Professional Documents
Culture Documents
Topik:
Drowning dengan Pneumonia Aspirasi
Tanggal (kasus):10 maret 2016
Presenter:dr. Dewi Jumantan Hamzah
Tanggal presentasi: 29 juni 2016
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Anak
Remaja
Neonatus
Bayi
Dewasa
Lansia
Deskripsi : Anak perempuan 13 tahun masuk rumah sakit dengan napas cepat dan dalam.
Tinjauan Pustaka
Diskusi
Riset
Presentasi dan diskusi
Kasus
Audit
Email
Pos
Bumil
Data pasien:
Nama: An.K
Telp:-
1.
2.
Varon J, Marik PE. Complete neurological recovery following delayed initiation of hypothermia in a victim of warm water neardrowning. Resuscitation. Mar 2006;68(3):421-3
Hasil Pembelajaran
Gejala yang timbul akibat tengelam, Penatalaksanaan gawat darurat apda pasien tengelam dan Komplikasi yang terjadi pada
pasien tenggelam.
air dapat masuk ke dalam paru dan menyebabkan edema paru. Pada pasien ini ditemukan sesak nafas yang berat akibat mekanisme
kompensasi paru-paru untuk pemenuhan oksigen.
Pada pasien ini dditemukan bunyi pernafasan vesikuler dan terdapat suara tambahan ronkhi halus, menandakan adanya cairan
atau udema paru hal ini disebabkan oleh adanya aspirasi dari air laut. Aspirasi paru terjadi pada sekitar 90% korban tenggelam dan
80 90% pada korban hamper tenggelam. Jumlah dan komposisi aspirat dapat mempengaruhi perjalanan klinis penderita, isi
lambung, organism pathogen, bahan kimia toksisk dan bahan asing lain dapat memberi cedera pada paru dan atau menimbulkan
obstruksi jalan nafas.
4. Plan
Konsultasi:
- Konsultasi dengan dokter spesialis anak mengenai diagnosis pasien dan tatalaksana pasien
- Pemberian oksigenasi untuk mengurangi sesak pasien
- Pemberian loop diuretik dengan tujuan mengeluarkan cairan berlebih dari paru paru sehingga volume berlebihan dalam sirkulasi
darah juga akan berkurang sehingga mengurangi beban jantung.
- Pemberian Kortikosteroid dan antibiotik untuk mengurangi inflamasi pada paru-paru karena aspirasi dari air asin.
- Pemasangan NGT terbuka untuk mengurangi distensi abdomen.
Edukasi:
- Memberi pengetahuan kepada pasien dan keluarga pasien tentang komplikasi yang dapat terjadi pada pasien.
- Memberitahukan mengenai rencana pengobatan penyakit penyertanya (epilepsy) serta hal-hal yang mesti dihindari pasien untuk
mencegah kejadian serupa.