuangan yang terkait. Sebagai contoh, parameter kinerja
dapat mengindikasikan bahwa entitas memiliki pertumbuhan
atau profitabilitas yang cepat dan tidak biasa ketika
dibandingkan dengan entitas lain dalam industri yang sama.
Informasi tersebut, terutama jika digabungkan dengan faktor
lain seperti bonus berbasis kinerja atau remunerasi insentif,
dapat mengindikasikan risiko potensial atas keberpihakan
manajemen dalam penyusunan laporan keuangan.

SA 315.26

SA Paket 300.indb 26

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil


A41. Entitas yang lebih kecil sering tidak memiliki proses untuk
mengukur dan menelaah kinerja keuangan. Permintaan
keterangan dari manajemen mengungkapkan bahwa
manajemen tersebut mengandalkan indikator utama tertentu
untuk mengevaluasi kinerja keuangan dan melakukan
tindakan yang tepat. Jika permintaan keterangan tersebut
mengindikasikan ketiadaan pengukuran atau penelaahan
kinerja, maka kemungkinan terdapat risiko yang meningkat
atas kesalahan penyajian yang tidak terdeteksi dan
terkoreksi.
Pengendalian Internal Entitas (Ref: Para. 12)
A42. Suatu pemahaman atas pengendalian internal membantu
auditor dalam mengidentifikasi tipe-tipe kesalahan penyajian
yang potensial dan faktor-faktor yang memengaruhi risiko
kesalahan penyajian material, serta dalam merancang sifat,
saat, dan luas prosedur audit lebih lanjut.
A43. Materi penerapan pengendalian internal di bawah ini disajikan
dalam empat bagian sebagai berikut:
Sifat dan Karakteristik Umum Pengendalian Internal.
Pengendalian yang Relevan dengan Audit.
Sifat dan Luas Pemahaman tentang Pengendalian yang
Relevan.
Komponen Pengendalian Internal.
Sifat dan Karakteristik Umum Pengendalian Internal
Tujuan Pengendalian Internal
A44. Pengendalian internal dirancang, diimplementasikan, dan
dipelihara untuk merespons risiko bisnis yang teridentifikasi
yang mengancam pencapaian setiap tujuan entitas yang
berkaitan dengan:
Keandalan pelaporan keuangan entitas;
Efektivitas dan efisiensi operasi entitas; dan
Kepatuhan entitas terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku.

Pengendalian internal dirancang, diimplementasikan, dan
dipelihara melalui berbagai cara yang bergantung pada
ukuran dan kompleksitas entitas.

SA 315.27

SA Paket 300.indb 27

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Pertimbangan spesifik bagi entitas yang lebih kecil


A45. Entitas yang lebih kecil dapat menggunakan cara yang kurang
terstruktur serta proses dan prosedur yang lebih sederhana
untuk mencapai tujuan mereka.
Keterbatasan Pengendalian Internal
A46. Pengendalian internal, terlepas bagaimanapun efektifnya,
hanya dapat memberikan suatu keyakinan memadai bagi
entitas tentang pencapaian tujuan pelaporan keuangan entitas.
Kemungkinan pencapaian tujuan tersebut dipengaruhi oleh
keterbatasan inheren pengendalian internal. Keterbatasan
tersebut mencakup realitas bahwa pertimbangan manusia
dalam pembuatan keputusan dapat salah dan kelemahan
(breakdowns) dalam pengendalian internal dapat terjadi
karena kesalahan manusia. Sebagai contoh, kemungkinan
terdapat suatu kesalahan dalam rancangan atas, atau dalam
perubahan pada, suatu pengendalian. Sama halnya, operasi
suatu pengendalian kemungkinan tidak efektif, seperti
ketika informasi yang dihasilkan untuk tujuan pengendalian
internal (sebagai contoh, suatu laporan penyimpangan) tidak
digunakan secara efektif karena individu yang bertanggung
jawab untuk menelaah informasi tersebut tidak memahami
tujuan informasi tersebut atau gagal dalam melakukan
tindakan tepat.
A47. Selain itu, pengendalian dapat dielakkan dengan kolusi
oleh dua orang atau lebih atau pengabaian pengendalian
internal yang tidak semestinya oleh manajemen. Sebagai
contoh, manajemen dapat membuat perjanjian tambahan
dengan pelanggan yang mengubah ketentuan dan kondisi
kontrak penjualan standar entitas, yang dapat mengakibatkan
pengakuan pendapatan yang tidak benar. Di samping itu,
pengecekan atas hasil editan dalam suatu program perangkat
lunak yang dirancang untuk mengidentifikasi dan melaporkan
transaksi yang melebihi batas kredit yang ditentukan dapat
diabaikan dengan sengaja atau dibuat tidak berfungsi.
A48. Lebih lanjut, dalam merancang dan mengimplementasikan
pengendalian, manajemen dapat membuat pertimbangan
tentang sifat dan luas pengendalian yang dipilih untuk
diimplementasikan, serta sifat dan luas risiko yang
diasumsikan.

SA 315.28

SA Paket 300.indb 28

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Pertimbangan spesifik bagi entitas yang lebih kecil


A49. Entitas yang lebih kecil sering memiliki jumlah karyawan yang
lebih sedikit yang dapat membatasi luas pemisahan tugas
yang selayaknya diterapkan. Namun, dalam suatu entitas kecil
yang dikelola oleh pemilik, pemilik-pengelola kemungkinan
memiliki kemampuan untuk melaksanakan pengawasan yang
lebih efektif daripada dalam suatu entitas yang lebih besar.
Pengawasan ini dapat mengompensasi keterbatasan dalam
pemisahan tugas.
A50. Selain itu, pemilik-pengelola kemungkinan lebih memiliki
kemampuan untuk mengabaikan pengendalian karena sistem
pengendalian internal kurang terstruktur. Hal ini diperhitungkan
oleh auditor ketika mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian
material yang diakibatkan oleh kecurangan.
Pembagian Pengendalian Internal ke dalam Komponen
A51. Untuk tujuan SA, pembagian pengendalian internal ke dalam
lima komponen di bawah ini menyediakan suatu kerangka
yang bermanfaat bagi auditor untuk mempertimbangkan
bagaimana berbagai aspek pengendalian internal yang
berbeda pada entitas dapat memengaruhi audit:
(a) Lingkungan pengendalian;
(b) Proses penilaian risiko entitas;
(c) Sistem informasi yang relevan dengan pelaporan
keuangan, termasuk proses bisnis yang terkait, dan
komunikasi;
(d) Aktivitas pengendalian; dan
(e) Pemantauan terhadap pengendalian.

Pembagian tersebut belum tentu mencerminkan bagaimana
suatu entitas merancang, mengimplementasikan, dan
memelihara pengendalian internal, atau bagaimana entitas
mengklasifikasikan komponen tertentu. Auditor dapat
menggunakan terminologi atau kerangka yang berbeda
untuk menjelaskan berbagai aspek pengendalian internal,
dan pengaruhnya terhadap audit daripada yang digunakan
dalam SA ini, selama seluruh komponen yang dijelaskan
dalam SA ini dicakup.
A52. Materi penerapan yang berkaitan dengan lima komponen
pengendalian internal yang berhubungan dengan audit
atas laporan keuangan disajikan dalam paragraf A69A104
SA 315.29

SA Paket 300.indb 29

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

di bawah ini. Lampiran 1 menyediakan penjelasan lebih


lanjut tentang komponen-komponen pengendalian internal
tersebut.
Karakteristik Unsur-Unsur Pengendalian Internal Manual dan
Terotomatisasi yang Relevan dengan Penilaian Risiko Auditor
A53. Sistem pengendalian internal suatu entitas mengandung
unsur-unsur manual dan sering juga mengandung unsurunsur terotomatisasi. Karakteristik unsur-unsur manual atau
terotomatisasi relevan dengan penilaian risiko auditor dan
prosedur audit lebih lanjut yang didasarkan pada penilaian
risiko tersebut.
A54. Penggunaan unsur-unsur pengendalian internal manual atau
terotomatisasi juga memengaruhi cara transaksi dimulai,
dicatat, diolah, dan dilaporkan:
Pengendalian dalam suatu sistem manual dapat
mencakup prosedur-prosedur seperti persetujuan dan
penelaahan atas transaksi, serta rekonsiliasi dan tindak
lanjut terhadapnya. Sebagai alternatif, entitas dapat
menggunakan prosedur-prosedur yang terotomatisasi
untuk memulai, mencatat, mengolah, dan melaporkan
transaksi, yang dalam hal ini mencatat transaksi dalam
format elektronis yang menggantikan dokumen kertas.
Pengendalian dalam sistem teknologi informasi terdiri dari
kombinasi pengendalian terotomatisasi (sebagai contoh,
pengendalian yang terpasang pada program komputer)
dan pengendalian manual. Lebih lanjut, pengendalian
manual dapat bersifat independen dari teknologi
informasi, dapat menggunakan informasi yang dihasilkan
oleh teknologi informasi, atau mungkin terbatas pada
pemantauan terhadap berfungsinya teknologi informasi
dan pengendalian terotomatisasi secara efektif, dan
menangani penyimpangan. Ketika teknologi informasi
digunakan untuk memulai, mencatat, mengolah, atau
melaporkan transaksi, atau data keuangan lainnya untuk
dimasukkan ke dalam laporan keuangan, sistem dan
program dapat mencakup pengendalian yang terkait
dengan asersi yang sesuai untuk akun yang material atau
penting untuk berfungsinya secara efektif pengendalian
manual yang bergantung pada teknologi informasi.

SA 315.30

SA Paket 300.indb 30

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Kombinasi unsur-unsur manual dan terotomatisasi dalam


pengendalian internal suatu entitas bervariasi sesuai dengan
sifat dan kompleksitas penggunaan teknologi informasi oleh
entitas tersebut.

