Professional Documents
Culture Documents
FOAM TERHADAP KUAT TEKAN, BERAT JENIS, DAN DAYA SERAP AIR
SEBAGAI SUPLEMEN BAHAN AJAR MATA KULIAH TEKNOLOGI BETON
(PADA MAHASISWA SEMESTER III PTB FKIP UNS)
Ari Sri Wahyuni1, Chundakus Habsya2,Ernawati Sri Sunarsih3
Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret
e-mail:arisri.ptsb@gmail.com
The purposes of this research were to, (1) determine the influence of rice husk ash as
smooth aggregate partial substitute and foam variation towards compressive strength,
density, and absorption of lightweight foam concrete brick, (2) determine the percentage of
rice husk ash as smooth aggregate partial substitute and foam variation to achieve the
compressive strength which fulfilled SNI No. 03 0349 1989, (3) determine the
percentage of rice husk ash as smooth aggregate partial substitute and foam variation to
achieve the density lightweight concrete which fulfilled SNI No. 03 0349 1989, (4)
determine the percentage of rice husk ash as smooth aggregate partial substitute and foam
variation to achieve the absorption which fulfilled SNI No. 03 0349 1989, (5) produce
course material supplement of concrete technology on the influence of using rice husk ash in
lightweight foam concrete brick toward compressive strength, density, and absorption.
This research used experimental method and data analysis techniques used regression
analysis. Variables in the study were (1) dependent variables: compressive strength, density,
and absorption of lightweight foam concrete bricks, (2) independent variables: the substitute
of smooth aggregate to rice husk ash with variation 0%, 25%, 35%, and 45% and foam
variation 0,2 and 0,3 of concrete volume.
Based on the results of the study concluded that, (1) variation of rice husk ash and
foam was strongly influence towards the compressive strength, density, and absorption of
lightweight foam concrete bricks, (2) There was no percentage of rice husk ash and foam to
achieve the compressive strength of lightweight foam concrete brick which fulfilled SNI No.
03 0349 1989, (3) All percentages of rice husk ash and foam variation produced the
density value of lightweight foam concrete brick which fulfilled SNI No. 03 0349 1989, (4)
All percentages of rice husk ash and foam variation produced the absorption value of
lightweight foam concrete brick which fulfilled SNI No. 03 0349 1989, (5) the output
course materials was a course materials supplement about the influence of the use rice husk
ash as partly smooth agregate substitute of lightweight foam concrete brick to compressive
strength, density, and absorption.
Keywords: rice husk ash, foam, lightweight foam concrete bricks.
1. PENDAHULUAN
normal
berkisar
2400
kg/m3
sangat
berat.
perkembangan
teknologi
beton
sudah
b. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1) Untuk
mengetahui
pengaruh
abu
agregat
2) Untuk
halus
dan
mengetahui
variasi
persentase
foam
abu
0349 1989.
3) Untuk
mengetahui
persentase
abu
4) Untuk
mengetahui
persentase
abu
SNI
Beton Ringan
Jenis
Agregat
Kuat
Berat
Tekan Jenis
(MPa) (kg/m3)
Struktural:
Agregat
Minimum
17,24 1400
yang
Maksimum 41,36 1850
dibuat
melalui
proses
pemanasan
dan batu
serpih,
batu
lempung,
batu
sabak,
terak besi,
dan
abu
terbang
Struktural
Agregat
Ringan
ringan
Minimum
6,89
800
alam
Maksimum 17,24 1400
seperti
scoria atau
batu apung
Struktural
--800
Perlit atau
sangat
vermekulit
ringan
sebagai
isolasi
maksimum
03-3449-2002
Menurut
Gambhir
1986
dalam
digunakan pada :
beton bertulang.
terutama
pada
bangunan
perindustrian.
2)
3)
Foam(Busa)
membentuk
majemuk
yang
Abu
sekam
padi
mempunyai
2. METODOLOGI PENELITIAN
dan
foam
generator
yang
kedua
merupakan
c. Tahap Ketiga
Tahap ketiga yaitu rencana campuran
sebagai berikut:
(mix
design).
Perhitungan
rencana
a. Tahap Pertama
Holcim
Muntilan,
Magelang
sudah
1989 - F.
berjumlah
berat
yang
buah.
total
agregat
halus
diputar
sampai
campuran
homogen.
32
buah
dan
kubus
e. Tahap Kelima
Pada tahap ini merupakan tahap
pengujian, beton yang sudah berumur 28
hari diuji kuat tekan, berat jenis, dan daya
serap air.
dengan
menggunakan
selang.
4) Foam dimasukkan kedalam mixer
sampai busa yang dihasilkan dari foam
generator habis sambil terus memutar
Gambar 1. Benda uji Kuat Tekan dan
Berat Jenis
mixer.
5) Setelah itu memasukkan adukan beton
kedalam cetakan bata beton ringan
foam.
6) Pelepasan cetakan dilakukan setelah
minimal 12 jam.
7) Setelah
12
jam
cetakan
dilepas
langkahnya
adalah
sebagai berikut:
a) Menimbang bata beton ringan foam
dan mencatatnya
(kg)
penekanan
kecepatan
dengan
penekanan
2 menit.
