Professional Documents
Culture Documents
laporan singkat
Sampai dengan 25% pasien stroke menderita spastisitas dengan berbagai
tingkatan. Artikel ini menilai komplikasi, alat pemeriksaan dan pendekatan
pengobatan yang terlibat dalam mengelola hipertonusitas otot pada pasien
terssebut.
Apa itu spastisitas?
Spastisitas dapat diartikan sebagai . Peningkatan resistensi ini disebabkan oleh
dua faktor utama :
a) Aktifitas otot yang berlebihan sesuai dengan ciri pada lesi UMN (kompponen
neurogenik)
b) Pengerasan dan pemendekan dari otot dan jaringa lunak (komponen
biomekanik)
Tanpa pengelolaan yang baik, kejadian yang buruk terjadi dimana kontraksi yang
tak terlawan pada otot yang overeaktif akan menyebabkan postur lengan yang
abnormal dan lebih lanjut terjadi pemendekan jaringan lunak dan perubahan
biomekanik pada otot yang berkontraksi.
Insiden
Prevalensi spastisitas telah dilaporkan terjadi pada 17% - 25% kasus stroke.
Hubungan pada spastisitas pada pasca stroke
Pada pasien stroke, spastisitas cenderung terjadi pada otot fleksor pada ekstermitas
atas dan otot ekstensor pada ekstremitas bawah. Ciri khas pada kasus ini adalah
bahu adduksi dan rotasi interna, lengan bawah pronasi serta siku, pergelangan dan
jari fleksi. Pada ekstermitas bawah lutut ekstesi dan plantarfleksi dan inversi (postur
equinovarus). Komplikasi lainnya dijelaskan dibawah.
Harus dijelaskan bahwa tidak semua spastisitas itu berbahaya. Pasien dengan
kelemahan otot dan spastisitas mungkin mengandalkan pada peningkatan tonusitas
untuk memelihara postur dan untuk bantuan saat berdiri atau berjalan.
Evaluasi keparahan
Alat penilaian yang paling sering digunakan untuk menilai spastisitas adalah skala
ashworth yang dimodifikasi. Skala ini mengukur tonusitas otot saat istirahat dengan
nilai 0-4, dengan
Gambar 1. Spatisitas pasca stroke : pendekatan pengobatan
Pasien dengan
spastisitas
Perencanaan pengobatan
spastisitas
tidak
Apakah spastisitas secara
signifikan mengganggu
fungsi?
ya
Tidak memerlukan
pengobatan
Tujuan teknik
Tujuan
fungsional
Memulai perencanaan
pengobatan menyeluruh
dengan memasukkan
beberapa atau semua hal
berikut ini :
- Menghilangkan rangsangan
yang merusak
- Rehabilitasi
- Pengobatan oral
- Chemodenervation
- Intrathecal baclofen pump
- Pembedahan
Domain
Nyeri
Fungsi pasif
Fungsi aktif
Cosmesis