Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Menurut data dari Komisi Nasional Anak terdapat sekitar 300.000 Pekerja Seks
Komersial (PSK) wanita di seluruh indonesia, sekitar 70.000 diantaranya adalah
anak dibawah usia 18 tahun. Jumlah PSK wanita yang banyak selain menimbulkan
masalah sosial juga menimbulkan banyak masalah kesehatan. Masalah kesehatan
yang utama terjadi pada PSK adalah penyakit menular seksual (PMS), yaitu
penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. PSK wanita dapat
menjadi sumber penularan kepada masyarakat melalui laki-laki konsumennya. PMS
yang umum terjadi di masyarakat adalah Gonorrhea (16-57,7% dari kasus PMS),
kemudian Non Gonococal uretritis (24-54%), Candidiasis (23%), Tricomoniasis,
Syphilis, Condiloma, Genital Herpes.
WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baru PMS (penyakit
menular seksual) di negara berkembang seperti di Afrika, Asia, Asia Tenggara, dan
Amerika Latin. Di negara industri prevalensinya sudah dapat diturunkan, namun di
negara berkembang prevalensi gonore menempati tempat teratas dari semua jenis
PMS. Dalam kaitannya dengan infeksi HIV/AIDS, United States Bureau of Census
pada 1995 mengemukakan bahwa di daerah yang tinggi prevalensi PMS-nya,
ternyata tinggi pula prevalensi HIV/AIDS dan banyak ditemukan perilaku seksual
berisiko tinggi. Kelompok seksual berperilaku berisiko tinggi antara lain commercial
sex workers (CSWs). Berdasarkan jenis kelaminnya, CSWs digolongkan menjadi
female commercial sexual workers (FCSWs) wanita penjaja seks (WPS) dan male
commercial sexuall workers (MCSWs)3,4,5.
Gonorrhea, jenis PMS klasik yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria
gonorrhoeae, keberadaannya sudah diketahui sejak zaman Hipocrates, namun
sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan yang belum dapat diatasi
secara tuntas. Penyakit ini banyak ditemukan hampir di semua bagian dunia.
Laporan WHO pada tahun 1999 secara global terdapat 62 juta kasus baru
gonorrhea, 27,2 juta diantaranya terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di
Amerika Serikat pada tahun 2004 terdapat 330.132 kasus penyakit infeksi bakteri
Neisseria gonorrhoeae, dengan ratarata 113,5 kasus per 100.000 penduduk. Di
Jepang terdapat peningkatan kasus infeksi oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang
sudah resisten terhadap Ciprofloxacin, dari 6,6% kasus pada tahun 1993-1994
menjadi 24,4% kasus pada tahun 1997-1998.Di Indonesia, data dari Departemen
Kesehatan RI pada tahun 1988, angka insidensi gonorrhea adalah 316 kasus per
100.000 penduduk.Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung
terhadap PSK wanita menunjukkan bahwa prevalensi gonorrhea berkisar antara 7,4
50%.Keberadaan gonorrhea di masyarakat ibarat gunung es, hanya diketahui
sebagian kecil di permukaan saja namun sesungguhnya lebih banyak kasus yang
tidak terungkap datanya. Penentuan diagnosis penyakit Gonorrhea dengan
pemeriksaan mikrobiologis, mencari mikroorganisme penyebab penyakit Gonorrhea
yaitu bakteri Neisseria gonorrhoeae.Keberadaan bakteri diplococcus Gram negative
intraseluler di dalam lendir endoservix menunjukkan telah terjadi infeksi pathogen,
karena bakteri ini bukan anggota flora normal vagina. Infeksi oleh bakteri ini
menimbulkan penyakit Gonorrhea yang terutama menyerang saluran urogenital
pada laki-laki dan perempuan, dapat pula menginfeksi permukaan mukosa lainnya
(mukosa konjunctiva mata, mukosa mulut, mukosa faring, mukosa rektum) dan
dapat pula menyebar ke persendian (meskipun jarang)
B. Rumusan Masalah
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 ETIOLOGI
Gonore disebabkan oleh gonokok yang dimasukkan ke dalam kelompok Neisseria,
sebagai Neisseria Gonorrhoeae. Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk
biji kopi dengan lebar 0,8 u, panjang 1,6 u, dan bersifat tahan asam. Kuman ini
juga bersifat negatif-Gram, tampak di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama
di udara bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas 39
derajat C, dan tidak tahan zat desinfektan. Daerah yang paling mudah terinfeksi
adalah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang
(imatur), yakni pada vagina wanita sebelum pubertas.
