You are on page 1of 20

MAKALAH

Otak dan Belajar


MATA KULIAH INTELEGENSI & LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Oleh:

Kelompok 3
Ajeng Sri Utari, S.Pd.
4103810314151
Dian Sopiani, S.Pd.
4103810314165
Evan Zatnika S., S.Pd.
4103810314157
Gustoyo, S.Pd.
4103810314191
Yudi Feriandi, S.Ked., dr.
4103810314169

NIM :
NIM :
NIM :
NIM :
NIM :

Dosen: Dr. H. Daeng Arifin, M.Si.


PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA

BANDUNG
2015
I.

LATAR BELAKANG
Manusia secara biologis dirancang dengan kelengkapan
yang cukup untuk dapat mempertahankan hidupnya.

Satu-

satunya keunggulan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk


hidup lainnya yang juga memiiki otak adalah kemampuannya
untuk belajar. Tony Buzan, dalam bukunya Use Your Perject
Memory, mengatakan, Otak Anda terdiri dari trilyunan sel, hal
tersebut menunjukkan begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh
Manusia. Belajar menyimpan informasi dalam pola-pola dan
dengan teknik asosiatif yang kuat adalah langkah pertama
menuju

pengembangan

kemampuan

otak

yang

belum

dimanfaatkan.
Begitu cepatnya perkembangan zaman yang terjadi masa
kini menunjukkan optimalisasi fungsi Otak manusia yang pada
akhirnya menemukan berbagai inovasi baru yang bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, Ronald Kotulak dalam
bukunya

Inside

The

Brain,

menjelaskan

kemajuan

yang

mengagumkan di bidang penelitian otak dalam dekade terakhir


ini dengan mengutip Jeri Janowsky, seorang ahli neuropsikologi
yang mengatakan bahwa Apapun yang anda pelajari dua tahun
yang

lalu

adalah

informasi

usang.

Neuroscience

sedang

meledak.
Kembali mengutip perkataan Tony Buzan yang menyatakan
bahwa tiap-tiap sel otak manusia lebih kuat dan canggih
daripada komputer terhebat sekalipun. Hal tersebut dikarenakan
setiap sel otak mampu berhubungan dengan puluhan ribu
sampai ratusan ribu sel yang lain dan mereka saling bertukar
informasi. Kehebatan inilah yang menyebabkan Otak menjadi
jaringan yang paling mempesona, dan pada hakikatnya jaringan
ini dimiliki oleh setiap orang.

II.

BELAJAR
Belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku

individu melalui interaksi dengan lingkungan. Dibandingkan


dengan pengertian pertama, tujuan belajar itu pada prinsipnya
sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau
usaha pencapaiannya. Pengertian ini menitikberatkan interaksi
antara

individu

dan

lingkungan.

Interaksi

inilah

terjadi

serangkaian belajar. (Tabrani dalam Dimyati dan Mudjiono


(2006:14))
Bagi setiap manusia, belajar merupakan kewajiban dan
kebutuhan sehingga ungkapan belajar sepanjang hayat, berlaku
untuk semua orang. Belajar dapat terjadi setiap waktu, disetiap
tempat, pada setiap orang tanpa dibatasi oleh usia.
Dengan pendekatan neuroscience, dapatlah kita pahami
bahwa belajar merupakan suatu upaya membangun beberapa
sinapsis baru dalam otak. Semakin banyak dan kompleks sinapsis
yang terbentuk, semakin efektif proses belajar yang dilakukan.
Pengertian tersebut didukung oleh Penelitian yang dilakukan oleh
Gary Linch dari UCLA yang menunjukkan bahwa setelah belajar,
maka tingkat kepadatan atau densitas otak akan meningkat.
Pendekatan

tersebut

mampu

membedakan

kapasitas

otak

seseorang. Pernyataan senada lainnya dikemukakan oleh Ira


Black (1991) yang memberikan definisi bahwa Ilmu adalah pola
koneksitas atau hubungan antara sel-sel saraf dan belajar
menyebabkan terjadinya modifikasi terhadap pola tersebut.