A55. Pada umumnya, teknologi informasi bermanfaat bagi


pengendalian internal suatu entitas yang memungkinkan
entitas untuk:
Secara konsisten menerapkan aturan bisnis yang
telah ditentukan dan melaksanakan perhitungan yang
kompleks dalam mengolah transaksi atau data dengan
volume yang besar;
Meningkatkan ketepatan waktu, ketersediaan, dan
keakuratan informasi;
Memfasilitasi analisis tambahan atas informasi;
Meningkatkan kemampuan untuk memantau pelaksanaan
aktivitas serta kebijakan dan prosedur entitas;
Mengurangi risiko bahwa pengendalian akan dielakkan;
dan
Meningkatkan kemampuan untuk mencapai pemisahan
tugas yang efektif dengan cara mengimplementasikan
pengendalian keamanan dalam aplikasi, basis data, dan
sistem operasi.
A56. Teknologi informasi juga memiliki risiko spesifik terhadap
pengendalian internal entitas, termasuk, sebagai contoh:
Pengandalan terhadap sistem atau program yang
mengolah data secara tidak akurat, mengolah data yang
tidak akurat, atau keduanya.
Akses tidak terotorisasi terhadap data yang dapat
mengakibatkan kerusakan data atau perubahan yang
tidak seharusnya terhadap data, termasuk pencatatan
transaksi tidak terotorisasi atau yang tidak terjadi, atau
pencatatan yang tidak akurat atas transaksi. Risiko tertentu
dapat timbul ketika banyak pengguna mengakses suatu
basis data bersama.
Kemungkinan personel teknologi informasi memperoleh
keistimewaan akses melampaui yang diperlukan untuk
melaksanakan tugasnya, sehingga merusak pemisahan
tugas.
Perubahan tidak terotorisasi terhadap data dalam master
file.
SA 315.31

SA Paket 300.indb 31

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Perubahan tidak terotorisasi terhadap sistem atau


program.
Kegagalan untuk membuat perubahan yang diperlukan
terhadap sistem atau program.
Intervensi secara manual yang tidak seharusnya.
Potensi kehilangan data atau ketidakmampuan untuk
mengakses data ketika dibutuhkan.

A57. Unsur manual dalam pengendalian internal kemungkinan


lebih cocok ketika pertimbangan dan diskresi dibutuhkan
seperti dalam kondisi-kondisi sebagai berikut:
Transaksi yang besar jumlahnya, tidak biasa, atau tidak
berulang.
Kondisi ketika kesalahan sulit untuk didefinisikan,
diantisipasi, atau diprediksi.
Dalam kondisi yang mengalami perubahan yang
membutuhkan suatu respons pengendalian di luar ruang
lingkup pengendalian terotomatisasi yang ada.
Dalam memantau efektivitas pengendalian terotomatisasi.
A58. Unsur manual dalam pengendalian internal kemungkinan
menjadi kurang dapat diandalkan daripada unsur
terotomatisasi karena unsur manual tersebut dapat lebih
mudah di-bypass, diabaikan, atau di-overridden, dan unsur
manual tersebut juga lebih memiliki kecenderungan untuk
terabaikannya kesalahan dan kekeliruan sederhana. Oleh
karena itu, konsistensi penerapan unsur pengendalian
manual tidak dapat diandalkan. Unsur pengendalian manual
kemungkinan kurang cocok dalam kondisi-kondisi sebagai
berikut:
Transaksi dengan volume yang tinggi atau berulang, atau
dalam situasi ketika kesalahan yang dapat diantisipasi atau
diprediksi, dapat dicegah, atau dideteksi dan dikoreksi,
oleh parameter pengendalian yang diotomatisasi.
Aktivitas pengendalian yang di dalamnya terdapat caracara tertentu untuk melaksanakan pengendalian dapat
dirancang dan diotomatisasi secara memadai.
A59. Luas dan sifat risiko terhadap pengendalian internal bervariasi
tergantung dari sifat dan karakateristik sistem informasi
entitas. Entitas merespons risiko yang timbul dari penggunaan
teknologi informasi atau dari penggunaan unsur manual dalam

SA 315.32

SA Paket 300.indb 32

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

pengendalian internal dengan menetapkan pengendalian


yang efektif dengan mempertimbangkan karakteristik sistem
informasi entitas.
Pengendalian yang Relevan dengan Audit
A60. Terdapat hubungan langsung antara tujuan entitas dengan
pengendalian yang diimplementasikan oleh entitas untuk
menyediakan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan
tersebut.Tujuan entitas, termasuk pengendalian internal
entitas, berkaitan dengan pelaporan keuangan, operasi, dan
kepatuhan; namun, tidak semua tujuan dan pengendalian
tersebut relevan dengan penilaian risiko auditor.
A61. Faktor-faktor yang relevan dengan pertimbangan auditor
tentang apakah suatu pengendalian, baik secara individu
maupun bersama dengan pengendalian lain, adalah relevan
dengan audit dapat mencakup hal-hal sebagai berikut:
Materialitas.
Signifikansi risiko yang terkait.
Ukuran entitas.
Sifat bisnis entitas, termasuk karakteristik organisasi dan
kepemilikannya.
Keberagaman dan kompleksitas operasi entitas.
Ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
Kondisi dan komponen pengendalian internal yang
berlaku.
Sifat dan kompleksitas sistem yang merupakan bagian
pengendalian internal entitas, termasuk penggunaan
organisasi jasa.
Apakah, dan bagaimana, suatu pengendalian tertentu,
baik secara individu atau bersama dengan pengendalian
lain, mencegah, atau mendeteksi dan mengoreksi,
kesalahan penyajian material.
A62. Pengendalian terhadap kelengkapan dan keakuratan informasi
yang dihasilkan oleh entitas dapat menjadi relevan dengan
audit jika auditor bermaksud untuk menggunakan informasi
tersebut dalam merancang dan melaksanakan prosedur
lanjutan. Pengendalian yang berkaitan dengan tujuan operasi
dan kepatuhan dapat juga menjadi relevan dengan audit jika
pengendalian tersebut berkaitan dengan data yang dievaluasi

SA 315.33

SA Paket 300.indb 33

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

atau digunakan oleh auditor dalam menerapkan prosedur


audit.
A63. Pengendalian internal atas pengamanan aset terhadap
pemerolehan, penggunaan, atau pelepasan tidak terotorisasi
dapat mencakup pengendalian yang berkaitan dengan tujuan
pelaporan keuangan dan tujuan operasi. Pada umumnya,
pertimbangan auditor atas pengendalian tersebut terbatas
pada pengendalian yang relevan dengan keandalan pelaporan
keuangan.
A64. Pada umumnya, suatu entitas memiliki pengendalian yang
berkaitan dengan tujuan yang tidak relevan dengan audit,
dan oleh karena itu, tidak perlu dipertimbangkan. Sebagai
contoh, suatu entitas dapat mengandalkan pada suatu
sistem pengendalian terotomatisasi yang canggih untuk
menyediakan operasi yang efisien dan efektif (seperti sistem
pengendalian terotomatisasi pada maskapai penerbangan
untuk mengatur jadwal penerbangan), tetapi pengendalian
tersebut pada umumnya tidak relevan dengan audit. Selain
itu, meskipun pengendalian internal berlaku bagi entitas
secara keseluruhan atau bagi setiap unit operasi atau proses
bisnis entitas, pemahaman atas pengendalian internal yang
berkaitan dengan setiap unit operasi dan proses bisnis entitas
kemungkinan tidak relevan dengan audit.
Pertimbangan Spesifik atas Entitas Sektor Publik
A65. Auditor sektor publik sering memiliki tanggung jawab tambahan
sehubungan dengan pengendalian internal, sebagai contoh,
untuk melaporkan kepatuhan terhadap seperangkat aturan
praktik yang telah ditetapkan. Auditor sektor publik dapat
juga memiliki tanggung jawab untuk melaporkan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan atau wewenang lain.
Sebagai akibatnya, penelaahan mereka atas pengendalian
internal dapat menjadi lebih luas dan lebih detail.
Sifat dan Luas Pemahaman atas Pengendalian yang Relevan (Ref:
Para. 13)
A66. Pengevaluasian atas rancangan suatu pengendalian
melibatkan pertimbangan atas apakah pengendalian tersebut,
baik secara individu maupun bersama dengan pengendalian
lain, dapat secara efektif mencegah, atau mendeteksi dan

SA 315.34

SA Paket 300.indb 34

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

mengoreksi, kesalahan penyajian material. Impelementasi


suatu pengendalian berarti bahwa pengendalian tersebut
ada dan digunakan oleh entitas. Penilaian terhadap
pengimplementasian suatu pengendalian yang tidak efektif
kurang bermakna, dan oleh karena itu, pertimbangan atas
rancangan suatu pengendalian harus dilakukan lebih dahulu.
Suatu pengendalian yang dirancang secara tidak tepat dapat
mengakibatkan suatu defisiensi signifikan dalam pengendalian
internal.
A67. Prosedur penilaian risiko untuk memperoleh bukti audit
tentang rancangan dan implementasi pengendalian yang
relevan dapat mencakup:
Meminta keterangan dari personel entitas.
Mengamati penerapan pengendalian tertentu.
Menginspeksi dokumen dan laporan.
Menelusuri transaksi melalui sistem informasi yang
relevan dengan pelaporan keuangan.

Namun, tujuan tersebut di atas tidak dapat dicapai hanya
dengan melakukan permintaan keterangan.
A68. Pemerolehan suatu pemahaman tentang pengendalian
suatu entitas tidak cukup untuk menguji efektivitas
operasi pengendalian tersebut, kecuali terdapat beberapa
otomatisasi yang menyediakan operasi pengendalian
yang konsisten. Sebagai contoh, pemerolehan bukti audit
tentang pengimplementasian suatu pengendalian manual
pada suatu waktu tidak menyediakan bukti audit tentang
efektivitas operasi pengendalian pada waktu lain selama
periode yang diaudit. Namun, karena konsistensi bawaan
dari pengolahan teknologi informasi (lihat paragraf A55),
pelaksanaan prosedur audit untuk menentukan apakah
suatu pengendalian terotomatisasi telah diimplementasikan
dapat berfungsi sebagai suatu pengujian terhadap efektivitas
operasi pengendalian tersebut, tergantung dari penilaian dan
pengujian auditor atas pengendalian tersebut, seperti yang
dilakukan terhadap perubahan program. Pengujian terhadap
efektivitas operasi pengendalian dijelaskan lebih lanjut dalam
SA 330.10

10

SA 330, Repons Auditor terhadap Risiko yang telah Dinilai.

SA 315.35

SA Paket 300.indb 35

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Komponen Pengendalian InternalLingkungan Pengendalian (Ref:


Para. 14)
A69. Lingkungan pengendalian mencakup fungsi tata kelola dan
manajemen, serta sikap, kesadaran, dan tindakan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola dan manajemen atas
pengendalian internal entitas dan pentingnya pengendalian
tersebut dalam entitas. Lingkungan pengendalian menetapkan
arah organisasi yang memengaruhi kesadaran pengendalian
personel organisasi tersebut.
A70. Unsur-unsur lingkungan pengendalian yang mungkin relevan
ketika memperoleh suatu pemahaman atas lingkungan
pengendalian mencakup hal-hal sebagai berikut:
(a) Komunikasi dan penegakan integritas dan nilai etika: Ini
merupakan unsur-unsur esensial yang memengaruhi
efektivitas rancangan, pengelolaan, dan pemantauan
pengendalian.
(b) Komitmen terhadap kompetensi: Hal-hal seperti
pertimbangan manajemen tentang tingkat kompetensi
untuk pekerjaan tertentu dan bagaimana tingkattingkat tersebut diterjemahkan ke dalam keahlian dan
pengetahuan yang disyaratkan.
(c) Partisipasi oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola: Atribut pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola adalah:
Independensi mereka dari manajemen.
Pengalaman dan reputasi mereka.
Seberapa luas keterlibatan mereka dan informasi
yang diterimanya, dan inspeksi atas aktivitas.
Ketepatan tindakan mereka, termasuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sulit kepada manajemen
dan mengejar jawabannya, serta interaksi mereka
dengan auditor internal dan eksternal.
(d) Filosofi dan gaya operasi manajemen: Karakteristik
manajemen seperti:
Pendekatan dalam pengambilan dan pengelolaan
risiko bisnis.
Sikap dan tindakan terhadap pelaporan keuangan.
Sikap terhadap pengolahan informasi dan fungsi
akuntansi serta personel.

