You are on page 1of 14

.

Latar Belakang

Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria


gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan
tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva) dan bagian tubuh yang
lain.Prevalensi Gonore: The US Centers for Disease Control memperkirakan bahwa
lebih dari 700.000 orang di AS gonorrheal mendapatkan infeksi baru setiap tahun.
Hanya sekitar separuh dari infeksi ini dilaporkan.Gonore Gejala: Walaupun
beberapa kasus mungkin asimtomatik, ketika gejala muncul, mereka sering ringan
dan biasanya muncul dalam waktu 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala
meliputi discharge dari penis, vagina, atau dubur dan membakar atau gatal saat
buang air kecil. Pada wanita, gonore dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.

Menurut data dari Komisi Nasional Anak terdapat sekitar 300.000 Pekerja Seks
Komersial (PSK) wanita di seluruh indonesia, sekitar 70.000 diantaranya adalah
anak dibawah usia 18 tahun. Jumlah PSK wanita yang banyak selain menimbulkan
masalah sosial juga menimbulkan banyak masalah kesehatan. Masalah kesehatan
yang utama terjadi pada PSK adalah penyakit menular seksual (PMS), yaitu
penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. PSK wanita dapat
menjadi sumber penularan kepada masyarakat melalui laki-laki konsumennya. PMS
yang umum terjadi di masyarakat adalah Gonorrhea (16-57,7% dari kasus PMS),
kemudian Non Gonococal uretritis (24-54%), Candidiasis (23%), Tricomoniasis,
Syphilis, Condiloma, Genital Herpes.

WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baru PMS (penyakit
menular seksual) di negara berkembang seperti di Afrika, Asia, Asia Tenggara, dan
Amerika Latin. Di negara industri prevalensinya sudah dapat diturunkan, namun di
negara berkembang prevalensi gonore menempati tempat teratas dari semua jenis
PMS. Dalam kaitannya dengan infeksi HIV/AIDS, United States Bureau of Census
pada 1995 mengemukakan bahwa di daerah yang tinggi prevalensi PMS-nya,
ternyata tinggi pula prevalensi HIV/AIDS dan banyak ditemukan perilaku seksual
berisiko tinggi. Kelompok seksual berperilaku berisiko tinggi antara lain commercial
sex workers (CSWs). Berdasarkan jenis kelaminnya, CSWs digolongkan menjadi
female commercial sexual workers (FCSWs) wanita penjaja seks (WPS) dan male
commercial sexuall workers (MCSWs)3,4,5.
Gonorrhea, jenis PMS klasik yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria
gonorrhoeae, keberadaannya sudah diketahui sejak zaman Hipocrates, namun
sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan yang belum dapat diatasi
secara tuntas. Penyakit ini banyak ditemukan hampir di semua bagian dunia.
Laporan WHO pada tahun 1999 secara global terdapat 62 juta kasus baru
gonorrhea, 27,2 juta diantaranya terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di
Amerika Serikat pada tahun 2004 terdapat 330.132 kasus penyakit infeksi bakteri
Neisseria gonorrhoeae, dengan ratarata 113,5 kasus per 100.000 penduduk. Di
Jepang terdapat peningkatan kasus infeksi oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang
sudah resisten terhadap Ciprofloxacin, dari 6,6% kasus pada tahun 1993-1994
menjadi 24,4% kasus pada tahun 1997-1998.Di Indonesia, data dari Departemen
Kesehatan RI pada tahun 1988, angka insidensi gonorrhea adalah 316 kasus per
100.000 penduduk.Beberapa penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung
terhadap PSK wanita menunjukkan bahwa prevalensi gonorrhea berkisar antara 7,4
50%.Keberadaan gonorrhea di masyarakat ibarat gunung es, hanya diketahui
sebagian kecil di permukaan saja namun sesungguhnya lebih banyak kasus yang
tidak terungkap datanya. Penentuan diagnosis penyakit Gonorrhea dengan
pemeriksaan mikrobiologis, mencari mikroorganisme penyebab penyakit Gonorrhea
yaitu bakteri Neisseria gonorrhoeae.Keberadaan bakteri diplococcus Gram negative
intraseluler di dalam lendir endoservix menunjukkan telah terjadi infeksi pathogen,
karena bakteri ini bukan anggota flora normal vagina. Infeksi oleh bakteri ini
menimbulkan penyakit Gonorrhea yang terutama menyerang saluran urogenital
pada laki-laki dan perempuan, dapat pula menginfeksi permukaan mukosa lainnya
(mukosa konjunctiva mata, mukosa mulut, mukosa faring, mukosa rektum) dan
dapat pula menyebar ke persendian (meskipun jarang)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gonore?


