Professional Documents
Culture Documents
No.
:
Dokumen
:
No. Revisi
:
SOP
Tanggal
:
Terbit
Halaman
PUSKESMAS
POLONGBANGKE
NG UTARA
1. Pengertian
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan
Kebijakan
Referensi
Alat dan Bahan
LangkahLangkah
Ruslan Ramli
NIP.19700528 200212
1 002
Gastroenteritis
merupakan
peradangan
mukosa lambung dan usus halus yang
ditandai dengan diare dengan frekuensi 3
kali atau lebih dalam waktu 24 jam. Apabila
diare > 30 hari disebut kronis. WHO
mendefenisikan diare akut sebagai diare
yang berlangsung selama 3-7 hari tetapi
dapat pula hingga 14 hari. Diare persisten
adalah episode diare yang diperkirakan
penyebabnya adalah infeksi dan mulainya
sebagai diare akut tetapi berakhir lebih dari
14 hari.
Acuan dalam penatalaksanaan diare di puskesmas
PMK No.5 tentang Panduan Praktis Klinis Dokter di FASYENKES Primer
Stetoskop
A. Anamnesis :
1) Menyapa pasien
2) Menanyakan identitas : nama, umur, alamat, pekerjaan
3) Menanyakan keluhan utama (berak encer) dan menggali riwayat
penyakit sekarang. Tanyakan:
Onset keluhan utama
Tanyakan konsistensi tinja, frekuensi buang air besar
Tanyakan warna tinja, apakah terdapat lendir/darah
Tanyakan gejala lain yang berhubungan :
o Sesak
o Demam
o Mual, muntah
o Lemah
4) Menggali penyakit dahulu serupa dan yang berkaitan, untuk
menilai apakah penyakit sekarang ada hubungan dengan yang
lalu
5) Tanyakan apakah ada riwayat alergi (alergi susu sapi)
6) Menggali penyakit keluarga dan lingkungan dengan :
Tanyakan
apakah
ada
anggota
keluarga
yang
menderita/pernah menderita penyakit/gangguan yang sama
Tanyakan bagaimana pola hidup (pola makan, kehidupan
sosial)
7) Menanyakan riwayat pengobatan sebelumnya, apakah pasien
pernah berobat (teratur/tidak)
8) Melakukan cek silang
B. Pemeriksaan Fisik :
Auskultasi
Palpasi
1) Minta pasien menekuk kedua lututnya dan bernapas dengan
mulut terbuka (bila pasien tampak tegang dan abdomen
mengeras agar terjadi relaksasi abdomen)
2) Lakukan palpasi ringan dengan tempatkan telapak tangan di
abdomen pelan-pelan, adduksikan jari-jari sambil menekan
lembut masuk ke dinding abdomen kira-kira 1 cm (kuku jari
jangan sampai menusuk dinding abdomen)
3) Nilai nyeri tekan atau tidak dengan memperhatikan wajah
atau ekspresi pasien
4) Lakukan palpasi dalam dengan cara bimanual, menilai hepar
dan limpa, dengan langkah yang sama pada palpasi ringan
namun menekan lebih dalam (4-5 cm) naik turun
5) Ujung limpa yang teraba di bawah arcus costa kiri
menandakan splenomegali
6) Palpasi hepar : nilai permukaan, tepi, ujung dan nyeri tekan
hepar
7) Jika ditemukan massa abdomen, nilai : lokasi, ukuran, besar,
kekenyalan, mobilitas dan pulsasi
Perkusi
1) Melakukan perkusi pada keempat kuadran abdomen
2) Lakukan perkusi batas paru-hepar di garis midklavikula
kanan, dimulai dari intercosta II ke bawah
3) Tentukan lokasi dan ukuran hepar
A
Baik, sadar
B
*Gelisah, rewel
Mata
Normal
Cekung
Air mata
Mulut dan Lidah
Rasa Haus
Ada
Basah
Minum
biasa
tidak haus
Tidak ada
Kering
*Haus
ingin
minum banyak
Turgor kulit
Kembali cepat
Hasil
Pemeriksaaan
Terapi
dehidrasi
Terapi
Rencana terapi
A
*Kembali
lambat
Dehidrasi
ringan/sedang
Bila
ada
1
tanda
(*)
ditambah
1
atau
lebih
tanda lain
Rencana terapi
B
D. Penatalaksanaan
Rencana terapi A : terapi diare tanpa dehidrasi
C
*Lesu, lunglai,
atau
tidak
sadar
Sangat cekung
dan kering
Sangat kering
*Malas minum
atau
tidak
biasa minum
*Kembali
sangat lambat
Dehidrasi berat
Bila
ada
1
tanda
(*)
ditambah
1
atau
lebih
tanda lain
Rencana terapi
C
< 4 bulan
< 6 kg
200-400
4-12 bulan
6-10 kg
400-700
12-24 bulan
10-12 kg
700-900
2-5 tahun
12-19 kg
900-1400
Teruskan ASI
Bayi < 6 bulan, tunda pemberian makanan selama 3 jam kecuali
ASI dan oralit
Beri zinc selama 10 hari berturut turut
Umur
Pemberian I 30 mL/BB
1 jam
30 menit
Pemberian
mL/BB
5 jam
2 jam
II
Nilai kembali tiap 15-30 menit. bila nadi belum teraba, beri
tetesan lebih cepat
Beri juga oralit (5 mL/BB/jam) bila penderita bisa minum
Beri zinc selama 10 hari berturut-turut
Nilai kembali derajat dehidrasi setelah 3 jam (anak) atau 6 jam
(bayi)
Bila penderita tidak dapat diberikan cairan intravena, rujuk
penderita
Bila tempat rujukan tidak dapat terjangkau dalam 30 menit,
70
lakukan
rehidrasi
dengan
oralit
menlalui
pipa
nasogastrik/orogastrik. Berikan sedikit demi sedikit, 20
mL/BB/jam selama 6 jam. Lakukan penilaian setiap 1-2 jam, bila
muntah atau kembung berikan cairan lebih lambat
Setelah 6 jam, lakukan penilaian kembali dan pilih rencana
terapi yang sesuai
7. Bagan Alur
Pasien mengambil
nomor antrian
Pasien masuk ke
poli
Konfirmas
i identitas
Dokter
melakukan
anamnesis
Dokter
melakukan
pemeriksaan
fisik
Kalau perlu
minta
pemeriksaan :
Diagnosa
Laboratorium
Dokter menentukan
derajat dehidrasi