You are on page 1of 2

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PELAKSANAAN UTS

Tanggal Terbit:

08/11/2016

Halaman
1/2

No. Dokumen:
FM/04/8.2.3/AK/..../E01

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


JURUSAN AKUNTANSI
Ujian Akhir Semester (UAS)
Tahun Akademik 2016/2017
No. RK/04/8.2.3/AK/./E01
Mata kuliah yang diuji
Hari/Tanggal
Waktu
Semester / Kelas
Dosen
Sifat

: Penganggaran
: Selasa, 24 Januari 2016
: Flexible until final exam on January 24th 2017
: V (Lima) / C dan D
: Eliza Noviriani, SE., MSA
: Take Home

D - III

PT Texco adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri furnitur.
Salah satu produk yang diproduksi yaitu kursi kantor. Perusahaan ini telah menerobos pasar luar
negeri khususnya Asia. Sebanyak 60% kursi dipasarkan di pasar domestik dengan 70%
konsumennya adalah instansi pemerintah sedangkan sisanya instansi swasta. Pada tahun 2018
mendatang, perusahaan memiliki rencana untuk menambah modal usaha di bank. Demi tujuan
tersebut, PT Texco diharuskan untuk menyusun anggaran laba rugi dan anggaran neraca dengan
menggunakan data berikut ini:
a. Keadaan harta per 1 Januari 2018 terdiri atas:
Pabrik dan alat bersih
Rp. 600.000.000
Kantor dan alat bersih
Rp. 800.000.000
b. Asset tetap disusutkan 3% setahun dari nilai buku (bersih).
c. Rencana jualan tahun 2018:
Rencana
Harga/unit
Periode/komposisi
Penjualan
(Rp.000)
179.000 unit
Triwulan I, 25%
44.750
5.826
Triwulan II, 25%
44.750
5.826
Triwulan III, 20%
35.800
5.826
Triwulan IV, 30%
53.700
5.826
d. Pembayaran atas jualan 40% dibayar pada triwulan jualan dan 60% pada triwulan
berikutnya.
e. Sediaan produk dalam proses akhir dan awal tidak ada. Anggaran sediaan produk jadi:
Periode
Sediaan Awal tahun 2018
Triwulan I
150
Triwulan II
100
Triwulan III
50
Triwulan IV
25
Sementara itu, pada bulan Januari 2019 tidak ada sediaan produk jadi yang dianggarkan.
f. Untuk satu unit kursi kantor memerlukan:
Busa super 3 meter @ Rp. 350
Kulit 5 meter
@ Rp. 250
Besi vernikel 2 meter @ Rp. 150
Roda putar 4 buah
@ Rp. 100
Untuk membuat 1 buah kursi kantor diperlukan waktu 0,75 jam (JSTKL) dan upah tenaga
kerja langsung per jam Rp. 15.000 (TUSt).
Overhead pabrik variabel sebesar Rp. 500 per unit produk
g. Bahan baku dibayar tunai 80% dan 20% dibayar pada triwulan berikutnya. Sediaan bahan
baku akhir sama dengan awal.
Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dibayar tunai, kecuali biaya
penyusutan.

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


PELAKSANAAN UTS

Tanggal Terbit:

08/11/2016

Halaman
2/2

No. Dokumen:
FM/04/8.2.3/AK/..../E01

h. Biaya overhead pabrik tetap setahun Rp. 335.000.000 tidak termasuk biaya penyusutan.
i. Rencananya pada tanggal 30 Juni 2018 dibeli mesin senilai Rp. 400.000.000 yang
pembayarannya Rp. 220.000.000 pada bulan Juni 2018, Rp. 100.000.000 di bulan Agustus
2018 dan Rp. 80.000.000 pada bulan Desember 2018.
Alat penjualan rencananya dibeli tunai 30 Juni 2018 seharga Rp. 150.000.000.
j. Beban gaji penjualan tunai tiap triwulan diperkirakan 10% dari jualan.
Beban administrasi tunai Rp. 12.500.000 tiap triwulan
k. Kas minimum Rp. 100.000.000 dan besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar sebesar
10% tiap triwulan.
l. Pinjaman di bank direncanakan pertengahan Januari 2018 sebesar Rp. 1.000.000.000
dengan bunga 4% dari jumlah pinjaman yang harus dibayar tiap akhir triwulan. Pembayaran
pinjaman tersebut diangsur mulai tahun 2019.
Berdasarkan data tersebut, susunlah anggaran PT. Texco tahun 2018 yang diminta oleh bank.

JANGAN LUPA SESUAIKAN JAWABAN KALIAN DENGAN KEYWORDS YANG TELAH DISEDIAKAN

GOOD LUCK

Keywords:
Anggaran jualan triwulan I 260.713.500; II 260.713.500; III 208.570.800; IV 312.856.200
Anggaran produk triwulan I 44.700; II 44.700; III 35.775; IV 53.675
Beli bahan baku triwulan I 134.100.000; II 134.100.000; III 107325.000 IV 161.025.000
Bayar bahan baku triwulan I 107.280.000; II 133.560.000; III 112.680.000; IV 150.285.000
Anggaran kas masuk dari jualan triwulan I 104.285.400; II 260.713.500; III 344.141.820; IV 250.284.960
Anggaran biaya TKL triwulan I 502.875.000; II 502.875.000; III 402.472.500; IV 607.893.750
Biaya pabrik triwulan I 747.575.000; II 750.575.000; III 618.938.000; IV 887.006.250
Rugi kotor triwulan I 485. 181.800; II 490.701.350; III 410.787.125; IV 574.569.975
Rugi bersih triwulan I 593.728.465; II 601.037.470; III 507.396.125,5; IV 699.028.654,5
Anggaran piutang usaha triwulan I 156.428.100; II 156.428.100; III 125.142.480; IV 187.713.720
Anggaran kas akhir triwulan I 385.483.735; II 200.088.885; III 562.221.065,5; IV 1.298.036.035

You might also like