2. Jelaskan Etiologi penyakit gonore?
3. Sebutkan Tanda Dan Gejala gonore!
4. Jelaskan masa inkubasi dan Diagnosa Gonore!
5. Jelaskan cara pencegahan dan penanggulangan penyakit gonore!
c. Tujuan Dan Manfaat
Untuk mengetahui pengertian gonore!
Untuk mengetahui etiologi penyakit gonore!
Untuk mengetahui tanda dan Gejala gonore!
Untuk mengetahui masa inkubasi dan Diagnosa gonore!
Untuk mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan penyakit gonore
tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN KENCING NANAH ATAU GONORE

Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria


gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan
tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui
aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita,
gonore bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul
sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi. Penyebab utama penyakit
ini adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae
Selama beberapa abad bermacam nama telah digunakan untuk mendeskripsikan
infeksi yang disebabkan oleh N gonorrhoeae ini diantaranya;stranguryyang
digunakan oleh Hipocrates. Penamaan gonore sendiri diberikan oleh Galen (130 SM)
untuk menggambarkan eksudat uretra yang sifatnya seperti aliran air mata (flow of
seed) dan M. Neisser dikenalkan oleh Albert Neisser yang menemukan
mikroorganisme tersebut pada tahun 1879 dari pewarnaan yang diambil dari
vagina, uretra dan eksudat konjungtiva.

2.2 ETIOLOGI
Gonore disebabkan oleh gonokok yang dimasukkan ke dalam kelompok Neisseria,
sebagai Neisseria Gonorrhoeae. Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk
biji kopi dengan lebar 0,8 u, panjang 1,6 u, dan bersifat tahan asam. Kuman ini
juga bersifat negatif-Gram, tampak di luar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama
di udara bebas, cepat mati pada keadaan kering, tidak tahan suhu di atas 39
derajat C, dan tidak tahan zat desinfektan. Daerah yang paling mudah terinfeksi
adalah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang
(imatur), yakni pada vagina wanita sebelum pubertas.

2.3 TANDA DAN GEJALA

Gejala pada penderita pria biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.
Mulanya penderita tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti
oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Penderita sering
berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika
penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan
membengkak.
Pada penderita wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari setelah
terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama beberapa
minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah mitra
seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa
penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri
ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam.
Infeksi bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan
rektum; menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan
hubungan seksual. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau
kelenjar di sekitar lubang vagina.

Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seksual melalui anus
(lubang dubur) bisa menderita gonore pada rektumnya. Penderita merasakan tidak
nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar
anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah.

Tanda dan Gejala Lain:

Pada wanita
Pada wanita, gejala awal kadang-kadang sangat ringan hingga keliru dengan infeksi
kandung kemih atau infeksi vagina.

Gejala bisa meliputi:


Sering buang air kecil dan sakit
Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
Cairan vagina abnormal
Pendarahan vagina abnormal selama atau setelah berhubungan seks atau antara
periode haid
Alat kelamin terasa gatal
Perdarahan haid tidak teratur
Perut bagian bawah terasa sakit
Perdarahan haid tidak teratur
Kelenjar bengkak dan nyeri pada pembukaan vagina (kelenjar Bartholin)
Hubungan seksual terasa menyakitkan
Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular

Gejala pada pria


Pada pria, gejala biasanya cukup jelas, tetapi beberapa orang mengalami gejala
ringan atau tanpa gejala, dan tanpa disadari dapat menularkan infeksi gonore
untuk pasangan seksnya.