Gejala pada penderita pria biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
Mulanya penderita tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti
oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Penderita sering
berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika
penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan
membengkak.
Pada penderita wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari setelah
terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama beberapa
minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra
seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa
penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri
ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam.
Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan
rektum; menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan
hubungan seksual. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau
kelenjar di sekitar lubang vagina.
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus
(lubang dubur) bisa menderita gonore pada rektumnya. Penderita merasakan tidak
nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar
anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah.
Pada wanita
Pada wanita, gejala awal kadang-kadang sangat ringan hingga keliru dengan infeksi
kandung kemih atau infeksi vagina.
Gejala-gejala gonore yang telah menyebar dari kelamin ke daerah lain meliputi:
Ruam
Radang sendi atau arthritis
Tendon meradang
Penularan bakteri Neisseria gonorhoeae pada orang dewasa yang paling utama
adalah melalui kontak seksual. Resiko tertular penyakit yang disebabkan oleh
bakteri ini meningkat pada orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual,
misalnya PSK wanita atau lelaki konsumennya. Sedangkan penularan melalui
kontak langsung dengan mukosa jalan lahir biasa terjadi pada bayi yang lahir dari
ibu yang terinfeksi
1. PSK wanita seringkali keluar dan masuk lokalisasi di daerah lain tanpa
pengawasan yang ketat, sehingga menyulitkan pembinaan.
2. Buruknya kesadaran PSK wanita untuk memperhatikan kesehatan
reproduksinya.
3. Ketidakmauan lelaki untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan
seksual dengan PSK wanita.
4. Kebiasaan penderita gonorrhea (PSK wanita dan konsumennya) membeli dan
menggunakan antibiotika secara sembarangan yang memicu timbulnya
resistensi bakteri Neisseria gonorrhoeae terhadap beberapa antibiotika
(Penicillin, Tetrasiklin, Ciprofloxacin).
Pencegahan yang efektif adalah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia
dengan satu pasangan yang sah, tidak berganti-ganti pasangan seksual, memakai
kondom bila melakukan hubungan seksual dengan orang / pasangan yang beresiko
tinggi, misalnya PSK wanita. Pengentasan PSK wanita dari lokalisasi juga harus
dilakukan agar salah satu sumber rantai penularan dapat diputus. Perlu juga
dilakukan konseling pranikah, screening awal terhadap calon pengantin terhadap
keberadaan PMS termasuk gonorrhe
Pengobatan
BAB III
1. A. HASIL
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat berpindah dari satu orang ke orang
lain baik secara langsung maupun tidak langsung yang di tandai dengan adanya
agent atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah. Salah satunya
penyakit yang menular yaitu gonore.
Gonore( GO) di definisikan sebagai infeksi bakteri yang di sebabkan oleh kuman
Neissiriab gonorrhea,suatu diplokokus gram negative.infeksi umumnya terjadi pada
aktivitas seksual secara genito-genital,namun dapat juga kontak seksual secara
oro-genital dan ano-genital.
Gejala klinis infeksi gonokokus ini terdiri dari gejala klinis yang asimtomatik (terjadi
infeksi pada uretra,endoserviks,rectum dan faring tanpa member gejala klinis),gejal
simtomatik dengan tanpa komlikasi,gejala yang simtomatik dengan komplikasi dan
DGI(Disseminated Gonococcal Infection) komplikasi terjadi bila pengobatan tidak
segera dilakukan atau pengobatan sebelumnya tidak adekuat.infeksi dapat
menjalar ke uretra bagian belakang secara ascendant.dan gejala klinis GO akan
tampak setelah masa inkubasi yang singkat yaitu 2-5 hari
Pada pria dapat memberi gambaran klinis antara lain
:tisonitis,parauretritis,litritis,cowperitis,prostatitis,vesikulitis,dan epididimitis,sistisis
sedangkan pada wanita,komlikasi yang dapat terjadi antara lain :
salpingitis,penyakit radang panggul ( PRP),parauretritis dan bartolinitis.
Waktu
Selama beberapa abad, bermacam nama telah digunakan untuk mendeskripsikan
infeksi yang disebabkan oleh N. gonorrhoeae ini, diantaranya; strangury yang
digunakan oleh Hipocrates, penamaan gonore sendiri diberikan oleh Galen (130
SM) untuk menggambarkan eksudat uretra yang sifatnya seperti aliran air mata
(flow of seed) dan M. Neisser, dikenalkan oleh Albert Neisser, yang menemukan
mikroorganisme tersebut pada tahun 1879 dari pewarnaan apusan yang diambil
dari vagina, uretra dan eksudat konjungtiva. Kultur dari bakteri N. gonorrhoeae
dilaporkan pertama kali oleh Leistikow dan Loffler pada tahun 1882 dan
dikembangkan pada tahun 1964 oleh Thayer dan Martin yang menemukan tempat
biakan selektif pada media agar khusus. Media Thayer-Martin merupakan media
yang selektif untuk mengisolasi gonokok.
