You are on page 1of 2

REVIEW MATERI TEKNIS RDTR SWK BOJONAGARA

Ruang B2, KH2 fungsi Eksisting KH.3

TUJUAN PENATAAN RUANG

1.1

1. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN PERGERAKAN

RENCANA POLA RUANG

1.2
1.2.1

Pada Batang Tubuh Perda RDTR disebutkan terminal penumpang di SWK Cibeunying terdiri dari Terminal
Dago dan Terminal Sadang Serang. Seharusnya Terminal Ledeng masuk dalam wilayah administatsi SWK
Cibeunying.

Pasal 8 Ayat 2 Huruf c : Sistem Jaringan Rel kereta Api; Pasal 63 Ayat 1 Huruf c : Jalur Kereta Api; Pasal
29 Rencana Jalur Kereta Api.

Pada Batang Tubuh Perda RDTR disebutkan Pembangunan Jalur Kereta Ringan berbasis Rel yang
menghubungkan Pusat pusat kegiatan yang terdiri dari 3 (tiga) jalur. Seharusnya Jalur Cimindi
Gedebagejuga dimasukkan dala Batang Tubuh Perda sesuai dengan Recana Induk Transportasi tahun
2015.

Pembangunan Jalur Kereta Gantung (cable car) yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan di SWK
Cibeunying terdiri atas 4 (empat) jalur, namun seharusnya jalur Jalan Raya Lembang Jalan Kebon
Kawung tidak masuk dalam administrasi SWK Cibeunying.

ZONA LINDUNG

1. ZONA HUTAN LINDUNG


2. ZONA PERLINDUNGAN BAWAHAN

Pada batang tubuh RDTR SWK Bojonagara disebutkan beberapa blok yang termasuk dalam zona
perlindungan terhadap bawahannya, namun pada lampiran Perda RDTR berupa album peta, tidak
ditemukan zona perlindungan bawahannya.

3. ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT


4. ZONA LINDUNG ALAMI

Seharusnya pada Pasal 52 tertulis Zona rawan bencana sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (2)

2. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN

huruf e.
5. ZONA RTH

Pada sub-sub zona RTH Hutan Kota tidak Terdapat RTH Hutan Kota dalam Batang Tubuh Perda RDTR
dan pada Album Peta terdapat blok hutan kota. Sementara pada sub zona RTH Privat tidak terdapat RTH
privat dalam Batang Tubuh Perda RDTR.

Pada Batang Tubuh Perda RDTR Pasal 17 (seharusnya mengacu pada Pasal 7 ayat (2) huruf d).
Sedangkan pada Album Peta tidak terdapat peta satuan rawan bencana.
8. ZONA LINDUNG LAINNYA

1.2.2

Pada Batang Tubuh Perda RDTR penambahan butir tentang 8 titik gardu Listrik.

Pada Album Peta terdapat 8 titik gardu Listrik.

Terdapat rencana normalisasi sungai pada materi teknis RDTR SWK Cibeunying sehingga perlu
ditambahkan butir rencana normalisasi sungai pada Batang Tubuh Perda RDTR.

Terdapat rencana normalisasi sungai di Album Peta, namun tidak tercantum pada Batang Tubuh Perda
RDTR.

Sub zona perumahan kepadatan sedang pada Pasal 18 (Huruf Pada Ayat 3 tidak teratur)

2. ZONA KHUSUS
Tidak terdapat rencana Kawasan Khusus dalam Batang Tubuh Perda RDTR.

Berdasrkan hasil analisis penetapan Sub SWK yang diprioritaskan penanganannya, Kawasan Cihampelas
memenuhi kriteria penetapan Sub SWK yang diprioritaskan penanganannya, namun pada Batang Tubuh Perda
RDTR Kawasan Cihampelas tidak masuk sebagai kawasan prioritas.

1. ZONA PERUMAHAN

PENETAPAN SUB SWK YANG DIPIRORITASKAN PENANGANANNYA

1.4

ZONA BUDIDAYA

Pada materi teknis penambahan terdapat 6 titik gardu Listrik.

Pada Pasal 15 (Pasal 7 angka 2 : tidak menyebutkan Zona Cagar Budaya).

7. ZONA RAWAN BENCANA

3. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN DRAINASE

6. ZONA SUAKA ALAM DAN CAGAR BUDAYA

Sub Zona Gardu Induk : Terdapat persil Zona Khusus yang belum masuk (Gardu Induk) (KH.3).

RENCANA JARINGAN PRASARANA

1.3

----------

Infrastruktur Perkotaan Pengolahan Sampah dengan Teknologi Ramah Lingkungan : Dalam Lampiran Pola

Dalam Batang Tubuh Perda RDTR Pasal 82 ayat 3 tidak menyebutkan penanganan zona sekitar bantaran Sungai
Cikapundung sebagai kawasan prioritas yang akan diwujudkan.

KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG

1.5

Waktu pelaksanaan kegiatan yang tertera pada tabel indikasi program dimulai pada tahun 2014, sementara
pengesahan Perda RDTR pada tahun 2015.

1.6

Indikasi program berupa penyusunan RDTR seharusnya tidak dimasukkan dalam tabel indikasi program.

TEKNIK PENGATURAN ZONASI (TPZ)


1. TPZ Bonus

Kawasan SPK Setrasari tidak masuk dalam TPZ Kode A (bonus).

Kawasan Tamansari (rencana rumah deret) tidak masuk dalam TPZ Kode A.

You might also like