You are on page 1of 5

PENGARUH PENGGUNAAN EGR (Exhaust Gas Recirculation)

TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG PADA MESIN DIESEL

DISUSUN OLEH :
1. KOKO DWI LEKSONO (20143020001)
2. WARDOYO

(20143020018)

3. YUSUF PURNOMO

(20143020019)

4. ALFIAN JIWANTOPO (20143020025)


5. M HANIF DARMINTO (20143020032)

TEKNIK MESIN OTOMOTIF DAN MANUFAKTUR


PROGRAM VOKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dewasa ini memasuki abad ke 21 ini isu pemanasan global menjadi isu
yang selalu diangkat diberbagai kegiatan dan bidang kehidupan sehari-hari.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa pencemaran lingkungan terutama
pencemaran udara sudah sangat tinggi. Ini tidak bisa lepas dari pertumbuhan dan
perkembangan IPTEK, terutama kendaraan bermotor . Pertumbuhan kendraan
bermotor di Indonesia bisa dibilang cukup tinggi dari tahun ke tahun dan
penyumbang polusi udara terbesar.
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu
mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi
akibat buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk
dapat mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan. Ada beberapa cara
yang efektif untuk mengurangi gas buang pada kendaraan bermotor, untuk variasi
pada mesin bisa dengan memberikan tambahan, turbo, intercooler, oxydation
catalyst, SCR (Selective Catalytic Reduction) dan EGR (Exhaust Gas
Recirculation).
Kendaraan menghasilkan dua macam bentuk racun, yang terlihat oleh
mata dan yang tak terlihat oleh mata. Yang terlihat oleh mata adalah PM
(particulate matter) yaitu jelaga, asap hitam, tar, dan hidrokarbon yang tidak
terbakar. Sedang untuk yang tak terlihat oleh mata adalah NOx, CO dan
hidrokarbon, walaupun tak terlihat biasanya indera kita bisa merasakan kalau
kadar nya terlalu tinggi yaitu mata perih dan menjadi berlinang air mata.
Kendaraan sebagai penghasil polusi udara terbesar sebagai penyebabnya
adalah kurang sempurnanya sistem bahan bakar dan pembakaran tidak sempurna.
Banyaknya tuntutan pasar dan regulasi seperti Euro ,menjadi

tonggak

perkembangan teknologi kendaraan guna menutupi kekurangan dan memenuhi


tuntutan tersebut.
Hal itulah yang mendasari lahirnya teknologi EGR (Exhaust Gas
Recirculation) yang diharapkan bisa mengurangi polusi udara . EGR (Exhaust
Gas Recirculation) merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk
mengurangi emisi gas buang sekaligus untuk meningkatkan performa engine.
Prinsip kerja dari EGR adalah dengan mensirkulasikan sebagian aliran gas buang
kembali ke engine sehingga diharapkan pembakaran didalam silinder lebih
sempurna sehingga performa engine akan meningkat dan emisi gas buang akan
semakin rendah. Penggunaan EGR sangat tepat diterapkan pada mesin diesel
karena mesin diesel merupakan jenis engine yang memerlukan udara kompresi
bertekanan tinggi untuk dapat menghasilkan penyalaan didalam silinder.
Pada penelitian ini penulis ingin mengamati pengaruh penggunaan EGR
pada mesin diesel terhadap kandungan gas buang dibandingkan mesin diesel yang
tidak menggunakan EGR.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas diperoleh beberapa masalah, yaitu sebagai
berikut :
a. Pencemaran udara yang semakin tinggi terutama penyumbang polutan
terbesar adalah gas buang kendaraan bermotor.
b. Tuntutan pasar otomotif yang memaksa produsen kendaraan bermotor
untuk selalu melakukan inovasi teknologi .
c. Regulasi kendaraan yang dari tahun ke tahun semakin ketat terutama
dalam hal regulasi gas buang kendaraan.
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk memilih judul PENGARUH
PENGGUNAAN

EGR

(Exhaust

Gas

Recirculation)

TERHADAP

KANDUNGAN GAS BUANG PADA MESIN DIESEL sebagai tugas akhir.


1.3 BATASAN MASALAH

Berdasarkan judul yang diambil penulis tersebut, maka berikut ini


beberapa batasan masalah :
a. Tipe kendaraan :
Adapun yang menjadi bahan penelitian ini adalah mobil pabrikan Toyota ,
Fortuner Diesel A/T 2.5 G tahun 2016.
b. Cakupan penelitian:
Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah kandungan gas buang yang
dihasilkan kendaraan setelah menggunakan teknologi EGR.
1.4 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, maka
penulis mengambil permasalahan untuk proyek akhir ini sebgai berikut :
a. Bagaimanakah cara mengurangi kandungan gas berbahaya pada
kendaraan mesin diesel?
b. Bagaimanakah pengaruh penggunaan EGR terhadap kandungan gas
buang pada mesin diesel?
c. Bagaimanakah pengaruh penggunaan EGR terhadap efisiensi (unjuk
kerja) mesin pada mesin diesel ?
1.5 TUJUAN
Tujuan penulis yang ingin dicapai penulis dalam Laporan Tugas ini adalah :
a. Mengetahui sistem EGR pada kendaraan mesin diesel.
b. Mengetahui komponen-komponen dan cara kerja sistem EGR.
c. Mengetahui gangguan / masalah serta cara mengatasi (trouble shooting)
sistem EGR pada kendaraan mesin diesel.
1.6 MANFAAT
a. Bagi penulis :

Mendapatkan gelar Ahli Madya dari Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta.
Menambah wawasan mengenai teknologi terbaru pada kendaraan
bermotor.

b. Bagi Universitas :

Menambah literatur guna kepentingan akademik mahasiswa.

c. Bagi Umum :

Menambah pengetahuan bagi pengguna mobil Fortuner mengenai


sistem EGR, masalah yang timbul ,serta cara mengatasi masalah.

FLOW CHART

Mulai

Persiapan
mesin
Analisis
dan perhitungan
Persiapan
bahan
Melakukan
penelitian
Hasil
diesel
obyek
Kesimpulan
Selesai dan Saran
penelitian

You might also like