SA 315.36

SA Paket 300.indb 36

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

(e) Struktur organisasi: Kerangka yang di dalamnya aktivitas


entitas untuk mencapai tujuan entitas direncanakan,
dilaksanakan, dikendalikan, dan ditelaah.
(f) Pemberian wewenang dan tanggung jawab: Hal-hal
seperti bagaimana wewenang dan tanggung jawab atas
aktivitas operasi diberikan dan bagaimana hubungan
pelaporan dan hierarki otorisasi ditetapkan.
(g) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia: Kebijakan
dan praktik yang berkaitan dengan, sebagai contoh,
rekrutmen, orientasi, pelatihan, evaluasi, konseling,
promosi, kompensasi, dan tindakan perbaikan.
Bukti Audit untuk Unsur-Unsur Lingkungan Pengendalian
A71. Bukti audit yang relevan dapat diperoleh melalui suatu
kombinasi permintaan keterangan dan prosedur penilaian
risiko lainnya seperti permintaan keterangan pendukung
melalui observasi atau inspeksi atas dokumen. Sebagai
contoh, melalui permintaan keterangan dari manajemen dan
karyawan, auditor dapat memperoleh suatu pemahaman
tentang bagaimana manajemen mengomunikasikan kepada
karyawan pandangan manajemen atas praktik bisnis dan
perilaku etis. Auditor kemudian dapat menentukan apakah
pengendalian yang relevan telah diimplementasikan dengan
mempertimbangkan, sebagai contoh, apakah manajemen
memiliki kode etik tertulis dan apakah mereka bertindak
sesuai dengan kode etik tersebut.
Pengaruh Lingkungan Pengendalian terhadap Penilaian Risiko
Kesalahan penyajian Material
A72. Beberapa unsur lingkungan pengendalian suatu entitas
memiliki pengaruh pervasif terhadap penilaian risiko
kesalahan penyajian material. Sebagai contoh, kesadaran
pengendalian entitas dipengaruhi secara signifikan oleh pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola, karena salah satu
peran mereka adalah untuk mengimbangi tekanan terhadap
manajemen sehubungan dengan pelaporan keuangan
yang dapat timbul dari permintaan pasar atau skema
remunerasi. Oleh karena itu, efektivitas rancangan lingkungan
pengendalian dalam hubungannya dengan partisipasi oleh
pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dipengaruhi
oleh hal-hal seperti:

SA 315.37

SA Paket 300.indb 37

8/18/2015 10:27:22 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Independensi mereka dari manajemen dan kemampuan


mereka untuk mengevaluasi tindakan manajemen.
Tingkat pemahaman mereka atas transaksi bisnis
entitas.
Luas evaluasi mereka terhadap kesesuaian laporan
keuangan dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku.

A73. Suatu dewan komisaris yang aktif dan independen dapat


memengaruhi filosofi dan gaya operasi manajemen senior.
Namun, unsur-unsur lain mungkin lebih terbatas pengaruhnya.
Sebagai contoh, meskipun kebijakan dan praktik sumber daya
manusia diarahkan untuk mempekerjakan personel keuangan,
akuntansi, dan tekonologi informasi yang kompeten dapat
mengurangi risiko kesalahan dalam pengolahan informasi
keuangan; unsur-unsur lain tersebut belum tentu dapat
memitigasi penyimpangan yang kuat oleh manajemen puncak
dalam meninggikan pendapatan entitas.
A74. Eksistensi lingkungan pengendalian yang baik merupakan
suatu faktor positif ketika auditor menilai risiko kesalahan
penyajian material. Meskipun lingkungan pengendalian yang
baik dapat membantu mengurangi risiko kecurangan, hal itu
bukan merupakan pencegah absolut terhadap kecurangan.
Sebaliknya, defisiensi dalam lingkungan pengendalian
dapat merusak efektivitas pengendalian, terutama yang
berkaitan dengan kecurangan. Sebagai contoh, kegagalan
manajemen dalam menyediakan sumber daya yang cukup
untuk merespons risiko keamanan teknologi informasi dapat
berdampak buruk terhadap pengendalian internal dengan
memperbolehkan perubahan yang tidak semestinya terhadap
program komputer atau data, atau transaksi tanpa otorisasi
diolah. Seperti yang dijelaskan dalam SA 330, lingkungan
pengendalian juga memengaruhi sifat, saat, dan luas prosedur
audit lanjutan auditor.11
A75. Lingkungan pengendalian tidak dengan sendirinya
mencegah, atau mendeteksi dan mengoreksi suatu kesalahan
penyajian material. Namun, lingkungan pengendalian dapat

11

SA 330, paragraf A2-A3.

SA 315.38

SA Paket 300.indb 38

8/18/2015 10:27:22 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

memengaruhi evaluasi auditor atas efektivitas pengendalian


lain (sebagai contoh, pemantauan terhadap pengendalian
dan operasi aktivitas pengendalian tertentu) dan oleh karena
itu, akan memengaruhi penilaian auditor atas risiko kesalahan
penyajian material.
Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil
A76. Lingkungan pengendalian pada entitas kecil kemungkinan
besar berbeda dari lingkungan pengendalian pada entitas
yang lebih besar. Sebagai contoh, pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola mungkin tidak mencakup anggota
independen atau dari luar entitas, dan peran tata kelola
mungkin dilakukan secara langsung oleh pemilik-pengelola
jika tidak ada pemilik lainnya. Sifat lingkungan pengendalian
dapat juga dipengaruhi oleh signifikansi pengendalian lain atau
tidak adanya pengendalian lain. Sebagai contoh, keterlibatan
aktif dari seorang pemilik-pengelola dapat memitigasi risiko
tertentu yang timbul dari tidak adanya pemisahan tugas dalam
entitas kecil; namun, hal ini dapat meningkatkan risiko lain,
sebagai contoh, risiko pengabaian pengendalian.
A77. Selain itu, bukti audit untuk unsur-unsur lingkungan
pengendalian pada entitas yang lebih kecil mungkin tidak
tersedia dalam bentuk dokumen, terutama ketika komunikasi
antara manajemen dengan personel lain bersifat informal,
meskipun efektif. Sebagai contoh, entitas kecil mungkin tidak
memiliki kode etik tertulis, tetapi memiliki suatu budaya yang
menekankan pentingnya integritas dan perilaku etis melalui
komunikasi lisan dan contoh oleh manajemen.
A78. Sebagai konsekuensinya, sikap, kesadaran, dan tindakan
manajemen atau pemilik-pengelola merupakan hal penting
bagi pemahaman auditor atas lingkungan pengendalian pada
entitas yang lebih kecil.
Komponen Pengendalian InternalProses Penilaian Risiko Entitas
(Ref: Para.15)
A79. Proses penilaian risiko entitas membentuk suatu basis bagi
manajemen untuk menentukan bagaimana risiko dikelola.
Jika proses tersebut sudah tepat sesuai dengan kondisinya,
termasuk sifat, ukuran, dan kompleksitas entitas, maka hal ini

SA 315.39

SA Paket 300.indb 39

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

membantu auditor dalam mengidentifikasi risiko kesalahan


penyajian material. Ketepatan atas kesesuaian proses
penilaian risiko entitas dengan kondisinya ditentukan oleh
pertimbangan auditor.
Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil (Ref: Para.17)
A80. Kemungkinan besar tidak ada proses penilaian risiko yang
formal dalam suatu entitas kecil. Dalam kasus tersebut,
kemungkinan besar manajemen akan mengidentifikasi
risiko melalui keterlibatan langsung manajemen dalam
bisnis. Namun, tanpa menghiraukan kondisi tersebut,
permintaan keterangan tentang risiko yang teridentifikasi
dan bagaimana risiko tersebut direspons oleh manajemen
tetap diperlukan.
Komponen Pengendalian InternalSistem Informasi, Termasuk
Proses Bisnis yang Terkait, Pelaporan Keuangan yang Relevan, dan
Komunikasi.
Sistem Informasi, Termasuk Proses Bisnis yang Terkait, yang Relevan
dengan Pelaporan Keuangan (Ref: Para. 18)
A81. Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan
keuangan, yang mencakup sistem akuntansi, terdiri dari
prosedur dan catatan yang dirancang dan ditetapkan
untuk:
Menginisiasi, mencatat, mengolah, dan melaporkan
transaksi entitas (dan juga peristiwa dan kondisi) serta
memelihara akuntabilitas aset, liabilitas, dan ekuitas yang
terkait;
Memperbaiki dan menuntaskan pengolahan transaksi
yang salah, sebagai contoh, dokumentasi sementara
(suspense files) yang terotomatisasi dan prosedur
yang diikuti untuk meniadakan dokumentasi sementara
tersebut secara berkala dan tepat waktu;
Mengolah dan mempertanggungjawabkan sistem yang
diabaikan atau bypass terhadap pengendalian;
Mentransfer informasi dari sistem pengolahan transaksi
ke buku besar;
Menangkap informasi yang relevan dengan pelaporan
keuangan untuk peristiwa dan kondisi selain transaksi,
seperti depresiasi dan amortisasi aset dan perubahan
dalam pemulihan piutang; dan

SA 315.40

SA Paket 300.indb 40

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Menjamin informasi (yang diharuskan untuk diungkapkan


oleh kerangka pelaporan keuangan yang berlaku)
dikumpulkan, dicatat, diolah, diikhtisarkan, dan dilaporkan
dengan tepat dalam laporan keuangan.

