You are on page 1of 8

Anatomi Cranium dan Persarafan Cranium ( N.

Trigeminus )
1. Anatomi Cranium
Adalah skeleton kepala suatu rangkaian tulang yang terbentuk atas 2 bagian :
a. Neurocranium
b. Viscerocranium

Anatomi Neurocranium
Neurocranium memiliki atap seperti kubah (calvaria) bagian atas tengkorak dan dasar atau basis
cranii (basiscranium).
Neurocranium pada orang dewasa terdiri dari rangkaian 8 tulang :
a. Empat
tulang
yang
terpusat
pada
( os frontale, os ethmoidale, os sphenoidale, dan os occipital ), dan
b. Dua
set
tulang
( os temporale dan os parietale )

sebagai

garis

pasangan

tengah
bilateral

Anatomi Viscerocranium (Skeleton Facial)


Membentuk bagian anterior cranium dan terdiri dari tulang-tulang yang mengelilingi mulut
(rahang atas dan rahang bawah), rongga hidung, dan sebagian besar orbita (rongga mata)
Viscerocranium terdiri dari 15 tulang irregular :
a. 3
tulang
tunggal
terletak
(mandibular, ethmoid dan vomer ), dan

pada

garis

tengah

b. 6
tulang
yang
timbul
sebagai
pasangan
bilateral
(maxilla, concha nasalis inferior, dan os zygomaticum, os palatinum, os nasale, dan os
lacrimale)

2. Persarafan Cranialis
Adalah berkas serat sensorik ataau motoric yang menginversi otot-otot atau kelenjar;
membawa impuls dari reseptor sensorik atau memperlihatkan kombinasi jenis-jenis saraf
tersebut. Berkas ini disebut Nervi cranialis karna keluar melalui foramina atau fissure dalam
cranium dan dilapisi oleh selubung tubular yang berasal dari meninges cranial.
Nervus cranialis terdiri dari 12 bagian :

a. Nervus Olfaktorius

( CN I )

Fungsi sensorik khusus (aferen visceral khusus) yaitu sensasi khusus penghidu.
Sarafnya berasal dari bulbus olfaktorius dalam fossa cranii anterior yang bersinaps dengan
neuron di bulbus, dan processus neuron tersebut mengikuti tractus olfactorius ke area primer dan
area terkait korteks cerebri.
b. Nervus Opticus

(CN II)

Fungsi sensorik khusus (aferen somatic khusus) yaitu sensasi khusus penglihatan.
Saraf ini memiliki serat sensorik yang berasal dari sel-sel ganglion dalam retina. Serat-serat saraf
tersebut keluar dari orbita melalui canalis opticus; serat-serat dari separuh nasal retina menyilang
sisi kontralateral pada chiasma opticum. Serat-serat kemudian berjalan melalui tractus opticus ke
corpus geniculatum thalami; disini bersinaps pada neuron-neuron yang processusnya membentuk
radiasi optic ke korteks visual primer lobus occipitalis.
c. Nervus Oculomotoris

(CN III)

Fungsi memberikan serat motoric somatic ke semua otot ekstraokular, kecuali M. obliquus
superior dan M. rectus lateralis.
Saraf-saraf tersebut berasal dari batang otak, yang keluar di medial pedunculus cerebri, dan
berjalan pada dinding lateral sinus cavernosus. Saraf-saraf tersebut masuk orbita melalui fissure
orbitalis superior dan terbagi menjadi ramus superior dan inferior.
d. Nervus Trochlearis

(CN IV)

Fungsi menyuplai serat mototrik somatic ke M. obliquus superior dan memberikan serat
propriosepsi ke otot tersebut, yang mengabduksi, mendepresi, dan memutar bola mata ke medial.
Saraf-saraf keluar dari aspek posterior batang otak. Saraf-saraf memiliki perjalanan panjang
dalam cranium, berjalan di sekitar batang otak untuk masuk dura mater pada pinggir bebeas
tentorium cerebelii dekat dengan processus clinoideus posterior. Saraf berjalan pada dinding
lateral sinus cavernosus, yang masukorbita melalui fissure orbitalis superior.
e. Nervus Trigeminus

(CN V)

fungsi menyuplai serat mototrik somatic ke otot mastikasi, M. myohyoideus, dan venter anterior
M. digastricus, M. tensor tympani, dan M. tensor veli palatine. Saraf tersebut juga menyebarkan
serat-serat parasimpatis postsinaptik kepala ke tujuannya, Nervus V bersifat sensorik ke dura
fossa cranii anterior dan media, kulit, wajah, gigi, gingiva, selaput lender cavitas nasi, sinus
paranasalis, dan mulut.
Saraf nervus V berasal dari permukaan lateral pons melalui 2 akar : motoric dan sensorik. Akarakar tersebut masuk cavum trigeminale dura di lateral corpus sinus ossis sphenoidalis dan sinus
cavernosus. Akar sensorik mengarah ke ganglion trigeminale; akar motoric berjalan sejajar
dengan akar sensorik, kemudian memintas ganglion dan menjadi bagian nervus mandibularis .

