You are on page 1of 8

AKAD WADIAH

1. Pengertian wadiah

Kata wadiah berasal dari wadaasy syai-a, yaitu meninggalkan sesuatu. Sesuatu yang
seseorang tinggalkan pada orang lain agar dijaga disebut wadiah, karena dia
meninggalkannya pada orang yang sanggup menjaga. Secara harfiah, Al-wadiah dapat
diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik individu maupun
badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendakinya.

Wadiah sendiri dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Wadiah Yad Dhamanah wadiah di mana si penerima titipan dapat memanfaatkan


barang titipan tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan
titipan tersebut secara utuh setiap saat kala si pemilik menghendakinya.

Karakteristik:

1) Harta atau barang yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan digunakan oleh
penerima titipan.

2) Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah yang bertugas dan
berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.

3) Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya


kepada yang menitipkan.

4) Mengingat barang atau harta yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan oleh penerima
titipan, aplikasi perbankan yang memungkinkan untuk jenis ini adalah jasa penitipan atau
safe defosit box.

b. Wadiah Yad Amanah wadiah di mana si penerima titipan tidak bertanggungjawab


atas kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama hal ini bukan
akibat dari kelalaian atau kecerobohan penerima titipan dalam memelihara titipan
tersebut

Karakteristik:
1) Harta dan barang yang dititipkan boleh dan dapat dimanfaatkan oleh yang
menerima titipan

2) Karena dimanfaatkan,barang dan harta yang dititipkan tersebut tentu dapat


menghasilkan manfaat. Sekalipun demikian, tidak ada keharusan bagi penerima titipan
untuk memberikan hasil manfaat kepada si penitip.

2. Rukun dan Syarat Wadiah

Rukun Wadiah:

a. Muwaddi ( Orang yang menitipkan).

b. Wadii ( Orang yang dititipi barang).

c. Wadiah ( Barang yang dititipkan).

d. Shighot ( Ijab dan qobul)

Syarat Wadiah:

a. Orang yang berakad harus : baligh, berakal, cerdas (alim)

b. Barang titipan : jelas (dapat diketahui jenis atau identitasnya), dapat dipegang, dapat
dikuasai untuk dipelihara

3. Landasan Hukum

a. Al-Quran

Artinya:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
melihat. (Qs. An-Nisa :58).
b. Hadits

Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Tiada kesempurnaan
iman bagi setiap orang yang tidak beramanah, tiada shalat bagi yang tiada bersuci. (H.R
Thabrani).
AKAD TABUNGAN WADIAH

NO: 115/WADIAH/ASWAJA SYARIAH/XI/13

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lahi Maha Penyayang

Kami yang melakukan akad ( selanjutnya disebut Wadiah Yad Dhamanah ) seperti yang
tertera dibawah ini :

I. Nama : Budiarto

No.Identitas : 489008056343

Alamat : Perumahan Widya Sekar A30, Demak

Dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri.

Sebagai Penitip Dana ( Mudi ), selanjutnya disebut pihak 1 atau NASABAH

II. Nama : Gunawan Helmi, S.E.

Jabatan : Manager PT. Bank Aswaja Syariah ( Persero ) Tbk.

Alamat : Jalan Diponegoro No 39A, Demak

Dalam hal ini bertindak sebagai Penerima Titipan ( Muuda Ilaih ) salanjutnya disebut
pihak 2.

Pihak 1 dan Pihak 2 sepakat untuk membuat, mematuhi, dan melaksanakan Akad ini dengan
ketentuan ketentuan sebagai berikut :

PASAL I

KETENTUAN UMUM

1. Akad : kesepakatan tertulis antara Nasabah dan Bank yang memuat adanya hak dan
kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai dengan prinsip Syari'ah

2. Wadiah: titipan yang diberikan oleh nasabah kepada bank untuk dijaga dan dikebalikan
ketika diminta kembali
3. Wadiah Yad Dhamanah: titipan yang dapat dimanfaatkan oleh bank dengan izin nasabah

4. Tabungan Wadiah: merupakan tabungan yang dijalankan berdasar akad wadiah, yakni
titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat jika pemiliknya menghendaki,
berkaitan dengan produk tabungan wadiah, bank syariah menggunakan akad wadiah yad
dhamanah

5. Buku Tabungan: merupakan bukti penyimpanan atas dana yang telah dititipkan kepada
Bank yang diterima oleh Pihak 1 (Nasabah)

6. Wanprestasi : tidak memenuhi atau lalai melakukan kewajiban sebagaimana yang


ditentukan dalam perjanjian yang dibuat

PASAL II

KEWAJIBAN DAN HAK

Kedua belah pihak dalam perjanjian ini memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:

Ayat 1

Kewajiban

1. Pihak 1 wajib mematuhi segala ketentuan dan persyaratan Tabungan Wadiah PT Bank
Aswaja Syariah (persero) Tbk. dan peraturan lain yang berlaku bagi bank , termasuk pada
Peraturan Bank Indonesia dan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad
ini

2. Pihak 2, wajib bertanggung jawab terhadap keutuhan harta titipan tersebut, serta
mengembalikannya kapan saja pemiliknya menghendaki.