Entri Jurnal
A82. Sistem informasi pada suatu entitas umumnya mencakup
penggunaan entri jurnal standar yang dibutuhkan secara
berulang untuk mencatat transaksi. Sebagai contoh, entri
jurnal untuk mencatat penjualan, pembelian, dan pengeluaran
kas dalam buku besar, atau untuk mencatat estimasi akuntansi
yang dibuat oleh manajemen secara berkala, seperti
perubahan dalam estimasi penyisihan piutang tak tertagih.
A83. Proses pelaporan keuangan suatu entitas juga mencakup
penggunaan entri jurnal nonstandar untuk mencatat transaksi
atau penyesuaian yang tidak berulang dan tidak biasa.
Sebagai contoh, penyesuaian untuk konsolidasi dan entri
untuk kombinasi bisnis atau penghapusan atau estimasi
yang tidak berulang seperti penurunan nilai suatu aset.
Dalam sistem buku besar yang bersifat manual, entri jurnal
nonstandar dapat diidentifikasi melalui inspeksi terhadap
buku besar, jurnal, dan dokumen pendukung. Ketika prosedur
terotomatisasi digunakan untuk memelihara buku besar dan
menyusun laporan keuangan, entri tersebut mungkin hanya
tersedia dalam bentuk elektronis dan oleh karena itu dapat
lebih mudah diidentifikasi melalui teknik audit berbantuan
komputer.
Proses Bisnis yang Berkaitan
A84. Proses bisnis suatu entitas adalah aktivitas yang dirancang
untuk:
Mengembangkan, membeli, memproduksi, menjual, dan
mendistribusikan produk dan jasa suatu entitas;
Menjamin kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan; dan
Mencatat informasi, termasuk informasi akuntansi dan
pelaporan keuangan.

Proses bisnis menghasilkan transaksi yang dicatat, diolah,
dan dilaporkan oleh sistem informasi. Pemerolehan suatu
pemahaman tentang proses bisnis entitas, yang meliputi

SA 315.41

SA Paket 300.indb 41

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

bagaimana transaksi diawali, membantu auditor dalam


memperoleh suatu pemahaman tentang sistem informasi
entitas yang relevan terhadap pelaporan keuangan dengan
cara yang tepat sesuai dengan kondisi entitas.
Pertimbangan spesifik bagi entitas yang lebih kecil
A85. Sistem informasi dan proses bisnis yang relevan dengan
pelaporan keuangan pada entitas kecil kemungkinan tidak
serumit hal yang sama dalam entitas yang lebih besar,
namun signifikansi perannya tetap sama. Entitas kecil dengan
keterlibatan aktif manajemen kemungkinan tidak memerlukan
deskripsi luas tentang prosedur akuntansi, catatan akuntansi
yang kompleks, atau kebijakan tertulis. Oleh karena itu,
pemahaman terhadap sistem dan proses entitas dapat
lebih mudah pada suatu audit atas entitas yang lebih kecil,
dan dapat lebih bergantung pada permintaan keterangan
daripada penelaahan atas dokumentasi. Namun, kebutuhan
untuk memperoleh suatu pemahaman tetap penting.
Komunikasi (Ref: Para. 19)
A86. Komunikasi oleh entitas tentang peran dan tanggung jawab
pelaporan keuangan dan hal-hal signifikan yang berkaitan
dengan pelaporan keuangan mencakup penyediaan
pemahaman peran dan tanggung jawab individu terkait
dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Hal ini
mencakup hal-hal seperti seberapa luas pemahaman personel
tentang bagaimana aktivitas mereka dalam sistem informasi
pelaporan keuangan berkaitan dengan pekerjaan personel
lain dan cara untuk melaporkan penyimpangan kepada
tingkat lebih tinggi yang tepat dalam entitas. Komunikasi
dapat mengambil bentuk seperti pedoman kebijakan dan
pedoman pelaporan keuangan. Saluran komunikasi yang
terbuka membantu untuk menjamin bahwa penyimpangan
dilaporkan dan ditindaklanjuti.
Pertimbangan spesifik bagi entitas yang lebih kecil
A87. Komunikasi mungkin saja kurang terstruktur dan lebih mudah
terjadi dalam suatu entitas kecil daripada dalam suatu entitas
yang lebih besar karena lebih sedikitnya tingkatan tanggung
jawab dan lebih besar kemungkinan untuk terciptanya
komunikasi dengan manajemen.

SA 315.42

SA Paket 300.indb 42

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Komponen Pengendalian InternalAktivitas Pengendalian (Ref:


Para. 20)
A88. Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur
yang membantu untuk menjamin bahwa arahan manajemen
dilaksanakan. Aktivitas pengendalian, baik dalam sistem
teknologi informasi maupun sistem manual, memiliki berbagai
tujuan dan diterapkan pada berbagai tingkatan organisasi
dan fungsi. Contoh-contoh aktivitas pengendalian spesifik
mencakup aktivitas yang berkaitan dengan hal-hal sebagai
berikut:
Otorisasi.
Penelaahan kinerja.
Pengolahan informasi.
Pengendalian fisik.
Pemisahan tugas.
A89. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit adalah:
Aktivitas pengendalian yang diharuskan untuk
diperlakukan seperti berikut ini: aktivitas pengendalian
yang berkaitan dengan risiko signifikan dan aktivitas
pengendalian yang berkaitan dengan risiko yang untuk
itu prosedur substantif sendiri tidak menyediakan bukti
audit yang cukup dan tepat, sebagaimana masingmasing diharuskan oleh paragraf 29 dan 30; atau
Aktivitas pengendalian yang dipandang relevan dalam
pertimbangan auditor.
A90. Pertimbangan auditor tentang apakah suatu aktivitas
pengendalian relevan dengan audit dipengaruhi oleh risiko
yang diidentifikasi oleh auditor yang dapat menyebabkan
kesalahan penyajian material dan apakah menurut auditor
sudah tepat untuk menguji efektivitas operasi dari pengendalian
dalam menentukan luas pengujian substantif.
A91. Penekanan auditor mungkin terletak pada pengidentifikasian
dan pemerolehan pemahaman tentang aktivitas pengendalian
yang merespons area-area yang menurut pertimbangan
auditor kemungkinan risiko kesalahan penyajian material
lebih tinggi. Ketika terdapat banyak aktivitas pengendalian
yang masing-masing memiliki tujuan yang sama, adalah tidak
perlu untuk memperoleh pemahaman atas setiap aktivitas
pengendalian yang terkait dengan tujuan tersebut.
SA 315.43

SA Paket 300.indb 43

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

A92. Pengetahuan auditor tentang ada atau tidak adanya


aktivitas pengendalian yang diperoleh dari pemahaman atas
komponen lain pengendalian internal membantu auditor
dalam menentukan apakah perlu untuk mencurahkan
perhatian tambahan untuk memperoleh pemahaman atas
aktivitas pengendalian.
Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil
A93. Konsep yang mendasari aktivitas pengendalian dalam entitas
kecil kemungkinan sama dengan yang mendasari aktivitas
pengendalian dalam entitas yang lebih besar, tetapi formalitas
yang digunakan untuk menjalankannya mungkin berbeda.
Selain itu, entitas kecil mungkin menemukan bahwa jenis
tertentu dari aktivitas pengendalian tidak relevan karena
pengendalian yang diterapkan oleh manajemen. Sebagai
contoh, wewenang tunggal manajemen untuk menyetujui
kredit kepada pelanggan dan menyetujui pembelianpembelian signifikan dapat menyediakan pengendalian yang
kuat terhadap saldo akun dan transaksi penting, mengurangi
atau menghilangkan kebutuhan untuk aktivitas pengendalian
yang lebih detail.
A94. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas entitas
yang lebih kecil kemungkinan berhubungan dengan siklus
transaksi utama seperti pendapatan, pembelian, dan biaya
kepegawaian.
Risiko yang Disebabkan oleh Teknologi Informasi (Ref: Para. 21)
A95. Penggunaan teknologi informasi memengaruhi cara aktivitas
pengendalian diimplementasikan. Dari perspektif auditor,
pengendalian terhadap sistem teknologi informasi adalah
efektif ketika pengendalian tersebut memelihara integritas
informasi dan keamanan data seperti proses sistem, serta
mencakup efektivitas pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi dari teknologi informasi.
A96. Pengendalian umum dari teknologi informasi adalah kebijakan
dan prosedur yang berkaitan dengan banyak aplikasi dan
mendukung berfungsinya secara efektif pengendalian aplikasi.
Pengendalian umum tersebut diterapkan atas mainframe,
miniframe, dan lingkungan pengguna akhir. Pengendalian
umum dari teknologi informasi yang memelihara integritas

SA 315.44

SA Paket 300.indb 44

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

informasi dan keamanan data pada umumnya mencakup


pengendalian terhadap hal-hal sebagai berikut:
Pusat data dan operasi jaringan.
Pembelian, perubahan, dan pemeliharaan perangkat
lunak dari sistem.
Perubahan program.
Keamanan akses.
Pembelian, pengembangan, dan pemeliharaan sistem
aplikasi.
Pengendalian umum pada umumnya diimplementasikan
untuk menangani risiko-risiko yang dirujuk dalam paragraf
A56 di atas.

A97. Pengendalian aplikasi adalah prosedur manual atau prosedur


terotomatisasi yang pada umumnya dioperasikan pada
tingkat proses bisnis dan diterapkan terhadap pengolahan
transaksi oleh aplikasi yang bersifat individu. Berdasarkan
sifatnya, pengendalian aplikasi dapat bersifat preventif atau
detektif, dan dirancang untuk menjamin integritas catatan
akuntansi. Oleh karena itu, pengendalian aplikasi berkaitan
dengan prosedur yang digunakan untuk menginisiasi,
mencatat, mengolah, dan melaporkan transaksi atau data
keuangan lainnya. Pengendalian tersebut membantu untuk
menjamin bahwa transaksi terjadi, diotorisasi, serta dicatat
dan diolah secara lengkap dan akurat. Contohnya mencakup
pengecekan edit terhadap data masukan dan pengecekan
urutan numerik dengan tindak lanjut secara manual atas
laporan penyimpangan atau koreksi pada titik entri data.
Komponen Pengendalian InternalPemantauan Pengendalian
(Ref: Para. 22)
A98. Pemantauan pengendalian adalah suatu proses untuk menilai
efektivitas pelaksanaan pengendalian internal. Kegiatan ini
melibatkan penilaian efektivitas pengendalian secara berkala
dan tepat waktu, serta melakukan tindakan perbaikan yang
diperlukan. Manajemen melakukan pemantauan pengendalian
melalui aktivitas yang sedang berlangsung, pengevaluasian
secara terpisah, atau kombinasi dari keduanya. Aktivitas
pengendalian yang sedang berlangsung sering dibangun
dalam aktivitas berulang normal entitas dan mencakup
aktivitas pengelolaan dan pengawasan reguler.