Gambar 1. Perkembangan Volume Otak Manusia


Otak menyimpan informasi dengan menggunakan asosiasi.
Otak setiap orang memiliki sebuah korteks asosiasi. Ia dapat
menghubungkan sesuatu yang mirip, dari berbagai bank memori.
Apabila pemahaman mengenai konsep asosiasi ini dipraktikan,
maka kemampuan belajar seseorang akan meningkat secara
signifikan.

Gambar 2. Kecepatan Pembentukan Sinapsis pada


Anak
Otak manusia bekerja dan belajar untuk memproses suatu
pembelajaran agar mendapat hasil yang baik. Dan penyimpanan
data informasi manusia terletak pada otak, memori yang kita
pelajari sejak kita lahir, sekarang, hingga masa dewasa kelak,
tersimpan rapi dan siap untuk dipanggil kembali oleh otak kita. Jika

seseorang menggunakan sepenuhnya kemampuan dari otaknya,


maka akan mampu menguasai 8 bahasa penting yang ada di dunia.
Dalam

penggolongan

bidang

spesialisasi

otak

manusia,

terdapat tiga spesialisasi yang mempunyai fungsinya masingmasing, yaitu: Otak reptil (untuk hal yang bersifat naluriah,
mengulang, mempertahankan diri); Sistem Limbik/ Otak Tengah
(berfungsi

untuk

emosional,

sosial,

ingatan

jangka

panjang);

Neokoteks (untuk berpikir, belajar, memecahkan masalah, dan


mencipta). Pada otak manusia, terdapat sel saraf atau neuron yang
merupakan satuan kerja utama sistem saraf yang berfungsi
menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu
stimulus (rangsang). Jadi, neuron pada otak berfungsi sebagai
penghantar informasi.
III.

TAHAPAN BELAJAR
Dalam buku Bagaimana Mengembangkan Kecerdasan (Sufyan
Ramadhy, Dadi Permadi, Daeng Arifin) merumuskan 20 tahapan
belajar yang diharapkan mampu mengoptimalkan fungsi otak
manusia dalam suatu proses belajar.
1. AMBILAH PELAJARAN DARI OLAHRAGA!
Olahraga mungkin dapat memberikan model pembelajaran
yang lebih baik, karena dalam dunia olahraga pasti:
a. Semua atlit yang berprestasi pasti diawali dengan sebuah
mimpi
Seorang atlit pasti memiliki mimpi untuk menjadi juara,
mimpi untuk memecahkan rekor, mimpi mendapatkan
hadiah dan bonus, dsb.
b. Para atlit biasanya memiliki tujuan spesifik. Tujuan haruslah
memenuhi

kaidah

SMART

(Specific,

Measurable,

Achievable, Reality-Based, dan Time-Based). Seorang siswa


hendaknya memiliki tujuan atau target dalambelajar, baik
berupa kuantitatif maupun kualitatif.
c. Setiap atlit berprestasi pasti menggabungkan kekuatan
tubuh, pikiran, dan tindakannya. Begitu pula dalam suatu
proses belajar, berbagai kekuatan yang terdapat dalam diri

seorang

siswa/pembelajar

haruslah

dipadupadankan

sehingga gabungan antara kebiasaan positif, kebugaran


tubuh, pengaturan makanan dan penguasaan keterampilan
belajar menjadi prasyarat untuk tercapainya proses belajar
yang optimal.
d. Semua atlit memiliki Visi. Dalam belajar, seseorang harus
mampu untuk menyatakan visi dalam belajar. Secara
sederhana visi dapat diartikan sebagai What we want to
be.
e. Semua atlit memiliki gairah (enthusiasm). Antusiasme
dalam belajar dapat diartikan sebagai kepemilikan tekad
dan

kebutuhan

yang

kuat

untuk

berprestasi

atau

meminjam istilah MvCleland yaitu Need for Achievement.


f. Semua atlit memiliki pelatih/pembina/mentor. Kehadiran
seorang mentor dalam proses belajar akan meningkatkan
gairah untuk belajar.
g. Setiap atlit berprestasi memiliki sikap positif. Kesalahan
dalam

belajar

dapat

dipersepsikan

sebagai

latihan.

Kegagalan adalah bagian yang sangat penting dalam


proses belajar.
h. Semua atlit meraih prestasi dengan tindakan. Berprestasi
atau sukses dalam hidup harus dimulai dengan tindakan
mau belajar sepanjang hayat.

KESUKSESAN = VISI + GAIRAH + AKSI


Marylin King (Atlit Panca Lomba Olympiade)

2. BERANI BERMIMPI!
Hampir setiap prestasi besar di dunia dimulai dari sebuah visi.
Dalam belajar, seseorang haruslah memiliki bayangan atau
impian untuk mencapai sesuatu. Dengan kata lain, seoran

gpelajar harus memiliki keberanian membayangkan apa yang


ingin diraih.
3. TENTUKAN TUJUAN SPESIFIK!
Tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya ingin
dipelajari dan mengapa ingin mepelajarinya. Kita akan lebih
mudah mempelajari sesuatu jika kita memiliki tujuan tertentu
atau spesifik. Jika sudah dilakukan, maka bagi-bagilah tujuan
itu

menjadi

langkah-langkah

yang

sederhana,

mudah

dilakukan, dalam tenggang waktu yang realistis, dan sesuai


dengan kemampuan diri.
4. DAPATKAN PEMANDU YANG ANTUSIAS!
Menemukan pemandu/mentor dalam belajar yang penuh
dengan gairah dan dapat dimintakan nasihat serta mampu
bertukar pikiran/keterampilam dengannya akan membantu
mengakselerasi pencapaian tujuan belajar.
5. MULAILAH DENGAN GAMBARAN MENYELURUH!
Saat ini, dengan pendekatan sistem belajar mata pelajaran
yang cenderung terisolasi, seringkali siswa diajarkan bagianbagian kecil tanpa diperkenalkan gambaran besarnya terlebih
dahulu. Idealnya, jika ingin mengetahui sesuatu, cari dan
bacalah

dahulu

ringkasannya

sehingga

dapat

diketahui

gambaran utuh akan sesuatu tersebut atau bangunan ilmu


yang dipelajari.
6. BERTANYALAH!
Jangan pernah merasa malu dan takut untuk bertanya.
Seorang pembelajar seyogianya menjadikan bertanya sebagai
suatu kebiasaan yang dipupuk terus.
7. CARILAH PRINSIP UTAMA!
Setiap ilmu pasti memiliki kaidah atau prinsip-prinsip utama.
Menemukan prinsip dari sesuatu yang kita pelajari akan
mengantarkan kita pada pemahaman yang lebih baik. Sebagai
contoh, dalam bidang pendidikan, prinsip utamanya adalah
bahwa orang akan dapat belajar dengan sangat baik dalam

bidang yang diminati apabila berada dalam lingkungan yang


menyenangkan.

Pada

kondidi

tersebut

seseorang

dapat

belajar dengan seluruh indera mereka dengan cepat.


8. TEMUKAN 3 BUKU TERBAIK YANG DITULIS PRAKTISI HANDAL!
Mulailah belajar dari buku yang diminati. Sebaiknya jangan
langsung mempelajari buku-buku teks akademik pada awal
suatu pembelajaran. Harus diperhatikan bahwa buku yang
layak untuk dijadikan rujukan adalah buku yang ditulis oleh
praktisi handal yang memang sudah teruji secara publik
keilmuan dan kompetensinya.
9. PELAJARI LAGI CARA MEMBACA YANG EFISIEN!
Hanya sedikit orang yang tahu cara membaca dengan baik.
Berikut salah satu kutipan mengenai teknik membaca yang
baik dengan metode skimming dan scanning.

