Professional Documents
Culture Documents
Secara morfologis, akar terdiri atas leher akar (pangkal akar), batang akar,
cabang akar, serabut akar, rambut akar, ujung akar, dan tudung akar
(kaliptra). Perhatikan Gambar 3.
Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher
akar. Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar
dinamakan batang akar. Selanjutnya, akar juga memiliki bagian menonjol
pada batang yang membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus
bercabang-cabang yang disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian
yang mengalami diferensiasi pada jaringan epidermisnya. Bagian ini
dinamakan rambut akar. Sementara, bagian ujung akar yang berfungsi
Pada zona pembelahan sel terdapat meristem apikal atau meristem primer.
Meristem apikal menghasilkan sel-sel meristem dan mengganti sel tudung
akar yang mengelupas saat menembus tanah. Sel pusat tenang juga terdapat
pada lapisan ini. Fungsi sel pusat tenang adalah sebagai cadangan
pemulihan meristem saat mengalami kerusakan. Di dalam zona ini terdapat
protoderm, prokambium, dan meristem dasar. Masing-masing akan
menghasilkan tiga sistem jaringan.
Zona pembelahan sel berhubungan dengan zona pemanjangan. Di dalam
zona
ini
sel-sel
mengalami perpanjangan
sepuluh
kali
panjang
asalnya. Akibatnya, ujung akar terdorong semakin jauh ke dalam
tanah. Sementara zona pematangan pada akar mengalami spesialisasi
dan diferensiasi sesuai fungsinya.
Selain
dapat
masih
dalam
pusat). Agar kalian dapat membandingkan struktur akar tumbuhan dikotil dan
monokotil, perhatikan Gambar 5.
dan floem. Xilem akar dikotil terletak di pusat dan berbentuk bintang,
sedangkan floemnya terletak di luar xilem. Sedangkan tumbuhan
monokotil memiliki struktur yang berselang-seling.
Selain itu, di antara xilem dan floem akar tumbuhan dikotil terdapat kambium
atau kolateral terbuka. Sementara, pada tumbuhan monokotil tidak ada
kambium atau kolateral tertutup.
Anda sekarang sudah mengetahui Struktur Akar dan Fungsi Akar pada
Tumbuhan. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346.
http://duniabarusemua.blogspot.com/2012/11/struktur-dan-fungsi-akar-padatumbuhan.html
Sedangkan jenis perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap
bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi
batang, akar yang keluar dari batang (cangkokan). ( Jenis Akar Adventif
Tumbuhan )
Selain menjulur dari dasar tunas, akar tumbuhan juga dapat keluar dari permukaan
tanah. Akar demikian bisa muncul dari batang ataupun daun. Kita dapat menyebut
akar yang tumbuh pada bagian yang tidak semestinya ini dengan nama akar liar
atau adventitious (lihat Gambar 2.). Akar liar berfungsi sebagai penyangga dan
penyokong batang tumbuhan yang menjulang tinggi. Sebagai contoh ialah akar
tanaman jagung yang tumbuh dari batangnya.
Struktur & Jaringan Penyusun Akar pada tumbuhan Secara morfologi dan
anatomi
Secara morfologis ( dipotong membujur ) Struktur dan Jaringan akar terdiri
atas : leher akar (pangkal akar), batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut
akar, ujung akar, dan tudung akar (kaliptra). Perhatikan Gambar 3.
Bagian akar yang secara langsung terhubung dengan batang disebut leher akar.
Sementara bagian yang berada di antara leher dan ujung akar dinamakan batang
akar.
Selanjutnya,
akar
juga
memiliki
bagian
menonjol
pada
batang
yang
membentuk cabang akar. Selain itu, ada juga akar halus bercabang-cabang yang
disebut serabut akar. Lalu, akar juga memiliki bagian yang mengalami diferensiasi
pada jaringan epidermisnya. Bagian ini dinamakan rambut akar. Sementara, bagian
ujung akar yang berfungsi sebagai pelindung mesistem saat akar memanjang
menembus tanah disebut tudung akar.
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar yang dilindungi kaliptra (tudung
akar). Meristem apikal selalu membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru
terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam meristem apikal. Pembelahan
meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel.
Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel. Pada zona
diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya
beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.
Perhatikan Gambar 4.
Gambar 4
Struktur morfologi akar
Gambar 5.
Pita Kaspari pada sel endodermis. Sel endodermis dengan penebalan gabus ini sulit
ditembus oleh air.
3) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis berupa satu
lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami
penebalan
gabus.
