You are on page 1of 6

PROPOSAL PRE-PLANNING HOME VISIT

A. Latar Belakang
Kunjungan rumah atau home visite adalah salah satu intervensi keperawatan yang
dilakukan oleh seorang perawat dalam rangka memenuhi kebutuhan klien yang harus
dipenuhi oleh keluarga dalam proses penyembuhan klien (anggota keluarga yang sakit).
Kunjungan rumah perlu dilakukan terutama pada keluarga yang belum
mengetahui masalah yang dihadapi klien dan jarang mengunjungi pasien di rumah sakit.
Selain itu kunjungan rumah juga dilakukan kepada keluarga yang belum menerima
keadaan dan dampak terhadap keluarga akibat dari masalah yang dialami oleh klien.
Sehingga perawat perlu memberikan intervensi kepada keluarga berupa pendidikan
kesehatan tentang gangguan jiwa,masalah-masalah yang dialami klien yaitu Harga Diri
Rendah Kronis, Halusinasi dengar, Isolasi Sosial, dan Resiko Perilaku Kekerasan dan
cara-cara perawatan klien dirumah, karena keluarga merupakan unit yang paling dekat
dengan klien.
Diharapkan dengan adanya kunjungan rumah keluarga dapat merawat klien Harga
Diri Rendah Kronis, Halusinasi dengar, Isolasi Sosial, dan Resiko Perilaku Kekerasan
dirumah dengan benar dan membantu mempercepat penyembuhan klien dan mengurangi
resiko kambuh ulang. Selain itu dengan adanya kunjungan rumah ini diharapkan keluarga
dan lingkungan dapat menerima kehadiran klien setelah klien kembali kerumah,tanpa
membeda-bedakan dengan anggota keluarga yang lainnya.
B. Tujuan
a. Umum
Setelah dilakukakan kunjungan rumah maka keluarga dapat mengetahui
masalah resiko perilaku kekerasan yang terjadi pada pasien dan meningkatkan
pengetahuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita gangguan
jiwa.
b. Khusus
Setelah dilakukan kunjungan rumah maka keluarga dapat :
a. Membina hubungan saling percaya dengan perawat
b. Memberikan informasi tentang perkembangan klien
c. Memvalidasi dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan
dokumentasi medik tentang :
1

1. Riwayat Keluarga
2. Riwayat Perkembangan
3. Faktor predisposisi
4. Genogram
5. Alasan masuk rumah sakit
d. Merawat klien dengan masalah Resiko Perilaku Kekerasan (pengertian,
penyebab, tanda, gejala, akibat perilaku kekerasan, dan melatih cara
konstruktif marah)
e. Memfasilitasi klien untuk minum obat, mengetahui macam-macam obat
yang diberikan pada klien dan melakukan kunjungan ulang dengan teratur
f. Melakukan pencegahan kambuh ulang pada pasien sesuai tanda gejala
yang muncul.
C. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Membuat proposal pre planning Home Visit dan media leaflet serta SAP mengenai
pendidikan kesehatan tentang minum obat.
b. Bekerjasama dengan Rumah Sakit Jiwa dalam pengurusan surat izin kunjungan
rumah
c. Bekerjasama dengan RT di lingkungan rumah klien
d. Melakukan kontrak dengan keluarga saat keluarga mengunjungi klien di Rumah

2.

3.

4.

5.

6.

Sakit Jiwa atau melalui telepon


e. Membuat pedoman wawancara dan alat bantu pendidikan kesehatan
Sasaran
a. Ayah klien
b. Ibu klien
c. Kakak klien
d. Ketua RT
Waktu dan Tempat
a. Hari
: Sabtu, 19 September 2015
b. Waktu
: 09.00-10.00 WIB
c. Tempat
: Jl. Cisarua Lembang Kab. Bandung Barat
Metoda
a. Diskusi
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
d. Wawancara
Media
a. Flipchart Resiko Perilaku Kekerasan
b. Leaflet Resiko Perilaku Kekerasan
c. SAP
d. Jadwal kegiatan harian klien
Perencanaan Pelaksanaan
Diagnosa Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
a. Orientasi
- Menciptakan hubungan saling percaya antara perawat dan keluarga klien
2

Mengucapkan salam dengan senyum dan ramah


Menyebutkan nama perawat dan nama panggilan perawat
Menanyakan nama keluarga klien dan nama panggilan masing-masing

anggota keluarga klien


Menjelaskan peran perawat dan keluarga klien dan kerahasiaan
Menyepakati kontrak
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
Menyatakan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Menyepakati bersama keluarga klien tentang tindakan yang akan dilakukan
Menyatakan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan
Mengatur posisi dan ciptakan lingkungan yang aman bagi keluarga klien dan

perawat
Posisi diatur sesuai situasi
Menjaga privacy dan kenyamanan bagi keluarga klien
Menunjukkan sikap empati, tenang, dan bersahabat serta menatap keluarga

klien
Membuka pembicaraan dengan topik netral
Menanyakan perasaan keluarga klien
Menanyakan aktivitas yang telah dilakukan
Memberikan respons yang sesuai
Menunjukkan sikap empati, tenang, dan bersahabat serta menatap keluarga

klien
b. Fase Kerja
- Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang:
Pengertian dan penyebab perilaku kekerasan
Tanda dan gejala perilaku kekerasan
Akibat perilaku kekerasan
- Menjelaskan dan melatih keluarga cara mencegah perilaku kekerasan
Mendiskusikan cara konstruktif mengontrol marah:
o Menjelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan
marah selain perilaku kekerasan (tarik nafas dalam, memukul
bantal, cerita pada orang lain, mengungkapkan bahwa dirinya
sedang marah pada orang lain yang menyebabkan ia marah
dengan baik dan secara spiritual)
o Mendemonstrasikan cara-cara sehat untuk mengungkapkan
marah dan mencegah perilaku kekerasan
Tarik nafas dalam, pukul bantal atau kasur, atau

