Professional Documents
Culture Documents
1)
Abstrak
Jalan raya adalah salah satu prasarana yang akan mempercepat pertumbuhan dan pengembangan
suatu daerah serta akan membuka hubungan sosial, ekonomi dan budaya antardaerah. Di dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 tahun 2004 tentang prasarana jalan, disebutkan bahwa
jalan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan perkembangan kehidupan bangsa. Studi ini
dilakukan terhadap ruas jalan Kuala Dua, Kubu Raya dengan panjang jalan yang diamati
sepanjang 4,47 km. Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Kuala Dua, Rasa Jaya terdiri dari
kerusakan lubang (pothole), retak kulit buaya (alligator cracking), retak memanjang dan
melintang (long and trans cracking), kegemukan (bledding), pelapukan dan pelepasan butir
(ravelling), alur (rutting), jalur/bahu turun (lane/shoulder drop off), amblas (deppression), benjol
dan turun (bump and sags), dan bergelombang (corrugation). Hasil analisis menggunakan metode
PCI (Pavement Condition Index), didapat nilai PCI jalan sebesar 30,55 dengan kondisi buruk
(poor) sehingga alternatif jenis pemeliharaan yang sesuai adalah program tambalan (patching) dan
dilapisi ulang (overlay). Tindakan perbaikan dengan perkerasan fleksibel, dengan memberikan
lapisan tambahan (overlay) pada perkerasan jalan yang berfungsi untuk menerima beban lalulintas dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya, kemudian diteruskan ke tanah dasar. Untuk
mempertahankan kinerja perkerasan, diperlukan beberapa tindakan perbaikan kerusakan, baik
berupa pemeliharaan rutin setiap tahun maupun pemeliharaan berkala setiap 2 atau 3 tahun sekali.
Kata-kata kunci: penanganan jalan, kerusakan perkerasan
1.
PENDAHULUAN
1) Alumnus Prodi Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
149
149
Studi
Jalan2013
Berdasarkan Tingkat Kerusakan Perkerasan
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME
13Penanganan
NOMOR 1 JUNI
Jalan
(Studi Kasus: Jalan Kuala Dua Kabupaten Kubu
Penanganan konstruksi perkerasan jalan, Raya)
a)
b)
Retak:
memanjang,
melintang,
diagonal, reflektif, blok, kulit buaya,
dan bentuk bulan sabit.
c)
Kerusakan
tekstur
permukaan:
butiran lepas, kegemukan, agregat
licin, terkelupas, dan stripping.
2.
d)
e)
TINJAUAN UMUM
Studi
Jalan2013
Berdasarkan Tingkat Kerusakan Perkerasan
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME
13Penanganan
NOMOR 1 JUNI
Jalan
sedangkan
perbaikan
sementara
(Studi Kasus: Jalan Kuala Dua Kabupaten Kubu
cukup ditambal di kulit permukaan
Raya)
METODOLOGI
Mulai
permukaan
(surface
Identifikasi
Tinjauan
pustaka: permasalahan
Pengumpulan
Konstruksi perkerasan data
Jenis kerusakan
Penyebab kerusakan
c) Penambalan (patching)
Penambalan di seluruh kedalaman
cocok untuk perbaikan permanen,
Kesimpulan
Gambar 1. Bagan alir penelitian
4.2
4.
HASIL PENELITIAN
Kerusakan Jalan
2)
3)
Persentase kendaraan.
Geometrik Jalan
4.3
Kondisi Lingkungan
No
1
2
3
4
Segmen
Panjang
Segmen 1
1,3 km
Segmen 2
0,6 km
Segmen 3
0,3 km
Segmen 4
2,27 km
Total
4,47 km
4) Curah hujan pada daerah ini
cukup signifikan yaitu berkisar
di atas normal ( 900
mm/tahun).
4.4 Daya Dukung Tanah Dasar
dan
CBR
Daya
dukung
tanah
dimaksud di sini adalah
yang
daya
Kondisi Drainase
Dalam pembangunan maupun pemeliharaan jalan raya, drainase adalah salah satu
hal sangat penting yang harus diperhaTabel 3. Nilai
CBR
subgrade
pada
masing-masing segmen
No Stasiun Lebar jalan (m) CBR (%)
1 0 + 500
4,5
2,19
2 1 + 000
4,5
1,51
3 1 + 600
4,5
3,23
4 1 + 850
4,5
1,58
5 2 + 050
4,5
2,20
6 2 + 200
4,5
0,67
7 3 + 200
4,5
1,92
8 4 + 200
4,5
0,59
No
1
2
3
4
Segmen
Segmen 1
Segmen 2
Segmen 3
Segmen 4
Persentase
kendaraan
melebihi
kapasitas kelas jalan, dengan LHR
rata-rata di atas 2000 SMP/hari.
% kerusakan
43,41
36,63
6,61
4,70
3,74
3,55
0,65
0,31
0,21
0,19
100,00
4.8.1
30
80
100
Saran
a) Jika
kerusakan-kerusakan
yang
terjadi di lapangan akan dilakukan
perbaikan,
seba- gian besar drainase
hendaknya terlebih dahulu dilakukan
tidak berfungsi maka sebelum
observasi langsung di lapangan oleh
melakukan perbaikan jalan
pihak terkait, agar perbaikan yang
perlu dilakukan normalisasi
dilakukan sesuai dengan kondisi
saluran drainase yang ada.
kerusakan yang terjadi, sehingga
Drainase yang rusak segera
perbaikan yang dilakukan akan lebih
diperbaiki agar tidak
terjadi
efektif dan efisien.
genangan
air
pada badan
jalan.
b) Melihat kondisi drainase yang
kurang berfungsi dengan baik bahkan
c)
160