Gejala bisa meliputi:


Cairan penis abnormal (terlihat seperti susu pada awalnya, kemudian kuning,
lembut, dan berlebihan, kadang-kadang darah kebiruan)
Sering buang air kecil dan sakit
Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular

Gejala-gejala gonore yang telah menyebar dari kelamin ke daerah lain meliputi:
Ruam
Radang sendi atau arthritis
Tendon meradang

2.4 MASA INKUBASI DAN DIAGNOSA GONORE

Diagnosis Gonore ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap


nanah dimana ditemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan
mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.
Gambaran klinik dan perjalanan penyakit pada perempuan berbeda dari pria.Hal ini
disebabkan perbedaan anatomi dan fisiologis alat kelamin pria
dan perempuan.pada laki-laki Masa inkubasi penyakit gonore adalah 3-5
hari.sedangkan gonore pada perempuan kebanyakan asimptomatik sehingga sulit
untuk menentukan masa inkubasinya.
2.5 CARA PENULARAN

Penularan bakteri Neisseria gonorhoeae pada orang dewasa yang paling utama
adalah melalui kontak seksual. Resiko tertular penyakit yang disebabkan oleh
bakteri ini meningkat pada orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual,
misalnya PSK wanita atau lelaki konsumennya. Sedangkan penularan melalui
kontak langsung dengan mukosa jalan lahir biasa terjadi pada bayi yang lahir dari
ibu yang terinfeksi

2.6 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

Upaya mencegah penularan dan penyebaran PMS, termasuk Gonorrhea, yang


disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dengan melokalisasi PSK wanita
agar mudah dilakukan pembinaan, pemeriksaaan kesehatan dan pengobatan rutin
oleh Dinas Kesehatan ternyata tidak dapat mencegah meluasnya penularan
penyakit ini, terbukti sebanyak 76,9 % PSK wanita menderita penyakit Gonorrhea
pada saluran genitalnya. Kegagalan upaya pemberantasan penyakit ini antara lain
disebabkan oleh:

1. PSK wanita seringkali keluar dan masuk lokalisasi di daerah lain tanpa
pengawasan yang ketat, sehingga menyulitkan pembinaan.
2. Buruknya kesadaran PSK wanita untuk memperhatikan kesehatan
reproduksinya.
3. Ketidakmauan lelaki untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan
seksual dengan PSK wanita.
4. Kebiasaan penderita gonorrhea (PSK wanita dan konsumennya) membeli dan
menggunakan antibiotika secara sembarangan yang memicu timbulnya
resistensi bakteri Neisseria gonorrhoeae terhadap beberapa antibiotika
(Penicillin, Tetrasiklin, Ciprofloxacin).
Pencegahan yang efektif adalah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia
dengan satu pasangan yang sah, tidak berganti-ganti pasangan seksual, memakai
kondom bila melakukan hubungan seksual dengan orang / pasangan yang beresiko
tinggi, misalnya PSK wanita. Pengentasan PSK wanita dari lokalisasi juga harus
dilakukan agar salah satu sumber rantai penularan dapat diputus. Perlu juga
dilakukan konseling pranikah, screening awal terhadap calon pengantin terhadap
keberadaan PMS termasuk gonorrhe

Pengobatan

Pengobatan gonore biasanya dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler


(melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama 1
minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran
darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik
intravena (melalui pembuluh darah, infuse.)