olahraga yang aman, dll yang adaptif dan sesuai kondisi


Menceritakan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang
lain yang dipercaya (curhat)
3

o Meminta keluarga klien memperagakan cara mengungkapkan


marah yang sudah didemonstrasikan
o Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga klien
o Menanyakan perasaan keluarga klien setelah

latihan

mengungkapkan marah yang sehat


Menjelaskan cara-cara sehat lain untuk mengungkapkan marah dan
mencegah perilaku kekerasan
o Mengungkapkan kekesalannya pada orang yang menyebabkan

marah tanpa menyinggung perasaannya (asertif)


o Melaksanakan ibadah sesuai dengan keyakinan
Mendemonstrasikan cara asertif mengungkapkan marah
Meminta keluarga klien memperagakan cara asertif yang telah

diajarkan
Menanyakan perasaan keluarga klien setelah menggunakan cara yang

telah dilakukan
Mendiskusikan manfaat cara yang telah dilakukan
Beri pujian keluarga atas kemampuan memperagakan cara merawat klien

perilaku kekerasan
Memberitahukan kepada keluarga untuk mengingatkan klien tentang cara

menyalurkan energi kemarahan.


c. Terminasi
1. Mengingatkan waktu interaksi akan segera berakhir.
2. Menanyakan perasaan keluarga klien setelah interaksi berakhir.
3. Meminta keluarga klien untuk menceritakan kembali apa yang telah dibahas
setelah interaksi.
4. Mengucapkan salam dan tersenyum ramah.
D. Rencana Evaluasi
a. Keluarga dapat menerima kedatangan petugas home visite dengan baik
b. Keluarga dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh petugas home visite, sebagai
berikut:
1. Apa masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien ?
2. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang kondisi klien saat ini ?
3. Apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai resiko perilaku kekerasan?
4. Apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai tanda dan gejala resiko perilaku
kekerasan?
5. Apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai akibat perilaku kekerasan?
6. Bagaimana cara keluarga merawat klien dengan masalah resiko perilaku
kekerasan?
7. Bagaimana cara menyalurkan energi untuk mencegah perilaku kekerasan?
c. Keluarga dapat menyebutkan kembali apa yang telah disampaikan oleh petugas home
visite dan bersedia melakukan perawatan setelah klien kembali ke rumah.
d. Keluarga siap menerima klien pulang ke rumah.
4

E.

Rencana Tindak Lanjut


1. Keluarga akan merawat klien dirumah sesuai dengan yang telah dijelaskan oleh
perawat jika klien sudah pulang ke rumah.
2. Keluarga akan memperhatikan dan mengantar klien kontrol sesuai dengan
anjuran dokter dan perawat Rumah Sakit Jiwa Cisarua setelah klien pulang.
3. Keluarga akan selalu membantu dan mengawasi klien minum obat dan
mengawasi/mengobservasi perkembangan klien mengenai gejala kekambuhan
dan cara mengatasinya.
4. Keluarga dan lingkungan rumah mampu menerima kondisi klien.
5. Keluarga dapat membantu klien dalam melaksanakan jadwal kegiatan aktivitas
sehari-hari yang telah dibuat di rumah sakit.
6. Pendidikan Kesehatan Obat/Psikofarmaka
a. Menjelaskan macam-macam obat yang diminum klien.
b. Menjelaskan warna, nama dan kegunaan obat yang diminum.
c. Menjelaskan dosis obat yang diminum.
d. Menjelaskan waktu minum obat yang tepat.
e. Menjelaskan cara minum obat yang tepat.
f. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan selama minum obat.

LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara
Salam dan Perkenalan
5

Selamat pagi Ibu, perkenalkan kami mahasiswa dari Poltekkes Bandung


yang sedang bertugas di Rumah Sakit Jiwa Cisarua. Nama saya Ega, dan ini
teman-teman saya ada Ingrit, Insani, Irma, Iis dan Galih. Kami adalah
perawat yang merawat Bapak Gunawan di Rumah Sakit sewaktu diruangan
Rajawali. Tujuan kami datang kesini untuk menjelaskan pada keluarga
tentang kondisi yang dialami oleh Bapak Gunawan selama di Rumah Sakit
Jiwa Cisarua.
Kaji & Validasi Informasi Tentang Klien
Selain ibu siapa saja yang tinggal di rumah ini? Kapan ibu terakhir
membesuk Bapak Gunawan? Apakah ibu mengetahui perubahan yang terjadi
pada anak ibu selama di rawat di Rumah sakit, bagaimana pandangan ibu
tentang keadaan yang di alami anak ibu saat ini?
Kontrak
Baiklah bu, sesuai dengan tugas yang diberikan dari Rumah Sakit Jiwa
Cisarua, saya akan menjelaskan tentang masalah yang terjadi pada bapak
Gunawan

yaitu

mengenai

resiko

perilaku

kekerasan.

Kami

akan

menjelaskannya sekarang, di ruangan ini tidak lama kurang lebih 45 menit.


Fase Kerja
Terminasi
Ibu, seandainya masih kurang jelas dengan informasi yang telah kami
berikan tadi, ibu bisa datang ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua untuk
mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Kami mengadakan kunjungan rumah
ini hanya satu kali, mudah-mudahan Ibu dapat menerapkan semua yang telah
kita diskusikan, terima kasih atas waktunya. Kami semua izin untuk pulang.
Selamat siang

You might also like