Deretan
sel-sel
endodermis
dengan
penebalan
gabusnya
dinamakan pita kaspari. Pita kaspari ini tidak tembus air dan zat-zat terlarut lainnya.
Air dan zat-zat terlarut yang melewati endodermis harus melalui protoplasma yang
melekat pada pita kaspari dan melalui dinding sel yang letaknya sejajar dengan
silinder pusat. (Gambar 2.13 pita kaspari) .Pada lapisan endodermis juga ditemui
lapisan yang mengalami penebalan zat gabus. Penebalan tersebut membentuk huruf
U, sehingga disebut sel U. Sel ini bersifat impermiabel sehingga tidak dapat dilalui
air. Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air harus masuk ke
silinder pusat melalui sel endodermis yang terletak segaris dengan xilem yang
dindingnya tidak menebal, yang disebut sel penerus air. Jadi Endodermis merupakan
pemisah antara korteks dengan stele serta berfungsi sebagai pengatur jalannya
larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat..
4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam endodermis. Berkas
pengangkutan terdapat di antara stele.
Jaringan penyusun anatomi akar secara umum dapat Anda amati pada Gambar 6.
berikut.
Gambar 6.
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Dikotil dan akar tumbuhan
Monokotil yang diamati secara melintang
Anda telah mempelajari Struktur , Jaringan & Fungsi Akar Pada Tumbuhan secara
umum. Bagaimana struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Dikotil dan tumbuhan
Monokotil ? Apa perbedaan di antara keduanya?
Selengkapnya Pada Artikel Berikut :
Demikian artikel "Struktur , Jaringan , Jenis & Fungsi Akar Pada Tumbuhan" ini
saya susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ):
Biologi Kelas 11 karangan Purnomo, Sudjino, Trijoko, Suwarni hadisusanto.
Biologi SMA / MA Kelas 11 karangan Siti Nur Rochmah , Sri Widayati , Meirina Arif
Biologi untuk SMA / MA Kelas 11 Program IPA karangan Faidah Rachmawati , Nurul
Urifah ,Ari Wijayati
Praktis Belajar Biologi 2 Karangan Fictor F , Moekti A.
http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-jenis-fungsi-akar.html
MORFOLOGI BUNGA
BUNGA (FLOS)
Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbedabeda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat
tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga.
Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan
mengeluarkan bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah
terjadi peristiwa-peristiwa yang disebut : persarian (penyerbukan) dan
pembuahan akan meghasilkan bagian tumbuhan yang kita sebut buah, yang
didalamnya terkandung biji, dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Dapatlah dimengerti sekarang, bahwa bunga merupakan suatu
bagian tumbuhan yang amat penting.
Seperti telah berulang kali diketengahkan, bagian pokok tubuh tumbuhan
hanya ada tiga macam, yaitu akar, batang, dan daun dan setiap bagian lainnya
hanya merupakan penjelmaan ketiga bagian pokok tersebut. Jadi bunga sebagai
suatu bagian tumbuhan harus pula merupakan suatu penjelmaan salah satu atau
kombinasi ketiga bagian pokok tadi, yang memang demikianlah keadaannya.
Dalam uraian mengenai kuncup, telah kita ketahui bahwa ada kuncup
yang dapat menjadi bunga yaitu kuncup bunga (alabastrum atau gemma
florifera), ada pula yang hanya merupakan cabang baru, ada pula yang menjadi
cabang baru dengan bunga.
Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa
bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk,
warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga
pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya
dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu biasanya
batangnya lalu terhenti pertumbuhannya, merupakan tangkai dan dasar bunga,
sedang daun-daunnya sebagian tetap bersifat seperti daun, hanya bentuk dan
warnanya berubah, dan sebagian lagi mengalami metamorphosis menjadi
bagian-bagian yang memainkan peranan dalam peristiwa-peristiwa yang
akhirnya akan menghasilkan calon individu baru tadi.
Berhubungan dengan terhentinya pertumbuhan batang, maka ruas-ruas
menjadi amat pendek, sehingga bagian bunga yang merupakan metamorphosis
daunnya tersusun amat rapi satu sama lain, bahkan biasanya bagian-bagian tadi
tampaknya seakan-akan tersusun dalam lingkaran-lingkaran. Bertalian dengan
letak dan susunan bagian-bagiannya bunga ini dibedakan atas :
a.
b.
c.
Warnanya,
Baunya,
Bunga pada ujung batang (flos terminalis), misalnya pada bunga coklat atau
pada kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz).
b.