Skimming and scaning are reading techniques that use rapid


eye movement and keywords to move quickly through text for
slightly diferent purposes. Skimming is reading rapidly in order
to get a general overview of the material. Scaning is reading
rapidly in order to find specifc facts. While skimming tels you
what general information is within a section, scaning helps you
locate a particular fact. Skimming is like snorkeling, and
scaning is more like pearl diving. The steps to do the theqnique
are mentioned bellow:
1. Read the table of contents or chapter overview to learn
the main divisions of ideas.
2. Glance through the main headings in each chapter just to
se a word or two. Read the headings of charts and tables.
3. Read the entire introductory paragraph and then the first
and last sentence only of each folowing paragraph. For
each paragraph, read only the first few words of each
sentence or to locate the main idea.
4. Stop and quickly read the sentences containing keywords
indicated in boldface or italics.
5. When you think you have found something signifcant,
stop to read the entire sentence to make sure. Then go
on the same way. Resist the temptation to stop to read
details you don't ned.
6. Read chapter summaries when provided

10.
PERKUAT DENGAN GAMBAR DAN SUARA!
Bergantung pada gaya belajar dominan, maka peran gambar,
suara, aktifitas dan menulis akan membantu penguasaan
terhadap pesan atau materi pembelajaran.
11.
BELAJAR MELALUI PRAKTIK!
Pendidikan yang efektif adalah pendidikan yang mampu
menggabungkan dan menintegrasikan secara seimbang dan
proporsional antara teori dan praktik. Pada berbagai penelitian
mengenai gaya belajar, mayoritas pelajar menggunakan lebih
dari satu gaya belajar dalam proses pembelajaran. Dengan
kata lain, belajar yang efektif memerlukan penggunaan lebih
dari satu indera.
12.

GAMBARLAH PETA PIKIRAN SEBAGAI GANTI CATATAN

LINIER!
Teori mengenai mind mapping diperkenalkan oleh Tony Buzan.
Menurutnya

Otak

tidak

menyimpan

informasi

dalam

kumpulan baris dan kolom yang rapi. Otak menyimpan


informasi pada dendrit-dendrit yang tampak seperti sebuah
pohon. Sebagaimana telah dijelaskan pada awal makalah,
bahwa otak menyimpan informasi dengan pola dan asosiasi.
Jadi semakin mampu menerapkan metode memori otak dalam
belajar, maka semakin mudah dan cepat suatu proses belajar.
Oleh karena itu, janga mencatat, tetapi buatlah peta pikiran.

Gambar 3. Contoh Peta Pikiran

13.

GUNAKAN CARA MUDAH MENGELUARKAN YANG TELAH

ANDA PELAJARI!
Otak memiliki memori jangka pendek, menengah dan jangka
panjang. Ketiganya merupakan suatu perpaduan yang sangat
menguntungkan. Selain penggunaan konsep peta pikiran/mind
map, metode lain yang bermanfaat dalam belajar adalah
dengan menggunakan seluruh pusat intelegensi yang dimiliki.
Tony Buzan menyebut konsep tersebut dengan istilah Use
both side of your brain!. Dengan metode ini tidak perlu
menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghafal. Caranya
adalah dengan mencatat ide utama, buat peta pikiran, dan
pada waktu yang lain visualisasikan dengan diiringi musik dan
jangan lupa pikirkan asosiasinya.
Dalam buku Accelerated Learning for 21st Century Colin Rose
mengungkap

tentang learning pyramid yang memaparkan

mengenai efektifitas metode belajar sebagai berikut:

Gambar 4. Piramida Pembelajaran


14.

PELAJARI

CARA

RILEKS!
Pikiran bawah sadar

MENCAPAI

KONDISI

WASPADA

DAN

merupakan gudang kreativitas dan

memiliki potensi yang luar biasa. Keseimbangan otak kiri dan


otak kanan merupakan kunci utama dalam pembentukan

kebiasaan belajar efektif. Belajar efektif mensyaratkan kondisi


kewaspadaan yang rileks (relaxed alertness).
Kondisi optimal bagi proses belajar disebut sebagai Optimum
Learning State (OLS) atau disebut juga peak performance, the
peak learning state, the flow state, atau the zone.
didefinisikan
menyerap
seseorang

sebagai
secara

mutlak

berada

memperlihatkan

keadaan

perasaan

dalam

kinerja

konsentrasi

(emosi)

kepuasan

puncak

dari

total

saat

OLS
yang

sehingga
itu

kemampuan

dan
otak.

Dalam OLS, kita benar-benar terserap ke dalam apa yang


dipelajari dan pemahaman kita mencapai titik maksimum.
Kewaspadaan rileks (relaxed alertness) atau OLS tidak harus
dialami dalam interval waktu yang panjang. Kadang-kadang
fase tersebut datang ketika diinginkan. Keadaan OLS dapat
dimasuki jika diperlukan dengan sedikit persiapan khusus.
Penelitian dengan menggunakan Elektroensefalografi (EEG)
memperlihatkan bahwa ketika kita belajar dalam kondisi
puncak,

otak

mengeluarkan

dengan

kecepatan

8-12

gelombang

siklus

per

elektromagnetik

detik

atau

disebut

gelombang alfa.
Tiga langkah untuk dapat memasuki kondisi OLS adalah:
1. Menggunakan pernapasan yang dalam untuk menciptakan
OLS
2. Menggunakan relaksasiuntuk memperdalam OLS
3. Menggunakan latihan untuk mengunci OLS
Pernapasan memiliki pengaruh potensial pada pikiran, karena:
1. Dapat meningkatkan suplak oksigen ke otak, dan otak
membutuhkan

suplai

oksigen

lebih

banyak

ketika

berfungsi pada tingkat puncak dalam belajar


2. Dapat membuat tubuh menjadi rileks atau santai dan
membersihkan pikiran dari ketegangan
3. Menetapkan siklus fisik berirama yang

menciptakan

harmoni otak pada kondisi gelombang 8-12 cps.


15.

BERLATIH-BERLATIH, BERLATIH!

Latihan akan mebuat memori menjadi semakin terpola dan


otak akan lebih cepat untuk memahami sesuatu jika kita sadar
terhadap pola-pola tersebut.
16.
TINJAU ULANG DAN RENUNGKAN!
Dalam mempelajari suatu pengetahuan, kita harus meninjau
ulang secara teratur. Proses ini merupakan pendalaman
terhadap sinaps memori yang sudah terbangun sebelumnya.
17.
GUNAKAN ALAT BANTU SEBAGAI CANTOLAN MEMORI!
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa memori
bekerja paling baik dengan menggunakan aosisasi. Asosiasi
dapat dilakukan dengan cara:
1. Gerakan fisik atau motorik
2. Visual
3. Kisah visual
4. Inisial
5. Ritme dan visualisasi
18.
NIKMATILAH BERBAGAI PERMAINAN!
Penelitian selama 30 tahun yang dilakukan Tony Buzan
mengenai asosiasi dan persepsi terhadap kata belajar,
ditemukan 10 kata dan konsep, yaitu:
1. Membosankan
2. Ujian
3. Pekerjaan rumah
4. Hukuman
5. Buang-buang waktu
6. Tidak relevan
7. Takut
8. Benci
9. Idih (yuck)
10. Penahanan
Jawaban akan berbeda apabila ditanyakan pada seorang
anak berusia 4 tahun, ia akan mengasosiasikan belajar
dengan berbagai hal yang menyenangkan. Oleh karena itu,
hadirkanlah

kembali

proses

awal

belajar

yang

menyenangkan. Selain itu, humor dapat dikaitkan dengan


belajar.
19.

AJARI ORANG LAIN!

Direktur The Lawrence Hall of Science yang juga seorang


Profesor Neuroanatomi Mariam Diamond mengatakan Saya
ingin memperkenalkan konsep bahwa setiap orang dapat
menjadi guru. Setiap orang mengajari yang lain. Sebagai guru,
orang harus:
- Akurat dalam menyampaikan fakta
- Harus imajinatif dengan ide-ide kreatif untuk mendapatkan
20.
IV.

arah baru di masa depan


IKUTLAH KURSUS SISTEM BELAJAR CEPAT!

MENEMUKAN GAYA BELAJAR PRIBADI


Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
sebagai sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Metode pembelajaran
adalah merupakan suatu bentuk keahlian skill dalam pekerjaan
belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan keperluan
masing masing tenaga pengajar serta audiens pembelajaran
sehingga terjadisuatu tujuan belajar mengajar yang menarik dan
tidak membosankan baik itu bagi yang mengajar dan bagi
mereka yang belajar.
Menurut de porter dan Hernacki gaya belajar adalah
kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi.
Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana menyerap,
mengatur, dan mengolah informasi yang masuk ke dalam otak.
Gaya belajar adalah variasi cara yang dimiliki seseorang untuk
mengakumulasi serta mengasimilasi informasi. Dalam buku
quantum learning dipaparkan terdapat tiga modal yang dapat
digunakan seseorang dalam proses belajar, yaitu:
1. Audio
2. Visual
3. Kinestetik
Gaya belajar ditentukan oleh dua komponen, yaitu:
Modalitas otak, yaitu cara termudah menyerap informasi
Dominasi otak, yaitu bagaimana cara mengatur informasi

V.

GAYA BELAJAR
A. Gaya belajar Visual ( belajar dengan cara melihat)
Menitik beratkan kepada ketajaman penglihatan artinya , bukti
bukti kongkrit harus diperhatikan terlabih dahulu agar mereka

paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan


atau melihat dulu baru kemudian mempercayainya. Ada
beberapa karakter yang khas bagi orang orang yang memakai
gaya belajar visual ini
1. Rapi dan teratur
2. Berbicara dengan cepat
3. Perencana Jangka Panjang yang baik
4. Teliti terhadap detail
5. Mementingkan penampilan
6. Pengeja yang baik
7. Lebih mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar
8. Mengingat dengan asosiasi visual
9. Biasanya tidak terganggu oleh keributan
10. Pembaca cepat dan tekun
11. Lebih suka membaca daripada dibacakan
12. Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh
13. Mencoret coret tanpa arti selama berbicara di telepon
atau dalam rapat
14. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
15. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
16. Lebih suka seni lukis daripada musik
17. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat
ya atau tidak
18. Lebih suka

mengikuti

ilustrasi

daripada

membaca

instruksi
19. Seringkai mengerti apa yang harus dikatkan tetapi tidak
pandai memilih kata-kata
20. Kadang kehilangan konsentrasi

jika

mereka

ingin

diperhatikan
21. Isyarat verbal, Itu kelihatannya baik bagiku!
B. Gaya belajar Auditorial ( Gaya belajar dengan Mendengar)
Gaya auditori mengandalkan pada pendengaran, untuk bisa
memahami dan mengingatnya. Karakter model belajar seperti
ini benar benar menempatkan pendengaran sebagai alat
utama menyerap informasi atau pengetahuan.Artinya Kita
harus mendengar , baru kemudian kita bisa mengingat dan
memahami informasi itu. Ada beberapa karakter yang khas
bagi orang orang yang memakai gaya belajar auditori ini,
yaitu:
1. Sering berbicara sendiri saat bekerja

2. Sensitif terhadap keributan


3. Menggerakan bibir saat mengucapkan tulisan di buku
ketika membaca
4. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
5. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada birama
dan warna suara
6. Merasa kesulitan dalam menulis

tetapi hebat dalam

bercerita.
7. Berbicara dengan irama terpola
8. Lebih suka musik daripada seni rupa
9. Biasanya sebagai pembicara fasih
10. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat
11. Suka berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan
visualisasi
13. Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
14. Lebih suka meminta orang lain mengatakan caranya
15. Isyarat verbal itu kedengarannya baik bagiku!
C. Gaya bicara Kinestik ( belajar dengan cara bergerak, bekerja
dan menyentuh)
Mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh
sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar bisa
mengingatnya. Karakter model belajar seperti ini semua orang
bisa melakukannya. Adapun karakter dari Kinestik adalah :
1. Berbiacara dengan perlahan
2. Menanggapi perhatian fisik
3. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain
5. Selalu berorientasi pada fisik yang banyak bergerak
6. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
7. Belajar melalui manipulasi dan praktik
8. Menghapal dengan cara berjalan, menggerak- gerakan
tangan dan kepala.
9. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
10. Banyak menggunakan isyarat tubuh
11. Tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama
12. Tidak dapat mengingat baik tentang geografi
13. Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
14. Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot
15. Kemungkinan tulisannya jelek
16. Ingin melakukan segala sesuatu
17. Menyukai permainan yang menyibukkan

18.

Isyarat verbal: itu rasanya baik untukku

MODEL BELAJAR MENURUT GREENE dan LEWIS


A. ATAS BAWAH (DEDUKTIF)
1. Memulai dengan pandangan luas
2. Mencari prinsip-prinsip umum, ide besar, konsep dasar, dan
prinsip-prinsip organisasi
3. Menghubungkan segala sesuatu yang mereka ketahui ke topik
yang bersangkutan
4. Cepat menarik hubungan paralel dan menemukan hubungan
tersebut
5. Menyukai situasi yang tidak terstruktur
6. Senang langsung menerjuni suatu subyek
7. Kurang mampu jika data atau keterampilan yang disajikan
dalam sistem sangat tidak fleksibel
B. BAWAH ATAS (INDUKTIF)
1. Memulai dengan fakta menggunakan pendekatan metodik
sistematis
2. Menguasai setiap detail sebelum melanjutkan
3. Mempunyai sasaran yang didefinisikan dengan jelas
4. Memfokuskan pada masalah-masalah yang berhubungan
langsung dengan subyek
5. Kurang mampu berada dalam situasi tidak terstruktur

VI.

MODEL DOMINASI OTAK


Model dominasi otak dapat digambarkan pada bagan berikut:

Gambar 5. Diagram Dominasi Otak


Berikut

adalah

beberapa

jenis

latihan

untuk

membantu

mengembangkan kuadran-kuadran yang tidak begitu anda sukai


menurut Ned Herrmann:

Otak Kanan (AA & AK)


1. Pelajari bagaimana cara kerja mesin yang sering digunakan
2. Aturlah foto-foto anda ke dalam album
3. Usahakan tepat waktu sepanjang hari
4. Aturlah pengeluaran pribadi
5. Rangkailah rakitan model berdasarkan instruksi
6. Bergabunglah dengan klub investasi
7. Atasi masalah yang ada dan analislah bagian-bagian utama
8. Belajarlah untuk mengoperasikan komputer pribadi
9. Tulislah tinjauan kritis terhadap film favorit anda
10.

Aturlah buku-buku anda menurut urutan jenisnya

Otak Kiri (SA & SK)


1. Usahakan untuk memahami perasaan binatang peliharaan anda

2. Temukan resep masakan dan siapkanlah


3. Bermainlah dengan tanah liat dan temukan hakikatnya
4. Buatlah 500 foto tanpa mengkhawatirkan biayanya
5. Ciptakan logo pribadi anda
6. Kemudikan mobil ke mana saja tanpa merasa bersalah
7. Bermain-mainlah dengan anak-anak anda dengan cara yang
mereka inginkan
8. Sisihkan waktu jeda perasaan 10 menit setiap hari
9. Pasang

musik

yang

anda

suka

ketika

anda

ingin

mendengarkannya
10.

Alami spiritualitas anda dengan cara non-religius

11.

Ambilah belokan yang keliru dan telusurilah lingkungan yang

baru

VII.

THE SMART STUDENTS CREDO


12 Prinsip tentang sekolah dan proses belajar, yaitu :
1. Nobody can teach you as well as you can treach yourself (Tidak ada
seorangpun yang dapat mengajari Anda sebaik diri Anda Sendiri).
2. Merely listening to your teachers and completing assignments is
never enough (Belajar itu tidak cukup hanya dengan mendengarkan
guru Anda berbicara dan memenuhi segala tugas-tugas yang
diberikannya).
3. Not everything you are assigned to read or asked to do is equally
important (Tidak setiap tugas membaca atau bertanya yang
diberikan kepada Anda untuk dikerjakan itu sama pentingnya)
4. Grades are just subjective oponions (Peringkat atau ranking itu
hanyalah merupakan pendapat subyektif, sehingga bukan segalagalanya.
5. Making mistake (and occasionally appearing foolish) is the price you
pay for learning and improving (Berbuat salah dan sesekali tampak

tolol adalah harga yang harus Anda bayar selama belajar dan
latihan
6. The point a question is to get you to think not simply to answer it
(Maksud sebuah pertanyaan itu adalah untuk supaya Anda berpikirtidak hanya sesederhana untuk dijawab)
7. Youre in school to learn to think for yourself, not to repeat what
your textbooks and teachers tell you (Sekolah adalah tempat untuk
belajar memikirkan diri Anda sendiri, bukan hanya untuk mengulang
apa yang telah dikatakan guru dan buku-buku akademik)
8. Subjects do not always seem interesting and relevant, but being
actively engaged in learning them is better than being passively
bored and not learning them (Mata pelajaran itu tidak selalu tampak
menarik dan relevan dengan kebutuhan Anda, namun bersikap aktif
terlibat, untuk mempelajarinya lebih baik daripada bersikap pasif
dan tidak mempelajarinya.
9. Few things are as potentially difficult, frustating, or frightening as
genuine learning, yet nothing is so rewarding and empowering
(Sedikit sesuatu yang cenderung sulit, menimbulkan frustasi, atau
menakutkan seperti belajar sungguh-sungguh, sudah tak ada
satupun yang sangat menghargai dan memperdayakan)
10.
How well you do in school reflects your attitude and your
method, not your ability (Seberapa baik prestasi Anda di sekolah
hanya mencerminkan sikap dan metode belajar Anda, bukan
menunjukkan kemampuan belajar Anda sesungguhnya)
11.
If youre doing it for the grades or for the approval of others,
youre missing the satisfactions of the process and putting your selfesteem at the mercy of things outside your control (Jika anda
mengerjakannya
penghargaan

demi

dari

yang

peringkat
lain,

atau

maka

demi
berarti

mendapatkan
Anda

sedang

mengharapkan kepuasan dari proses belajar Anda, dan meletakkan


harga diri Anda pada rasa belas kasihan terhadap sesuatu di luar
kendali Anda.
12.
School is a game, but its very important game ( Sekolah
hanyalah sebuah permainan, tetapi ia merupakan permainan yang
sangat penting)

VIII. BAGAN GELOMBANG ENERGI OTAK

Gambar 6. Gelombang Otak


IX.

DAFTAR PUSTAKA
1. Ramadhy, Sufyan; Permadi, Dadi; Arifin, Daeng, Bagaimana
Mengembangkan

Kecerdasan?:

Metode

Baru

untuk

Mengoptimalkan Fungsi Otak Manusia. Bandung. PT Sarana


Panca Karya Nusa (2012)
2. https://thefath.files.wordpress.com/2010/03/gelombangotak.jpg
3. http://www.terapiotak4u.com/images/index-04.jpg
4. ,mplementasi Teori Belajar Kerja Otak dalam Pembelajaran.
Afid Burhanuddin. www.afidburhanuddin.wordpress.com

You might also like