Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok 3
Ajeng Sri Utari, S.Pd.
4103810314151
Dian Sopiani, S.Pd.
4103810314165
Evan Zatnika S., S.Pd.
4103810314157
Gustoyo, S.Pd.
4103810314191
Yudi Feriandi, S.Ked., dr.
4103810314169
NIM :
NIM :
NIM :
NIM :
NIM :
BANDUNG
2015
I.
LATAR BELAKANG
Manusia secara biologis dirancang dengan kelengkapan
yang cukup untuk dapat mempertahankan hidupnya.
Satu-
pengembangan
kemampuan
otak
yang
belum
dimanfaatkan.
Begitu cepatnya perkembangan zaman yang terjadi masa
kini menunjukkan optimalisasi fungsi Otak manusia yang pada
akhirnya menemukan berbagai inovasi baru yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, Ronald Kotulak dalam
bukunya
Inside
The
Brain,
menjelaskan
kemajuan
yang
lalu
adalah
informasi
usang.
Neuroscience
sedang
meledak.
Kembali mengutip perkataan Tony Buzan yang menyatakan
bahwa tiap-tiap sel otak manusia lebih kuat dan canggih
daripada komputer terhebat sekalipun. Hal tersebut dikarenakan
setiap sel otak mampu berhubungan dengan puluhan ribu
sampai ratusan ribu sel yang lain dan mereka saling bertukar
informasi. Kehebatan inilah yang menyebabkan Otak menjadi
jaringan yang paling mempesona, dan pada hakikatnya jaringan
ini dimiliki oleh setiap orang.
II.
BELAJAR
Belajar adalah suatu
individu
dan
lingkungan.
Interaksi
inilah
terjadi
tersebut
mampu
membedakan
kapasitas
otak
penggolongan
bidang
spesialisasi
otak
manusia,
terdapat tiga spesialisasi yang mempunyai fungsinya masingmasing, yaitu: Otak reptil (untuk hal yang bersifat naluriah,
mengulang, mempertahankan diri); Sistem Limbik/ Otak Tengah
(berfungsi
untuk
emosional,
sosial,
ingatan
jangka
panjang);
TAHAPAN BELAJAR
Dalam buku Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan (Sufyan
Ramadhy, Dadi Permadi, Daeng Arifin) merumuskan 20 tahapan
belajar yang diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi otak
manusia dalam suatu proses belajar.
1. AMBILAH PELAJARAN DARI OLAHRAGA!
Olahraga mungkin dapat memberikan model pembelajaran
yang lebih baik, karena dalam dunia olahraga pasti:
a. Semua atlit yang berprestasi pasti diawali dengan sebuah
mimpi
Seorang atlit pasti memiliki mimpi untuk menjadi juara,
mimpi untuk memecahkan rekor, mimpi mendapatkan
hadiah dan bonus, dsb.
b. Para atlit biasanya memiliki tujuan spesifik. Tujuan haruslah
memenuhi
kaidah
SMART
(Specific,
Measurable,
seorang
siswa/pembelajar
haruslah
dipadupadankan
kebutuhan
yang
kuat
untuk
berprestasi
atau
belajar
dapat
dipersepsikan
sebagai
latihan.
2. BERANI BERMIMPI!
Hampir setiap prestasi besar di dunia dimulai dari sebuah visi.
Dalam belajar, seseorang haruslah memiliki bayangan atau
impian untuk mencapai sesuatu. Dengan kata lain, seoran
menjadi
langkah-langkah
yang
sederhana,
mudah
dahulu
ringkasannya
sehingga
dapat
diketahui
Pada
kondidi
tersebut
seseorang
dapat
10.
PERKUAT DENGAN GAMBAR DAN SUARA!
Bergantung pada gaya belajar dominan, maka peran gambar,
suara, aktifitas dan menulis akan membantu penguasaan
terhadap pesan atau materi pembelajaran.
11.
BELAJAR MELALUI PRAKTIK!
Pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang mampu
menggabungkan dan menintegrasikan secara seimbang dan
proporsional antara teori dan praktik. Pada berbagai penelitian
mengenai gaya belajar, mayoritas pelajar menggunakan lebih
dari satu gaya belajar dalam proses pembelajaran. Dengan
kata lain, belajar yang efektif memerlukan penggunaan lebih
dari satu indera.
12.
LINIER!
Teori mengenai mind mapping diperkenalkan oleh Tony Buzan.
Menurutnya
Otak
tidak
menyimpan
informasi
dalam
13.
ANDA PELAJARI!
Otak memiliki memori jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Ketiganya merupakan suatu perpaduan yang sangat
menguntungkan. Selain penggunaan konsep peta pikiran/mind
map, metode lain yang bermanfaat dalam belajar adalah
dengan menggunakan seluruh pusat intelegensi yang dimiliki.
Tony Buzan menyebut konsep tersebut dengan istilah Use
both side of your brain!. Dengan metode ini tidak perlu
menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghafal. Caranya
adalah dengan mencatat ide utama, buat peta pikiran, dan
pada waktu yang lain visualisasikan dengan diiringi musik dan
jangan lupa pikirkan asosiasinya.
Dalam buku Accelerated Learning for 21st Century Colin Rose
mengungkap
PELAJARI
CARA
RILEKS!