Bunga pada ketiak daun (flos lateralis atau flos axillaris), misalnya pada
kembang
sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.)
dan
kembang
telang
(Clitoria ternatea L.).
Jika tanaman tersebut menghasilkan bunga dalam jumlah besar, maka
letaknya pada batang atau tangkai dapat dibedakan menjadi :
a.
b.
a.
b.
c.
a.
Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian serupa dengan daun yang dari
ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
b.
Daun tangkai (bracteole), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada
tangkai bunga, pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat
dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median, sedangkan
pada tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun
tangkai dan letaknya di dalam bidang median, dibagian atas bunga.
c.
Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar, yang sering kali
menyelubungi seluruh bunga majemuk yang belum mekar, misalnya terdapat
pada bunga kelapa (Cocos nucifera L.), iles-iles (Amorphophallus variabilis Bl.).
d.
Daun-daun pembalut (bractea involucralis, involucrum), yaitu sejumlah daundaun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran, terdapat misalnya pada
bunga matahari (Helianthus annuus L.).
e.
f.
g.
h.
Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan bunga sama bentuk dan
warnanya.
i.
j.
Bersifat monochasial jika ibu tangkai hanya memiliki satu cabang. Ditemukan
pada tumbuhan berbiji tunggal misalnya kapas (Gossypium sp.)
2.
Bersifat dichasial jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang berhadapan
misalnya pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae).
3.
Bersifat pleiochasial jika dari ibu tangkai keluar lebih dari dua cabang,
misalnya pada bunga oleander (Nerium oleander L.)
c. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta), yaitu bunga majemuk
yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk yang berbatas
maupun yang tak berbatas.
racemosa,
inflorescentia
Ibu tangkainya tidak bercabang-cabang atau bunga terdapat pada ibu tangkai.
1.
Tandan (racemus atau botrys), jika bunga bertangkai nyata, duduk pada ibu
tangkainya. Dan ada juga yang ibu tangkainya bercabang dengan masing
cabang mendukung satu bunga misalnya bunga merak (Caesalpinia
pulcherima Swartz.).
2.
Bulir (spica), seperti tandan tetapi bunga tidak bertangkai, misalnya bunga
jarong (Stachytarpheta jamaicensis Vahl.)
3.
Untai atau bunga lada (amentum), seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya
mendukung bunga yang berkelamin tunggal, dan runtuh seluruhnya, terdapat
pada sirih (Piper betleL.)
4.
Tongkol (spadix), seperti bulir tetapi ibu tangkai besar, tebal dan sering kali
berdaging, misalnya pada iles-iles (Amorphophallus variabilis Bl.), jagung (Zea
mays L.), tetapi hanya bunga yang betina.
5.
Bunga payung (umbella), yaitu yang dari ujung ibu tangkainya mengeluarkan
cabang-cabang yang sama panjangnya dengan satu daun pelindung pada
pangkalnya. Terdapat pada tumbuhan suku Umbelliferae, misalnya : daun kaki
kuda (Centella asiatica Urb.) contohnya pada wortel (Daucus carota L.).
6.
Bunga cawan (corymbus atau anthodium), yaitu yang ibu tangkainya melebar
dan merata sehingga seperti cawan dan pada bagia itulah tersusun bungabunganya yang pada pangkalnya terdapat daun pembalut (involucrum) misalnya
bunga matahari (Helianthus annuus L.). Terbagi atas dua macam, yaitu bunga
pita yang merupakan bunga mandul yang terdapat disepanjang tepi cawan dan
bunga tabung yang terdapat diatas cawannya sendiri dengan bentuk tabung.
7.
Bunga bongkol (capitulum), seperti bunga cawan tetapi tidak memiliki daundaun pembalut dan ujung ibu tangkainya membengkak sehingga berbentuk
seperti bola. Umumnya terdapat pada tumbuhan suku Mimosaceae misalnya
lamtoro (Leucaena glauca Benth.).
8.
Ujung ibu tangkai menebal, berdaging, mempunyai bentuk seperti gada, sedang
bunga-bunganya meliputi seluruh bagian yang menebal tadi, sehingga
berbentuk bulat atau silinder dan tidak berdaun pembalut. Misalnya pada
keluwih (Artocarpus communis Forst.)
II.
1.
2.
3.
Bunga payung majemuk (umbella composite), yaitu suatu bunga payung yang
tersusun dan terdapat daun pembalut, misalnya pada adas (Foeniculum
vulgare Mill.)
4.
