You are on page 1of 6

9.1.1.

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR


DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS DTP MANDE


Jl. Aria Wiratanudatar Km. 9 Mande-Cianjur 43292
Telp (0263) 2910845-087714517225
mande.puskesmas@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS DTP MANDE


NOMOR : 9.1.1.1/0100/2016
TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS DTP MANDE
KEPALA PUSKESMAS DTP MANDE,
Menimbang

: a

Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan


keselamatan pasien puskesmas, perlu disusun kewajiban
tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan

keselamatan pasien;
b. Bahwa untuk memenuhi kepentingan sebagaimana yang
dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas DTP Mande, tentang Kewajiban Tenaga
Klinis Dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan
Mengingat

Pasien;
: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 08 tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42;
2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik, Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
3. Undang-Undang nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indionesia Tahun
2004 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4431);
4. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tetang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor

9.1.1.1

144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);


5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3637 );
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012
Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Keputusan Menteri Kesehatan nomor
128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasat pusat

Menetapkan

Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS

KESATU

DTP MANDE
Kewajiban seluruh tenaga klinis dalam peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas DTP Mande

KEDUA

Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur.


Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien menjadi tanggungjawab seluruh tenaga klinis yang

KETIGA

memberikan asuhan kepada pasien.


Panduan peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien sebagaimana tertera dalam lampiran keputusan
ini harus dijadikan acuan dalam melakukan peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas DTP

KEEMPAT
KELIMA

Mande.
Segala biaya akibat dikeluarkannya keputusan ini di

bebankan pada anggaran Puskesmas DTP Mande.


Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai
dengan ada prubahan kembali, dengan ketentuan apabila
dikemudian hari ada kekeliruan dalam keputusan ini
Ditetapkan
di Cianjur
akan diadakan perbaikan
sebagaimana
mestinya.
pada tanggal : 03 Pebruari 2016
KEPALA PUSKESMAS DTP MANDE,

2
drg. TUTIK SUPRIHATIN, M.Kes
NIP. 19650408 199403 2 002

9.1.1.1

Lampiran 1
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS DTP MANDE
NO. 445/167/SK-C/Pusk-LPS/I-2016
TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS DTP MANDE
1 Menentukan

indikator

mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien.
2 Menentukan

indikator

perilaku pemberi layanan


klinis.
3 Menyusun

standar

dan

SOP layanan klinis yang


sesuai dengan acuan yang
jelas

dan

dapat

dipertanggung jawabkan.
4 Memberikan

pelayanan

kesehatan sesuai dengan


standar dan SOP Layanan
Klinis yang telah disusun
bersama.
5 Menerapkan

manajemen

risiko klinis di semua unit


pelayanan

untuk

mencegah

timbulnya

Kejadian

Tidak

Diharapkan
Kejadian
(KNC),

(KTD),

Nyaris
dan

Cedera
Kejadian

Potensial Cedera (KPC).


6 Berperan

aktif

melakukan

identifikasi

pemasalahan
layanan

dalam

klinis

mutu
dan

9.1.1.1

keselamatan pasien.
7 Berperan

aktif

dalam

melakukan

analisis

terhadap

permasalahan

mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien.
8 Berperan

aktif

dalam

menyusun

rencana

peningkatan mutu layanan


klinis

dan

keselamatan

pasien. Perencanaan mutu


harus

ditetapkan

berdasarkan
fungsi

prioritas

dan

pelayanan

proses

PUSKESMAS

DTP MANDE.
9 Berperan

aktif

melaksanakan

dalam
program

perbaikan mutu layanan


klinis

dan

pasien

keselamatan

yang

sudah

direncanakan.
10 Berperan

aktif

dalam

menindaklanjuti
pelaksanaan

hasil
perbaikan

mutu layanan klinis dan


keselamatan pasien.
11 Kepala

Puskesmas,

penanggung
dan

jawab

penanggung

UKP
jawab

UKM wajib berpartisipasi


dalam

program

peningkatan mutu klinis


dan

keselamatan

pasien

mulai dari perencanaan,


pelaksanaan,

monitoring

dan evaluasi.
12 Seluruh

tenaga

wajib
kolaborasi
pelaksanaan

medis

melakukan
dalam
program

9.1.1.1

peningkatan mutu klinis


dan
yang

keselamatan

pasien

diselenggarakan

seluruh

di

jajaran

PUSKESMAS DTP MANDE.


13 Perencanaan peningkatan
mutu klinis disusun

oleh

seluruh

jajaran

Puskesmas

dengan

pendekatan

multidisiplin,

dan dikoordinasikan oleh


Wakil Manajemen Mutu.
14 Perencanaan mutu berisi
paling tidak:
a Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari
hasil monitoring dan
evaluasi
indikator,
maupun
keluhan pasien/ keluarga/ staf dengan mempertimbangan
kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan.
d Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien.
e Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja
UKM, dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur,
proses, dan outcome.
f Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
melalui standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem
untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h Manajemen
risiko
klinis
untuk
mencegah
terjadinya
kejadian sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris
cedera, dan keadaan potensial cedera.
i Program
dan
kegiatan-kegiatan
peningkatan
mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya
program peningkatan mutu laboratorium dan program
peningkatan mutu pelayanan obat.
j Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu
klinis dan keselamatan pasien. Rencana pertemuan sosialisasi
dan
koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak
lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
k Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan

9.1.1.1

keselamatan pasien.

a
b
c

d
e
f
g
h
i

a
b
c
d

15 Perancangan
sistem/
proses
pelayanan
memperhatikan butir-butir
di bawah ini:
Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan
perencanaan PUSKESMAS DTP MANDE.
Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman
praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan
berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari
Kementerian Kesehatan,
Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang
ada di Puskesmas,
Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses
dan sistem pelayanan.
16 Seluruh kegiatan mutu
dan keselamatan pasien
harus didokumentasikan.
17 Wakil manajemen mutu
wajib
melaporkan
kegiatan
peningkatan
mutu dan keselamatan
pasien
kepada
Kepala
Puskesmas tiap triwulan.
18 Berdasarkan
pertimbangan
hasil
keluhan pasien/keluarga
dan
staf,
serta
mempertimbangkan
kekritisan, risiko tinggi,
dan potensial bermasalah,
maka area prioritas yang
perlu mendapat perhatian
dalam peningkatan mutu
dan keselamatan pasien
adalah:
Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
Pelayanan rawat jalan/Pelayanan Rawat Inap (Puskesmas
Rawatan)
Pelayanan farmasi
Pelayanan gawat darurat

You might also like