SA 315.45

SA Paket 300.indb 45

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

A99. Aktivitas pemantauan manajemen dapat mencakup


pengunaan informasi dari komunikasi dengan pihak ekternal
seperti keluhan pelanggan dan teguran dari regulator yang
dapat menunjukkan masalah atau menekankan area yang
memerlukan perbaikan.
Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil
A100. Pengendalian pemantauan manajemen sering dicapai oleh
keterlibatan langsung manajemen atau pemilik-pengelola
dalam operasi. Keterlibatan tersebut sering mengidentifikasi
penyimpangan signifikan dari ekspektasi dan ketidaktepatan
dalam data keuangan yang menuntun pada tindakan
perbaikan terhadap pengendalian.
Fungsi Audit Internal (Ref: Para. 23)
A101. Fungsi audit internal entitas kemungkinan relevan dengan
audit jika sifat tanggung jawab dan aktivitas fungsi audit
internal terkait dengan pelaporan keuangan entitas, dan
auditor mengharapkan untuk menggunakan hasil pekerjaan
auditor internal untuk memodifikasi sifat atau waktu, atau
mengurangi luas prosedur audit yang akan dilaksanakan. Jika
auditor menentukan bahwa fungsi audit internal kemungkinan
relevan dengan audit, maka SA 610 berlaku.
A102. Tujuan fungsi audit internal serta sifat dan status fungsi
audit internal dalam organisasi bervariasi dan bergantung
pada ukuran dan struktur entitas, kebutuhan manajemen,
dan jika relevan, kebutuhan pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola. Tanggung jawab fungsi audit internal dapat
mencakup, sebagai contoh, pemantauan pengendalian
internal, pengelolaan risiko, dan penalaahan atas kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan. Di lain pihak,
tanggung jawab fungsi audit internal mungkin terbatas hanya
pada, sebagai contoh penelaahan ekonomi serta efisiensi
dan efektivitas operasi, dan oleh karena itu, belum tentu
berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas.
A103. Jika sifat tanggung jawab fungsi audit internal terkait dengan
pelaporan keuangan entitas, pertimbangan auditor eksternal
atas aktivitas yang dilaksanakan, atau akan dilaksanakan,
oleh fungsi audit internal, dapat mencakup penelaahan atas

SA 315.46

SA Paket 300.indb 46

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

rencana audit fungsi audit internal untuk periode berjalan,


jika ada, dan pembahasan rencana tersebut dengan auditor
internal.
Sumber Informasi (Ref: Para. 24)
A104. Kebanyakan informasi yang digunakan dalam pemantauan
dapat dihasilkan oleh sistem informasi entitas. Jika
manajemen mengasumsikan bahwa data yang digunakan
untuk pemantauan adalah akurat tanpa memiliki suatu basis
untuk asumsi tersebut, maka kesalahan yang mungkin
terdapat dalam informasi tersebut dapat secara potensial
menuntun manajemen pada kesimpulan yang salah dari
aktivitas pemantauan yang dilakukannya. Oleh karena itu,
suatu pemahaman atas:
Sumber informasi yang terkait dengan aktivitas
pemantauan entitas; dan
Basis yang dipakai oleh manajemen dalam
mempertimbangkan kecukupandalan informasi untuk
tujuan tersebut,

dibutuhkan sebagai bagian dari pemahaman auditor atas
aktivitas pemantauan entitas sebagai suatu komponen
pengendalian internal.
Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan penyajian
Material
Penilaian Risiko Kesalahan penyajian Material pada Tingkat
Laporan Keuangan (Ref: Para. 25(a))
A105. Risiko kesalahan penyajian material pada tingkat laporan
keuangan merujuk pada risiko yang berhubungan secara
pervasif dengan laporan keuangan secara keseluruhan dan
secara potensial berdampak pada banyak asersi. Risiko
tersebut tidak perlu berupa risiko yang dapat diidentifikasi
dengan asersi spesifik pada tingkat golongan transaksi,
saldo akun, atau pengungkapan. Melainkan, risiko tersebut
mewakili kondisi yang dapat meningkatkan risiko kesalahan
penyajian material pada tingkat asersi, sebagai contoh,
melalui pengabaian pengendalian internal oleh manajemen.
Risiko pada tingkat laporan keuangan mungkin secara khusus
relevan bagi pertimbangan auditor atas risiko kesalahan
penyajian material karena kecurangan.

SA 315.47

SA Paket 300.indb 47

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

A106. Risiko pada tingkat laporan keuangan dapat dihasilkan


terutama dari lingkungan pengendalian yang defisien
(meskipun risiko ini dapat juga berkaitan dengan faktor lain,
seperti kondisi ekonomi yang sedang menurun). Sebagai
contoh, defisiensi seperti kurang kompetennya manajemen
dapat mengakibatkan suatu pengaruh yang lebih pervasif
terhadap laporan keuangan dan mungkin menuntut suatu
respons secara keseluruhan oleh auditor.
A107. Pemahaman auditor atas pengendalian internal dapat
menimbulkan keraguan tentang keterauditan laporan
keuangan suatu entitas. Sebagai contoh:
Perhatian tentang integritas manajemen entitas mungkin
sedemikian pentingnya yang dapat menyebabkan
auditor menyimpulkan bahwa risiko salah representasi
dalam laporan keuangan oleh manajemen sedemikian
tingginya, sehingga audit tidak dapat dilaksanakan.
Perhatian tentang kondisi dan keandalan catatan suatu
entitas dapat menyebabkan auditor menyimpulkan
bahwa kecil kemungkinannya bukti audit yang cukup
dan tepat akan tersedia untuk mendukung opini tanpa
modifikasi atas laporan keuangan.
A108. SA 70512 menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan
dalam menentukan apakah terdapat kebutuhan bagi auditor
untuk menyatakan opini kualifikasi atau opini tidak menyatakan
pendapat atau, ketika dibutuhkan dalam beberapa kasus,
menarik diri dari perikatan jika penarikan diri dimungkinkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penilaian Risiko Kesalahan penyajian Material pada Tingkat Asersi
(Ref: Para. 25(b))
A109. Risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi
untuk golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan
perlu dipertimbangkan karena pertimbangan tersebut secara
langsung membantu dalam menentukan sifat, saat, dan luas
prosedur audit lebih lanjut pada tingkat asersi yang diperlukan
untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Dalam
mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian

SA 705, Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen.

12

SA 315.48

SA Paket 300.indb 48

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

material pada tingkat asersi, auditor dapat menyimpulkan


bahwa risiko yang teridentifikasi berkaitan secara lebih
pervasif dengan laporan keuangan secara keseluruhan dan
secara potensial memengaruhi banyak asersi.
Penggunaan Asersi
A110. Dalam menyatakan bahwa laporan keuangan telah disusun
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, manajemen secara implisit atau eksplisit membuat
asersi tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan berbagai unsur laporan keuangan dan
pengungkapan yang terkait.
A111. Asersi yang digunakan oleh auditor dalam mempertimbangkan
jenis-jenis kesalahan penyajian potensial yang berbeda yang
dapat terjadi digolongkan ke dalam tiga kategori dan dapat
berbentuk sebagai berikut:
(a) Asersi tentang golongan transaksi dan peristiwa untuk
periode yang diaudit:
(i) Keterjadian (occurence): transaksi dan peristiwa
yang telah terbukukan telah terjadi dan berkaitan
dengan entitas.
(ii) Kelengkapan (completeness): seluruh transaksi
dan peristiwa yang seharusnya terbukukan telah
dicatat.
(iii) Keakurasian (accuracy): jumlah-jumlah dan data
lainnya yang berkaitan dengan transaksi dan
peristiwa yang telah dibukukan telah dicatat dengan
tepat.
(iv) Pisah batas (cut-off): transaksi dan peristiwa telah
dibukukan dalam periode akuntansi yang tepat.
(v) Klasifikasi (classification): transaksi dan peristiwa
telah dibukukan dalam akun yang tepat.
(b) Asersi tentang saldo akun pada akhir periode:
(i) Eksistensi (existence): aset, liabilitas, dan ekuitas
ada.
(ii) Hak dan kewajiban (rights and obligations): entitas
memiliki atau mengendalikan hak atas aset dan
memiliki kewajiban atas liabilitas.
(iii) Kelengkapan (completeness): seluruh aset, liabilitas,
dan ekuitas yang seharusnya terbukukan telah
dicatat.
SA 315.49

SA Paket 300.indb 49

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

(iv) Penilaian dan pengalokasian (valuation and


allocation): aset, liabilitas, dan ekuitas tercantum
dalam laporan keuangan pada jumlah yang tepat
dan penyesuaian penilaian atau pengalokasian
yang terjadi dibukukan dengan tepat.
(c) Asersi tentang penyajian dan pengungkapan:
(i) Keterjadian serta hak dan kewajiban (occurrence
and rights and obligations): peristiwa, transaksi, dan
hal-hal lainnya yang diungkapkan, telah terjadi dan
berkaitan dengan entitas.
(ii) Kelengkapan (completeness): seluruh pengungkapan
yang seharusnya tercantum dalam laporan keuangan
telah disajikan.
(iii) Klasifikasi dan keterpahaman (classification and
understandability): informasi keuangan disajikan
dan dijelaskan secara tepat, serta pengungkapan
disajikan dengan jelas.
(iv) Keakurasian dan penilaian (accuracy and valuation):
informasi keuangan dan informasi lainnya
diungkapkan secara wajar dan pada jumlah yang
tepat.
A112. Auditor dapat menggunakan asersi yang dijelaskan di atas
atau dapat menyatakan asersi tersebut secara berbeda selama
seluruh aspek yang dijelaskan di atas telah dicakup. Sebagai
contoh, auditor dapat memilih untuk menggabungkan asersi
tentang transaksi dan peristiwa dengan asersi tentang saldo
akun.
Pertimbangan spesifik atas entitas sektor publik
A113. Ketika membuat asersi tentang laporan keuangan entitas
sektor publik, selain asersi-asersi yang dirujuk pada paragraf
A111, manajemen sering dapat membuat asersi bahwa
transaksi dan peristiwa telah dilaksanakan dan terjadi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan atau otoritas lainnya.
Asersi-asersi tersebut dapat tercakup dalam ruang lingkup
audit atas laporan keuangan.
Proses Pengidentifikasian Risiko Kesalahan Penyajian Material
(Ref: Para. 26(a))
A114. Informasi yang dikumpulkan melalui pelaksanaan prosedur
penilaian risiko, termasuk bukti audit yang diperoleh dalam