Terapi obat untuk gonorrhea akibat meningkatnya galur PPNG (Penisilinase


Producing N. gonorrhoeae) adalah dengan menggunakan antibiotika golongan
Quinolon, Spektinomisin, Kanamisin, Tiamfenikol dan Sefalosphorin. Karena
cepatnya timbul resistensi terhadap antibiotika yang lebih tinggi maka pengobatan
gonorrhea dengan Penisilin dan derivatnya serta golongan Quinolon perlu ditinjau
efektifitasnya.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. A. HASIL
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat berpindah dari satu orang ke orang
lain baik secara langsung maupun tidak langsung yang di tandai dengan adanya
agent atau penyebab penyakit yang hidup dan dapat berpindah. Salah satunya
penyakit yang menular yaitu gonore.

Gonore( GO) di definisikan sebagai infeksi bakteri yang di sebabkan oleh kuman
Neissiriab gonorrhea,suatu diplokokus gram negative.infeksi umumnya terjadi pada
aktivitas seksual secara genito-genital,namun dapat juga kontak seksual secara
oro-genital dan ano-genital.

Pada laki-laki umumnya menyebabkan uretritis akut,sementara pada perempuan


menyebabkan servitis yang mungkin saja asimtomatik.Gonokokus termaksud
golongan di plokokus berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8 c,panjang 1,6c dan
bersifat tahan asam.kuman ini bersifat gran negative,yang terlihat di luar atau di
dalam sel polimorfonuklear (leukosit),tidak tahan lama di udara bebas,cepat mati
pada keadaan kering,tidak tahan suhu di atas 39 derajat C dan tidak tahan
terhadap zat desinfektum.Afinitas kuman sangat baik pada mukosa yang dilapisi
epitel silindris seperti pada vagina atau epitel lapis gepeng yang belum
berkembang(imatur,pada wanita prepubertas)sedangkan epitel transisional dan
berlapis pipih lebih resisten terhadap kuman gonokokus ini.
Kellog melaporkan secara morfologi gonokokus terdiri dari 4 tipe yaitu tipe I dan II
yang mempunyai pili yang bersifat virulen,serta tipe III dan IV yang memiliki pili
yang bersifat nonvirulen.pili akan melekat pada mukolsa epitel dan akan
menimbulkan reaksi radang.Hanya tipe I dan II yang pathogen pada manusia.
Gonokokus akan melakukan penetrasi permukaan mukosa dan akan berkembang
biak di dalam jaringan sub epithelial. gonokokus akan menghasilkan berbagai
macam produk ekstraseluler yang dapat mengakibatkan kerusakan sel, termasuk di
antaranya enzim seperti fosfolipase, peptidase dan lainnya. Kerusakan jaringan ini
tampaknya disebabkan oleh dua komponen permukaan sel yaitu LOS ( Lipo
olighosacaride,berperan mengivasi sel epitel dengan cara menginduksi produksi
endotoksin yang menyebabkan kematian sel mukosa )dan
peptidoglikan(mengandung beberapa asam dan penesilin binding componentyang
merupakan sasaran antibiotika penisilin dalam proses kematian kuman

Hanya sedikit Negara-negara di dunia yang melaporkan estimasi insidensi penyakit


ini secara akurat.kejadian gonore mengalami penurunan sejak tahun 1980
an,terutama pada Negara berkembang ( termaksud amerika serikat dan
meningkatnya kampanye tentang risiko PMS.Angka kejadian gonore di amerika
kejadiannya tetap stabil sampai pada tahun 2005 di laporkan terjadi 339.593
kasus,di mana angka ini menunjukan peningkatan.
di Amerika,insidensi terbanyak terjadi pada usia 15-24 tahun,hal ini dikaitkan
dengan bertambahnya jumlah pasangan seksual dan makin menurunnya kesadaran
kontrasepsi barier

