You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi anak.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah
sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti
marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada
dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas
dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak
akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi
melalui kesenangannya melakukan permainan. Oleh karena itu dalam memilih alat
bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak. Sehingga dapat
merangsang perkembangan anak secara optimal.
Bermain mempunyai arti besar untuk mencapai perkembangan anak baik fisik,
emosi,mental,intelektual, kreativitas dan sosial. Pengetahuan orang tua terutama ibu
tentang konsep bermain yang sesuai dengan tingkat perkembangan atau usia anak sangat
diperlukan. Bermain dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif,
fisik, dan psikologi secara bersamaan. Perkembangan kognitif, meliputi anak banyak
belajar mengenai pengetahuan, anak menjadi aktif, kreatif, dan kritis. Perkembangan
fisik, meliputi kesehatan anak, membernya kesempatan untuk belajar, melatih anak untuk
tanggap dan bersikap siaga. Perkembangan psikologi, meliputi kedekatan emosional
antara anak dengan orangtuanya, perasaan aman yang dimiliki anak, sehingga menjadi
dasar perkembangan yang sehat. Perkembangan kognitif, fisik dan psikologi membuat
anak mampu bersosialisasi, menyesuaikan diri di manapun ia berada, sanggup
memecahkan masalah yang dihadapinya. Ia juga mampu belajar dari berbagai sumber.
Selain itu, banyak ditemukan anak pada masa tumbuh kembang mengalami
perlambatan yang dapat disebabkan kurangnya pemenuhan kebutuhan pada diri anak
termasuk di dalamnya adalah kebutuhan bermain, yang seharusnya masa tersebut
merupakan masa bermain yang diharapkan menumbuhkan kematangan dalam
pertumbuhan dan perkembangan karena masa tersebut tidak digunakan sebaik mungkin
maka tentu akhirnya mengganggu tumbuh kembang anak (AbdulA.A.H,2005).

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Anak dapat menunjukan rasa percaya diri serta mengurangi kecemasan, stress dan
kebebasan anak selama hospitalisasi.
2. Tujuan Khusus
Dapat mengeluarkan energi fisik dalam kemampuannya berpikir dan mewarnai
gambar
a. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.
b. Mengembangkan kreativitas dan daya pikirnya
c. Mengekspresikan rasa senangnya dan kepuasannya terhadap permainan
d. Beradaptasi dengan lingkungan
e. Mempererat hubungan antara perawat dan anak

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan setiap
hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang baik bagi
anak-anak untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk meningkatkan
kesejahteraan mental dan sosial anak.
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktikkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan dan berpilaku dewasa. (aziz alimul, 2009)
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
mempergunakan alat yang menghasilkan atau memberikan informasi, memberi
kesenangan maupun mengembangkan imajinasi anak (Anggani Sudono, 2000).

B. FUNGSI BERMAIN
1. Perkembangan fisik
Bermain aktif penting bagi anak untuk mengembangkan otot dan melatih seluruh
bagian tubuhnya. Bermain juga berfungsi sebagai penyaluran tenaga yang berlebihan
yang bila terpendam terus akan membuat anak tegang, gelisah, dan mudah
tersinggung.
2. Dorongan berkomunikasi
Agar dapat bermain dengan baik bersama yang lain, anak harus belajar berkomunikasi
dalam arti mereka dapat mengerti dan sebaliknya mereka harus belajar mengerti apa
yang dikomunikasikan anak lain.
3. Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam
Bermain merupakan sarana bagi anak untuk menyalurkan ketegangan yang
disebabkan oleh pembatasan lingkungan terhadap perilakunya mereka.
4. Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan
Kebutuhan dan keinginan yang tidak dapat terpenuhi dengan cara lain sering kali
dapat dipenuhi dengan bermain. Anak yang tidak mampu mencapai peran pemimpin
dalam kehidupannya mungkin akan memperoleh pemenuhan keinginan itu dengan
menjadi pemimpin tentara mainan.
5. Sumber belajar
Bermain memberi kesempatan untuk mempelajari berbagai hal melalui buku, televisi
atau menjelajah lingkunagan yang tidak diperoleh anak dari belajar di rumah atau di
sekolah.
6. Rangsangan bagi kreatifitas

Rangsangan melalui ekperimentasi dalam bermain, anak-anak menemukan bahwa


merancang sesuatu yang baru dan berbeda dapat menimbulkan kepusan. Selanjutnya
mereka dapat mengalihkan minat kreatifnya ke situasi di luar dunia bermain.
7. Perkembangan wawasan diri
Dengan bermain anak mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan
temannya bermain. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan konsep dirinya
denagn lebih pasti dan nyata.
8. Belajar bermasyarakat
Dengan bermain bersama anak lain, mereka belajar bagaimana membentuk hubungan
sosial dan bagaiman menghadapi dan memecahkan masalah yang timbul dalam
hubungan tersebut.
9. Standar moral
Walaupun anak belajar di rumah dan di sekolah tentang apa saja yang di anggap baik
dan buruk oleh kelompok, tidak ada pemaksaan standar moral paling teguh selain
dalam kelompok bermain.
10. Belajar bermain sesuai peran jenis kelamin
Anak belajar di rumah dan di sekolah mengenai apa saja peran jenis kelamin yang
disetujui. Akan tetapi, mereka segera menyadari bahwa mereka juga harus
menerimanya bila ingin menjadi anggota kelompok bermain.
11. Perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan
Dari hubungan dengan anggota kelompok teman sebaya dalam bermain, anak belajar
bekerjasama, murah hati, jujur, sportif, dan disukai orang.