f. Nervus Abducens

(CN VI)

Fungsi menyuplai serat mototrik somatic ke M. rectus lateralis bola mata dan serat propriosepsi
ke otot-otot tersebut.
Saraf berasal dari pons, menembus dura pada clivus, menyilang sinus cavernosus dan fissure
orbitalis superior dan masuk orbita.
g. Nervus Facialis

(CN VII)

Fungsi menyuplai serat motorik ke M. stapedius, venter posterior M. digastricus, M.


Stylohyoideus, otot-otot wajah, dan otot-otot kulit kepala. Saraf-saraf tersbut juga menyplai serat
parasimpatis presinaptik melalui N. intermedius yang disiapkan untuk ganglion
pterygopalatinum dan ganglion submandibulare, masing-masing melalui N.petrosus major dan
chorda tympani. Nervus VII merupakan sensorik untuk pengecapan dan 2/3 anterior lidah dan
palatum molle.
Saraf nervus VII berasal dari batas posterior pons dan berjalan melalui meatus acusticus internus
dan canalis facialis pada pars petrosa ossis temporalis. Nervus VII keluar melalui foramen
stylomastoideum; truncus utamanya membentuk plexus intraparotideus.
h. Nervus Vestibulocochlearis (CN VIII)
Fungsi membawa serat-serat yang dihubungkan dengan sensasi khusus pendengaran dan
keseimbangan.
Serat saraf berasal darii sulcus di antara pons dan medulla. Saraf tersebut berjalan melalui
acusticus internus dan terbagi menjadi N. cochlearis dan vestibularis.

i. Nervus glossopharyngeus

(CN IX)

Fungsi mengirimkan serat-serat mototrik somatic ke M. stylopharyngeus dan motorik visceral


(parasimpatis presinaptik) ke ganglion oticum uuntuk inervasi glandula parotidea. Saraf-saraf
tersebut juga mengirimkan serat-serat sensorik ke sepertiga posterior lidah, pharynx, cavitas
tympani, cavitas pharyngotympani, corupus carotis, dan sinus caroticus.
Saraf-saraf tersbut berasal dari ujung rostral medulla dan keluar dari cranium melalui foramina
jugulare. Saraf-saraf itu berjalan diantara M. constrictor superior dan M. constrictor media
pharynges ke sinus tonsillaris dan memasuki sepertiga posterior lidah.
j. Nervus Vagus

(CN X)

Fungsi menyuplai serat-serat saraf motorik ke otot volunteer larynx dan oesophagus superior.
Saraf-saraf tersbut juga memberikan serat motorik visceral ke otot-otot involunter dan kelenjar
phon tracheobronchial dan oesophagus melalui plec\xus pulmonalis dan oesophagus. Kejantung
melalui plexus cardiacus dank e saluran penceraan sejauh flexura colica sinistra. Saraf-saraf juga
memberikan serat sensorik ke pharynx, larynx dan aferen reflex dari area-area yang sama
tersebut.
Saraf-saraf tersebut berasal dari 8-10 fila radicularia dari sisi lateral medulla batang otak. Sarafsaraf tersbut masuk mediastinum superior di posterior articulation sternoclavicularis dan V.
brachiocephalicus. Saraf-sraf menjadi N recurrens dextra dan sinistra, dan kemudian dari
ples\xus oesophagus, terbentuk kembali sebagai truncus vagalis anterior dan posterior yang
berlanjut dalam abdomen.
k. Nervus Accesorius

(CN XI)

Fungsi menyuplai serat motorik ke M. sternocleidomastoideus berlurik dan M. trapezius.


Saraf-saraf berasal dari sisi medulla spinalis pada 5 atau 6 segmen cervicalis superior. Saraf-saraf
naik ke dalam cavitas cranii melalui foramen magnum dan keluar melalui foramen jugulare, yang
menyilang region cervicalis lateral.
l. Nervus Hypoglossus

(CN XII)

Fungsi menyuplai serat motorik somatik ke otot intrinsic dan ekstrinsik lidah, kecuali M.
palatoglossus.
Saraf tersebut keluar melalui beberapa fila radicularia diantara pyramid dan olive medulla. Saraf
berjalan melalui canalis hypoglossus dan berlari ke inferior dan anterior, yang berjalan disebelah
medial angulus mandibulae dan diantara M. myohyoideus dan M. Hypoglossus untuk mencapai
otot-otot lidah.

Referensi

Anatomi berorientasi klinis edisi kelima Jilid 3. Keith L moore. Erlangga. 2013. Jakarta.

You might also like