Bunga tongkol majemuk, yaitu bunga tongkol yang ibu tangkainya bercabangcabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti
tongkol pula, misalnya bunga kelapa (Cocos nucifera L.) dan palma (Palmae)
umumnya.
5.
b.
Bunga
majemuk
berbatas
(inflorescentia
centrifuga atauinflorescentia definita),
1.
Anak payung menggarpu (dichasium), yaitu satu bunga pada ujung ibu tangkai,
dibawahnya ada dua cabang sama panjang yang setiap ujungnya ada satu
bunga. Bunga yang mekar hanya yang diujung ibu tangkai, misalnya melati
(Jasminum sambac Ait.)
2.
3.
Bunga sekerup (bostryx), ibu tangkai membentuk satu cabang dengan sudut
siku-siku sehingga seperti spiral atau sekerup, misalnya kenari (Canarium
commune L.)
4.
5.
Bunga kipas (rhipidium), seperti bunga bercabang seling, terletak pada satu
bidang dan cabang tidak sama panjang. Sehingga bunga terdapat pada tempat
yang sama tingginya, terdapat pada tumbuhan suku Iridaceae.
c.
cymosa,
inflorescentia
Yaitu bunga majemuk yang merupakan campuran dari sifat-sifat bunga majemuk
berbatas dan tak berbatas, misalnya bunga soka (Ixora paludosa Kurz.)
d.
1.
Gubahan semu atau karangan semu (verticillaster), ibu tangkainya berbukubuku yang terdapat sejumlah bunga bersusun berkarang melingkarinya,
misalnya tumbuhan sukuLabiatae umumnya.
2.
Lembing (anthela), cabang ibu tangkai di bawah lebih panjang dari yang diatas,
terdapat pada Juncus dan Luzula.
3.
Tukal (glomerulus), terdiri atas bunga-bunga kecil tanpa tangkai yang tersusun
rapat, misalnya pada rami (Boehmeria nivea Gaud.)
4.
Bagian-bagian bunga
a.
b.
Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang sering kali melebar.
c.
Hiasan bunga (perianthium), yaitu kelopak (kalyx) dan tajuk bunga atau
mahkota bunga (corolla).
d.
e.
Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completusl), jika satu bunga terdiri
atas kelopak, mahkota bunga, benang sari dan putik. Tetrasiklik, jika tersusun 4
lingkaran dan pentasiklik jika tersusun dalam 5 lingkaran.
2.
Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompletus), jika salah
satu bagian dari bunga lengkap tidak ada.
Kelamin bunga
Berdasarkan alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, orang
membedakan :
a.
Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang memiliki
benang sari dan putik, misalnya bunga terung (Solanum melongena L.)
b.
Bunga berkelamin tunggal (unisexualis), jika pada bunga hanya terdapat salah
satu dari kedua alat kelaminnya. Bunga ini terbagi atas bunga jantan (flos
masculus), bunga betina (flos femineus) dan bunga mandul atau tidak
berkelamin misalnya bunga matahari (Helianthus annuus L.)
Bertalian dengan kelamin bunga yang terdapat pada suatu tumbuhan, orang
membedakan tumbuhan yang :
a.
Berumah satu (monoecus), yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan
bunga betina pada satu individu, misalnya jagung (Zea mays L.).
b.
Berumah dua (dioecus), jika bunga jantan dan betina terpisah tempatnya,
misalnya salak (Zalacca edulis Reinw.).
c.
Poligam (polygamus), jika pada satu tumbuhan terdapat bunnga jantan, bunga
betina dan bunga banci, misalnya pepaya (Carica papaya L.).
Pembagian tempat antara bagian bunga yang satu dengan bagian yang lain
-
b.
Asimetris atau tidak simetris, jika tidak dapat dibuat satu bidang simetri,
misalnya bunga tasbih (Canna hybrida Hort.).
b.
c.
Setangkup menurut dua bidang (bilateral simetris atau disimetris), dapat pula
dikatakan setangkup ganda karena bisa dilakukan dua tangkupan, misalnya
bunga lobak (Raphanus sativus L.) dan bunga tumbuhan lain yang se suku
(Cruciferae).
d.
b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b.
Dasar bunga
Merupakan bagian paling bawah dari suatu bunga yang diantaranya berbentuk
rata, menyerupai kerucut, seperti cawan dan seperti mangkuk.
Berdasarkan sifatnya bunga dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : hipogin
(hypogynus) jika hiasan bunga tumbuh lebih rendah dari duduknya putik, perigin
(perigynus) jika hiasan bunga tumbuh sama tinggi dengan duduknya putik dan
epigin (epigynus) jika hiasan bunga tumbuh lebih tinggi dari duduknya putik.