C. JENIS PERMAINAN / KARAKTERISTIK PERMAINAN SESUAI TAHAP


PERKEMBANGAN
1. 1 Bulan
Visual
: Lihat dengan jarak dekat. Gantungkan benda yang terang dan
menyolok
Auditori
Taktil
Kinetik
2. 2-3 Bulan
Visual
Auditori
Taktil
Kinetik

: Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam


: Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
: Mengayun,naik kereta dorong
: Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok, bawa bayi ke
ruangan lain, letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
: Bicara dengan bayi, beri mainan bunyi, ikut sertakan dalam
pertemuan keluarga.
: Memandikan, mengganti popok, menyisir rambut dengan lembut,
gosok dengan lotion/ bedak
: Jalan dengan kereta, gerakan berenang,bermain air

3. 4-6 Bulan
Visual
Auditori
Taktil
Kinetik
4. 6-9 Bulan
Visual
Auditori

: Bermain cermin, anak nonton TV, beri mainan dengan warna terang
: Anak bicara, ulangi suara yang dibuat, panggil nama, remas kertas
didekat telinga, pegang mainan bunyi.
: Beri mainan lembut / kasar, mandi cemplung / cebur
: Bantu tengkurap,sokong waktu duduk
: Mainan berwarna,bermain depan cermin,ciluk .ba.
Beri kertas untuk dirobek-robek.
: Panggil nama Mama Papa,dapat menyebutkan bagian tubuh,\
Beri tahu yang anda lakukan,ajarkan tepuk tangan dan beri perintah
sederhana.

Taktil

: Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air mengalir


berenang

Kinetik

: Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.

5. 9-12 Bulan
Visual
: Perlihatkan gambar dalam buku, ajak pergi ke berbagai tempat,
Auditori

bermain bola, tunjukkan bangunan yang letaknnya agak jauh.


: Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan, kenalkan dengan suara

Taktil

binatang
: Beri makanan yang dapat dipegang, kenalkan dingin, panas dan

Kinetik

hangat.
: Beri mainan

6. Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan


a. Blockies warna-warni jumlah, ukuran.
b. Buku dengan gambar menarik
c. Balon, cangkir dan sendok
d. Boneka bayi
e. Mainan yang dapat didorong dan ditarik
7. Todler ( 2-3 Tahun )
a. Mulai berjalan, memanjat, lari
b. Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
c. Senang melempar, mendorong, mengambil sesuatu
d. Perhatiannya singkat
e. Mulai mengerti memiliki Ini milikku .
f. Karakteristik bermain Paralel Play
g. Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
h. Senang musik/irama
Mainan Untuk Toddler
a. Mainan yang dapat ditarik dan didorong
b. Alat masak
c. Malam,lilin

d. Boneka, telepon, gambar dalam buku, bola, dram yang dapat dipukul,
krayon, kertas
8. PRE-SCHOOL
a. Cross motor and fine motors
b. Dapat melompat,bermain dan bersepeda.
c. Sangat energik dan imaginative
d. Mulai terbentuk perkembangan moral
e. Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
f. Karakteristik bermain
g. Assosiative play
h. Dramatic play
i. Skill play
j. Laki-laki aktif bermain di luar
k. Perempuan didalam rumah
Mainan untuk Pre-school
a. Peralatan rumah tangga
b. Sepeda roda Tiga
c. Papan tulis/kapur
d. Lilin, boneka, kertas
e. Drum,buku dengan kata simple,kapal terbang,mobil,truk
9.

Usia Sekolah
a. Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
b. Dapat belajar dengan aturan kelompok
c. Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.
d. Karakteristik Cooperative Play
e. Laki-laki : Mechanical
f. Perrempuan : Mother Role
Mainan untuk Usia Sekolah
a. 6-8 TAHUN
Kartu,boneka,robot,buku,alat olah raga,alat untuk melukis,mencatat,sepeda.
b. 8-12 TAHUN
Buku,mengumpulkan
perangko,uang
logam,pekerjaan
tangan,
kartu,olah raga bersama,sepeda,sepatu roda.

D. BERMAIN DI RUMAH SAKIT


1. Tujuan
a. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
c. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
2. Prinsip
a. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orangtua
3. Upaya perawatan dalam pelaksanaan bermain

a. Lakukan saat tindakan keperawatan


b. Sengaja mencari kesempatan khusus
4. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
a. Alat bermain
b. Tempat bermain
5. Pelaksanaan bermain di RS dipengaruhi oleh
a. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama Tim dan keluarga.
b. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain

BAB III
RANCANGAN BERMAIN
TOPIK

: Terapi aktivitas bermain anak pada usia toddler (1-3 tahun) di ruang Anak
Lantai 1 RSUP DR KARIADI

SUB TOPIK :

Stimulasi fungsi kognitif dengan cara memberikan instruksi kepada anak.


