Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Fungsi dari kulit yang lainnya adalah sebagai : sebagai pelindung (proteksi),
fungsi ekskresi, fungsi absorbs,keratinisasi, pembentuk pigmen, termoregulasi,
pembentuk vitamin D, persepsi, peran dalam imunologik kulit.
4.2 Tumor Kulit
Tumor kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel
kulit yang tidak terkendali dapat merusak jaringan disekitarnya dan mampu
menyebar ke bagian tubuh yang lain.
4.3 Etiologi
Paparan sinar ultraviolet (UV), paling sering dari sinar matahari, sangat
banyak penyebab paling sering dari kanker kulit.
Paparan yang sangat tinggi dari x-ray
Kontak dengan bahan kimia tertentu; arsenic
4.4 Klasifikasi Tumor Kulit
4.4.1. Tumor Jinak (Benign tumor)
1. Veruka Vulgaris
2. Nevus
3. Adenoma Sebaseum
4. Siringoma
5. Fibroma
6. Neurofibromatosis
7. Hemangioma
4.4.2 Tumor Ganas (Malignant tumors)
Kanker kulit yang paling sering ditemukan dari sel-sel lapisan epidermal
dan dalam urutan frekuensi,
Karsinoma sel basal (Basal Cell Carcinoma)
Karsinoma sel skuamosa (Squamos cell carcinoma)
Melanoma Maligna
Keganasan yang timbul dari sel-sel dermis atau struktur adneksa jarang
ditemukan. Pengaruh lingkungan dan penyakit bersamaan dikaitkan dengan
peningkatan kejadian keganasan epidermis. Faktor-faktor ini telah dipelajari
secara ekstensif dan beberapa bentuk terbaik dari pemahaman tentang
penyebab kanker.
1. Karsinoma Sel Basal
9
Karsinoma sel basal (KSB) adalah neoplasma ganas yang berasal dari
sel-sel non keratinosit yang berasal dari lapisan basal epidermis dan jenis
kanker kulit yang paling sering mengenai manusia. WHO mendefenisikan
karsinoma sel basal secara histologi sebagai tumor kulit yang invasif lokal,
penyebarannya lambat dan jarang bermetastase, berkembang di epidermis
atau folikel rambut, secara fakta, sel-sel perifer tersebut biasanya mirip
dengan sel-sel basal dari epidermis. Tumor ini berasal dari sel lapisan
basal atau dari lapisan luar sel folikel rambut yang paling sering muncul
pada daerah-daerah yang sering terpapar sinar matahari. Dengan
demikian, pipi, hidung, dahi, dan telinga merupakan daerah yang sering
terkena.2 KSB biasanya tumbuh lambat dan jarang bermetastase, akan
tetapi dapat menyebabkan kerusakan lokal yang nyata apabila dibiarkan
atau diterapi dengan tidak adekuat.1,3
Nama lain dari karsinoma sel basal dikenal antara lain : Basal cell
epithelioma (BCE), Basalioma,Ulkus rodens, Ulkus Jacob, dan Tumor
Komprecher.1,3
Epidemiologi
Angka kejadian KSB jauh lebih besar pada laki-laki dari pada
perempuan. Hal ini mungkin mencerminkan suatu tingkat yang lebih
tinggi paparan sinar matahari dari laki-laki karena pola kerja. Sepertiga
dari KSB bermanifestasi pada kepala, leher dengan bentuk nodul yang
berulserasi. Insidensi KSB berhubungan langsung dengan usia penderita
dan berhubungan terbalik dengan jumlah pigmen melanin pada epidermis.
10
11
13
dapat
berfungsi
untuk
menetralkan
kerusakan
atau
lokal
diberikan
lapangan
Jika
hendak
mengambil
spesimen
jaringan
untuk
16
adalah
bahan
kimia,
sediaan
sitostatik,
sediaan
17
sel
Skuamos
7. Melanoma Maligna
Melanoma
maligna
lainnya
yang
memengaruhi
adalah
berkurangnya
sun burn yang berulang pada orang yang berpigmen rendah. Gejala
dan tanda-tanda spesifik ditemukan pada MM yang telah dikenal
secara luas adalah sebagai berikut (ABCDE dari Melanoma
Maligna)
- A- symmetry, yaitu bentuk tumor yang tidak simetris
- Border irregularity, yaitu garis batas yang tidak teratur
- Colour variation, dari yang tidak berwarna sampai hitam pekat
-
20
Stadium II
metastasis
: Melanoma diseminata, di mana sudah terjadi
metastasis jauh.
Termasuk Stadium III:
- Bila sudah terjadi metastasis ke alat-alat dalam
dan subkutan
24
25
Tingkat III
Tingkat IV
Tingkat V
retikularis dermis
: Invasi sel melanoma sampai dengan jaringan
subkutan
0,76 mm
: Dengan kedalaman (ketebalan) tumor antara 0,76
mm- 1,5mm
Golongan III : Dengan kedalaman (ketebalan) tumor 1,5 mm
Hubungan antara tingkat menurut Clark dan kedalaman (ketebalan)
tumor menurut Breslow : Melanoma Maligna dengan kedalaman
sampai 0,65 mm menurut klasifikasi Breslow, sesuai dengan Tingkat II
menurut klasifikasi Clark. Lesi Melanoma Maligna dengan kedalaman
1,5 mm atau lebih menurut klasifikasi Breslow, sesuai dengan tingkat
IV dan V menurut klasifikasi Clark. Sedangkan kedalaman antara 0,65
mm dan 1,5 mm menurut klasifikasi Clark.
Pemeriksaan Penunjang
Biopsi
Pemeriksaan laboratorium dimulai dengan dilakukannya biospsi
pada lesi. Biopsi eksisi dilakukan bila tidak memacu perkembangan
terhadap metastaselesi. Tindakan biopsi eksisi dilakukan dengan
mengambil marginal jaringan normal secukupnya yang dapat
26
dilakukan jika lesi berukuran kecil, namun pada lesi yang cukup besar
dengan keterbatasan anatomi, maka biopsi inisi sangat memadai.
b) Pemeriksaan mikroskopik
pemeriksaan mikroskopik dilakukan setelah biopsi dengan preparat
didapat.
Pada
pemeriksaan
mikroskopik
didapat
gambaran
kelenjar
getah
bening
pada
tumor
yang
belum
lebih
dari
mm
(stadium
V),
tetapi
harus
27
29