Kelopak
Merupakan daun hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar yang biasanya
berwarna hijau, lebih kecil dan lebih kasar dari hiasan bunga yang sebelah
dalam.
Pada tumbuhan yang tergolong dalam suku Malvaceae seperti kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis), diluar lingkaran kelopak bunga dari bunganya masih
terdapat daun-daun yang menyerupai kelopak yang disebut juga kelopak
tambahan (epicalyx).
Kelopak bunga memiliki sifat-sifat tertentu, yaitu :
a.
b.
b.
serupa kelopak (calycinus) jika berwarna hijau seperti daun-daun kelopak dan
serupa tajuk (corollinus) jika warnanya bermacam-macam.
Berdasarkan susunan bagian-bagiannya, tenda bunga digolongkan sebagai
berikut :
a.
b.
yang
bentuk
dan
fungsinya
telah
2.
3.
Benang sari jelas duduk pada dasar bunga (tumbuhan Thalamiflorae), misalnya
pada jeruk (Citrus sp.)
2.
3.
b. Jumlah benang sari 2 x lipat jumlah daun tajuknya. Dalam hal ini
sari pada lingkaran dalamlah yang dudukya berseling dengan daundaun tajuknya, misalnya pada tumbuhan geranium (Pelargonium
odoratissimum Hort.)
2. Diplostemon (diplostemonus), yaitu benang-benang sari dalam
kurang, dalam hal ini duduk daun benang sari pada tangkai
dibedakan menjadi :
1. Episepal (episepalus), artinya berhadapan dengan daun-
b.
b.
c.
Serbuk sari merupakan badan yang sangat lembut, jika satu gumpalan
terdiri atas 4 serbuk dinamakan pollen tetrade, jika pada satu
gumpalan terdapat sejumlah besar serbuk sari disebut Pollinium,
misanya pada anggrek.
Duduknya kepala sari pada tangkai sari dapat dibedakan menjadi :
a. Tegak (innatus atau basifixus),
celah
terbagi menjadi :
membujur (longitudinallter
dehiscens),
bunga matahari.
2. Menghadap ke samping (lateralier), misalnya pada
Begonia.
3. Menghadap
b. Dengan
celah
dehiscens), misalnya
Euphorbiaceae.
c.
yang
pada
pada
melintang (transversaliter
beberapa tumbuhan suku
d.
http://anitafahriana.blogspot.com/2013/05/morfologi-bunga.html
HEWAN
1. Perkembangbiakan Hewan secara Generatif
Perkembangbiakan hewan secara generatif dibagi dalam tiga kategori yaitu
perkembangbiakan secara Ovivar (bertelur), Vivivar (beranak/melahirkan) dan
Ovovivivar (Bertelur dan beranak/melahirkan).
a. Perkembangbiakan hewan Ovivar (bertelur)
TUMBUHAN
1. Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif (Kawin)Perkembangbiakan
secara generatif pada tumbuhan berbiji tertutup ditandai dengan munculnya bunga.
Dalam bunga inilah terdapat Putik dan Benang Sari yang menjadi alat reproduksi
bagi tumbuhan. Untuk lebih jelasnya, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagianbagian dari bunga agar kita lebih mudah untuk memahami penjelasan selanjutnya.
Bunga tersusun dari beberapa bagian. Namun ada bunga yang disebut dengan
bunga lengkap dan bunga tidak lengkap, juga ada yang disebut dengan bunga
sempurna dan bunga tidak sempurna. Apa maksudnya yah? Yuk kita telaah lebih
dalam.
===> Bagian-Bagian Bunga
dan mahkota bunga. Kelopak bunga merupakan bagian dari bunga yang letaknya
di dekat dasar bunga dan menyambung dengan tangkai bunga. Kelopak bunga ini
biasanya menyelimuti bunga saat bunga masih dalam keadaan kuncup dan
biasanya setelah mekar dalam waktu tertentu, akan gugur dengan sendirinya.
Bentuk kelopak bunga sangat beraneka ragam bentuk dan warnanya sesuai
dengan jenis bunga. Bagian kelopak bunga inilah yang memberikan keindahan
pada bunga tersebut dan biasanya warnanya digunakan untuk mengindetifikasi
jenis bunga tersebut. Misalnya bunga mawar yang warna kelopaknya merah
disebut dengan Red Roses atau Mawar Merah.