Stimulasi motorik dengan cara mewarnai gambar dan melempar bola
Stimulasi sensorik dengan cara membedakan 1 dan 3 warna gambar dengan benar

TEMPAT

: Ruang bermain ruang Anak Lantai 1 RSUP DR. KARIADI

WAKTU

: Pukul 10.00 WIB (30 menit)

A. TUJUAN
1. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti terapi bermain diharapkan anak dapat bersosialisasi dan dapat
mengekspresikan perasaannya selama dirawat di rumah sakit untuk melanjutkan
tumbuh kembang anak dan meminimalkan hospitalisasi pada anak.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti terapi bermain selama 30 menit diharapkan :
a. Segi kognitif
Anak mampu mengikuti instruksi yang diberikan
b. Segi Psikomotor
Anak dapat menyusun puzzle yang diacak
c. Segi motorik
1) Anak mampu menyusun
2) Anak mampu mengenali bentuk dari setiap puzzle
d. Segi sensorik
Peserta yang mengikuti dapat menyusun dengan rapi

B. PERENCANAAN
1. JENIS PROGRAM BERMAIN
Jenis permainan yang dipilih dalam terapi bermain ini adalah Sense of
pleasure play dan Skill play. Jenis bermain mewarnai gambar dengan pensil
warna/crayon pada kertas gambar yang telah tersedia dan melempar bola.
2. KARAKTERISTIK PERMAINAN
Anak dibimbing untuk mewarnai sesuai dengan gambar yang ada dan anak
dibimbing cra melempar bola yang benar.
3. KARAKTERISTIK PESERTA

a. Peserta adalah anak usia toddler (1-3 tahun)


b. Jumlah peserta 3 anak dan didampingi oleh orang tua
c. Keadaan umum mulai membaik
d. Klien dapat duduk
e. Peserta kooperatif.
4. SASARAN
a. Anak usia toddler (1-3 tahun) yang dirawat di ruang anak lantai 1 RSUP DR
KARIADI
b. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
c. Anak yang butuh edukasi untuk perkembangannya
d. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain
5. METODE
Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang dilakukan
oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Langkah langkah :
a. Sediakan kertas bergambar
b. Sediakan pensil berwarna/crayon
c. Melatih mewarnai dari tepi ke dalam.
6. ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN
Pensil warna
Crayon
Buku gambar
Bola
7. SETTING TEMPAT
OR

KETERANGAN :
F
: perawat
O
: pasien
OR
: Orang tua

P
F

F
OR

OR

C. STRATERGI PELAKSANAAN
NO
1

Waktu
5 menit

Kegiatan
Pra kegiatan :
1.
2.
3.

5 menit

Peserta

Memfasilitasi media terapi bermain


Mempersiapkan anggota terapi bermain
Mempersiapkan peserta

Pembukaan :
1.

Membuka kegiatan dengan

Menjawab

2.
3.
4.

10 menit

mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari terapi bermain
Kontrak waktu anak dan orang tua

salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan

Mendengarkan

Kegiatanbermain :
1.

Menjelaskan tata cara pelaksanaan terapi

dan

bermain mewarnai kepada anak


2.

Memberikan kesempatan kepada anak

3.

untuk bertanya jika belum jelas


Membagikan kertas bergambar dan

memperhatikan
anak
belum

jelas
Antusias

pensil warna.
4.

Fasilitator mendampingi anak dan

saat

menerima
-

memberikan motivasi kepada anak

peralatan
Memulai untuk
mewarnai
gambar

5.

Menanyakan kepada anak apakah telah


selesai mewarnai gambar

6.

Memberitahu anak bahwa waktu yang


diberikan telah selesai

7.

Memberikan pujian terhadap anak yang

Menjawab
pertanyaan

Mendengarkan

Gembira

mampu mewarnai gambar sampai selesai


4

5 menit

Kegiatan penutup:
1.

Memotivasi anak untuk

2.

menyebutkan apa yang diwarnai


Mengumumkan nama anak yang dapat

menceritakan

gembira
-

mewarnai dengan baik contoh:


Membagikan reward kepada seluruh
peserta
5

5 menit

Terminasi:
1.

Memberikan motivasi dan pujian kepada

Memperhatikan

Mendengarkan

Menjawab

seluruh anak yang telah mengikuti


2.

program terapi bermain


Mengucapkan terima kasih kepada anak
dan orang tua

3.

Mengucapkan salam penutup

salam

D. EVALUASI
1. Evaluasi struktur :
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi proses :
a. Terapi dapat berjalan dengan lancar
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
3. Evaluasi hasil yang diharapkan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Anak dapat mengembangkan motorik halus


Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
Anak merasa senang
Anak tidak takut lagi dengan perawat
Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain

DAFTAR PUSTAKA

Whaley and Wong, 2009, Nursing Care Infanst and Children. Fourth Edition. Mosby Year
Book. Toronto Canada
Suherman. (200).Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta: EGCWidyasari.2009
http://www.academia.edu/10984703/Terapi_bermain

You might also like