Tahun 1980 an sampai pada tahun 2005 di laporkan terjadi 339.593 kasus,di
mana angka ini menunjukan peningkatan,terutama pada Negara berkembang
( termaksud amerika serikat
1. 1. Host
Penyakit menular seperti gonore di sebabkan oleh faktor perilaku masyarakat
karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan sehinngga terkena penyakit akibat
melakukan hubungan seksual atau seks bebas,hubungan pranikah dengan cara
berganti-ganti pasangan,
1. 2. Agent
Penyakit Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan
dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata
(konjungtiva) dan Gonore bisa menyebar melalui aliran tranfusi darah yang
terinfeksi dengan menggunakan jarum suntik dan benda tajam lainya ke bagian
tubuh , terutama kulit dan persendian
1. 3. Lingkungan
Penyakit gonore juga lebih banyak disebabkan karena penularan non seksual
seperti factor lingkungan yang lembab,misalnya terjadinya infeksi gonokokus pada
anak yang tinggal di Negara tropis,dan seringnya memakai handuk dan seprei
tempat tidur yang sama dengan orang yang menderita GO.
BAB 1V
PENUTUP
1. A. KESIMPULAN
1. Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum
dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva). Gonorrhoeae adalah
bakteri yang tidak dapat bergerak, tidak memiliki spora, jenis diplokokkus
gram negatif dengan ukuran 0,8 1,6 mikro. Bakteri gonokokkus tidak tahan
terhadap kelembaban, yang cenderung mempengaruhi transmisi seksual.
2. Gejala pada penderita pria biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah
terinfeksi. Mulanya penderita tidak enak pada uretra, yang beberapa jam
kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis.
Pada penderita wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari
setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala
selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini
hanya setelah mitra seksualnya tertular
3. Infeksi gonore ini ditularkan melalui hubungan seksual, dapat juga ditularkan
kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung. Pencegahan yang
efektif adalah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia dengan satu
pasangan yang sah, tidak berganti-ganti pasangan seksual, memakai
kondom bila melakukan hubungan seksual dengan orang / pasangan yang
beresiko tinggi, misalnya PSK wanita.
1. B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka kami menyarankan sebagai berikut:
1. Bagi Dosen pembimbing agar bisa menjelaskan bahaya penyakit menular
kepada mahasiswa dan menjelaskan cara pencegahannnya
2. Bagi mahasiwa Dilakukan kegiatan penyuluhan dari pengetahuan yang
diperoleh agar bisa diterapkan di masyarakat tentang bahaya gonore serta
cara pencegahannya.
3. Bagi mahasiswa Dilakukan kegiatan seperti penyuluhan,baik dari dan kepada
orang tua maupun dari pemerintah serta kader kesehatan setempat dalam
memberikan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi bagi anak remaja.
DAFTAR PUSTAKA
http://medicastore.com/penyakit/34/Gonore.html
http://childrenhivaids.wordpress.com/2009/08/09/gonore-go-atau-kencing-
nanah-penyakit-menular-seksual/
http://www.explaju.com/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=223
Malik SR,Amin,S Anwar Al.Gonore.Dalam Amiruddin MD,editor,Penyakit
Menular Seksual.Makassar : Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin.Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin;2004.p.65-85
Wiknjosastro,H. Gulardi,2009.ILMU KEBIDANAN.Jakarta :PT Bina Pustaka: hal
618
Martodihardjo S.Kencing Nanah.BPIKK 1990;2(1) : 14-21
Isnain H,Martodihardjo S.Resistensi Neisseria Gonorrhoeae terhadap
Antibiotik, BIPKK 2007 : 13(2) 80-9
Soekidjo,prof,Dr.Notoatmodjo,SKM,M.Com.H.2010.KESEHATAN
MASYARAKAT ILMU DAN SENI.Jakarta: Rineka Cipta
Bustan,MM.1997.EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR.Jakarta : Rineka Cipta p.
75
Santana,Daniel.2007. KAMUS LENGKAP KEDOKTERAN. Jakarta :Mega Aksara
p.262