SA 315.50

SA Paket 300.indb 50

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

mengevaluasi rancangan pengendalian dan penentuan


apakah pengendalian tersebut telah diimplementasikan,
digunakan sebagai bukti audit untuk mendukung penilaian
risiko. Penilaian risiko menentukan sifat, saat, dan luas
prosedur audit lebih lanjut yang akan dilaksanakan.
A115. Lampiran 2 menyajikan contoh-contoh kondisi dan peristiwa
yang dapat mengindikasikan keberadaan risiko kesalahan
penyajian material.
Pengaitan Pengendalian dengan Asersi (Ref: Para. 26(c))
A116. Dalam melakukan penilaian risiko, auditor dapat
mengidentifikasi pengendalian yang kemungkinan dapat
mencegah, atau mendeteksi dan mengoreksi, kesalahan
penyajian material dalam asersi tertentu. Pada umumnya,
memperoleh pemahaman tentang pengendalian dan
mengaitkannya dengan asersi dalam konteks proses dan
sistem tempat pengendalian tersebut berada memberikan
manfaat bagi auditor, karena aktivitas pengendalian individu
sering tidak dengan sendirinya responsif terhadap suatu
risiko. Suatu risiko sering hanya dapat direspons secara
memadai dengan kombinasi antara aktivitas pengendalian
multipel dengan komponen pengendalian internal lainnya.
A117. Sebaliknya, beberapa aktivitas pengendalian dapat memiliki
suatu pengaruh tertentu terhadap asersi individu yang melekat
dalam suatu golongan transaksi atau saldo akun tertentu.
Sebagai contoh, aktivitas pengendalian yang ditetapkan oleh
entitas untuk menjamin bahwa personelnya menghitung dan
membukukan hasil penghitungan fisik persediaan tahunan
yang berkaitan langsung dengan asersi eksistensi dan asersi
kelengkapan untuk saldo akun persediaan.
A118. Pengendalian dapat dihubungkan, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dengan suatu asersi. Semakin
tidak langsung hubungan tersebut, makin kurang efektif
pengendalian tersebut mencegah, atau mendeteksi dan
mengoreksi, kesalahan penyajian dalam asersi. Sebagai
contoh, penelaahan manajer penjualan atas ikhtisar
aktivitas penjualan untuk toko tertentu menurut area pada
umumnya hanya terkait secara tidak langsung dengan
asersi kelengkapan untuk akun penjualan. Oleh karena itu,
SA 315.51

SA Paket 300.indb 51

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

kemungkinan kurang efektif dalam menurunkan risiko untuk


asersi tersebut daripada pengendalian yang terkait secara
lebih langsung dengan asersi tersebut, seperti mencocokkan
dokumen pengiriman dengan dokumen penagihan.
Risiko Signifikan
Pengidentifikasian Risiko Signifikan (Ref: Para. 28)
A119. Risiko signifikan sering berkaitan dengan transaksi nonrutin
yang signifikan atau hal-hal yang memerlukan pertimbangan.
Transaksi nonrutin adalah transaksi yang tidak biasa, karena
ukuran maupun sifatnya, dan oleh karena itu, tidak sering
terjadi. Hal-hal yang memerlukan pertimbangan dapat
mencakup penyusunan estimasi akuntansi yang di dalamnya
terdapat ketidakpastian pengukuran yang signifikan. Kecil
kemungkinannya transaksi rutin dan nonkompleks yang
harus melalui suatu pengolahan sistematis mengakibatkan
timbulnya risiko signifikan.
A120. Risiko kesalahan penyajian material mungkin lebih besar
untuk transaksi nonrutin yang signifikan yang disebabkan
oleh hal-hal sebagai berikut:
Intervensi manajemen yang lebih besar dalam
menentukan perlakuan akuntansi.
Intervensi manual yang lebih besar dalam pengumpulan
dan pengolahan data.
Perhitungan atau prinsip akuntansi yang kompleks.
Sifat transaksi nonrutin, yang dapat menyebabkan
kesulitan bagi entitas untuk mengimplementasikan
pengendalian yang efektif terhadap risiko.
A121. Risiko kesalahan penyajian material mungkin lebih besar
untuk hal-hal yang memerlukan pertimbangan yang signifikan
yang membutuhkan penyusunan estimasi akuntansi, yang
dapat timbul dari hal-hal sebagai berikut:
Prinsip akuntansi untuk estimasi akuntansi atau
pengakuan pendapatan dapat ditafsirkan secara
berbeda.
Pertimbangan yang dibutuhkan dapat bersifat subjektif
atau kompleks, atau membutuhkan asumsi tentang
pengaruh peristiwa di masa depan, sebagai contoh,
pertimbangan tentang nilai wajar.

SA 315.52

SA Paket 300.indb 52

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

A122. SA330 menjelaskan konsekuensi terhadap prosedur audit


lebih lanjut dalam pengidentifikasian suatu risiko sebagai
suatu risiko yang signifikan.13
Risiko signifikan yang berkaitan dengan risiko kesalahan penyajian
material yang diakibatkan oleh kecurangan
A123. SA 240 menyediakan ketentuan dan panduan lebih lanjut
yang berkaitan dengan pengidentifikasian dan penilaian
risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh
kecurangan.14
Pemahaman atas Pengendalian yang Terkait dengan Risiko Signifikan
(Ref: Para. 29)
A124. Meskipun risiko yang berkaitan dengan hal-hal nonrutin
atau memerlukan pertimbangan yang signifikan sering
kecil kemungkinannya terpapar dengan pengendalian
rutin, manajemen mungkin memiliki respons lain yang
ditujukan untuk menghadapi risiko tersebut. Oleh karena
itu, pemahaman auditor tentang apakah entitas telah
merancang dan mengimpelementasikan pengendalian
untuk risiko signifikan yang timbul dari hal-hal nonrutin atau
yang memerlukan pertimbangan mencakup apakah dan
bagaimana manajemen merespons risiko tersebut. Respons
tersebut dapat mencakup:
Aktivitas pengendalian seperti penelaahan atas asumsi
oleh manajemen senior atau pakar.
Proses yang terdokumentasi atas penyusunan
estimasi.
Persetujuan oleh pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola.
A125. Sebagai contoh, ketika terdapat peristiwa yang hanya terjadi
sekali seperti penerimaan pemberitahuan tuntutan pengadilan
yang signifikan, pertimbangan atas respons entitas dapat
mencakup hal-hal seperti apakah tuntutan pengadilan
tersebut telah dirujuk kepada pakar yang tepat, (seperti
penasihat hukum internal atau eksternal), apakah penilaian

13

SA 330, paragraf 15 dan 21.

14

SA 240, paragraf 2527.

SA 315.53

SA Paket 300.indb 53

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

atas pengaruh potensial telah dilakukan, dan bagaimana hal


tersebut akan diungkapkan dalam laporan keuangan.

A126. Dalam beberapa kasus, manajemen mungkin belum


merespons dengan tepat risiko kesalahan penyajian material
yang signifikan dengan mengimplementasikan pengendalian
terhadap risiko signifikan tersebut. Kegagalan manajemen
dalam mengimplementasikan pengendalian tersebut
merupakan suatu indikator adanya defisiensi signifikan dalam
pengendalian internal.15
Risiko ketika Prosedur Substantif tidak dengan Sendirinya
Menyediakan Bukti Audit yang Cukup dan Tepat (Ref: Para. 30)
A127. Risiko kesalahan penyajian material dapat berkaitan secara
langsung dengan pencatatan golongan transaksi rutin atau
saldo akun, dan penyusunan laporan keuangan yang andal.
Risiko tersebut dapat mencakup risiko pengolahan yang
tidak akurat atau tidak lengkap atas golongan transaksi yang
rutin dan signifikan seperti pendapatan, pembelian, dan
penerimaan atau pembayaran kas entitas.
A128. Ketika transaksi bisnis rutin diolah dengan menggunakan
pengolahan yang sangat terotomatisasi dengan hanya
melibatkan sedikit atau tidak sama sekali intervensi manual,
adalah tidak mungkin untuk hanya melaksanakan prosedur
substantif dalam kaitannya dengan risiko. Sebagai contoh,
auditor dapat mempertimbangkan hal ini dalam kondisi
ketika suatu jumlah signifikan dari informasi entitas diawali,
dicatat, diolah, atau dilaporkan hanya dalam bentuk elektronis
seperti dalam suatu sistem yang terintegrasi. Dalam kasus
tersebut:
Bukti audit mungkin tersedia hanya dalam bentuk
elektronis, serta kecukupan dan ketepatan bukti tersebut
biasanya bergantung pada efektivitas pengendalian
terhadap keakurasian dan kelengkapan.
Potensi inisiasi atau pengubahan informasi yang terjadi
dan tidak terdeteksi kemungkinan lebih besar jika
pengendalian yang tepat tidak beroperasi secara efektif.
15

SA 265, Pengomunikasian Defisiensi dalam Pengendalian Internal kepada


Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola dan Manajemen, paragraf
A7.

SA 315.54

SA Paket 300.indb 54

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

A129. Konsekuensi terhadap prosedur audit lebih lanjut dalam


pengidentifikasian risiko tersebut di atas dijelaskan dalam
SA 330.16
Revisi atas Penilaian Risiko (Ref: Para. 31)
A130. Selama audit, auditor mungkin memperoleh suatu informasi
yang berbeda secara signifikan dengan informasi yang
digunakannya sebagai dasar penilaian risiko. Sebagai contoh,
penilaian risiko mungkin didasarkan pada suatu ekspektasi
bahwa pengendalian tertentu beroperasi secara efektif. Dalam
melaksanakan pengujian terhadap pengendalian tersebut,
auditor dapat memperoleh bukti audit bahwa pengendalian
tersebut tidak beroperasi secara efektif pada waktu yang relevan
selama audit. Sama halnya, dalam melaksanakan prosedur
substantif, auditor dapat mendeteksi kesalahan penyajian dalam
jumlah atau frekuensi yang lebih besar daripada jumlah dan
frekuensi yang digunakan dalam penilaian risiko auditor. Dalam
kondisi tersebut, penilaian risiko mungkin tidak mencerminkan
secara tepat kondisi sebenarnya dari entitas dan prosedur audit
lebih lanjut yang telah direncanakan mungkin tidak efektif dalam
mendeteksi kesalahan penyajian material. Lihat SA 330 untuk
panduan lebih lanjut.
Dokumentasi (Ref: Para. 32)
A131. Cara pendokumentasian auditor untuk memenuhi ketentuan
paragraf 32 dilakukan dengan menggunakan pertimbangan
profesional. Sebagai contoh, dalam audit entitas kecil,
dokumentasi dapat dimasukkan sebagai bagian dari
dokumentasi auditor atas strategi dan rencana audit
keseluruhan.17 Sama halnya, sebagai contoh, hasil penilaian
risiko dapat didokumentasikan secara terpisah, atau dapat
didokumentasikan sebagai bagian dokumentasi auditor
atas prosedur lebih lanjut.18 Bentuk dan luas dokumentasi
dipengaruhi oleh sifat, ukuran, dan kompleksitas entitas dan
pengendalian internalnya, ketersediaan informasi dari entitas
serta metodologi audit dan teknologi yang digunakan dalam
melaksanakan audit.