3. Pihak 2 wajib merahasiakan keterangan mengenai data pihak 1 (Nasabah) dan titipannya

Ayat 2

Hak

1. Pihak 1 berhak mendapatkan jaminan keamanan atas uang yang telah dititipkannya
2. Pihak 1 berhak mendapatkan Buku Tabungan dan Kartu Bank Aswaja Syariah

3. Pihak 1 berhak mengambil dana yang dititipkannya sewaktu-waktu

4. Pihak 2 berhak menggunakan dana titipan tersebut untuk kegiatan komersil dengan syarat
harus menjamin pembayaran kembali nominal dana wadiah tersebut.

5. Pihak 2 berhak sepenuhnya atas keuntungan dari hasil penggunaan atau pemanfaatan dana
atau barang tersebut.

PASAL III

PENYETORAN DAN PENGAMBILAN

Ayat 1

Setoran pertama sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada PT. Bank Aswaja Syariah

Ayat 2

Penyetoran atau pengambilan dapat dilakukan setiap saat pada waktu jam kerja Selama kas
buka, yaitu pada hari Senin sampai Jumat, pada pukul 08.00-12.00 dan 13.00-14.30, tidak
termasuk hari libur nasional

Ayat 3

Pengambilan dapat melalui ATM BPS dan jaringan ATM yang telah bekerjasama dengan BPS

PASAL IV

PEMBUKUAN TABUNGAN

Pembukuan Tabungan wadiah dilakukan oleh Pihak 2 pada catatan pembukuan Bank dan Buku
Tabungan yang dimiliki oleh Pihak 1

PASAL V

PEMBERIAN BONUS

Atas dana titipan yang telah dititipkan kepada Bank, Pihak 1 tidak meiliki bagian keuntungan
dari keuntungan yang didapatkan Pihak 2 tetapi Bank dapat meberikan bonus kepada nasabah
karena telah menitipkan dananya
PASAL VI
WANPRESTASI

Ayat 1

Apabila jumlah saldo pihak I di bawah jumlah saldo minimum, maka nasabah akan dikenai
denda bulanan sebesar Rp.5.000,-

Ayat 2

Apabila pihak 2 lalai atau tidak bertanggungjawab terhadap harta titipan pihak 1, maka pihak 2
harus membayar kerugian yang diderita pihak 1

Ayat 3

Apabila pihak 2 lalai atau tidak bertanggungjawab terhadap rahasia pihak 1, maka pihak 2 akan
diperkarakan atas hal tersebut dan berkewajiban membayar beaya perkara

PASAL VII

BERAKHIRNYA KONTRAK

Berakhirnya kontrak terjadi apabila Pihak 1 mengambil semua dana yang dititipkan kepada
Pihak 2 dan dengan sengaja membatalkan kontrak dengan Pihak 2, dengan cara menutup
tabungannya yang ada pada Pihak 2, maka kontrak telah dianggap batal atau selesai

PASAL VIII

PENYELESAIAN SENGKETA

Ayat 1

Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam atau perselisihan dalam melaksanakan akad ini, maka
Pihak 1 dan Pihak 2 akan berusaha untuk menyelesaikan secara musyawarah.

Ayat 2
Apabila usaha penyelesaian perbedaan pendapat atau perselisihan melalui Musyawarah tidak
menghasilkan keputusan yang disepakati oleh Pihak 1 dan Pihak 2, maka dengan ini Pihak 1 dan
Pihak 2 sepakat untuk melanjutkan perkara ke Pengadilan Agama Kabupaten Tulungagung.

PASAL IX

KETENTUAN TAMBAHAN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam akad ini, akan diatur kemudian dalam surat perjanjian
tambahan yang akan dibuat dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari akad ini.

PASAL X

PENUTUP

Akad Perjanjian ini ditandatangani dan dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermaterai
6000 dan mempunyai kekuatan pembuktian yang sama, ditandatangani oleh Pihak 1 dan Pihak
2 dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak manapun, serta disaksikan oleh :

1. Budiarto

2. Gunawan Helmi, S.E.

Demak, 16 April 2018

Pihak 1 Pihak 2

Budiarto Gunawan Helmi, S.E.

You might also like