Gejala klinis infeksi gonokokus ini terdiri dari gejala klinis yang asimtomatik (terjadi
infeksi pada uretra,endoserviks,rectum dan faring tanpa member gejala klinis),gejal
simtomatik dengan tanpa komlikasi,gejala yang simtomatik dengan komplikasi dan
DGI(Disseminated Gonococcal Infection) komplikasi terjadi bila pengobatan tidak
segera dilakukan atau pengobatan sebelumnya tidak adekuat.infeksi dapat
menjalar ke uretra bagian belakang secara ascendant.dan gejala klinis GO akan
tampak setelah masa inkubasi yang singkat yaitu 2-5 hari
Pada pria dapat memberi gambaran klinis antara lain
:tisonitis,parauretritis,litritis,cowperitis,prostatitis,vesikulitis,dan epididimitis,sistisis
sedangkan pada wanita,komlikasi yang dapat terjadi antara lain :
salpingitis,penyakit radang panggul ( PRP),parauretritis dan bartolinitis.

Infeksi non genital dapat berupa konjungtivitas,orofaringitis dan proktitis.Diagnosa


GO di tegakan dengan anamnesis ( antara lain adanya riwayat keluarnya duh tubuh
uretra atau vagina,nyeri waktu buang air kecil,berhubungan seksual resiko
tinggi),pemeriksaan klinis ( pada laki-laki dapat di jumpai muara saluran kencing
bengkak,merah dan keluarnya nanah kuning kehijauan.sementara pada
wanita,karena tidak khas maka biasanya gejala klinis berupa vaginal discharge atau
vaginal bleeding),dan pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang.

Sebagian besar gonokokus berhasil diisolasi.pengobatan oral untuk infeksi tanpa


komplikasi dapat diobati dengan tiamfenikol 3,5 gram dosis tunggal atau ofloksasin
400 mg dosis tunggal atau siprofloksasin 500 mg dosis tunggal atau sefiksim 400
mg dosis tunggal.sementara untuk obat yang diberikan perinjeksi,yang dapat dipilih
salah adalah kanamisin 2 g intramuskuler dosis tunggal,atau spektinomisin 2 g
intramuscular dosis tunggal,atau seftriakson 250 mg intramuskuler
dosistunggal.pada kasus GO dengan komlikasi,pilihan pengobatan yang dapat di
berikan adalah pengobatan oral selama 5 hari sedangkan obat injeksi di berikan
selama 3 hari.
Menurut J Richens,kemungkinan terjadinya infeksi gonokokus pada anak yang
tinggal di Negara tropis lebih banyak disebabkan karena penularan
nonseksual,factor lingkungan yang lembab,dan seringnya anak memakai
pakaian,handuk dan seprei tempat tidur yang sam dengan orang tuanya yang
menderita GO.baiklaki-laki maupun perempuan dapat menderita terinfeksi
N.gonorrhoe wanita lebih sedikit tercatat menderita GO daripadalaki-laki.hal ini
disebabkan 80 % perempuan tidak mengeluhkan adanya gejala,maka itu tidak
segera mencari pengobatan.sementara pada laki-laki yang terinfeksi,jarang yang
tidak menunjukan gejala hanya 3-10 % dari penderita pria yang tidak member
gejala klinis.
Cukup tingginya penderita GO yang berstatus belum menikah ini mencerminkan
banyaknya pasangan yang melakukan hubungan seksual pranikah,dan melakukan
hubungan dengan cara berganti-ganti pasangan.

Pasangan seksual sebagai sumber penularan GO,wanita diktakan sebagai sumber


penularan yang bersembunyi,karena jarang memberikan
gejala klinis.pada penelitian tersebut sumber penularan tertinggi adalah PSK yaitu
sebesar 57,6%.
B.PEMBAHASAN

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT GONORE

Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang Distribusi,frekuensi,dan


factor-faktor determinan terjadinya suatu penyakit untuk dilakukan
perencanaan,pencegahan dan penanggulangan suatu penyakit.