16

SA 330, paragraf 8.

17

SA 300, Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan, paragraf 7 dan 9.

18

SA 330, paragraf 28.

SA 315.55

SA Paket 300.indb 55

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

A132. Bagi entitas yang memiliki bisnis dan proses yang tidak rumit
yang relevan dengan pelaporan keuangan, dokumentasi
dapat berbentuk sederhana dan relatif ringkas. Tidak perlu
mendokumentasikan keseluruhan pemahaman auditor tentang
entitas dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Unsur utama
atas pemahaman tersebut di atas yang didokumentasikan
oleh auditor mencakup unsur-unsur yang mendasari penilaian
auditor atas risiko kesalahan penyajian material.
A133. Luas dokumentasi dapat juga mencerminkan pengalaman dan
kapabilitas anggota tim perikatan audit. Selama memenuhi
ketentuan yang disyaratkan SA 230, suatu audit yang dilakukan
oleh suatu tim perikatan yang terdiri dari individu yang kurang
berpengalaman mungkin membutuhkan dokumentasi yang
lebih detail untuk membantu mereka dalam memperoleh
suatu pemahaman yang tepat tentang entitas daripada yang
dilakukan oleh suatu tim perikatan dengan individu yang lebih
berpengalaman.
A134. Untuk audit yang berulang, dokumentasi tertentu dapat
digunakan kembali untuk audit berikutnya, yang dimutakhirkan
sebagaimana diperlukan untuk mencerminkan perubahan
dalam bisnis atau proses entitas.

SA 315.56

SA Paket 300.indb 56

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Lampiran 1

(Ref: 4(c), 1424, A69A104)


Komponen Pengendalian Internal
1.
Lampiran ini menjelaskan lebih lanjut komponen pengendalian
internal, sebagaimana ditetapkan dalam paragraf 4(c), 1424,
dan A69A104, sehubungan dengan keterkaitan komponen
tersebut dengan audit atas laporan keuangan.
Lingkungan Pengendalian
2.
Lingkungan pengendalian meliputi unsur-unsur sebagai
berikut:
(a) Komunikasi dan penegakan nilai integritas dan etika.
Efektivitas pengendalian tidak dapat melebihi nilai
integritas dan etika dari mereka yang menciptakan,
mengelola, dan memantau pengendalian tersebut.
Integritas dan perilaku etis merupakan produk standar
etika dan perilaku entitas, bagaimana standar tersebut
dikomunikasikan, dan bagaimana standar tersebut
diperkuat dalam praktik. Penegakan nilai integritas dan
etika mencakup, sebagai contoh, tindakan manajemen
untuk menghilangkan atau memitigasi insentif atau
godaan yang dapat menyebabkan personel untuk
melakukan tindakan yang tidak jujur, ilegal, atau tidak
etis. Komunikasi kebijakan entitas tentang nilai integritas
dan etika dapat mencakup komunikasi standar perilaku
kepada personel melalui pernyataan kebijakan dan kode
etik, serta contoh yang diberikan.
(b) Komitmen terhadap kompentensi. Kompetensi adalah
pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawab
individu.
(c) Partisipasi oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola. Kesadaran pengendalian suatu entitas dipengaruhi
secara signifikan oleh pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola. Pentingnya tanggung jawab pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola dinyatakan dalam
kode etik dan peraturan perundang-undangan, atau
panduan yang dikeluarkan untuk memberikan manfaat
bagi pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola.
Tanggung jawab lainnya dari pihak yang bertanggung
SA 315.57

SA Paket 300.indb 57

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

(d)

(e)

(f)

(g)

jawab atas tata kelola mencakup pengawasan atas


rancangan dan pengoperasian secara efektif prosedur
peniup peluit (whistle blower) serta proses untuk
menelaah efektivitas pengendalian internal entitas.
Falsafah dan gaya operasi manajemen. Falsafah dan
gaya operasi manajemen meliputi suatu rentang yang
luas dari karakteristik. Sebagai contoh, sikap dan
tindakan manajemen terhadap pelaporan keuangan
dapat ternyatakan dengan sendirinya melalui pemilihan
yang bersifat konservatif atau agresif dari prinsip
akuntansi alternatif yang tersedia, atau kecermatan dan
konservatisme yang melandasi penyusunan estimasi
akuntansi.
Struktur organisasi. Penetapan suatu struktur organisasi
yang relevan mencakup pertimbangan atas wilayah
utama atas wewenang dan tanggung jawab serta garis
pelaporan yang tepat. Ketepatan struktur organisasi
suatu entitas tergantung dari ukuran dan sifat aktivitas
entitas tersebut.
Penugasan wewenang dan tanggung jawab. Penugasan
wewenang dan tanggung jawab dapat mencakup
kebijakan yang berkaitan dengan praktik bisnis yang
tepat, pengetahuan dan pengalaman personel kunci, dan
sumber daya yang tersedia untuk melaksanakan tugas.
Selain itu, penugasan tersebut juga mencakup kebijakan
dan komunikasi yang diarahkan untuk menjamin bahwa
seluruh personel memahami tujuan entitas, mengetahui
bagaimana tindakan mereka secara individu saling terkait
dan memberikan kontribusi terhadap tujuan tersebut,
serta menetapkan bagaimana dan untuk apa mereka
akan dimintakan pertanggungjawaban.
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. Kebijakan
dan praktik sumber daya manusia sering menunjukkan
hal-hal penting dalam hubungannya dengan kesadaran
pengendalian suatu entitas. Sebagai contoh, standar
untuk perekrutan individu yang paling cakapdengan
penekanan pada latar belakang pendidikan, pengalaman
kerja sebelumnya, pencapaian masa lalu, serta bukti
integritas dan perilaku etismenunjukkan komitmen
entitas terhadap orang-orang yang kompeten dan dapat
dipercaya. Kebijakan pelatihan yang mengomunikasikan

SA 315.58

SA Paket 300.indb 58

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

peran dan tanggung jawab prospektif serta mencakup


praktik seperti sekolah pelatihan dan seminar
menggambarkan tingkat kinerja dan perilaku yang
diharapkan. Promosi yang didasarkan pada penilaian
kinerja secara berkala menunjukkan komitmen entitas
terhadap pemajuan personel yang cakap menuju tingkat
tanggung jawab yang lebih tinggi.
Proses Penilaian Risiko Entitas
3.
Untuk tujuan pelaporan keuangan, proses penilaian risiko
entitas mencakup bagaimana manajemen mengidentifikasi
risiko bisnis yang relevan dengan penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
entitas yang berlaku, mengestimasi signifikansi risiko
bisnis tersebut, menilai kemungkinan keterjadiannya, dan
memutuskan tindakan untuk merespons dan mengelola risiko
tersebut beserta hasil proses penilaian risiko tersebut. Sebagai
contoh, proses penilaian risiko entitas dapat diarahkan
untuk melihat bagaimana entitas mempertimbangkan
kemungkinan transaksi tidak tercatat atau mengidentifikasi
dan menganalisis estimasi signifikan yang tercantum dalam
laporan keuangan.

4.
Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan yang andal
mencakup peristiwa, transaksi, atau kondisi eksternal dan
internal yang dapat terjadi dan memengaruhi secara buruk
kemampuan entitas untuk menginisiasi, mencatat, mengolah,
dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan
asersi manajemen dalam laporan keuangan. Manajemen
dapat menginisiasi rencana, program, atau tindakan untuk
merespons risiko tertentu atau manajemen dapat memutuskan
untuk menerima suatu risiko karena pertimbangan biaya atau
pertimbangan lainnya. Risiko dapat timbul atau berubah
karena kondisi-kondisi seperti sebagai berikut:
Perubahan dalam lingkungan operasi. Perubahan dalam
lingkungan peraturan atau lingkungan operasi dapat
mengakibatkan perubahan dalam tekanan yang kompetitif
dan dalam risiko yang berbeda secara signifikan.
Personel baru.Personel baru dapat memiliki fokus yang
berbeda atas, atau pemahaman tentang, pengendalian
internal.

SA 315.59

SA Paket 300.indb 59

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Sistem informasi baru atau yang ditingkatkan. Perubahan


yang signifikan dan pesat dalam sistem informasi dapat
mengubah risiko yang berkaitan dengan pengendalian
internal.
Pertumbuhan yang pesat. Ekspansi operasi yang
signifikan dan pesat dapat melemahkan pengendalian dan
meningkatkan risiko kerusakan dalam pengendalian.
Teknologi baru. Penggunaan teknologi baru dalam
proses produksi atau sistem informasi dapat mengubah
risiko yang terkait dengan pengendalian internal.
Model, produk, atau aktivitas bisnis baru. Ketika
entitas memasuki area atau transaksi bisnis dengan
pengalaman yang terbatas, risiko baru yang terkait
dengan pengendalian internal dapat timbul.
Restukturisasi korporasi. Restrukturisasi dapat disertai
dengan pengurangan karyawan dan perubahan dalam
supervisi dan pemisahan tugas yang dapat mengubah
risiko yang terkait dengan pengendalian internal.
Ekspansi entitas di luar negeri. Ekspansi atau akuisisi
entitas di luar negeri membawa risiko baru, dan sering
kali, bersifat unik, yang dapat memengaruhi pengendalian
internal, sebagai contoh, risiko tambahan atau risiko yang
berubah sebagai akibat dari transaksi mata uang asing.
Standar akuntansi baru. Adopsi prinsip akuntansi baru
atau perubahan prinsip akuntansi dapat memengaruhi
risiko dalam penyusunan laporan keuangan.

Sistem Informasi (Termasuk Proses Bisnis Terkait) yang Relevan


dengan Pelaporan Keuangan, dan Komunikasi
5.
Suatu sistem informasi terdiri dari infrastruktur (komponen
fisik dan perangkat keras), perangkat lunak, orang, prosedur,
dan data. Banyak sistem informasi menggunakan teknologi
informasi secara ekstensif.
6.

Sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan


keuangan, yang mencakup sistem pelaporan keuangan,
mencakup metode dan catatan yang:
Mengidentifikasi dan mencatat seluruh transaksi yang
valid.
Mendeskripsikan transaksi secara cukup terperinci dan
tepat waktu untuk memungkinkan klasifikasi transaksi
yang tepat untuk pelaporan keuangan.

SA 315.60

SA Paket 300.indb 60

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Mengukur nilai transaksi dengan suatu cara yang


memungkinkan pencatatan nilai moneter transaksi
tersebut secara tepat dalam laporan keuangan.
Menentukan periode terjadinya transaksi yang
memungkinkan pencatatan transaksi tersebut dalam
periode akuntasi yang tepat.
Menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait secara
tepat dalam laporan keuangan.

7.

Kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem memengaruhi


kemampuan manajemen untuk membuat keputusan yang
tepat dalam mengelola dan mengendalikan aktivitas entitas
dan untuk menyusun laporan keuangan yan andal.

8.

Komunikasi, yang melibatkan penyediaan pemahaman


tentang peran dan tanggung jawab individu yang terkait
dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan,
dapat berupa manual kebijakan, manual akuntansi dan
pelaporan keuangan, serta memorandum. Komunikasi juga
dapat dilakukan secara elektronis, lisan, dan melalui tindakan
manajemen.

Aktivitas Pengendalian
9.
Pada umumnya, aktivitas pengendalian yang relevan dengan
suatu audit dapat dikategorikan sebagai kebijakan dan
prosedur yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
Penelaahan kinerja. Aktivitas pengendalian ini mencakup
penelaahan dan analisis kinerja aktual dibandingkan
dengan anggaran, perkiraan, dan kinerja periode lalu;
menghubungkan serangkaian data yang berbeda (data
operasi atau data keuangan) satu sama lainnya, bersama
dengan analisis hubungan dan tindakan investigatif dan
korektif; membandingkan data internal dengan sumber
informasi ekternal; serta menelaah kinerja fungsional
atau kinerja aktivitas.
Pengolahan informasi. Dua pengelompokan besar
atas aktivitas pengendalian sistem informasi adalah: (i)
pengendalian aplikasi, yaitu pengendalian yang diterapkan
atas pengolahan aplikasi individu, dan (ii) pengendalian
teknologi informasi umum, yaitu pengendalian berupa
kebijakan dan prosedur yang berhubungan dengan
banyak aplikasi yang mendukung berfungsinya
SA 315.61

SA Paket 300.indb 61

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

pengendalian aplikasi secara efektif dengan membantu


untuk menjamin beroperasinya sistem informasi secara
tepat dan berkelanjutan. Contoh-contoh pengendalian
aplikasi mencakup pengecekan keakurasian perhitungan
atas catatan, memelihara dan menelaah akun dan neraca
saldo, pengendalian terotomatisasi seperti pengecekan
edit atas data masukan dan pengecekan urutan numerik,
dan penindaklanjutan secara manual atas laporan
penyimpangan. Contoh-contoh pengendalian teknologi
informasi umum adalah pengendalian perubahan
program, pengendalian atas implementasi paket aplikasi
perangkat lunak baru, dan pengendalian atas perangkat
lunak sistem yang membatasi akses terhadap atau yang
memantau utilitas sistem yang dapat mengubah data
atau catatan keuangan tanpa meninggalkan jejak audit.
Pengendalian fisik. Pengendalian ini mencakup:
o Pengamanan yang memadai atas fisik aset, seperti
fasilitas yang aman atas akses terhadap aset dan
catatan.
o Otorisasi atas akses terhadap program komputer
dan fail data.
o Penghitungan dan pembandingan dengan jumlah
yang tercantum dalam catatan pengendali secara
periodik (sebagai contoh, pembandingan antara
hasil penghitungan kas, surat berharga, dan
persediaan dengan catatan akuntansi).
Luas pengendalian fisik yang ditujukan untuk mencegah
pencurian aset adalah relevan dengan keandalan
penyusunan laporan keuangan, dan oleh karena itu,
audit bergantung pada kondisi-kondisi seperti ketika aset
tinggi kerentanannya terhadap penyalahgunaan.
Pemisahan tugas. Penugasan tanggung jawab kepada
individu yang berbeda dalam pengotorisasian dan
pencatatan transaksi, serta penyimpanan aset. Pemisahan
tugas dimaksudkan untuk mengurangi peluang
kemungkinan individu manapun untuk berada dalam
suatu posisi yang memungkinkannya untuk melakukan
dan menyembunyikan kesalahan atau kecurangan dalam
tugas normalnya.

SA 315.62

SA Paket 300.indb 62

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

10.

Aktivitas pengendalian tertentu dapat bergantung pada


eksistensi kebijakan tingkat lebih tinggi yang tepat yang
ditetapkan oleh manajemen atau pihak yang bertanggung
jawab atas tata kelola. Sebagai contoh, pengendalian
otorisasi dapat didelegasikan berdasarkan panduan yang
telah ditetapkan, seperti kriteria investasi yang ditetapkan
oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola; atau,
transaksi nonrutin seperti akuisisi atau divestasi signifikan
mungkin mengharuskan persetujuan tingkat tinggi, termasuk
persetujuan dari pemegang saham pada beberapa kasus.


Pemantauan Pengendalian
11. Tanggung jawab penting manajeman adalah untuk menetapkan
dan memelihara pengendalian internal secara berkelanjutan.
Pemantauan pengendalian oleh manajemen mencakup
pertimbangan apakah pengendalian tersebut beroperasi
sebagaimana yang dimaksudkan dan pengendalian tersebut
dimodifikasi sebagaimana diperlukan sehubungan dengan
perubahan dalam kondisi. Pemantauan pengendalian dapat
mencakup aktivitas seperti penelaahan manajemen tentang
apakah rekonsiliasi bank dibuat secara tepat waktu, evaluasi
auditor internal atas kepatuhan personel penjualan terhadap
kebijakan entitas atas ketentuan kontrak penjualan, dan
pengawasan departemen legal atas kepatuhan terhadap
kebijakan etika atau kebijakan praktik bisnis. Pemantauan juga
dilakukan untuk menjamin bahwa pengendalian beroperasi
secara efektif secara berkelanjutan sepanjang waktu. Sebagai
contoh, jika ketepatan waktu dan keakurasian rekonsiliasi
bank tidak dipantau, maka kemungkinan personel akan
menghentikan penyiapan rekonsiliasi tersebut.
12.

Auditor internal atau personel yang melaksanakan fungsi


serupa dapat memberikan kontribusi untuk memantau
pengendalian entitas melalui evaluasi secara terpisah.
Pada umumnya, mereka menyediakan informasi reguler
tentang keberfungsian pengendalian internal, pemusatan
perhatian yang cukup besar atas pengevaluasian efektivitas
pengendalian internal, serta pengomunikasian informasi
tentang kekuatan dan defisiensi pengendalian internal dan
rekomendasi untuk memperbaiki pengendalian internal.

SA 315.63

SA Paket 300.indb 63

8/18/2015 10:27:23 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

13.

Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi


yang berasal dari komunikasi dengan pihak eksternal
yang dapat mengindikasikan masalah atau area yang
menjadi perhatian yang memerlukan perbaikan. Validitas
data penagihan didukung secara implisit oleh pelanggan
melalui pembayaran atau komplain atas faktur tagihan
yang dibebankan kepada mereka. Selain itu, regulator
dapat berkomunikasi dengan entitas tentang hal-hal yang
memengaruhi keberfungsian pengendalian internal, sebagai
contoh, komunikasi tentang eksaminasi oleh badan pengatur
bank. Di samping itu, manajemen dapat mempertimbangkan
komunikasi yang diperoleh dari auditor eksternal yang
berkaitan dengan pengendalian internal dalam melaksanakan
aktivitas pemantauan.

SA 315.64

SA Paket 300.indb 64

8/18/2015 10:27:23 AM

Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui


Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Lampiran 2

(Ref: Para. A33, A115)


Kondisi dan Peristiwa yang Dapat Mengindikasikan Risiko
Kesalahan Penyajian Material
Di bawah ini adalah contoh-contoh kondisi dan peristiwa yang dapat
mengindikasikan eksistensi risiko kesalahan penyajian material.
Contoh-contoh yang diberikan mencakup sejumlah kondisi dan
peristiwa; namun, tidak semua kondisi dan peristiwa tersebut relevan
dengan setiap perikatan audit dan daftar contoh-contoh tersebut
belum tentu lengkap:

Operasi dalam wilayah yang secara ekonomi tidak stabil,
sebagai contoh, negara-negara dengan devaluasi mata uang
yang signifikan atau ekonomi dengan tingkat inflasi yang
tinggi.

Operasi yang terekspos dengan pasar yang volatil, sebagai
contoh perdagangan future.

Operasi yang terkena regulasi dengan tingkat kompleksitas
yang tinggi.

Isu kelangsungan usaha dan likuiditas, termasuk hilangnya
pelanggan utama.

Hambatan ketersediaan modal dan kredit.

Perubahan dalam industri tempat entitas beroperasi.

Perubahan dalam rantai pemasok.

Pengembangan atau penawaran produk atau jasa baru, atau
perpindahan ke bisnis baru.

Ekspansi ke lokasi baru.

Perubahan dalam entitas, seperti akuisisi atau reorganisasi
signifikan atau peristiwa lainnya yang tidak biasa.

Kemungkinan penjualan entitas atau segmen bisnis.

Eksistensi aliansi dan ventura bersama yang kompleks.

Penggunaan pembiayaan off balance sheet, entitas
bertujuan khusus, dan pengaturan pembiayaan lainnya yang
kompleks.

Transaksi signifikan dengan pihak berelasi.

Kekurangan personel dengan keahlian akuntansi dan
pelaporan keuangan yang tepat.

Perubahan dalam personel kunci, termasuk hilangnya
eksekutif kunci.

SA 315.65

SA Paket 300.indb 65

8/18/2015 10:27:24 AM

Standar Audit

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42

Defisiensi dalam pengendalian internal, terutama defisiensi


yang tidak direspons oleh manajemen.
Inkonsistensi antara strategi teknologi informasi dengan
strategi bisnis entitas.
Perubahan pada lingkungan TI.
Instalasi sistem teknologi informasi baru yang signifikan yang
terkait dengan pelaporan keuangan.
Permintaan keterangan tentang operasi atau hasil keuangan
entitas oleh badan pengatur atau pemerintah.
Kesalahan penyajian periode lalu, riwayat kesalahan atau
jumlah penyesuaian yang signifikan pada akhir periode.
Transaksi nonrutin atau transaksi nonsistematis yang
signifikan, termasuk transaksi antarperusahaan yang berelasi
dan transaksi pendapatan dalam jumlah besar pada akhir
periode.
Transaksi yang dicatat berdasarkan intensi manajemen,
sebagai contoh, pembiayaan kembali utang, aset yang akan
dijual, dan klasifikasi surat berharga.
Penerapan standar akuntansi baru.
Pengukuran akuntansi yang melibatkan proses yang
kompleks.
Peristiwa atau transaksi yang melibatkan ketidakpastian
pengukuran yang signifikan, termasuk estimasi akuntansi.
Litigasi yang sedang berlangsung dan kewajiban kontinjen,
sebagai contoh, garansi penjualan, garansi keuangan, dan
perbaikan lingkungan.

SA 315.66

SA Paket 300.indb 66

8/18/2015 10:27:24 AM

You might also like