Dasar Bunga. Dasar bunga merupakan bagian ujung tangkai bunga yang
Benang sari sendiri terdiri dari Tangkai Sari dan Kepala SAri, dan di dalam kepala
sari inilah terdapat butir-butir serbuk sari.
Putik. Putik adalah Alat Kelamin Betina pada tumbuhan. Putik terdiri dari
tangkai Putik, Kepala Putik dan bakal Buah, dan di dalam bakal buah terdapat
Bakal Biji. Di dalam bakal biji tersebut, masih terdapat dua inti yaitu calon
Lembaga dan Sel Telur.
Baiklah, saya kembali pada ulasan sebelumnya tentang Bunga Lengkap dan Tak
Lengkap serta Bunga Sempurna dan Tak Sempurna.
Bunga Lengkap adalah bunga yang memiliki seluruh bagian-bagian bunga. Bunga
Tidak lengkapadalah bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti
dapat mengenai serbuk sari. Air yang telah mengandung serbuk sari tersebut
kemudian jatuh pada kepala putik sehingga terjadilah penyerbukan.
Penyerbukan oleh manusia. Tumbuhan yang proses penyerbukannya
dibantu oleh manusia adalah tumbuh-tumbuhan yang umumnya berguna bagi
kehidupan manusia sehingga manusia sering melakukan kotak dengan tumbuhan
berbunga tersebut. Contohya adalah Vanili dan bunga anggrek.
2. Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif (Tidak Kawin)
Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok yaitu
Perkembangbiakan secara vegetatif alami dan vegetatif buatan.
===> Perkembangbiakan secara Vegetatif Alami
Spora. Spora memiliki inti sel yang berubah fungdi menjadi alat
perkembangbiakan. Spora berbentuk seperti biji yang sangat kecil sehingga sulit
terlihat oleh mata telanjang. Spora hanya bisa dilihat dengan menggunakan alat
yaitu mikroskop. Contoh tumbuhan spora adalah Lumut dan tumbuhan paku.
Umbi akar. Umbi akar adalah akar yang menggembung karena
menyimpan makanan. Umbi ini kemudian dapat mengeluarkan tunas sebagai
individu yang baru. Contohnya adalah wortel, bunga dahlia dll.
Umbi Batang. Yg dimaksud dengan Umbi batang adalah bagian batang
yang menggembung karena berisi cadangan makanan yang berbentuk zat
tepung. Contohnya adalah kentang, ubi jalar, dll.
Umbi lapis. Umbi lapis memiliki struktur berlapis-lapis dan tunas dibagian
tengahnya. contohnya adalah bawang-bawangan dan bunga tulip.
Akar tinggal atau Rhizoma. Rhizoma adalah batang yang tumbuh dan
menjalar didalam tanah serta bentuknya bercabang-cabang. Contohnya adlah
Kunyit, jahe, Bangle, lengkuas dan tebuh.
Geragih atau stolon. Geragih adalah batang beruas-ruas yang tumbuh
menjalar di atas permukaan tanah, dan dari ruas-ruas tersebut bisa
menumbuhkan tunas baru sebagai individu baru. Contohnya adalah tanaman
pegagan, strawberry, semanggi dan lain-lain.
Tunas. Tunas berasal dari tumbuhan induk dan dan dapat tumbuh menjadi
tumbuhan baru dengan cepat. Contohnya pisang, tebuh, pohon pinang dan
bambu.
Tunas Aventif. Tunas aventif adalah tunas yang tumbuh dari ujung-ujung
daun contohnya cocor bebek.
====> Perkembangbiakan secara Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan ditandai dengan adanya campur tangan
manusia dalam proses perkembangbiakannya. ia memiliki beberapa keunggulan
diantaranya tanaman baru yang dihasilkan cepat berbuah atau memberikan hasil
serta sifatnya sama atau bahkan lebih bagus dari tanaman indukannya. Berikut ini
beberapa cara perkembangbiakan vegetatif buatan:
Mencangkok. Mencangkok adalah proses menumnbuhkan akar dari
batang tanaman yang berada di atas tanah agar dapat ditanam menjadi tanaman
baru. Proses inilah yang paling sering dilakukan khususnya untuk tanaman buah
sehingga proses pembuahan bisa terjadi dengan cepat dan hasilnya banyak dan
besar. Proses mencangkok hanya dapat dilakukan pada jenis tumbuhan yang
berkambium atau tumbuhan dikotil. COntohnya adalah rambutan, mangga, jeruk,
jambu dan sejenisnya.