Professional Documents
Culture Documents
2. Pemeriksaan diagnostik?
- Pemeriksaan hematologi
Kreatinin : jika fungsi ginjal lambat maka kreatinin akan meningkat. Hasil
pemeriksaan serum kreatinin digunakan untuk menghitung GFR.
GFR : menentukan stadium.
- USG/CT SCAN
Dalam kasus gagal ginjal stadium lanjut, ginjal dapat mengerut dan
berbentuk tidak utuh. Sebelum perubahan bentuk ginjal tersebut terjadi,
pemindaian digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyumbatan tidak
normal dalam aliran urin Anda. Proses ini dilakukan dengan alat-alat seperti
USG, computerised tomography (CT) scan, atau pemindaian magnetic
resonance imaging (MRI).
- Urin rutin
Melihat adanya protein dalam urin atau tidak, kalau ada menandakan
keadaan ginjal yang rusak. Osmolalitas urin, biasanya pada ckd urin pekat.
- Renogram
3. Ciri ciri ginjal yang normal pada pemeriksaan diagnostik?
4. Stadium CKD dan manifestasinya?
eGFR bernilai di atas 90 atau normal: stadium 1.
Walau nilai eGFR normal, namun terdapat kerusakan pada ginjal yang terdeteksi
oleh tes lain. Misalnya, terdapat darah di dalam urin (hematuria) atau terjadi
peradangan pada ginjal.
eGFR bernilai 60-89: stadium 2.
Laju eGFR turun sedikit menjadi 60-89 ml/menit dan disertai kerusakan atau
gangguan pada ginjal. Penderita dengan laju eGFR yang sama tanpa kerusakan
ginjal tidak dianggap mengalami GGK.
Agar perkembangan kondisi ginjal dapat terus dipantau, pengidap GGK stadium
satu atau stadium dua direkomendasikan untuk menjalani tes eGFR tahunan.
eGFR bernilai 30-59: stadium 3. Stadium ini terbagi menjadi dua, yaitu:
- Stadium 3a : laju eGFR (45-59). Terdapat penurunan fungsi ginjal yang
ringan sehingga memerlukan pemeriksaan tiap tahun.
- Stadium 3b: laju eGFR (30-44). Terdapat penurunan fungsi ginjal yang
parah sehingga memerlukan pemeriksaan berkala tiap enam bulan sekali.
eGFR bernilai 15-29: stadium 4.
Pada stadium ini, pengidap kemungkinan telah merasakan gejala-gejala GGK dan
perlu mengikuti pemeriksaan tiap enam bulan.
eGFR bernilai di bawah 15: stadium 5.
Disebut sebagai kondisi gagal ginjal, yaitu ginjal telah kehilangan hampir seluruh
fungsinya. Tiap tiga bulan, pasien gagal ginjal ini perlu menjalani pemeriksaan.
Hasil eGFR dari waktu ke waktu dapat naik atau turun. Diagnosis CKD biasanya
baru bisa dipastikan jika tes-tes eGFR yang dilakukan beberapa kali selama tiga
bulab berturut-turut menunjukkan hasil konsisten di bawah normal.
MANIFESTASINYA
- Lebih sering ingin buang air kecil, terutama di malam hari.
- Kulit gatal.
- Adanya darah atau protein dalam urin yang dideteksi saat tes urin.
- Kram otot dan kejang otot.
Perikarditis adalah peradangan lapisan paling luar jantung baik pada parietal
maupun viseral. Sedangkan konfusi adalah suatu keadaan ketika individu
mengalami atau beresiko mengalami gangguan kognisi, perhatian, memori
dan orientasi dengan sumber yang tidak diketahui.
Hiperkalsemia dan Hipertensi.
Hiperkalsemia (kadar kalsium darah yang tinggi) adalah penyakit dimana
penderitanya mengalami keadaan kadar kalsium darahnya melebihi takaran
normal ilmu kesehatan. Penyebab penyakit ini karena meningkatnay
penyerapan pada saluran pencernaan atau juga dikarenakan asupan kalsium
yang berlebihan. Seain itu juga mengkonsumsi vitamin D secara berlebihan
juga dapat mempengaruijumlah kalsium darah dalam tubuh.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem
peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas
nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg.