Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Problem solving cycle merupakan proses yang terdiri dari klarifikasi
suatu masalah, menyusun strategi, melakukan implementasi strategi, dan
mengevaluasi
outcome
dengan
tujuan
menyelesaikan
masalah
atau
B. Tujuan
1. Umum
Memecahkan masalah kesehatan di Puskesmas Weru, Sukoharjo.
2. Khusus
a. Memecahkan masalah kesehatan prioritas di Puskesmas Weru,
Sukoharjo.
b. Mengetahui faktor-faktor biologis, fisik, ekonomi, sosial, dan budaya
yang mungkin berpengaruh terhadap masalah kesehatan tersebut.
c. Untuk mengetahui alternative intervensi yang bias dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut.
d. Untuk mengetahui intervensi prioritas yang bias dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut.
e. Untuk mengetahui kekuatan sumber daya internal organisasi.
f.
j.
C. Manfaat
a. Mampu memecahkan masalah kesehatan prioritas di Puskesmas Weru,
Sukoharjo.
b. Mampu mengetahui faktor-faktor biologis, fisik, ekonomi, sosial, dan
budaya yang mungkin berpengaruh terhadap masalah kesehatan tersebut.
c. Mengetahui alternative intervensi yang bias dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut.
d. Mengetahui intervensi prioritas yang bias dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut.
e. Mengetahui kekuatan sumber daya internal organisasi.
f. Mengetahui peluang dan ancaman dari luar puskesmas.
g. Mampu menyusun plan of action(POA).
h. Mampu menerapkan rencana serta langkah-langkah intervensi/ melakukan
POA.
i. Mengetahui bagaimana mengimplementasikan plan of action.
j. Mengetahui bagaimana evaluasi monitoring outcome.
k. Mengetahui apakah masalah sudah selesai.
l. Mengetahui apakah ada masalah yang tersisa.
m. Mengetahui apakah timbul masalah baru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masalah kesehatan masyarakat merupakan masalah-masalah yang muncul
di dalam masyarakat berkaitan dengan kondisi kesehatan masyarakat itu sendiri.
Dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat, perlu ditentukan prioritas
masalah yang harus segera ditangani lebih dulu. Untuk menentukan prioritas
masalah tersebut terdapat beberapa kriteria. Kriteria-kriteria tersebut adalah:
1. Insidensi
Insidensi merupakan jumlah kasus baru di dalam kurun waktu tertentu
dibandingkan dengan jumlah orang yang memiliki risiko terkena penyakit.
Insidensi menunjukkan kecepatan suatu penyakit terjadi di dalam populasi
dalam kurun waktu tertentu. Semakin besar nilai dari insidensi maka penyakit
tersebut harus segera ditangani atau memiliki prioritas yang lebih tinggi
dibandingkan yang lain.
2. Prevalensi
Prevalensi merupakan jumlah kasus lama dan kasus baru di dalam suatu
waktu dibagi dengan jumlah populasi. Prevalensi menunjukkan beban suatu
penyakit. Semakin besar prevalensinya maka semakin besar penyakit yang
terjangkit di dalam masyarakat.
3. Mortalitas
Mortalitas
merupakan
jumlah
kematian
akibat
suatu
penyakit
5. Perspektif masyarakat
Merupakan
BAB III
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
A. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Berdasarkan data yang dimiliki Puskesmas Weru, Sukoharjo berikut ini
adalah daftar 10 besar penyakit di Puskesmas Weru berdasarkan jumlah
kunjungan baik pasien baru maupun pasien lama dari bulan Januari 2014
hingga Agustus 2014 :
Daftar Penyakit
Infeksi
1.
akut
lain
pada
saluran
2.
3.
4.
5.
6.
jaringan pengikat
Gastritis
Vertigo
Penyakit kontak alergi
Diare dan gastroenteritis non spesifik
7.
8.
9.
10.
Kasus
Baru
Lama
4917
1701
6630
3499
4079
2960
2163
858
178
332
1031
4361
4259
3294
3198
1097
1802
2905
2177
1003
1051
842
646
365
64
133
2830
1371
1115
975
Total
bagian atas
Arthritis tidak spesifik
Akibat sosial
ekonomi
Perspektif
2.
saluran pernapasan
masyarakat
Peringkat
Ketersediaan
1.
Total
metode
Masalah
Prevalensi
No.
Insidensi
Kriteria
16
III
17
3.
4.
5.
6.
teridentifikasi
Tension headache
Hipertensi primer
Penyakit lain-lain pada
7.
8.
9.
10.
16
III
4
3
4
3
5
3
1
3
2
3
16
15
II
IV
12
VII
pengikat
Gastritis
Vertigo
Penyakit kontak alergi
Diare dan gastroenteritis
3
1
2
3
2
1
5
4
4
2
3
1
2
3
1
15
13
9
V
VI
IX
11
VIII
non spesifik
Scoring :
Kriteria insidensi dan prevalensi :
1 = sangat rendah; 2 = rendah; 3 = sedang; 4 = tinggi; 5 = sangat tinggi
Kriteria ketersediaan metode dan perspektif masyarakat :
1 = sangat mudah diatasi; 2 = mudah diatasi; 3 = sedang; 4 = sukar diatasi;
5 = sangat sukar diatasi
Kriteria akibat sosial ekonomi :
1 = sangat ringan; 2 = ringan; 3 = sedang; 4 = berat; 5 = sangat berat
Dari hasil matrikulasi prioritas kunjungan penyakit di Puskesmas
Weru dari Januari 2014 hingga Agustus 2014, arthritis tidak spesifik
menempati peringkat pertama dengan total poin 17. Hal ini menunjukkan
bahwa arthritis tidak spesifik menjadi masalah yang pertama kali harus
diselesaikan walaupun jumlah besarnya kunjungan kasus arthritis tidak
spesifik hanya menempati peringkat ke-2, namun jika dianalisis lebih
menyeluruh, ternyata kasus arthritis tidak spesifik lebih penting daripada
penyakit yang lain.
Arthritis tidak spesifik mendapat poin 4 untuk insidensi karena
arthritis tidak spesifik menempati peringkat ketiga selama bulan JanuariAgustus tahun 2014. Kemudian mendapatkan poin 5 untuk prevalensi karena
arthritis tidak spesifik menempati peringkat kedua selama bulan JanuariAgustus tahun 2014.
BAB IV
PENETAPAN PRIORITAS JALAN KELUAR
A. Alternatif Jalan Keluar
Setelah menentukan masalah apa yang akan diprioritaskan di
Puskesmas Weru, Sukoharjo perlu dilakukan peninjauan penyebab masalah
tersebut. Analisis tinjauan tersebut didapatkan melalui data sekunder yang
berasal dari data puskesmas yang berhubungan dengan terjadinya kasus
arthritis tidak spesifik. Hasil analisis tersebut kami kembangkan dalam bentuk
diagram tulang ikan yang menunjukkan analisis sebab akibat terjadinya
arthritis.
MAN
MONEY
METHOD
ARTHRITIS
Progresivitas
penyakit
pada
usia tua
Kurangnya
media
penyuluhan
Kurangnya
penyuluhan
mengenai arthritis
10
Kurangnya alat
diagnosis untuk
mengetahui
penyebab
MINUTE
INFORMATION
MATERIAL
1
2
Rendahnya
kesadaran
masyarakat
mengenai
pentingnya olahraga
Masyarakat masih
menganut
paradigma sakit
2
1.
2.
3.
Penanganan arthritis 1
kurang menyeluruh
Penyebab
Alternatif Jalan Keluar
Kurangnya pengetahuan
- Penyuluhan mengenai
masyarakat tentang arthritis
arthritis dan cara
Pola hidup sehat dan olah
pencegahannya
raga kurang
Rendahnya tingkat
pendidikan dan ekonomi
masyarakat
Pengetahuan masyarakat
yang masih kurang
Pengetahuan masyarakat
yang kurang
Kurangnya wadah
perkumpulan lansia
Kurangnya kegiatan
olahraga untuk pencegahan
arthritis
Kurangnya kerjasama
dengan sektor lain
- Penyuluhan mengenai
arthritis dan cara
pencegahannya
- Penyuluhan mengenai
arthritis dan cara
pencegahannya
- Membentuk wadah
perkumpulan lansia
- Menggerakkan senam
lansia secara rutin
- Membentuk kerjasama
dengan bagian Rehab
Medik
No
Alternatif
Intervensi
Penyuluhan tentang
1.
2.
3.
arthritis
Membentuk wadah
perkumpulan lansia
Menggerakkan
senam lansia secara
B KU KR O
PS
KP
Total
29
28
25
23
rutin
Bekerjasama
4.
dengan rehab
medik
Keterangan:
E
: Efektivitas
KU : Keuntungan
KR : Kerugian
O
PS : Penerimaan sosial
KP : Komitmen Politis
Kriteria: 1= sangat rendah; 2= rendah; 3= sedang; 4= tinggi; 5= sangat tinggi
Dari tabel diatas didapatkan hasil alternatif intervensi yang mendapatkan skor
tertinggi adalah penyuluhan kepada masyarakat. Sehingga intervensi yang
kami pilih adalah penyuluhan terhadap masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Weru, Sukoharjo.
12
BAB V
PLAN OF ACTION
A. Plan Of Action (POA)
Dari hasil pemilihan prioritas jalan keluar dipilih bentuk kegiatan
berupa penyuluhan kepada masyarakat. Penyuluhan tersebut ditujukan untuk
meningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang lebih mendalam
mengenai penyakit arthritis, cara pencegahan, dan penanganan arthritis.
Penyuluhan ini menggunakan slide presentasi dan leaflet yang menarik guna
mempermudah penyampaian materi kepada masyarakat. Berikut ini merupakan
rencana persiapan yang dibutuhkan :
1. Tujuan :
-
Weru,
Sukoharjo
mengenai
penyakit
arthritis,
cara
4. Materi :
- Pengetahuan tentang arthritis berupa gejala, cara pencegahan, serta
penanganan arthritis.
5. Waktu : Kamis, 11 September 2014
6. Lokasi
8. Biaya
:
13
rencana anggaran :
Pemasukan : 5 x Rp. 10.000, 00
Pengeluaran : Cetak leaflet
= Rp 50.000,00
= Rp 20.000, 00
Analisis SWOT
Tabel 5. Analisis SWOT Arthritis di Puskesmas Weru Kabupaten Sukoharjo
1
SW
2
OT
3
4
O
Ketersediaan alat
kesehatan, obat, dan
bahan habis pakai dari
dinas kesehatan
kabupaten karanganyar
Tingginya tingkat
kepercayaan
masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan.
S
Tersedianya posyandu lansia di 1
wilayah kerja Puskesmas Weru
Cukupnya jumlah tenaga medis2
puskesmas
Terlatihnya paramedis yang 3
bekerja di puskesmas
Tersedianya obat-obatan untuk 4
menangani arthritis
5
W
Rendahnya kesadaran
berolahraga
Angka kejadian arthritis
tinggi
Keterbatasan dana
puskesmas
Kurangnya penyuluhan
tentang arthritis
Kurang rutin dilakukan
senam lansia
Strategi SO
Pemanfaatan alat
1
kesehatan, obat, dan bahan
habis pakai yang diberikan
oleh dinas kesehatan untuk
menangani pasien arthritis
Mengoptimalkan kerja
tenaga medis dan
2
paramedis dalam
menangani pasien arthritis
Pemanfaatan alat kesehatan
dan obat-obatan untuk
Posyandu lansia.
Strategi ST
Pemberian penyuluhan 1
tentang arthritis oleh
tenaga medis dan
2
paramedic yang ada
Pemanfaatan Posyandu
lansia untuk melayani
pengobatan gratis
Strategi WO
Memanfaatkan
kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan
kesehatan untuk
mengikuti senam lansia
dan penyuluhan
Mengoptimalkan alat
kesehatan dan obat
arthritis
1
2
3
T
Tingkat pendidikan
masyarakat rendah
Status ekonomi
menengah kebawah.
Anggapan bahwa
arthritis adalah
kejadian normal pada
lansia
Terdapat tempat
pelayanan kesehatan
lain/pelayanan
14
Strategi WT
Bekerjasama dengan tim
rehab medik
Bekerja sama dengan
tempat pelayanan
kesehatan lain/pelayanan
kesehatan swasta dalam
menangani kasus arthritis
kesehatan swasta
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan analisis prioritas masalah dari daftar 10 besar kunjungan
penyakit di Puskesmas Weru, Sukoharjo didapatkan bahwa penyakit arthritis
menempati peringkat pertama dengan skor 17. Setelah dilakukan analisis
penyebab dan berbagai alternatif jalan keluar maka didapatkan alternatif jalan
keluar terbaik yakni dengan penyuluhan mengenai arthritis dan cara
pencegahannya yang kemudian ditetapkan sebagai Plan of Action (PoA)
dengan tujuan untuk meningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat di
sekitar Puskesmas Weru, Sukoharjo mengenai penyakit arthritis, cara
pencegahan, dan penanganannya.
B. Saran
1
15