Dimana:
P = Beban(kg)
langkahnya
adalah
sebagai berikut:
setelah 24 jam.
tinggi,
lebar,
kembali.
dan
f. Tahap Keenam
Setelah
pengujian
kemudian
Variasi Variasi
Foam
Abu
Sekam
ini
berupa
penarikan
0,2
0,2
0,2
0,2
0,3
0,3
0,3
0,3
0%
25%
35%
45%
0%
25%
35%
45%
Kuat
Tekan
Ratarata
(MPa)
1,51
1,45
0,79
0,70
0,24
0,25
0,23
0,21
Berat
Jenis
Ratarata
(kg/m3)
1572,19
1496.25
1362,84
1307,49
1159,17
1082,48
970,96
958,51
Daya
Serap
Air
(%)
16,94
34,44
35,38
35,49
19,46
29,28
40,14
35,49
uji
koefisien
determinasi
Berdasarkan
determinasi
hubungan
tabel
5diatas,
menunjukkan
antara
uji
bahwa
variabel
bebas
sebagian
agregat
halus
dengan
variabel
terikat
(kuat
tekan)
berdasarkan
ketentuan
koefisien
korelasi.
Berdasarkan tabel
diatas,
menunjukkan
uji
determinasi
hubungan
antara
variabel
bahwa
bebas
kuat
berdasarkan
ketentuan
koefisien korelasi.
Selain itu hal ini juga menunjukkan
bahwa variasi abu sekam dan variasi foam
Berdasarkan
determinasi
hubungan
tabel
6diatas,
menunjukkan
antara
uji
bahwa
variabel
bebas
variabel
terikat
(berat
jenis)
kuat
berdasarkan
ketentuan
koefisien korelasi.
Selain itu, hal ini juga menunjukkan
bahwa variasi abu sekam dan variasi foam
berpengaruh 89,3%dengan berat jenis,
sedangkan sisanya 10,7% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
Tabel 7. Uji Determinasi Daya Serap Air
Gambar 3. Grafik Hasil Uji Kuat Tekan
Pada gambar 3 tidak didapatkan kuat
tekan yang memenuhi SNI No. 03 0349
1989 baik pada konsentrasi foam 0,2 dan
0,3.
9
berlangsung
menyerap
air.
Semakin
rendah
Faktor
dengan
intrinsik
baik
untuk
lainnya
mempengaruhi
adalah
kelebihan
meningkatkan
akan
tetapi
Rahmadiyanto : 2000 )
air
kemampuan
akan
pekerjaan,
akan
rendahnya
kekuatan
agregat/
mempengaruhi resiko
kuat
yang
tekan
kekerasan
terjadinya
sehingga
mengakibatkan
oleh
ruang
porositas.
Selain
itu
disebabkan
perawatan
kosong
atau
porositas
juga
beton
yang
abu
sekam
padi
dan
variasi
foam
dari
dan
http://www.academia.edu/6255157/absorp
bisa
dilihat
Penggantian
pada
beton
foam
agregat
1.
halus
ringan
sebagian
lampiran
yang
dihasilkan
pencampuran
dilakukan.
Semen
akan
sekam padi tersimpan dalam ronggarongga pori abu sekam. Sehingga setelah
hidrasi selesai, air yang terkandung dalam
abu sekam padi berkurang.
Adukan
semen
yang
dimasuki
ringan foam.
kategori
berat
jenis
beton
ringan
4. KESIMPULAN
1989.
prosentase
penambahan
abu
prosentase
penambahan
abu
sekam
padi
menyebabkan
12
DAFTAR PUSTAKA
Afaza,
Muh.
(2014).
Pengaruh
Penambahan Serat Polyethylene
pada Beton ringan dengan Teknologi
Foam terhadap Kuat Tekan, Kuat
Tarik Belah dan Modulus Elastisitas,
Skripsi. Surakarta: Program Studi
Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret.
Anonim. (1989). Standar Nasional
Indonesia 03-0349-1989: Bata Beton
Untuk Pasangan Dinding. Dewan
Standarisasi Nasional.
. (1989). Standar Nasional Indonesia032847-2002: Tata Cara Perhitungan
Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung.
Dewan
Standarisasi
Nasional.
. (2002). Standar Nasional Indonesia S-041989-F: Spesifikasi Bahan Bangunan
Bagian A. Dewan Standarisasi
Nasional.
Ghambir. (1986). Tata McGraw Hill
Publishing
Company
Limited.
Concrete Technology. New Delhi.
Muhammed, J. M. & Ali Jihad Hamad .
(2014).
A
Classification
Of
Lighweight Concrete ; Materials,
Properties, and Aplication Review.
Murdock, L. J, & K. M. Brook. (1986).
Bahan dan Praktek Beton (Edisi
Keempat). Jakarta : Erlangga.Iran:
Architectural Engineering.
Nugraha, Paul & Antoni. (2004).
Teknologi Beton. Nugraha, Paul &
Antoni. 2004. Teknologi Beton.
Jogjakarta : CV. Andi Offset
Tjokrodimulyo, K. (2004). Bahan Ajar
Teknologi Beton. Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Gadjah Mada.
Rianto, Ridwan H. (2007). Pengaruh Abu
Sekam Sebagai Filler Terhadap
Karakteristik
Campuran
Aspal
Emulsi Bergradasi Rapat (CEBR).
Semarang : Program Studi Teknik
13