1. 1. Epidemiologi Distribusi Gonore


Orang
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan
tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui
aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. gonore dapat
terjadi pada usia 15-24 tahun pada laki-laki dan perempuan. Pada wanita, gonore
bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga
timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi. Penyebab utama penyakit ini adalah
bakteri Neisseria gonorrhoeae
Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah
terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa
jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis.
Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah
terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu
atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan
hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi
beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk
berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi
dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum
serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.Wanita
dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus (anal sex)
dapat menderita gonore pada rektumny
Tempat
Laporan WHO pada tahun 1999 secara global terdapat 62 juta kasus baru
gonorrhea, 27,2 juta diantaranya terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara,Di
Amerika Serikat, Di Jepang terdapat peningkatan kasus infeksi oleh bakteri
Neisseria gonorrhoeae yang sudah resisten terhadap Ciprofloxacin,dan Di
Indonesia, data dari Departemen Kesehatan RI pada tahun 1988, angka insidensi
gonorrhea adalah 316 kasus per 100.000 penduduk.Beberapa penelitian di
Surabaya, Jakarta, dan Bandung terhadap PSK wanita menunjukkan bahwa
prevalensi gonorrhea berkisar antara 7,4 50%.

Waktu
Selama beberapa abad, bermacam nama telah digunakan untuk mendeskripsikan
infeksi yang disebabkan oleh N. gonorrhoeae ini, diantaranya; strangury yang
digunakan oleh Hipocrates, penamaan gonore sendiri diberikan oleh Galen (130
SM) untuk menggambarkan eksudat uretra yang sifatnya seperti aliran air mata
(flow of seed) dan M. Neisser, dikenalkan oleh Albert Neisser, yang menemukan
mikroorganisme tersebut pada tahun 1879 dari pewarnaan apusan yang diambil
dari vagina, uretra dan eksudat konjungtiva. Kultur dari bakteri N. gonorrhoeae
dilaporkan pertama kali oleh Leistikow dan Loffler pada tahun 1882 dan
dikembangkan pada tahun 1964 oleh Thayer dan Martin yang menemukan tempat
biakan selektif pada media agar khusus. Media Thayer-Martin merupakan media
yang selektif untuk mengisolasi gonokok.
Tahun 1980 an sampai pada tahun 2005 di laporkan terjadi 339.593 kasus,di
mana angka ini menunjukan peningkatan,terutama pada Negara berkembang
( termaksud amerika serikat

1. 2. Epidemiologi Frekuensi Gonore


Prevalensi Gonore: The US Centers for Disease Control memperkirakan bahwa lebih
dari 700.000 orang di AS gonorrheal mendapatkan infeksi baru setiap tahun.
Menurut data dari Komisi Nasional Anak terdapat sekitar 300.000 Pekerja Seks
Komersial (PSK) wanita di seluruh indonesia, sekitar 70.000 diantaranya adalah
anak dibawah usia 18 tahun. Infeksi ini ditularkan melalui hubungan seksual,
dapat juga ditularkan kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung.
Walaupun semua golongan rentan terinfeksi penyakit ini, tetapi insidens
tertingginya berkisar pada usia 15-35 tahun. Di antara populasi wanita pada tahun
2000, insidens tertinggi terjadi pada usia 15 -19 tahun (715,6 per 100.000)
sebaliknya pada laki-laki insidens rata-rata tertinggi terjadi pada usia 20-24 tahun
(589,7 per 100.000). Epidemiologi N. gonorrhoeae berbeda pada tiap tiap negara
berkembang. Di Swedia, insiden gonore dilaporkan sebanyak 487/100.000 orang
yang menderita pada tahun 1970. Pada tahun 1987 dilaporkan sebanyak
31/100.000 orang yang menderita, pada tahun 1994 dilaporkan penderita gonore
semakin berkurang yaitu hanya sekitar 31/100.000 orang
yangmenderita.Di Amerika Serikat, insiden dari kasus gonore mengalami
penurunan. Di dunia diperkirakan terdapat 200 juta kasus baru setiap tahunnya.
1. 3. Epidemiologi Determinan Gonore
Epidemiologi Determinan gonore terdiri dari host,agent dan lingkungan

