You are on page 1of 6

LAPORAN KEGIATAN INTERNSIP

F.5.1 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular


Skrining Ca Cervix dengan Pap Smear

Oleh:
Dr. Siska Dewi Agustina

DIBAWAKAN DALAM RANGKA MENYELESAIKAN


TUGAS SEBAGAI DOKTER INTERNSIP
WAHANA UPTD PUSKESMAS PORIAHA
KABUPATEN TAPANULI TENGAH

PERIODE OKTOBER 2016 FEBRUARI 2017

1.1 Latar Belakang


Pap Smear adalah suatu metode dimana dilakukan pengambilan sel dari
mulut rahim kemudian di periksa di bawah mikroskop. Pada pemeriksaan biasanya
dapat di tentukan apakah sel yang ada di mulut rahim masih normal, berubah menuju
kanker, atau telah berubah menjadi sel kanker. Selain itu, infeksi dan inflamasi mulut
rahim juga dapat di tentukan dari pemeriksaan ini. Metode ini juga disebut pap test
atau papanicolaou smear (Bustan, 1997). Manfaat Pap Smear adalah untuk
mendeteksi adanya perubahan yang bersifat prakanker (Evennett, 2004).
Berdasarkan data World health organization (WHO) pada tahun 2008 di
perkirakan setiap harinya ada 38 kasus baru kanker serviks dan 21 orang perempuan
yang meninggal karena kanker serviks di Indonesia. Pada tahun 2025 di perkirakan
kasus baru kanker serviks di Indonesia akan meningkat sebesar 74%, sementara
secara keseluruhan prevalensinya akan meningkat sebesar 49% Pada Tahun 2008,
terdapat 530 202 kasus baru kanker serviks di seluruh dunia. Dengan jumlah itu
berarti di perkirakan akan di dapatkan sekitar 1 kasus baru kanker serviks setiap
menitnya di dunia. Secara keseluruhan insiden kanker serviks di seluruh dunia adalah
sebesar 16,2 per 100.000 penduduk (Ocviyanti, 2013).
Di Indonesia kanker serviks mempunyai frekuensi relatif tertinggi (25,6%),
Menurut perkiraan Departemen kesehatan, terdapat sekitar 100 kasus per 100 ribu
penduduk atau 200 ribu kasus setiap tahunnya. Biasanya tanpa gejala pada stadium
dini, tetapi jika ditemukan pada stadium dini, kanker leher rahim dapat disembuhkan
dengan baik. Lebih dari 70% kasus yang datang ke rumah sakit ditemukan dalam
keadaan stadium lanjut (Bustant, 1997).
Tes Pap Smear dapat mendeteksi perubahan awal sel di leher rahim
(displasia) sebelum berubah menjadi kanker. Pap Smear juga dapat mendeteksi
sebagian besar kanker serviks pada tahap awal. Kebanyakan wanita yang didiagnosa

kanker serviks di Amerika Serikat tidak pernah menjalani tes Pap Smear dalam 5
tahun terakir (Emilia, et al. 2010).
1.2 Permasalahan
Alasan para ibu untuk tidak mau melakukan pap smear biasanya adalah
pisikologis. Suatu penelitian yang di lakukan oleh ahli psikologis Alison bish di
London, alasan ibu tidak melakukan Pap Smear adalah bahwa pemeriksaan itu
memalukan, menyusahkan, menyakitkan, dan menggangu. Ketakutan yang lain
adalah kalau Pap Smear akan menyatakan bahwa mereka menderita kanker sehingga
mereka lebih memilih tidak mengetahuinya dan menghindarinya.
Sebagian besar ibu telah yakin bahwa tes Pap Smear adalah untuk mendeteksi
kanker. Banyak ibu yang tidak menggangap diri mereka sendiri masuk dalam
kelompok risiko terkena kanker leher rahim. Hal ini menjadikan tes tersebut tidak
berperan penting bagi mereka sehingga meyakinkan mereka bahwa tes tersebut tidak
di tunjukan bagi mereka dan oleh karena itu, mereka merasa tidak perlu melakukan
tes Pap Smear. Ada juga kelompok ibu gelisah yang terlalu malu, khawatir atau
cemas untuk menjalani Pap Smear.

C. POA (Plan of Action) Perencanaan Intervensi


No
1.

Kegiatan

Tujuan

Pemberitahuan
Menjaring pasien
kepada kader dan yang menderita ca
masyarakat akan
cervix
diadakannya
skring ca cervix
dengan
menggunakan
metode pap smear
pada bulan
November 2016

Sasaran

Tempat

Waktu

Biaya

Ibu-ibu yang
tinggal
di
Kecamatan
Tapian Nauli

Puskesmas
Poriaha

Kamis, 24
November
2016

Metode
Penyuluhan

Indikator
Keberhasilan

Banyaknya
partisipasi dari
mengenai ca cervix
masyarakat terutama
dan Pap Smear
wanita yang sudah
menikah untu
Skrining mengunakan
mengikuti skrining
metode Pap Smear
Pap Smear di
Puskesmas Poriaha

D. PELAKSANAAN INTERVENSI
No.
1.

Alternatif
Kegiatan
Pelaksanaan
skrining ca
cervix dengan
menggunakan
metode Pap
Smear

Tujuan

Sasaran

Menjaring pasien Ibu-ibu yang


yang menderita ca tinggal
di
cervix
Kecamatan
Tapian Nauli

Waktu

Tempat

Kamis, 24
November
2016

Puskesmas
Poriaha

Metode
Penyuluhan
mengenai ca
cervix dan Pap
Smear
Skrining
mengunakan
metode Pap
Smear

Biaya
-

Penanggung

Indikator

Jawab
Dokter
puskesmas
Dokter
internship

Sedikitnya 80
ibu-ibu yang
hadir ke
puskesmas
untuk

Bidan

mendengaraka

puskemas

n penyuluhan
dan
melakukan
skrining Pap
Smear

E. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring & Evaluasi Kegiatan Perencanaan


Sosialisasi tentang akan diadakannya penyuluhan dan skrining ca cervix
dengan meode pap smear berhasil dilakukan oleh kader posyandu di
Kecamatan Tapian Nauli. Hal ini terbukti dari antusiasnya kedatangan warga

Dusun Karang Lo, yaitu datang + 80 ibu-ibu.


Monitoring & Evaluasi Intervensi
Penyuluhan tentang skrining ca cervix dengan meode pap smear dapat
diterima dengan baik oleh para ibu yang mempunyai balita. Terlihat dari
peserta penyuluhan sejumlah + 80 ibu. Ibu-ibu tampak semakin antusias saat
diberikan informasi dan manfaat dari skrining ca cervix menggunakan pap

smear.
Kesimpulan
Intervensi berupa penyuluhan tentang skrining ca cervix dengan metode pap
smear ini dapat terlaksana dengan lancar. Saat pelaksanaan pun, hasil
pencapaian melebih dari indikator yang telah ditetapkan. Diharapkan dengan
adanya penyuluhan dan skrining ini ibu-ibu semakin sadar akan pentingnya
kesehatan reproduksi dan dapat mendeteksi sedini mungkin kasus ca cervix
sehingga dapat segera diberikan intervensi yang cepat dan tepat.

Peserta

dr. Siska Dewi Agustina

Dokumentasi

Poriaha, Januari 2017


Pendamping

dr. Naroi Putra Munthe


NIP 197906182009131001

You might also like