Pikiran bawah sadar
MENCAPAI
KONDISI
WASPADA
DAN
sebagai
secara
mutlak
berada
memperlihatkan
keadaan
perasaan
dalam
kinerja
konsentrasi
(emosi)
kepuasan
puncak
dari
total
saat
OLS
yang
sehingga
itu
kemampuan
dan
otak.
otak
mengeluarkan
dengan
kecepatan
8-12
gelombang
siklus
per
elektromagnetik
detik
atau
disebut
gelombang alfa.
Tiga langkah untuk dapat memasuki kondisi OLS adalah:
1. Menggunakan pernapasan yang dalam untuk menciptakan
OLS
2. Menggunakan relaksasiuntuk memperdalam OLS
3. Menggunakan latihan untuk mengunci OLS
Pernapasan memiliki pengaruh potensial pada pikiran, karena:
1. Dapat meningkatkan suplak oksigen ke otak, dan otak
membutuhkan
suplai
oksigen
lebih
banyak
ketika
menciptakan
BERLATIH-BERLATIH, BERLATIH!
kembali
proses
awal
belajar
yang
V.
GAYA BELAJAR
A. Gaya belajar Visual ( belajar dengan cara melihat)
Menitik beratkan kepada ketajaman penglihatan artinya , bukti
bukti kongkrit harus diperhatikan terlabih dahulu agar mereka
mengikuti
ilustrasi
daripada
membaca
instruksi
19. Seringkai mengerti apa yang harus dikatkan tetapi tidak
pandai memilih kata-kata
20. Kadang kehilangan konsentrasi
jika
mereka
ingin
diperhatikan
21. Isyarat verbal, Itu kelihatannya baik bagiku!
B. Gaya belajar Auditorial ( Gaya belajar dengan Mendengar)
Gaya auditori mengandalkan pada pendengaran, untuk bisa
memahami dan mengingatnya. Karakter model belajar seperti
ini benar benar menempatkan pendengaran sebagai alat
utama menyerap informasi atau pengetahuan.Artinya Kita
harus mendengar , baru kemudian kita bisa mengingat dan
memahami informasi itu. Ada beberapa karakter yang khas
bagi orang orang yang memakai gaya belajar auditori ini,
yaitu:
1. Sering berbicara sendiri saat bekerja
bercerita.
7. Berbicara dengan irama terpola
8. Lebih suka musik daripada seni rupa
9. Biasanya sebagai pembicara fasih
10. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat
11. Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan
visualisasi
13. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
14. Lebih suka meminta orang lain mengatakan caranya
15. Isyarat verbal itu kedengarannya baik bagiku!
C. Gaya bicara Kinestik ( belajar dengan cara bergerak, bekerja
dan menyentuh)
Mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh
sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar bisa
mengingatnya. Karakter model belajar seperti ini semua orang
bisa melakukannya. Adapun karakter dari Kinestik adalah :
1. Berbiacara dengan perlahan
2. Menanggapi perhatian fisik
3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain
5. Selalu berorientasi pada fisik yang banyak bergerak
6. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
7. Belajar melalui manipulasi dan praktik
8. Menghapal dengan cara berjalan, menggerak- gerakan
tangan dan kepala.
9. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
10. Banyak menggunakan isyarat tubuh
11. Tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama
12. Tidak dapat mengingat baik tentang geografi
13. Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
14. Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot
15. Kemungkinan tulisannya jelek
16. Ingin melakukan segala sesuatu
17. Menyukai permainan yang menyibukkan
18.
VI.
adalah
beberapa
jenis
latihan
untuk
membantu
musik
yang
anda
suka
ketika
anda
ingin
mendengarkannya
10.
11.
baru
VII.
tolol adalah harga yang harus Anda bayar selama belajar dan
latihan
6. The point a question is to get you to think not simply to answer it
(Maksud sebuah pertanyaan itu adalah untuk supaya Anda berpikirtidak hanya sesederhana untuk dijawab)
7. Youre in school to learn to think for yourself, not to repeat what
your textbooks and teachers tell you (Sekolah adalah tempat untuk
belajar memikirkan diri Anda sendiri, bukan hanya untuk mengulang
apa yang telah dikatakan guru dan buku-buku akademik)
8. Subjects do not always seem interesting and relevant, but being
actively engaged in learning them is better than being passively
bored and not learning them (Mata pelajaran itu tidak selalu tampak
menarik dan relevan dengan kebutuhan Anda, namun bersikap aktif
terlibat, untuk mempelajarinya lebih baik daripada bersikap pasif
dan tidak mempelajarinya.
9. Few things are as potentially difficult, frustating, or frightening as
genuine learning, yet nothing is so rewarding and empowering
(Sedikit sesuatu yang cenderung sulit, menimbulkan frustasi, atau
menakutkan seperti belajar sungguh-sungguh, sudah tak ada
satupun yang sangat menghargai dan memperdayakan)
10.
How well you do in school reflects your attitude and your
method, not your ability (Seberapa baik prestasi Anda di sekolah
hanya mencerminkan sikap dan metode belajar Anda, bukan
menunjukkan kemampuan belajar Anda sesungguhnya)
11.
If youre doing it for the grades or for the approval of others,
youre missing the satisfactions of the process and putting your selfesteem at the mercy of things outside your control (Jika anda
mengerjakannya
penghargaan
demi
dari
yang
peringkat
lain,
atau
maka
demi
berarti
mendapatkan
Anda
sedang
DAFTAR PUSTAKA
1. Ramadhy, Sufyan; Permadi, Dadi; Arifin, Daeng, Bagaimana
Mengembangkan
Kecerdasan?:
Metode
Baru
untuk