You are on page 1of 12

PENGENALAN DASAR CVAVR & ISIS PROTEUS

A. Panduan menggunakan CodeVisionAVR untuk pemula


CodeVisionAVR, selanjutnya disebut CVAVR adalah aplikasi pemrogram
Mikrokontroler AVR dengan bahasa C. Bahasa C merupakan standar bahasa pemrograman
yang cukup akrab ditelinga para programmer. Bahasa C adalah bahasa pemrograman
komputer multi-fungsi yang dibuat pada tahun 1972 oleh Dennis Ritchie di Bell Telephone
Laboratories untuk digunakan dengan sistem operasi UNIX. Bahasa C merupakan bahasa
pemrograman yang Sangat populer sehingga sedikit sekali arsitektur komputer tanpa
kompiler bahasa C didalamnya. Bahasa C telah mempengaruhi banyak bahasa pemrograman
yang popular. Salah satunya C++, dimana bahasa tersebut adalah permulaan dari
pengembangan Bahasa C.
Bahasa C adalah bahasa implementasi sistem prosedural. Bahasa C didesain untuk
dikompilasi menggunakan kompiler yang relatif sederhana. Untuk membangun lowlevel akses pada sistem memori, untuk memberikan bahasa yang efisien mewakili berbagai
paket instruksi mesin, dan menggunakan run-time seminimal mungkin. Oleh karena itu,
Bahasa C sangat berguna untuk banyak aplikasi yang awalnya dikodekan dalam bahasa
assembly. Dan Mikrokontroler adalah salah-satu aplikasi yang menggunakan bahasa
assembly-yang kini dapat diprogram dengan kompilasi bahasa C.
Berikut
ini
kami
akan
menjelaskan
CodeVisionAVR untuk para pemula programer.

langkah-langkah

menggunakan

1. Jalankan CodeVisionAVR.

2. Pilih File New, kemudian muncul box dialog, pilih Project lalu OK.

3. Kita diberi pilihan, apakah menggunakan CodeWizardAVR atau tidak. Jika ya,
pilih Yes.

Fasilitas ini sangatlah berguna jika anda tidak ingin bersusah payah melakukan settingan
dengan mengetik kode-kode tertentu yang banyak dan kompleks. Intinya terdapat
tab-tab yang tinggal klik dan anda akan langsung disajikan contoh kodenya.
4. Akan mucul box dialog lagi, silahkan pilih chip yang akan digunakan. Misalnya
Atmega16 dengan Clock (nilai Kristal yang digunakan) 11.059200 MHz.

5. Jika sudah selesai, klik File-Generate, Save and Exit.


2

6. Proses menyimpan file dilakukan sebanyak 3 kali, masing-masing menghasilkan


ekstensi *.C, *.prj, dan *.cwp. beri nama sembarang tapi ketiganya harus sama,
sebaiknya satu project dikumpulkan dalam satu folder.

7. Setelah proses meyimpan file selesai, maka akan mucul tampilan seperti dibawah ini.
Disinilah kita akan menuliskan progam.

8. Setelah menulis program, kita Compile apakah program tersebut sudah benar atau tidak,
dengan mengklik Build all project files lalu akan muncul blok informasi seperti di
bawah ini, jika No errors maka program dinyatakan Benar lalu klik OK.

B. Mendownload Program ke Hardware Menggunakan Downloader USBASP.


1. Pertama-tama copy-kan terlebih dahulu semua file avrdude_source pada folder project
AVR yang telah kita buat tadi.

2. Lalu klik kanan pada file mega32.bat, pilih Edit, maka akan muncul Notepad seperti
pada tampilan dibawah ini.

3. Ubah karakter m32 menjadi m16 (mendefinisikan jenis Atmega yang digunakan)
dan flash:w:coba32.hex menjadi flash:w:coba.hex (mendefinisikan nama file AVR).
4. Setelah itu lalu kita setting AVR, klik Configur The Project After Make, lalu
centang Execute Users Program dan klik Proggram Settings, maka akan muncul
kotak informasi sperti gambar dibawah ini. Isi kolom Program Directory and File
Name dengan file mega32.bat yang telah kita modifikasi tadi, dan Working
Directory dengan folder project AVR yang telah kita buat tadi, setelah itu klik OK.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
5

5. Selanjutnya compile program, klik Build all project files lalu OK maka akan muncul
kotak informasi seperti dibwah ini, yang menandakan program telah di download pada
hardware (pastikan sebelumnya kabel downloader telah terhubung dengan harware dan
PC dengan benar).

Rangkaian downloader USBASP

C. Panduan menggunakan ISIS PROTEUS untuk pemula.


Dalam percobaan dalam mikrokontroler kadang jika program yang kita buat
mengalami kegagalan (tidak bekerja sesuai yang kita inginkan) maka akan terdapat dua
kemungkinan masalah, Hardware yang tidak berfungsi, atau Program yang anda buat salah
atau malah perpaduan keduanya yang salah. untuk mengatasi tersebut, kita harus melokalisir
manakah yang salah dari sistem mikrokontroler kita apakah program ataukah hardware yang
tidak bekerja. Karena itulah sebelum kita mendownload/mengisi program kedalam
Mikrokontroler maka alangkah baiknya kita simulasikan terlebih dahulu. Salah satu
perangkat lunak simulasi yang penulis gunakan adalah PROTEUS ISIS 7 Profesional.
Berikut ini kami akan menjelaskan langkah-langkah menggunakan PROTEUS ISIS
untuk para pemula programer.
1. Bukalah ISIS PROTEUS, lalu klik New File.

2. Lalu mulailah mendesain rangkaian, cari komponen yang dibutuhkan dengan mengklik
Componen Mode di menu sebelah kiri lalu klik P.

3. Ketiklah kata kunci komponen (disini penulis mencontohkan dengan kata kunci
atmega untuk mencari komponen ATMEGA 16) lalu cari komponennya, setelah
selesai klik OK.

4. Selanjutnya daftar komponen akan muncul di menu utama, klik daftar komponen
tersebut lalu letakkan pada Window Editing. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk mencari dan
meletakkan komponen yang lain.

5. Sedangkan untuk mencari komponen Power dan Ground, caranya adalah dengan
mengklik menu Terminals Mode yang ada sebelah kiri, kemudian klik komponen
yang dibutuhkan lalu letakkan pada Window Editing.

6. Untuk menyambung antar komponen, dekatkan kursor pada kaki komponen sampai
kursor tersebut berubah menjadi gambar bolpoin berwarna hijau, lalu klik dan drag
sampai menyambung pada kaki komponen tujuan.

10

7. Setelah rangkaian sudah selesai, klik kiri 2 kali pada IC maka akan muncul kotak dialog
seperti dibawah ini, Untuk Program File Browse file coba.coff atau coba.hex,
kemudian klik Open, Lalu setelah semuanya selesai klik OK.

11

8. Kemudian jalankan simulasi ISIS PROTEUS dengan mengklik tombol Play di pojok
kiri bawah. Klik Stop untuk berhenti

Bangkalan, 21 Februari 2015

12

You might also like