1. 1. Host
Penyakit menular seperti gonore di sebabkan oleh faktor perilaku masyarakat
karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan sehinngga terkena penyakit akibat
melakukan hubungan seksual atau seks bebas,hubungan pranikah dengan cara
berganti-ganti pasangan,

1. 2. Agent
Penyakit Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan
dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau bagian putih mata
(konjungtiva) dan Gonore bisa menyebar melalui aliran tranfusi darah yang
terinfeksi dengan menggunakan jarum suntik dan benda tajam lainya ke bagian
tubuh , terutama kulit dan persendian

1. 3. Lingkungan
Penyakit gonore juga lebih banyak disebabkan karena penularan non seksual
seperti factor lingkungan yang lembab,misalnya terjadinya infeksi gonokokus pada
anak yang tinggal di Negara tropis,dan seringnya memakai handuk dan seprei
tempat tidur yang sama dengan orang yang menderita GO.

BAB 1V

PENUTUP

1. A. KESIMPULAN
1. Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum
dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva). Gonorrhoeae adalah
bakteri yang tidak dapat bergerak, tidak memiliki spora, jenis diplokokkus
gram negatif dengan ukuran 0,8 1,6 mikro. Bakteri gonokokkus tidak tahan
terhadap kelembaban, yang cenderung mempengaruhi transmisi seksual.
2. Gejala pada penderita pria biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah
terinfeksi. Mulanya penderita tidak enak pada uretra, yang beberapa jam
kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis.
Pada penderita wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari
setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala
selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini
hanya setelah mitra seksualnya tertular
3. Infeksi gonore ini ditularkan melalui hubungan seksual, dapat juga ditularkan
kepada janin pada saat proses kelahiran berlangsung. Pencegahan yang
efektif adalah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia dengan satu
pasangan yang sah, tidak berganti-ganti pasangan seksual, memakai
kondom bila melakukan hubungan seksual dengan orang / pasangan yang
beresiko tinggi, misalnya PSK wanita.
1. B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka kami menyarankan sebagai berikut:
1. Bagi Dosen pembimbing agar bisa menjelaskan bahaya penyakit menular
kepada mahasiswa dan menjelaskan cara pencegahannnya
2. Bagi mahasiwa Dilakukan kegiatan penyuluhan dari pengetahuan yang
diperoleh agar bisa diterapkan di masyarakat tentang bahaya gonore serta
cara pencegahannya.
3. Bagi mahasiswa Dilakukan kegiatan seperti penyuluhan,baik dari dan kepada
orang tua maupun dari pemerintah serta kader kesehatan setempat dalam
memberikan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi bagi anak remaja.
DAFTAR PUSTAKA

http://medicastore.com/penyakit/34/Gonore.html
http://childrenhivaids.wordpress.com/2009/08/09/gonore-go-atau-kencing-
nanah-penyakit-menular-seksual/
http://www.explaju.com/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=223
Malik SR,Amin,S Anwar Al.Gonore.Dalam Amiruddin MD,editor,Penyakit
Menular Seksual.Makassar : Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin.Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin;2004.p.65-85
Wiknjosastro,H. Gulardi,2009.ILMU KEBIDANAN.Jakarta :PT Bina Pustaka: hal
618
Martodihardjo S.Kencing Nanah.BPIKK 1990;2(1) : 14-21
Isnain H,Martodihardjo S.Resistensi Neisseria Gonorrhoeae terhadap
Antibiotik, BIPKK 2007 : 13(2) 80-9
Soekidjo,prof,Dr.Notoatmodjo,SKM,M.Com.H.2010.KESEHATAN
MASYARAKAT ILMU DAN SENI.Jakarta: Rineka Cipta
Bustan,MM.1997.EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR.Jakarta : Rineka Cipta p.
75
Santana,Daniel.2007. KAMUS LENGKAP KEDOKTERAN. Jakarta :Mega Aksara
p.262

You might also like