You are on page 1of 3

PENYEBAB KONFLIK KELUARGA

Suatu konflik yang terjadi dalam keluarga tak mungkin hanya terjadi begitu saja. Pasti ada
konflik yang memengaruhi, diantaranya:
1. Kurangnya interaksi antar pribadi dalam menanggulangi masalah.
Kurangnya interaksi ini antara lain disebabkan oleh kurangnya pengetahuan,
kemampuan, dan fleksibilitas untuk berubah. Hal ini karena masing-masing mengalami
kesulitan beradaptasi dengan situasi yang baru. Kesulitan tersebut bisa muncul dengan
beberapa tipe, antara lain:
a. Halangan dalam berkomunikasi
Ini terjadi jika masing-masing anggota tidak tahu cara membagikan perasaan mereka
terhadap anggota keluarga lainnya.
b. Halangan dalam hal kedekatan yang tidak erat antar anggota keluarga.
Hal ini terjadi karena mereka jarang meluangkan waktu untuk bersama-sama, tidak
adanya rasa percaya, dan bahkan tidak saling menghormati anggota anggota keluarga
yang lain, jarang berbagi masalah, dan ada kesulitan dalam menangani krisis.
c. Halangan dalam hal aturan keluarga yang tidak tertulis, bahkan tidak dikatakan.
Tidak adanya aturan yang jelas ini membuat anggota keluarga, khususnya anak-anak
merasa bingung.
d. Halangan yang berhubungan dengan sejarah keluarga.
Adanya rahasia dalam keluarga yang tidak boleh diungkapkan.
2. Kurang adanya komitmen dalam keluarga
Komitmen menjadi kunci pokok dalam hal membangun kebersamaan keluarga. Tanpa
adanya komitmen sulit untuk bisa menyelesaikan masalah.
3. Peran yang kurang jelas dan kaku dari anggota keluarga
Peran tiap anggota harus fleksibel, tidak boleh kaku.
4. Kurang kestabilan menghadapi lingkungan
Adanya campur tangan dengan dari keluarga besar kerap kali menimbulkan
masalahtersendiri dalam keluarga.
5. Tidak lancarnya komunikasi dalam keluarga sehingga msalah yang muncul tidak dapat
dibicarakan dan dicari jalan keluarnya.
Keharmonisan amat sangat berpengaruh terhadap tingkat kenakalan anak. Keharmonisan
ini bisa berupa kasih sayang dan hubungan yang baik antar keluarga. Tanpa adanya
keharmonisan akan sangat besar kemungkinan sebuah keluarga mengalami konflik.
Stress dan juga tekanan berpengaruh negatif dalam kualitas pengasuhan anak. Sehingga

banyak sekali keluarga yang dalam kondisi kurang baik seperti banyak terjadi kekerasan,
pertengkaran menjadikan anaknya menjadi bermasalah dalam pergaulan.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna karena memiliki
akal dan budi. Melalui akal budi muncul karya-karya manusia dan membawa manusia
memiliki dua pola hidup :
a. Pola kehidupan yang bersifat material, yaitu kehidupan manusia yang orientasinya
selalu untuk kebahagiaan duniawi.
b. Pola kehidupan yang bersifat spiritual, yaitu kebutuhan yang dapat memberikan
ketenangan jiwa.
Kedua pola hidup di atas harus seimbang dan diniatkan untuk mencari ridho Allah,
jangan hanya untuk kesenangan duniawi sehingga hati manusia selalu tenang dan damai.
Berkeluarga dan mempunyai keturunan adalah tujuan hidup setiap manusia,
namun banyak yang melupakan hakekat dan makna berkeluarga itu sendiri sehingga yang
mereka pikirkan hanyalah mengejar karir dan kesenangan duniawi saja. Hal tersebut tentu
akan membawa dampak, seperti timbul rasa lelah, emosi, keinginan menang sendiri yang
akan menimbulkan pertengkaran dan kekerasan. Di sisi lain, ada keluarga yang orang
tuanya bekerja dan ibunya di rumah namun kurang bisa membentuk keluarga sakinah
karena mereka hanya diam dan pasif. Tidak adanya komunikasi antar keluarga
menyebabkan suasana keluarga menjadi dingin dan kaku, sehingga anak-anaknya
menjadi anak yang pemalu.
Berbagai pedoman tentang pendidikan menekankan agar orang tua menjadi
pendengar dan komunikator yang baik, mampu menjadi teladan dan dapat menanamkan
kejujuran. Oleh karena itu, kualitas komunikasi antar anggota adalah yang utama, bukan
kuantitasnya. Rasa percaya diri pada anak harus dimulai dari lingkungan keluarga. Ini
berarti lingkungan keluarga harus bisa memupuk rasa percaya diri pada anak dan
membentuk kepribadian baik lainnya.
Peran orang tua dalam mendidik anak sangat besar pengaruhnya dalam proses
perkembangan anak, meskipun harus ada lembaga pendukung, seperti sekolah dan juga
lingkungan. Hubungan ayah dan ibu juga sangat berpengaruh dalam pendidikan
karakteristik atau perilaku anak. Maka di sinilah, keberhasilan seorang anak sangat

ditentukan oleh keluarga, karena di keluargalah untuk pertama kali anak mendapat
pendidikan.
Orang tua yang bijaksana, akan mendidik anak-anaknya dengan rasa cinta kasih
dan sayang, agar menghasilkan anak-anak yang berprestasi dan dapat diandalkan. Anak
adalah investasi yang tiada nilainya bagi orang tua untuk kebahagiaan dunia maupun
akhirat. Oleh karena itu, orang tua dituntut untuk belajar bagaiman membesarkan,
mendidik, dan merawat anak agar anak dapat bermanfaat bagi agama, keluarga dan
bangsa.
Penulis sudah mampu menuliskan mengenai masalah keluarga dan

You might also like